"No, Ayah..!" putri merasa lebih nyaman tinggal di tempat kos!" malam ini dengan berbagai alasan akhirnya Doni bisa mengajak putri untuk pulang ke rumah Tuan Dirga.
Dan di sana, lagi dan lagi putri harus mendengar permohonan ayahnya yang ingin dia kembali ke rumah.
"Tapi kenapa sayang. kalau dulu ayah memang menyembunyikanmu dari khalayak karena nyawamu dalam bahaya. akan tetapi semua itu sudah berlalu semua telah selesai. Ayah sudah berhasil menemukan dan menghukum penjahatnya. Seharusnya kamu sudah pulang ke rumah Ayah. seharusnya kita bisa hidup bersama lagi. tapi kenapa kamu lebih memilih tinggal di tempat itu nak. kenapa masih ingin bersembunyi? Apakah rumah Ayah ini bukan tempat yang nyaman bagimu?"
Dirga gusar dengan sikap keras kepala yang dimiliki putrinya.
"bukan seperti itu Ayah. Putri minta maaf. tapi Putri ingin hidup dengan Jalan Putri sendiri. tempat Ayah adalah tempat ternyaman di dunia. apalagi ada ayah di dalamnya. tapi Putri juga ingin mendapatkan teman yang benar-benar tulus berteman, bukan karena harta dan kekayaan yang Ayah miliki. Putri tidak ingin hanya dimanfaatkan. Putri tidak mau ada yang berteman dengan Putri hanya karena putri adalah anak seorang Dirga Wijaya!"
Lagi Dan Lagi Dirga mendengar alasan yang sama.
sudah sejak tiga tahun yang lalu semenjak Putri masih duduk di bangku kelas dua SMP, Dirga berhasil menguak siapa yang telah merencanakan kecelakaan bagi keluarganya. yang ternyata orang itu tidak lain adalah adik dari Ayahnya yang begitu iri kepadanya. dan menganggap bahwa dirinya lebih layak menguasai seluruh peninggalan tuan Danu Wijaya.
padahal siapapun tahu bahwa harta kekayaan yang dimiliki oleh Tuan Danu adalah murni hasil dari kerja kerasnya semenjak masih muda. sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan peninggalan keluarga.
sesungguhnya juga, semasa hidupnya Tuan Danu sudah begitu banyak membantu adik laki-lakinya tersebut. akan tetapi adiknya itu yang tidak bisa berkembang karena dia hanya menuruti ambisinya saja dan gaya hidupnya yang tidak sesuai dengan penghasilannya.
"Tapi malam ini Putri tidur di rumah kan?" akhirnya Dirga mengalah
"Tentu saja Ayah..!" jawab putri segera memberi pelukan pada ayahnya.
Sementara itu di tempat lain...
di dalam kamarnya Ega yang sedang termenung tiba-tiba dia bangkit dari tempat tidurnya. lalu menuju ke lemari penyimpanan di mana dia meletakkan album foto-foto lama dia dan teman-temannya saat masih kecil.
Lembar demi lembar dia buka. Dia teliti satu persatu wajah teman-teman perempuannya saat masih kecil. sejak beberapa hari yang lalu, Semenjak dia bertatapan langsung dengan Putri yang tanpa kacamata, Sejak saat itu juga dia masih memendam rasa penasaran akan bola mata yang dimiliki Putri yang dia merasa bahwa dia pernah melihat dan mengenalnya.
deg ...
"Ini..?!" tangan Ega berhenti membolak-balik gambar ketika satu wajah dia temukan. wajah seorang anak kecil dengan pita berwarna ungu di atas kepalanya.
"Tapi ini tidak mungkin!" Ega membandingkan wajah dalam foto lama dengan wajah putri yang pernah diambilnya secara diam diam.
"tapi dua gambar ini benar-benar mirip. hanya beda di kacamatanya saja. tapi apakah itu mungkin? Bukankah Bintang sudah meninggal pada saat mobil tante Susi mengalami kecelakaan?" Ega menggelengkan kepalanya.
"Tapi...?!" semakin membandingkan kedua wajah dalam gambar itu semakin mirip.
"Bintang... Putri... Bintang ... Putri...?!" Eka masih mencoba merangkai kemiripan mereka dengan pemikirannya sendiri
"Bintang Putri Wijaya!"
"B. Putri. W" dua inisial yang sama.
"Tapi Bintang sudah meninggal. kecuali kalau...?!" mata Ega terbelalak Ketika menemukan satu dugaan yang barangkali saja Menurut pemikirannya itu adalah masuk akal.
"Apa mungkin setelah kecelakaan itu om Dirga menyembunyikan identitas Bintang? jika itu benar Apakah selama ini hidup bintang dalam bahaya lalu di mana Bintang disembunyikan selama ini?" pada saat seperti ini darah klan Iskandar yang mengalir dalam tubuh Ega benar-benar bekerja.
" Apakah selama ini Putri hidup di kampung seperti yang ada dalam identitasnya. jika aku bertanya tentang hal ini pada Om Dirga, Apa dia mau menjawabnya? Ah tidak. jika pun itu benar pasti Om Dirga tidak akan menjawabnya dengan jujur. jadi sebaiknya aku menyelidikinya saja sendiri!"
jika Ega sudah bertekad maka hal itu pasti akan dilakukannya.
kembali ke rumah Dirga.
"Oh iya Ayah, bagaimana kabarnya dokter Iska?!" tanya Putri ketika dia sedang bersiap tidur. Dirga sedang berada di kamar putrinya, dan memakaikan gadis itu selimut.
"Kenapa Hem? kamu rindu dengannya? saat ini dokter Iska sedang berada di luar negeri, dokter Iska memperdalam ilmu kedokterannya!" jawab Dirga.
Mengingat bahwa Jameela sedang memperdalam ilmu kedokteran dan mempelajari ilmu tentang penyakit seperti yang pernah dialami oleh Agung, membuat hati Dirga sedikit mencelos. yang dilakukan oleh Jameela menunjukkan bahwa Wanita itu sangat mencintai Agung.
" Ayah Apakah Putri boleh bertanya?" Dirga tidak menjawab akan tetapi dari tatapan matanya putri tahu, jika sang Ayah menunggu pertanyaan selanjutnya
"Apakah Ayah menyukai dokter Iska?!" Dirga terbelalak mendengar pertanyaan itu. dari mana putrinya memiliki pemikiran seperti itu. apakah tampak begitu jelas Dimata sang putri bahwa dia memang masih mengharapkan mantan istrinya itu untuk kembali.
"Ayah, dokter Iska adalah wanita yang baik. jika ayah menyukainya Putri akan mengizinkan jika Ayah ingin menikah dengan nya!" Dirga tidak menyangka bahwa Putri akan berbicara demikian. Bukankah biasanya setiap anak perempuan selalu menghalangi jika ayahnya ingin menikah lagi. dengan alasan bahwa ibu tiri biasanya adalah jahat. akan tetapi kenapa Putri malah berbicara seperti itu. apakah itu karena Putri merindukan kasih sayang seorang ibu? ataukah hanya karena sikap Jameela yang selama ini memang baik kepadanya.
"Kamu ini bicara apa sih?!" sudah sana tidur! jangan sampai besok terlambat bangun!" setelah berbicara seperti itu Dirga melabuhkan kecupan di atas kening putrinya.
"Baiklah Selamat malam Ayah!" ucap putri. dia tahu takkan bisa mendapatkan jawaban apapun dari ayahnya.
Dirga menyalakan lampu tidur yang berada di atas nakas kemudian dia beranjak dari sana, melangkah untuk keluar dan mematikan lampu besar sebelum menutup pintu.
Putri memandangi pintu kamar yang telah menghilangkan bayangan punggung ayahnya. menghela nafas berat, Putri tahu ayahnya kesepian semenjak kepergian ibunya. putri tahu ayahnya tak pernah berhubungan lagi dengan wanita manapun. dan hanya satu orang wanita saja, dokter Iska yang dekat dengan ayahnya. itu pun karena Putri yang mempertemukan mereka.
dan dari pandangan matanya Putri tahu bahwa ayahnya memendam rasa terhadap dokter Iska. yang baru beberapa waktu yang lalu Putri tahu, bahwa dokter Iska ternyata adalah mantan istri dari ayahnya. ketika tanpa sengaja Putri membongkar-bongkar foto album lama dan di sana terdapat foto ibunya bersama dengan dokter Iska.
di kamar Dirga...
"Dokter Iska..? Kenapa Bintang masih memanggil Jameela dengan panggilan seperti itu? apa benar Putri sama sekali tidak mengenali Jameela? bahkan pada waktu di kampung meskipun sudah tidak bertemu selama dua tahun. Pada saat itu seharusnya Putri masih mengenali Jameela. Bukankah dulunya Bintang dan Susi sering berjalan bersama Jameela? dan bukankah Putri bersekolah di tempat yang sama dengan putra Jameela?"
Dirga semakin bingung dengan putrinya.
"Ataukah jangan jangan?? apakah ini ada kaitannya dengan hipnoterapi itu? apakah ada bagian lain yang ikut terhapus?" Dirga kalut dengan pemikirannya.
"Aku harus bertemu dengan dokter itu untuk mengkonsultasikan hal ini!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
FT. Zira
slahin noh bapaknya si bintang udah bikin puyeng🤣🤣
2024-11-12
1
zian .
bnar syang ku putri doktr iska adlah mantan ayah gembala cinta sejati ayah gembala dirga hehee..putri sja y yng jd mntu dokter iska ..jngan jd ibu tiri putri..soalny ksian nnti my boy Ega ..kn my boy Ega lg mngejar bintang yng terng bnderang d htinya saat ini hehee..
2024-10-01
0
Cicih Sophiana
Putri klo blm tau dokter Iska itu cinta sejati ayah... yg mungkin sampai sekarang masih ada getar" di hatinya
2024-08-16
0