"Bagaimana dengan perkembangan putriku?" tanya Dirga pada seorang dokter wanita yang baru saja keluar dari kamar putrinya , Bintang. Dirga sudah sejak tadi berdiri di depan pintu demi menunggu untuk bisa bertanya pada sang dokter.
"Maafkan saya sebelumnya Tuan, akan tetapi Putri Anda sama sekali tidak menunjukkan perkembangan yang positif. tampaknya dampak dari kecelakaan tersebut benar benar menimbulkan trauma yang teramat dalam di hati Putri Anda!" jawab dokter sambil menunduk. takut jika informasi yang diberikannya akan membuat Tuan Dirga menjadi murka.
Dirga mengambil nafas dalam-dalam lalu membuangnya kembali. pikirannya menjadi kalau dengan kondisi putrinya.
"Apa yang bisa dilakukan pada putri saya, dokter? tidak adakah cara agar dia bisa kembali normal? tidak adakah cara untuk menyembuhkan traumanya?" tanya Dirga.
dia tidak ingin putus asa. apapun caranya akan dia cari, akan dia kejar. sampai ke ujung dunia manapun asal bisa menyembuhkan putrinya. agar bisa mengembalikan keceriaan putrinya seperti semula. putrinya adalah harta satu-satu yang dia miliki kini, setelah kepergian kedua orang tuanya, yang mengalami kecelakaan pesawat, pada saat melakukan perjalanan pulang dari luar negeri. dan juga setelah kematian keluarga dari istrinya, pada saat kecelakaan yang baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu.
"Ada satu cara yang bisa dilakukan kepada putri anda. akan tetapi saya meminta maaf sebelumnya, jika mungkin yang akan saya sampaikan ini nanti tidak berkenan bagi Anda!" ucap dokter itu ragu-ragu
"katakan saja jika itu demi kebaikannya, Apapun akan aku lakukan!" titah Dirga sambil menatap tajam ke arah dokter tersebut
Hipnoterapi. terapi hipnotis yang dilakukan dengan cara menghilangkan sebagian memori dari Putri Anda. mungkin bagian kecelakaan itu bisa dihilangkan dari memori ingatan Putri Anda. dengan begitu Putri Anda tidak akan lagi mengingat-ingat kejadian tersebut.!"
"Apakah itu artinya putriku akan melupakan semua masa lalunya?" tanya Dirga . hal yang satu itu membuat dia ragu. dia tak ingin putrinya kehilangan masa lalunya
"jika anda menghendaki kita bisa hanya menghilangkan bagian kecelakaan itu saja"
"Itu artinya putriku akan melupakan orang-orang di yang dicintainya juga apakah itu artinya putriku akan melupakan ibunya dan juga kakek dan neneknya, karena kecelakaan itu melibatkan mereka?!" Dirga seperti berada dalam dua pilihan.
"Anda jangan khawatir hipnotis seperti itu ada yang hanya bersifat sementara. dan akan kembali suatu saat nanti, Mungkin Putri Anda baru akan bisa mengingatnya kembali, dan pada saat itu mungkin keadaannya telah berbeda. ketika Putri anda telah dewasa dan bisa berpikir secara logis, dan Anda bisa menjelaskan sedikit demi sedikit. saya yakin anda pasti bisa menemani putri Anda melewati semua itu!"
dokter itu merasa iba, karena dia juga punya seorang Putri seumuran dengan Bintang. dia sungguh tidak bisa membayangkan jika putrinya yang mengalami hal tersebut. entah apa yang bisa dia lakukan. apa dia bisa sekuat Tuan Dirga? sedangkan semuanya tentu juga membutuhkan biaya yang pastinya tidak sedikit.
"jika anda berkenan saya akan mendatangkan ahlinya langsung ke hadapan Tuan. Anda bisa berkonsultasi dengan beliau terlebih dahulu sebelum melakukan hipnotis tersebut. karena saya juga tidak paham bagaimana konsepnya. biarlah nanti terapis itu yang menjelaskannya pada Anda!" lanjut dokter.
"Baiklah bawa dia untuk menemuiku! jika memang ini yang terbaik bagi putriku mungkin ini lah yang akan menjadi Pilihanku!" ucap Dirga pada akhirnya dia memang harus membuat keputusan. dia tidak ingin putrinya terus-menerus terpuruk, hanya duduk diam dengan pandangan kosong. dia ingin putrinya bisa aktif kembali seperti semula. dia ingin putrinya bisa menikmati masa kanak-kanaknya dengan penuh bahagia.
"kalau begitu saya mohon izin dulu Tuan, mungkin kalau tidak besok paling lambat lusa, ahli hipnotis tersebut sudah akan menghadap pada Anda!" ucap dokter tersebut kemudian berpamitan pulang.
"Rani antarkan dokter sampai ke depan!" titah Dirga pada seorang pelayan.
demi keamanan putrinya, Dirga memang memilih merawat putrinya di rumah dengan mendatangkan ke dokter secara pribadi. agar keberadaan putrinya tidak terendus keluar. terlebih setelah pembicaraan dengan Astina beberapa waktu yang lalu, mungkin menyembunyikan putrinya adalah hal yang terbaik. walaupun telah mengeluarkan berita tentang kematian putrinya juga, akan tetapi jika Dirga terus bolak-balik ke rumah sakit dengan membawa seorang anak kecil bukan tidak mungkin orang yang ingin berbuat jahat kepadanya akan curiga dan kembali mengincar putrinya.
"Sayangnya ayah, bangkitlah nak! jalan hidupmu masih panjang, jangan menjadi terpuruk seperti ini. kita boleh bersedih , tapi jangan pernah lupa, jika segala sesuatu memang sudah mengikuti harusnya masing masing!" ucap Dirga sambil menggenggam jemari tangan Putrinya.
saat ini dia sedang berada di kamar putrinya, kamar dengan corak serba pink, warna kesayangan putrinya.
"Kakak Bintang, ayo main denganku!" Dirga bersuara seperti seorang anak kecil, sambil menggoyang goyangkan boneka berbentuk gadis kecil dengan kerudung berwarna pink yang bahkan tak bisa menyembunyikan seluruh rambut pirangnya.
(ayo tebak boneka siapa itu, yang bisa tak kasih lope lope pull pokoknya 😘😘😘)
Tetapi sayangnya, usahanya untuk menarik perhatian sang putri sama sekali tidak membuahkan hasil .
Dirga mengambil nafas dalam dalam , kesabarannya sedang diuji. sebuah keajaiban jika putrinya tidak terluka sedikitpun saat kecelakaan, sekarang dia hanya harus bersabar dengan kondisi psikis putrinya.
"Sayang , apapun yang ayah lakukan padamu nanti, percayalah, itu karena cinta ayah yang begitu besar padamu!" Dirga merengkuh sang putri kedalam dekapannya.
Bintang hanya diam tidak merespon, gadis bernama Bintang putri Wijaya itu asik dengan dunianya sendiri. dunia yang tak dipahami oleh orang lain. setiap hari yang dia lakukan semenjak kejadian naas itu, hanya duduk diam dengan tatapan kosong, ditemani boneka usang, yang konon adalah boneka kesayangan Susi sewaktu kecil, yang merupakan hasil karya dari Bu Sakinah, ibunya Susi .
dalam ingatan Bintang...
"Sayang duduk tenang ya sambil mainnya..!" tutur Susi pada putrinya yang memilih bermain dengan boneka boneka kesayangan di jok paling belakang dari bagian mobil. yang oleh Dirga memang sengaja disulap sedemikian rupa agar putrinya nyaman jika mereka bepergian. mengingat putrinya yang selalu suka bermain boneka di dalam mobil.
duduk di jok bagian tengah adalah Susi , Abah Wardi , dan Bu Sakinah. yang datang berkunjung ke kota, dan saat itu Susi ingin ikut menengok kampung halaman dan mengajak serta putrinya yang sedang libur sekolah.
"Nyonya...!" pak Adi memanggil dengan suara bergetar.
"Ada apa pak?!" tanya Susi cemas. tidak biasanya pak Adi menyela obrolan mereka.
"Nyonya, bisakah Anda dan yang lain melompat keluar dari mobil, saya akan usahakan mencari lokasi yang lapang , atau jalanan yang sepi?!" suara pak Adi semakin bergetar. dia juga cemas, dengan situasi yang sedang dia hadapi.
"Jangan bercanda pak Adi. Apa maksudnya pak Adi bicara seperti itu?, ada apa , apa yang terjadi?!" Susi panik.
"Tiba tiba saja rem nya blong!" seru pak Adi . membuat ketiga orang dewasa itu cemas. mereka saling berpegangan tangan. "Dan kondisi mobil sama sekali tidak bisa dikendalikan!" lanjut pak Adi. ketiga orang dewasa itu juga merasakan jika mobil melaju semakin kencang.
Susi menoleh ke jok bagian belakang, air matanya luruh melihat sang putri yang menatap mereka dengan pandangan berkaca.Bintang sudah berusia tujuh tahun, terlebih sang putri mewarisi kecerdasan ayahnya , sedikit banyak dia pasti tahu arti kata REM BLONG
"Cepat pakai helm daruratmu nak!" seru Susi . Bintang tidak menjawab akan tetapi dengan gerak cepat segera melakukan apa yang di perintahkan ibunya.
"Awaaaaasssss...!" tiba-tiba saja pak Adi berteriak kencang, dari arah depan sebuah mobil tronton melaju kencang, sedang pak Adi sendiri tidak bisa menghindar, karena di samping nya juga ada mobil yang beriringan dengan mobil yang di kendarai ya. hingga kemudian, posisi pak Adi yang berada di sebelah kanan terpaksa banting setir dan...
BRAKKKK...
mobil menabrak sebuah pagar pembatas kemudian terbalik lalu terseret akibat lajunya yang terlalu kencang, dan tanpa sengaja seorang anak kecil ikut terseret oleh mobil tersebut. yang baru berhenti setelah menabrak pagar beton.
Bintang membuka matanya yang tadi terpejam. tangan kecilnya mencoba menggapai, pemandangan dihadapannya yang terlihat mengerikan. ibu, kakek, dan neneknya bersimbah darah. bahkan tubuh pak Adi lebih parah kondisinya, karena berada paling depan dan terjepit di antara setir dan jok.
"Ibu...?!"
"Ibu...?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
FT. Zira
😭😭😭😭 pas aja kalau trauma😭😭
2024-10-25
0
FT. Zira
parah😱😱
2024-10-25
0
zian .
knpa nsib kluarga si pennggembala eh tuan dirga tragis si mom..ksian bintang msih kcil 😭😭
2024-10-01
1