Zizi Tidak Pulang

Beberapa hari ini Zafran dan Zidan disibukkan dengan urusan pekerjaan sampai-sampai sering lembur. Zidan mulai mengerjakan proyek rumah sakit, sedang Zafran harus mengerjakan pekerjaan yang biasanya dikerjakan Zidan. Sering kali Zidan bolak-balik kantor ke proyek untuk mengawasi secara langsung. Pulang larut malam sibuk dengan pekerjaan sehingga pertemuan dengan keluarga berkurang.

Sudah empat hari proyek itu di pegang oleh Zidan, dengan bantuan Johan. Walaupun agak repot namun Zidan menikmati juga untuk belajar secara langsung.

"Ma lihat sekarang bang Zidan iteman ha....ha...ha...." Zizi menggoda Zidan saat kumpul diruang keluarga, malam itu Zafran dan Zidan bisa pulang lebih awal.

"Udah dek, jangan gangguin Abang terus ah, nanti ngambek mogok kerja lho....mogok juga uang jajan kamu."

"Tapi bagusan agak item bang, masak cowok kok putih banget kaya ayam potong tau nggak." Kembali Zizi menggoda Zidan.

"Bilang saja kamu takut disaingi kan, kalah putih sama abang."Jawab Zidan tak mau kalah.

"Yeh....mana ada yang bisa nyaingin aku, aku kan anak mama papa paling cantik."

"Iya karena yang lain cowok, coba Abang lahir cewek pasti lebih cantikan abang."

Suasana rumah semakin ramai karena perdebatan sengit itu. Kasih sayang dari kakak-kakaknya membuat Zizi selalu merasa nyaman berada didekat abangnya, bahagia sudah tentu.

"Ma Minggu depan temenku si Selin mau berangkat ke Australia ikut tantenya, mau kuliah sambil kerja. Kita mau belanja kebutuhan dia, perginya sama Amel juga, boleh kan ma?"

"Boleh, hati-hati perginya pulangnya jangan malem-malem lho, mau pergi jam berapa?"

"Habis Sholat Zuhur kayaknya,

bang besok siap-siap loh....siapa tahu aku jalan-jalan terus kepincut baju atau sepatu, nanti langsung transfer ya."

"Enak banget ngomongnya...Abang yang mana satu nih.....?" Tanya Zidan.

"Abangku semua lah ....semua kudu siap-siap kalau ada panggilan darurat."

"Itu mah bukan panggilan darurat dek...emang kamu punya rencana malak."

"Bukan malak ya, lagian jadi abang jangan perhitungan sama adiknya, jangan pelit....ingat pelit pangkal pailit...."

"Eh dapat pribahasa dari mana lagi tuh...jadi orang kok hobinya ngancem Mulu." Zafran ikut bicara.

***

Sesuai rencana Zizi hari ini akan pergi ke mall untuk belanja bersama Selin dan Amel. Zizi mengendarai mobilnya menuju apartemen Selin. Sampai di parkiran apartemen, Selin sudah menunggu bersama Amel.

"Masuk!" Zizi menyuruh masuk kedua sahabatnya ke dalam mobil.

"Ok, langsung cabut." Jawab Amel yang langsung duduk di samping Zizi, sedangkan Selin duduk di belakang.

"Mau beli apa aja Lin?" Tanya Zizi ketika mobilnya keluar dari parkiran apartemen.

"Banyak.....yang jelas mau nyetok underwear yang banyak, kata tanteku di sana mahal, kalau baju mah nggak perlu banyak-banyak bisa pakai punya Tante." Jawab Selin panjang lebar.

"Terus elo mau beli apa Mel?"

"Gua mah nemenin lu berdua doang, nggak ada duit gua, ini aja dari banyaknya lamaran kerja yang gua kirim satu pun belum ada yang nyantol." Jawab Amel dengan muka lesu.

"Ya elah Mel......nggak usah sedih gitu kali, belum rezeki lu, nanti deh gua tanyain ke abang-abang gua, siapa tahu lagi butuh karyawan. Akhir -akhir ini mereka sibuk banget, keteter ngurusi proyek mangkrak.

"Gua bisa sih dapat rezeki instan." Kata Amel membuat kedua sahabatnya mengerutkan kening.

"Caranya?"

"Caranya ngambil barang belanjaan trus Zizi yang bayar, secara sumber keuangan Zizi kan banyak."

"Sembarangan..... gua tukang malak kok dipalak."

"Emang lu malak siapa sih....bukannya nggak perlu malak transferan lu lancar dari berbagai sumber."

"Yang pasti lancar tuh dari mama papa, kalau Abang gua mah kudu pakai politik dulu baru ngalir."

"Politik gimana Zi?"

"Nanti deh lihat aja sendiri." Jawab Zizi dengan senyumnya.

Setelah hampir satu jam berkendara akhirnya mereka sampai di depan mall. Setelah keluar dari mobil mereka langsung masuk dan menuju toko pakaian untuk mencari baju yang inginkan.

"Malam ini kalian nginep di apartemen gua ya, besok langsung antar gua ke airport." Kata Selin sambil memilih-milih baju.

"Gua nggak janji ya, soalnya mesti ijin dulu sama mama, kalau mama ngizinin gua sih ok-ok aja, lu bisa nginep kan Mel? daripada nanti pulang ke kontrakan terus besok gua harus jemput lu lagi, repotttttt!"

"Iya deh gua mah ikut aja asal semua biaya hidup gua ada yang nanggung."

"Ye.....itu mah namanya mau enak sendiri,"

"BTW kalau nanti langsung nginep, gua harus beli underwear juga dong, lu milih juga deh Mel nanti gua yang ngitung."

"Mau dibayarin nih" tanya Amel karena tidak faham dengan yang dikatakan Zizi.

"Iya......tenang aja, gua ada cara gimana belanja banyak, tapi saldo tatap utuh."

"Gimana caranya? Tanya Amel dan Selin kompak.

"Ada deh....lihat aja nanti."

Mereka asik memilih pakaian sambil asik ngobrol. Setelah lama memilih (Maklum calon emak-emak, pemegang medali manusia paling ribet sedunia ha.....ha....ha...maaf ini pengalaman pribadi author) milih baju satu kelilingnya tujuh kali, alias pusing tujuh keliling. Zizi mengambil dua pasang baju dan dua pasang underwear, sama dengan Amel, karena Zizi yang memaksa Amel untuk membeli dua setel baju juga, satu setel baju tidur dan satu setel baju untuk besok ketika mengantar Selin ke airport.

"Udah semua Mel?"

"Udah yuk kita bayar, lihat cara gua ya." Zizi berkata sembari mengeluarkan HP dari tas selempangnya. Membuka aplikasi hijau.

^^^Zi Zayang💞^^^

^^^Bang uangku kurang untuk bayar^^^

^^^baju ini udah di depan kasir^^^

^^^19.34^^^

Bang Zaf Along💰

Berapa?

19.35

^^^Zi Zayang💞^^^

^^^10 JT^^^

^^^19.35^^^

Bang Zaf Along💰

Oke, udah abang tf

19.37

^^^Zi Zayang 💞^^^

^^^Makacih abangku Zayang......^^^

^^^19.37^^^

...***...

^^^Zi****zi☺️^^^

^^^Bang Zak......abangku yang paling ganteng....adekmu yang cantik mau beli baju...butuh dana nih...^^^

^^^19.42^^^

Bang Zak Angah💸

???

19.43

^^^Zi****zi☺️^^^

^^^10 JT^^^

^^^19.43^^^

Bang Zak Angah💸

Udah Abang TF, coba cek

19.45

^^^Zi****zi☺️^^^

^^^Udah masuk, makasihh^^^

^^^19.46^^^

...***...

^^^Adek laknat👎^^^

^^^Bang Zidan...abangku yang^^^

^^^paling baik, adekmu butuh^^^

^^^suntikan dana nih.....^^^

^^^20.02^^^

Bang Zidan As*💩

Brp?

20.05

^^^Adek laknat👎^^^

^^^10 JT^^^

^^^20.06^^^

Bang Zidan A**s**💩

Udah aku TF, cek coba*

20.09

^^^Adek laknat👎^^^

^^^Banyak bgt bang 100 JT, nolnya^^^

^^^kelebihan satu, mau pamer lu ya?^^^

^^^aku balikin sebagian^^^

^^^20.11^^^

Bang Zidan A**s**💩

TERSERAH*

20.12

...***...

"Gampangkan cari donatur, nih lihat!" Zizi menunjukan chatnya dengan abangnya pada dua sahabatnya.

"Itu mah elu...kalo kita mah kudu ngeden dulu baru dapat duit."

Setelah berbelanja baju mereka keliling mall sekedar jalan-jalan dan cari makanan favorit. Mereka menghabiskan waktu sampai malam karena mau menikmati kebersamaan mereka sebelum berpisah dengan Selin.

Setelah merasa leleh mereka memutuskan untuk pulang, waktu keluar dari mall Zizi mengambil ponselnya dari dalam tas slempangnya dan menelpon mamanya untuk minta ijin.

"Ma.....malam ini aku nginep di apartemen Selin boleh nggak?" Tanya Zizi lewat sambungan telepon.

"Jangan dek....nanti ditanyain papa lho..."

"Ya udah deh....aku pulang, tapi besok pagi aku pergi lagi ya ma....nganter Selin ke airport."

"Iya....."

Setelah itu Zizi mengantar sahabatnya ke apartemen Selin, sampai di parkiran apartemen Zizi ikut turun membatu sahabatnya mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobil. Lalu menyuruh kedua sahabatnya langsung naik.

***

Di rumah Wiguna, Zahra (Mama Zizi) menunggu putrinya dengan gelisah. Seharusnya Zizi sudah pulang satu jam yang lalu ketika dia selesai mengantar temannya. Zahra mencoba menelfon tapi ponsel tidak dapat dihubungi. Sampai waktu menunjukan jam sebelas malam, semua anggota keluarga bingung mencari keberadaan Zizi.

Episodes
1 Prolog
2 Taman Kota
3 Hari Kelulusan
4 Proyek Mangkrak
5 Marahnya Pak Bos
6 Zizi Tidak Pulang
7 Pencarian Zizi yang Hilang
8 Suasana Panas
9 Titik Terang
10 Nicco Pulang ke Rumah
11 Kejadian di Hari Itu
12 Obsession
13 Niat Baik Nicco
14 Dunia Baru
15 Bumil
16 Mencari Kepastian
17 Nicco Junior
18 Menang Banyak
19 Papa Muda
20 Mata Panda
21 Gadis Lagi
22 Melanjutkan Hidup
23 Sendu & Pilu
24 Cucuku Sayang
25 Papa Posesif
26 PDKT
27 Beban Hidup
28 Jagoan Tampan
29 Kembali Pada-Mu
30 Tak Ingin Pulang
31 Galau
32 Lamaran
33 Hari Pernikahan
34 Pesta
35 Pangeran Tampan
36 Kucing-kucingan
37 Ternyata
38 Susah tapi Senang
39 Kejujuran Sekaligus Kesempatan
40 Modus
41 Status Nggak Jelas
42 Jealousy Jealousy
43 Katakan Cinta
44 Jumpa Camer
45 Lamaran Paksa
46 Amarah
47 Kalah Lagi
48 Rayuan Tak Mempan
49 Trick
50 Hari Panjang Nicco
51 Menikah Jua
52 Bundaku Sayang
53 Haru
54 Pesta untuk Zizi
55 Tahan Dulu
56 Ingin
57 Ribut
58 Pepet Terus
59 Me Time
60 Ngamuk
61 Nikmat Dibalik Musibah
62 Kronologi
63 Clear
64 Morning Sickness
65 Ngidam
66 Rujak dan Dirujak
67 Mood Labil Bumil
68 Istri Pintar
69 Jatah Buat Kamu
70 Hadiah Kejutan
71 Jujur
72 Jalan Bareng
73 Bikin Gemes
74 Cuci Mata
75 Disemprot Mama
76 Luluh
77 Suami Idaman
78 Tenggelam
79 Mental Tempe
80 Jagoanku Ngambek
81 Berakhir Indah
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Taman Kota
3
Hari Kelulusan
4
Proyek Mangkrak
5
Marahnya Pak Bos
6
Zizi Tidak Pulang
7
Pencarian Zizi yang Hilang
8
Suasana Panas
9
Titik Terang
10
Nicco Pulang ke Rumah
11
Kejadian di Hari Itu
12
Obsession
13
Niat Baik Nicco
14
Dunia Baru
15
Bumil
16
Mencari Kepastian
17
Nicco Junior
18
Menang Banyak
19
Papa Muda
20
Mata Panda
21
Gadis Lagi
22
Melanjutkan Hidup
23
Sendu & Pilu
24
Cucuku Sayang
25
Papa Posesif
26
PDKT
27
Beban Hidup
28
Jagoan Tampan
29
Kembali Pada-Mu
30
Tak Ingin Pulang
31
Galau
32
Lamaran
33
Hari Pernikahan
34
Pesta
35
Pangeran Tampan
36
Kucing-kucingan
37
Ternyata
38
Susah tapi Senang
39
Kejujuran Sekaligus Kesempatan
40
Modus
41
Status Nggak Jelas
42
Jealousy Jealousy
43
Katakan Cinta
44
Jumpa Camer
45
Lamaran Paksa
46
Amarah
47
Kalah Lagi
48
Rayuan Tak Mempan
49
Trick
50
Hari Panjang Nicco
51
Menikah Jua
52
Bundaku Sayang
53
Haru
54
Pesta untuk Zizi
55
Tahan Dulu
56
Ingin
57
Ribut
58
Pepet Terus
59
Me Time
60
Ngamuk
61
Nikmat Dibalik Musibah
62
Kronologi
63
Clear
64
Morning Sickness
65
Ngidam
66
Rujak dan Dirujak
67
Mood Labil Bumil
68
Istri Pintar
69
Jatah Buat Kamu
70
Hadiah Kejutan
71
Jujur
72
Jalan Bareng
73
Bikin Gemes
74
Cuci Mata
75
Disemprot Mama
76
Luluh
77
Suami Idaman
78
Tenggelam
79
Mental Tempe
80
Jagoanku Ngambek
81
Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!