"Cepetan noh ganti baju, kita tunggu, jangan lelet" Zafran mengingatkan.
Zizi melangkah kesal naik ke kamarnya. Keluarga itu sangat menjaga kesehatan, jogging menjadi rutinitas saat libur kerja. Kecuali Zizi yang sudah cuti kuliah tinggal menunggu wisuda. Zizi termasuk gadis yang cerdas seperti ketiga kakaknya.
Mereka berempat pergi ke taman kota dengan satu mobil. Zaki sebagai sopirnya.
Zizi termasuk gadis cuek dalam hal penampilan, beda dengan Zidan yang sangat menjaga penampilan serta selalu memakai sunscreen. Sama seperti saat ini dia memakai training dan hoodie, sedang yang lain cuma pakai training dan kaos oblong biasa.
"Cepetan Zi larinya.....kita tinggal lho" Zaki memperingatkan.
"Bang....capek....gendong" Zizi merengek.
"Gimana konsepnya coba, jogging kok minta gendong" Zafran mengomel.
Yang diomeli malah mogok nggak mau lari. Ketiga kakaknya geleng-geleng kepala. Akhirnya mereka sepakat menggendong sang adik bergantian. Zaki yang dapat giliran pertama menggendong Zizi.
"Cepetan naik ke punggung" kata Zaki.
"Nunduk dikit, nggak nyampek ni...." Rengek Zizi.
"Bawel-bawel tak tuker sama cilok nanti" Zaki menggoda sambil merendahkan punggungnya. Zaki membawa lari Zizi mengejar saudaranya, yang enak-enak Nebeng di punggung tertawa ngakak.
"Udah....gantian.....udah encok ni punggung aku" Zaki menurunkan adiknya. Giliran Zafran yang menggendong adiknya sambil lari, setelah itu ganti giliran Zidan. Setelah tiga kali putaran nafas mereka ngos- ngosan, ketiganya rebahan di rumput. Zizi tertawa puas bisa mengerjai kakak-kakaknya.
"Udah-udah jangan pada dongkol, harusnya kalian terimakasih tau ke aku karena udah bantu kalian"
"Terima kasih dari Hongkong, capek tau, berat badan kamu" Zidan menjawab.
"Ya terima kasih lah......udah aku bantu bakar lemak, angkat beban itu lebih efektif bakar lemak daripada olah raga cardio".
"Ah udahlah.....nggak bakal menang debat sama radio rosak" Zaki menengahi.
"Bang kita sewa sepeda aja yuk" usul Zidan.
"Wah ide bagus tuh, cepet kalian ke sono, ke abang-abang sewa sepeda". Kata Zizi semangat.
"Kamu juga ikut kesana nona.....kalau cuma kita aja yang kesana, gimana bawa sepeda untuk kamu" kata Zafran.
"Nggak mau.....aku tuh maunya nebeng abang aja, males nggoes....".
"Mana bisa gitu, trus konsepnya gimana, olahraga kok nebeng terus, itu namanya nebeng raga....." Zaki mengomel.
"Alaaaaaaah udah yuk, nggak ada habisnya debat sama radio rosak, udah kamu tunggu disini aja, ingat jangan keman mana". Kata Zidan jengkel.
"Ok...." Zizi menjawab dengan senyum kemenangan.
Mereka bertiga berjalan menuju tempat penyewaan sepeda, tak lama kemudian mereka datang naik sepeda ke arah Zizi.
"Buruan sini" ajak Zidan.
"Aku mau sama bang Zafran aja, sini pinjem Hoodienya, cepetan buka". Kata Zizi sambil menarik Hoodie Zidan.
"Ehhhh ehhhh nggak ya......buat apa" Protes Zidan.
"Buat alas bok**gku, masa aku duduk dibesi, sakit tau". Zizi menarik paksa Hoodie yang dipakai Zidan. Kini Zidan cuma pakai kaos ketat yang menampakkan otot lengan dan perutnya yang sispek.
"Aku nggak mau sama bang Zidan, mau sama bang Zafran aja, bang Zidan ngomel Mulu".
"Ngatain orang, trus situ dari tadi nerocos terus ngapain nona......berdoa?" Kata Zidan dan langsung dapat geplakkan dilengannya oleh Zizi.
"Aduh......sakit tau...., bedosa loh mukul yang lebih tua".
"Nggak dosa ya.....lha wong aku udah berdoa kok". Jawab Zizi enteng.
"Mana ada buat salah berdoa, trus nggak dosa". Protes Zidan.
"Ada......nawaitu kaplok abangmu.....". Jawab Zizi dan kedua abangnya kertawa ngakak membuat Zidan makin jengkel.
"Jadi bersepeda apa lanjut adu mulut nih.....capek nunggunya" Zafran menengahi.
Akhirnya mereka bersepeda dengan Zizi yang cuma nebeng sama Zafran duduk di depan. Sebuah keakraban yang membuat orang iri, walaupun sering berdebat, bercanda konyol, mereka tetap kompak. Nampak sekali ketiga abangnya sangat menyayangi sang adik, Zizi.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata melihat ke arah mereka
"Cantik......" Gumannya lirih.
Nicco Galaxi, seorang pengusaha muda putra tunggal dari pasangan Mario galaxi dan Nilam Rahma.
Kembali ke Zafran and the geng, setelah memutari taman beberapa kali, akhirnya mereka istirahat.
"Bang pinjem dompet, aku mau beli jajanan abang-abang disono". Kata Zizi pada Zafran sambil tangannya kedepan.
"Aduh.....kena lagi.....nih tapi jangan lebih dari cepek ya....." Kata Zafran pura-pura marah.
"A elah bang, pelit amat, cepek dapat apa? Tiga ratus ribu lah.....keluar uang segitu nggak bakal bikin abang jatuh miskin".
Zizi mengambil uang tiga lembar seratus ribuan dari dompet Zafran lalu mengembalikan dompetnya. Dengan berlari menuju jejeran gerobak abang-abang yang ada dipinggir taman. Zizi berpindah pindah dari gerobak yang satu ke gerobak yang lain untuk memesan jajan yang diinginkan.
"Lihat tuh anak, ngapain pindah-pindah kayak gitu". Kata Zaki.
"Milih-milih lah tuh, atau nawar-nawar.....ha.....ha....ha....dasar calon emak-emak". Zidan tertawa lebar.
"Ngapain milih, kan di gerobaknya udah ada tulisan, wah......jangan-jangan dia mau beli semua....hedeuh......". Zafran geleng-geleng kepala.
Tak berapa lama Zizi lari menuju abang-abangnya dengan membawa beberapa plastik berisi jajanan. Dan tiba-tiba.....
Brukkkkk.....
"Ops sorry......" Zizi meminta maaf karena menabrak orang yang tengah berbicara lewat telefon. Laki-laki yang memakai training coklat tua dan Hoodie mustard berkaca mata hitam.
"Is okay..... don't worry....." Jawab laki-laki yang ditabrak. Dan Zizi melanjutkan larinya menuju kakak-kakaknya.
"Siapa tadi Zi.....coklat kuning kayak buah kakao aja" Tanya Zaki.
"Tak tahu, jangan julit deh, ngatain orang sembarangan, dia tuh bukan kayak kakao tapi kayak tai.......kuning ha...ha...ha...Jawab Zizi sambil tertawa.
"Itu mah lebih parah..."
"Makanya jangan lari-lari, jalan aja liat depan, nih lari jingkrak-jingkrak, girang amat kayak nggak pernah makan jajan aja" Omel Zidan.
"Beli apa aja nih....." Tanya Zafran.
"Nih ada ketoprak, bakso bakar, cilok, martabak, tahu bulat sama kacang rebus". Jawab Zizi sambil membuka bungkus jajanan. Mereka duduk merumput.
"Nih berlemak semua Zi......kita kesini mau bakar lemak, bukan mau nimbun lemak" kata Zidan nggak habis pikir, dengan kelakuan adik ceweknya karena dia sangat memerhatikan badan, karena itu dia sangat hati-hati dalam memilih makanan.
"Udah makan aja, nggak usah bawel, tenang aja aku jamin habis makan bakal langsung nambah dua kilo ha.....ha.....ha.....". Zizi ngakak. Kalau debat sama Zizi nggak ada habisnya. Capek dehhhhhhhh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
𝐈𝐬𝐭𝐲
baru baca bab awal seru dan kocak... 😂😂🤣🤣🤣
2024-08-07
0
Sunshine💐🤎
🤣🤣
2024-08-03
0
Sunshine💐🤎
Terima bersih,🤣
2024-08-03
0