Dunia Baru

Pagi hari di kediaman pak Mario, suasa sarapan nampak hening bu Nilam hanya sesekali berbicara. Pak Mario sudah siap dengan pakaian kerjanya sedang bu Nilam mengenakan pakaian rumahan yang tetep rapi dan anggun.

"Gimana urusan kerja pa, lancar? Tanya bu Nilam."

"Alhamdulillah ma, sudah mulai kondusif, walaupun proyek yang diberikan pak Adi bukan proyek besar tapi cukup memberi keuntungan untuk perusahaan."

"Bagus deh pa, artinya pak Adi tetap bersikap profesional urusan kerjaan, walaupun beliau yang atur kontraknya."

"Pagi ma...pa....!" Sapa Nicco yang sudah rapi dengan pakaian kerja formalnya, celana kain krem dengan atasan kemeja putih.

"Pagi." Jawab papa mamanya bareng.

"Kamu mau ke kantor Co?" Tanya mamanya heran dengan anaknya yang nampak bersemangat.

"Iya ma, Nicco mau kerja lagi, mau kerja yang bener mulai sekarang." Jawab Nicco semangat.

"Bagus, jadi nanti kamu mulai belajar tanggung jawab penuh satu proyek, tunjukkan kalau kita bisa diandalkan, biar pak Adi kembali memberi kepercayaan pada perusahaan kita lagi."

"Iya pa, Nicco akan bekerja sebaik mungkin."

Pak Adi berangkat kerja diantar oleh sopir, sedangkan Nicco berangkat dengan mobilnya sendiri. Sesampainya di kantor, Yuda langsung mendekati Nicco.

"Bro, lo beneran ke kantor, udah hidup lagi lo?" Tanya Yuda bercanda.

"Bacot lo, sekarang siap-siap aja kerja rodi, gua mau kejar target, jangan sampai kendor ya."

"Wuihhhh, bener-bener bos killer, kejam njir.....!" Yuda pura-pura bergidik ngeri.

"Yud, kita butuh mandor proyek yang garang gitu biar bisa mengawasi pekerja dengan baik, gua rasa selama ini gua kurang tegas mendisiplinkan pekerja."

"Ya tapi lo jangan kejam juga sama mereka, mereka orang susah Co."

"Bukan kejam Yud, tapi disiplin nanti kalau kerja mereka bagus, hasilnya sesuai target apalagi kalau bisa kelar sebelum batas waktu gua bakal kasih bonus."

"Nah gitu dong, jangan pelit! Co kenapa lo nggak minta temen lo yang tukang kobam itu, dia kan badannya gede bertato, kulit gelap rambut gondrong, muka serem, cocok tuh jadi mandor, daripada dia kobam terus nggak jelas, itung-itung lo ngurangi pengangguran bej*t kayak dia.

"Hooh ....ide bagus tu, nanti gua hubungi dia deh."

Dan setelah itu Nicco menghubungi Alex dan Alek menerima tawaran kerja dari Nicco.

***

Keadaan Zizi belum berubah masih murung jarang bicara dan tidak mau keluar kamar. Itu membuat mamanya khawatir, makan pun harus dibujuk dulu.

"Sayang kita keluar kamar yuk, ke taman belakang biar kamu bisa kena sinar matahari biar seger nggak pucat." Ajak mama Zahra namum hanya mendapat jawaban gelengan kepala oleh Zizi.

Pintu kamar Zizi terbuka ternyata dari tadi ada yang mendengar pembicaraan meraka. Zidan masuk dan langsung membopong tubuh Zizi membawanya keluar kamar.

Zidan melangkah menuju halaman belakang yang di sana ada kolam renang, kolam ikan dan berbagai tanaman bunga. Zidan mendudukkan Zizi di kursi taman, mama Zahra yang mengikuti langkah Zidan ikut duduk di samping Zizi.

"Di sini lebih segar kan, udaranya alami, kamu juga bisa lihat ikan dan bunga." kata Zidan, tiba-tiba Zafran dan Zaki ikut berkumpul.

"Kalian nggak pada kerja bang?" tanya mama Zahra.

"Kerja ma, tapi berangkat agak siang, mau

tinjau lokasi baru, nunggu dijemput Erik." kata Zafran.

"Dan kamu bang Zak?" Tanya mama Zahra pada Zaki yang beda kerja dengan Zafran dan Zidan.

"Nggak ma, mau njenguk Nadia di rumah sakit."

"Nadia sekertaris kamu? dia sakit apa? tanya Zafran.

"Iya, asam lambungnya naik." Jawab Zaki.

"Wah....ada yang OTW bucin nih? Tuh bang Zaf lihat bang Zaki diem tapi menghanyutkan ujug-ujug pacaran kalah satu langkah lo bang, entar dilangkahi malah lambat lakunya, jadi perjaka tua." Zidan menggoda Zafran.

"Gapapa lagi, gua tampan, mapan, kaya, pinter banyak pesona gua, sekali happppp cewek mah ngintil." Jawab Zafran tak mau kalah. Mama hanya senyum menyimak obrolan putranya, sedang Zizi hanya diam saja.

Tak lama Erik datang, Zafran dan Zidan langsung bersiap pergi kerja. Bik Nah datang mengatakan kalau ada temannya Zizi yang berkunjung dan bertanya apa boleh temannya menemui Zizi. Setelah mendapatkan izin lalu bik Nah memanggil temannya Zizi yang ternyata adalah Amel.

"Pagi tante, boleh Amel bicara sama Zizi?"

"Pagi Amel....boleh tapi tolong jangan bicara soal kejadian itu ya." Amel sudah tahu Zizi menjadi korban penculikan namun belum tahu siapa yang menculik dan apa yang sebenarnya terjadi pada Zizi.

"Siap tan, Amel mau cerita soal Selin." jawab Amel yamg langsung ditinggalkan bersama Zizi oleh bu Zahra.

***

Zafran, Zidan dan Erik sudah sampai di lahan kosong tempat proyek akan dibangun.

"Zaf, lo yakin mau ambil job ini, ini terlalu jauh dari kantor jadi bakalan butuh pengawasan langsung, apa lo yakin bisa?" tanya Erik.

"Gua yakin tapi gua butuh orang yang bisa handle proyek ini."

"Bang, abang masih percaya sama om Mario nggak?" tanya Zidan pada Zafran yang langsung dipelototi Erik.

"Jangan gila lo Zid, mau hancur lagi kayak dulu?" tanya Erik geram.

"Tapi ada benarnya juga kalau proyek ini kita kasih ke Om Mario, jadi kita bisa tahu apa dia benar-benar patuh sama omongan papa waktu itu, tapi tetep harus ada pengawasan yang ketat. Dan katanya si Nicco sudah kerja lagi, ini untuk ngetes apa dia benar-benar bisa kerja. Rik, nanti lo hubungi kantornya om Mario kita bicarakan proyek ini!"

***

Pagi ini pak Mario berada di ruang kerjanya sedang meneliti berkas yang akan ditandatangani, dan meminta salah satu karyawannya memanggil Nicco.

Tok....tok...tok...

"Masuk!"

"Pagi pah, ada apa papa panggil Nicco?"

"Zafran mengundang kita datang ke kantornya untuk meeting proyek baru, kamu bisa mewaliki papa?" Tanya pak Mario.

"Bisa pa, Nicco akan ajak Yuda" Kata Nicco yakin.

Lalu setelah membicarakan masalah ini pada Yuda, Nicco berangkat ke kantornya Zafran. Di sana resepsionis langsung mengantarkan Nicco dan Yuda ke ruang meeting, ada Zafran, Zidan, dan Erik di sana.

"Apakah kamu sudah siap dengan proyek besar?" Tanya Zafran pada Nicco.

"InsyaAllah siap, saya akan bekerja dengan baik, akan saya cari ahli dalam mengerjakan proyek ini agar hasilnya memuaskan dan anda tidak mengecewakan lagi." Kata Nicco mantap.

"Kamu yakin?" Tanya Zidan.

"Iya, saya sangat yakin bisa menjaga kepercayaan anda. Kapan kita bisa ke lokasi?" Tanya Nicco bersemangat.

"Sekarang!" Jawab Zafran yang langsung diangguki semua yang hadir disitu.

Setelah itu mereka langsung menuju lokasi. Di dalam mobil, Nicco menghubungi Alex untuk ikut ke lokasi.

"Ini lokasinya, di sini akan dibangun sekolah SMA swasta yang elit, saya sudah menyiapkan desain tata ruang sesuai keinginan klien kita nanti kamu tinggal mempelajarinya."Zafran menjelaskan pada Nicco setelah sampai di lokasi.

"Baik, nanti akan saya pelajari dan akan saya mulai proyek ini secepatnya." Kata Nicco.

"Woi....kenapa gua ditinggal?" Bariton orang yang baru turun dari motor yang tak lain Alex.

"Lo yang lambat nyampe, ngapain kita harus nunggu orang nggak penting kayak lo!" Yuda yang menjawab.

"Kenapa dia ada di sini?" Tanya Erik.

"Maaf saya lupa mengatakan kalau dia yang saya tunjuk jadi pengawas proyek." Nicco menjelaskan."

"Hah nggak salah, lo mau usaha ini hancur lagi, gimana bisa tukang kobam jadi pengawas, yang ada malah ambyar proyeknya." Kata Erik emosi.

"Sembarangan....gua udah tobat ya...karena bos Nicco tobat jadi gua juga terpaksa tobat, nggak ada yang bayarin miras gua!" Kata Alex geram.

"Oh jadi selama ini lo kobam nebeng to, ternyata kere juga, tobat kok terpaksa." Erik malah adu mulut dengan Alex.

"Mending gua udah tobat daripada lo nggak pernah tobat." Alex membela diri.

"Heh! Gua udah jadi orang baik dari orok ya jadi nggak perlu tobat, nggak kaya lo kere aja belagu!"

"TERUSSSSSS"

"Mau adu mulut apa mau kerja?" Udah diem semua, kita mau bahas kerjaan bukan yang lain." Kata Zafran.

"Begini pak Zafran, saya menunjuk Alex untuk menjadi pengawas langsung proyek karena saya yakin dengan kemampuannya, dia bisa diandalkan dan bisa di percaya." Kata Nicco kepada Zafran.

"Baik saya serahkan urusan ini, kerjakan sebaik mungkin." Kata Zafran dengan bersalaman tanda urusan sudah deal.

Episodes
1 Prolog
2 Taman Kota
3 Hari Kelulusan
4 Proyek Mangkrak
5 Marahnya Pak Bos
6 Zizi Tidak Pulang
7 Pencarian Zizi yang Hilang
8 Suasana Panas
9 Titik Terang
10 Nicco Pulang ke Rumah
11 Kejadian di Hari Itu
12 Obsession
13 Niat Baik Nicco
14 Dunia Baru
15 Bumil
16 Mencari Kepastian
17 Nicco Junior
18 Menang Banyak
19 Papa Muda
20 Mata Panda
21 Gadis Lagi
22 Melanjutkan Hidup
23 Sendu & Pilu
24 Cucuku Sayang
25 Papa Posesif
26 PDKT
27 Beban Hidup
28 Jagoan Tampan
29 Kembali Pada-Mu
30 Tak Ingin Pulang
31 Galau
32 Lamaran
33 Hari Pernikahan
34 Pesta
35 Pangeran Tampan
36 Kucing-kucingan
37 Ternyata
38 Susah tapi Senang
39 Kejujuran Sekaligus Kesempatan
40 Modus
41 Status Nggak Jelas
42 Jealousy Jealousy
43 Katakan Cinta
44 Jumpa Camer
45 Lamaran Paksa
46 Amarah
47 Kalah Lagi
48 Rayuan Tak Mempan
49 Trick
50 Hari Panjang Nicco
51 Menikah Jua
52 Bundaku Sayang
53 Haru
54 Pesta untuk Zizi
55 Tahan Dulu
56 Ingin
57 Ribut
58 Pepet Terus
59 Me Time
60 Ngamuk
61 Nikmat Dibalik Musibah
62 Kronologi
63 Clear
64 Morning Sickness
65 Ngidam
66 Rujak dan Dirujak
67 Mood Labil Bumil
68 Istri Pintar
69 Jatah Buat Kamu
70 Hadiah Kejutan
71 Jujur
72 Jalan Bareng
73 Bikin Gemes
74 Cuci Mata
75 Disemprot Mama
76 Luluh
77 Suami Idaman
78 Tenggelam
79 Mental Tempe
80 Jagoanku Ngambek
81 Berakhir Indah
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Taman Kota
3
Hari Kelulusan
4
Proyek Mangkrak
5
Marahnya Pak Bos
6
Zizi Tidak Pulang
7
Pencarian Zizi yang Hilang
8
Suasana Panas
9
Titik Terang
10
Nicco Pulang ke Rumah
11
Kejadian di Hari Itu
12
Obsession
13
Niat Baik Nicco
14
Dunia Baru
15
Bumil
16
Mencari Kepastian
17
Nicco Junior
18
Menang Banyak
19
Papa Muda
20
Mata Panda
21
Gadis Lagi
22
Melanjutkan Hidup
23
Sendu & Pilu
24
Cucuku Sayang
25
Papa Posesif
26
PDKT
27
Beban Hidup
28
Jagoan Tampan
29
Kembali Pada-Mu
30
Tak Ingin Pulang
31
Galau
32
Lamaran
33
Hari Pernikahan
34
Pesta
35
Pangeran Tampan
36
Kucing-kucingan
37
Ternyata
38
Susah tapi Senang
39
Kejujuran Sekaligus Kesempatan
40
Modus
41
Status Nggak Jelas
42
Jealousy Jealousy
43
Katakan Cinta
44
Jumpa Camer
45
Lamaran Paksa
46
Amarah
47
Kalah Lagi
48
Rayuan Tak Mempan
49
Trick
50
Hari Panjang Nicco
51
Menikah Jua
52
Bundaku Sayang
53
Haru
54
Pesta untuk Zizi
55
Tahan Dulu
56
Ingin
57
Ribut
58
Pepet Terus
59
Me Time
60
Ngamuk
61
Nikmat Dibalik Musibah
62
Kronologi
63
Clear
64
Morning Sickness
65
Ngidam
66
Rujak dan Dirujak
67
Mood Labil Bumil
68
Istri Pintar
69
Jatah Buat Kamu
70
Hadiah Kejutan
71
Jujur
72
Jalan Bareng
73
Bikin Gemes
74
Cuci Mata
75
Disemprot Mama
76
Luluh
77
Suami Idaman
78
Tenggelam
79
Mental Tempe
80
Jagoanku Ngambek
81
Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!