Minggu pagi sudah jadi kebiasaan Zafran dan adik-adiknya pergi ke taman kota untuk jogging. Dan seperti biasa drama Zizi malas bangun pagi membuat kakak-kakaknya geram.
"Zizi belum bangun ma?"
"Belum bang .....biasa, pakai nanya lagi" Zidan yang menjawab pertanyaan Zafran, bukan mamanya.
"Bangunin gih.....tanya mau ikut jogging nggak, kalau nggak ikut jangan dipaksa, entar minta gendong lagi, menyusahkan saja...." Zaki mengomel sambil makan sarapannya.
"Mama sama papa ikut ya....bareng-bareng biar rame, biar kelihatan rukun." Ajak Zidan.
"Nggak usah bang, lagian badan mama udah langsing kok, mondar-mandir di rumah bantu bik Nah ngerjain pekerjaan rumah juga udah olah raga, ajak papa aja noh, biar papa bisa kena angin luar nggak kena AC Mulu." Tolak mama Zahra halus.
"Nggak perlu mah.....olah raga malam juga udah nguras tenaga, masak pagi suruh olah raga lagi, papa bisa encok ma." Jawab papa Adi yang langsung dapat pelototan dari istrinya.
"Bang Zaf....bangunin adek gih!"
"Ok ma."
***
Di kamar Zizi masih damai bergulung dalam selimutnya, pintunya yang tidak dikunci membuat Zafran langsung bisa masuk kamar.
"Zi.....bangun....!"
"Eeehhhhh"
Karena tidak mendapat respon Zafran langsung ikut masuk dalam selimut. Dipeluknya Zizi, kakinya mengunci kaki Zizi, yang dikeloni baru bisa buka mata melihat siapa yang memeluknya.
"Apasih bang....risih tau nggak."
"Mau lanjut tidur Abang kelonin apa mau bangun, sarapan trus kita jogging."
"Sarapan ok ...... jogging no....! Tapi turunnya gendong mata belum mau melek nih...."
" Ok....cepatan!"
Dengan menggendong Zizi dipunggung Zafran membawa Zizi ke ruang makan. Semua yang ada di ruang itu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah konyol Zizi. Saat tengah menikmati sarapannya, hp Zafran berbunyi, panggilan dari salah satu cliennya.
"Wa'alaikum salam, dengan pak Zafran disini". Sejenak Zafran diam untuk mendengarkan penjelasan seseorang di sebrang sana.
"Ok pak.....maaf atas kinerja pekerja kami, kami akan mengatasi masalah ini secepatnya. Terimakasih atas info dan kerjasamanya. Assalamu'alaikum....".
Zafran mengakhiri panggilannya. Kemudian memencet nomor asistennya, Erik.
"Hallo Rik.....cepat jemput gua di rumah sekarang, gua tunggu lima belas menit, nggak pakai lama!".
"Wa'alaikum salam pak bos.....ini hari Minggu ya.....kerja libur, gua mau merancang masa depan, nggak kerja mulu kaya robot, lagian ni ya jalan ibu kota bos, bukan jalan ibu gua, mana bisa lima belas menit nyampek situ, macettttt".
"Heh.....nggak ada pakai tawar-menawar ya...cepetan, ini hari minggu masih pagi juga mana ada macet...."
"Iya deh iya.....marah-marah mulu, gini amat punya bos".
"Ada apa bang, ada masalah?" Tanya papa Adi.
"Iya pah...pengerjaan proyek rumah sakit yang dipegang PT Galaxi, molor dari jadwal dan kualitas konstruksinya buruk, nih pihak rumah sakit komplain. Sekarang aku mau langsung tinjau ke lokasi proyek.
"Dan....kamu ikut, siap-siap sekarang". Perintah Zafran pada Zidan.
Dua puluh menit kemudian Erik sudah sampai di depan rumah keluarga Wiguna mengendarai motor sportnya, melepas helm dan langsung lari mengetuk pintu rumah dan Zizi yang membuka pintunya.
"Eh......neng cantik........pagi....".
"Hemmmm".
"Kok hem doang jawabnya...senyum dong".
"Habisnya nggak salam...trus mau dijawab apa?"
"Iya deh lupa.....sorry neng cantik".
"Halo para pak bos, ada apa nih pagi-pagi nyuruh ke sini. Mau ngajak sarapan apa mau ngajak jalan-jalan?".
"Iya sini Rik....gabung sarapan bareng".
"Iya, makasih Tante, jangan lupa nanti gaji, ini diitung lembur ya....Zaf".
"Perhitungan amat".
"Iyalah.....lumayan buat nambah modal nikah, kecuali nikahnya sama adek pak bos, jadi ipar pak bos, nggak perlu modal banyak.....Iya kan Zi?" Goda Erik pada Zizi.
"Ngarep?" Jawab Zizi kesal
"Banget......"jawab Erik yang membuat Zizi tambah jengkel.
"Tunggu bentar gua mandi dulu, ganti baju gua nggak mau kayak elo, elo tadi nggak mandi kan?".
"Lah dari tadi ngapain pak bos, nyuruh orang cepetan dia sendiri belum siap, lagian aku nggak mandi pun tetep ganteng, kalau keseringan mandi gantengnya bisa luntur, emang mau kemana sih....". Erik mengomel panjang lebar yang tidak didengar oleh Zafran karena sang bos langsung lari naik tangga ke lantai dua kamarnya.
"Mau meninjau proyek rumah sakit yang dipegang om Mario, pengerjaannya molor dan katanya konstruksinya buruk". Zaki menjawab.
"Duh tu anak memang ya.....main cewek mulu...mendem terus, gimana bisa kerja, sekarang Galaxi dipegang anaknya pak Mario om, si Nicco. Tuh anak suka mabuk ceweknya banyak, ini udah yang ke tiga loh proyek yang dia tangani buruk, sering saya peringatkan tapi nggak pernah didenger".
Jelas Erik panjang lebar.
"Yuk berangkat!"
Zafran sudah siap dengan celana cargo dan kaos putih lengan panjang. Zidan memakai jeans krem dengan jaket denimnya.
"Lah elo ke sini pakai motor? Kenapa nggak bawa mobil kantor, kan mobilnya sama kamu satu".
"Maap pak bos....kirain macet jadi bawa motor biar cepet".
"Ya udah....Dan kasih kuncinya biar dia yang bawa mobil!".
***
Sesampainya di proyek mereka geleng-geleng kepala, karena pengerjaan bangunan yang harusnya sudah mencapai tujuh puluh persen ini belum ada tiga puluh persen, padahal jatuh tempo pengerjaannya tinggal sebentar lagi.
"Emang parah tu orang, kerjanya gimana sih, bisa kerja nggak dia? Kalau begini caranya bisa-bisa rugi besar kita, rugi tenaga, rugi material, rugi waktu. Gimana coba, waktu yang diberikan tinggal lima bulan lagi, dan ini belum apa-apa seperti ini." Omel Zafran.
"Udah bang kita ambil alih aja, kita selesaikan sendiri pengerjaanya".
"Kamu yang pegang ya! Soalnya aku nggak bisa turun tangan langsung, nggak sempat. Nanti minta bantuan Johan, dia udah faham urusan begini, besok kita meeting bahas ini. Rik, besok kamu hubungi Nicco suruh dia datang ke kantor kita, dan jangan lupa siapkan semua berkas-berkasnya". Zafran memberi arahan dengan nada marahnya.
"Ok pak bos.....siap!"
"
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
ikan biru
yes
2024-08-14
0