"Aarrgghht...!"
tiba-tiba Beni berteriak kesakitan. dan dia melihat, dibalik kacamata tebalnya mata putri menyorot tajam padanya. apa ini Bukankah baru saja cewek ini pingsan karena obat bius yang dia bekapkan di hidungnya tadi? tapi kenapa ternyata kejadiannya seperti ini.
Beni masih berusaha melepaskan tangannya yang dicekam dan dipelintir oleh Putri. sedangkan semua yang ada di tempat itu terbelalak termasuk juga Vania yang sedang merekam kejadian tersebut.
dug.
Arrggt...
Beni berteriak lagi ketika kepalan tinju dari Putri menghantam pelipisnya.
" jika kalian berpikir begitu mudah untuk menjebakku maka kalian adalah salah!" ucap Putri Seraya menghempaskan tangan Beni kemudian bangkit dari tempat dia dibaringkan.
flashback beberapa saat yang lalu.
ketika berada di dalam kelas untuk meletakkan tasnya, Putri teringat jika teman yang memberinya berita tentang keadaan Lusi adalah salah seorang dari antek-antek Vania. karena itu dia berpikir bahwa mungkin saja dirinya akan dijebak.
"Coba mari kita lihat, Apa rencana kalian!!" Putri tersenyum menyeringai kemudian melangkah kakinya keluar. lalu berlari ke arah gudang belakang diikuti oleh Lisa antek dari Vania.
ketika seorang teman cowok membekap hidung Putri dengan menggunakan sapu tangan, pada saat itu Putri menahan nafasnya. Karena itulah sebenarnya obat bius yang berada di sapu tangan tidak terhirup oleh Putri. lalu putri berpura-pura pingsan dan baru mengambil nafas kembali ketika sapu tangan telah dijauhkan dari hidungnya.
" kurang ajar kau telah mempermainkan kami!!" teriak Vania dia begitu murka karena ternyata rencananya gagal.
"Hahaha, bukan aku yang kurang ajar. tapi kalian yang terlalu bodoh!" sahut putri santai, sambil menepuk nepuk membersihkan debu dari rok dan kemejanya.
"Aku tidak terima penghinaan ini, seorang Vania Salsabila Subroto tidak pernah dipermainkan sebelumnya. hajar dia!" perintah Vania kepada teman-teman cowok yang masih berada di sana.
" setelah itu kalian bebas melakukan apapun padanya. Terserah kalian Anggap saja dia adalah hadiah untuk kalian!" lanjut Vania lagi.
beberapa siswa laki-laki yang juga merasa geram karena merasa dipermainkan oleh Putri bergerak melingkar mengepung Putri
Lusi yang merasa mendapatkan kesempatan untuk terbebas dari cekalan dua orang temannya menyelinap keluar.
"aku harus mencari Kak Ega, aku harus meminta pertolongan agar dia membantu Putri. bukankah kak Ega memang menyukai Putri, Kak Ega pasti bisa membantu putri. putri tidak bisa menghadapi tujuh cowok itu sendirian!" Lusi Terus Berlari ke tempat di mana kelas Ega berada.
Sesampai di hadapan Ega, Lusi segera menceritakan semua kronologi kejadian yang dia alami akibat perbuatan dari Vania, dan Putri yang terpaksa dia libatkan.
dimulai ketika Vania mendatanginya bersama dengan sekelompok preman menyatroni rumahnya dan menyekap ibunya, lalu Vania meminta syarat bekerja sama dengannya menjebak Putri demi agar dia bisa membebaskan ibunya. hingga saat ini ketika Putri dikeroyok oleh teman-teman Vania.
mendengar cerita dari Lusi, bergegas saja Ega berlari menuju gedung belakang sekolah diikuti oleh Lusi yang berlari terseok di belakangnya.
Sesampai di gudang belakang.
"Putri...!!"
Ega yang melihat Putri terjatuh akibat jegalan dari salah satu lawannya berteriak lalu berlari mendekat ke arah Putri.
"Apa yang sedang kalian lakukan pada Putri? Apa kalian sudah belajar menjadi Berandal? Sebenarnya kalian datang ke tempat ini untuk sekolah atau untuk berkelahi?!" sorot mata tajam dari Ega mengedar ke setiap wajah-wajah yang berada di sana.
Vania terbelalak atas kehadiran Ega yang tiba-tiba berada di tempat itu.
"Hisstt ini sakit sekali.!" Putri meringis memegangi kakinya yang tadi dijegal oleh lawannya.
"Aku akan melaporkan ini pada dewan guru. dan kalian harus mendapatkan hukuman!" kecam Ega lalu berniat membantu putri.
"Ega , dia itu hanya pura pura! apa kau tidak bisa melihat, justru mereka teman temanku lah yang terluka babak belur!!" teriak Vania tidak terima, karena Ega hendak membantu Putri.
"Kalian benar-benar memalukan, tujuh orang cowok mengeroyok seorang cewek, seandainya kalian menangpun, apa kalian layak disebut pemenang?!!" Ega tidak mem pedulikan ocehan Vania dia hanya melihat bahwa Putri sedang meringis kesakitan Hanya itu yang tampak di depan matanya.
" aku bisa sendiri. tidak usah membantuku, nanti mereka malah lebih membullyku!" ucap Putri yang menepis tangan Ega yang hendak membantunya berdiri. lalu Putri berusaha berdiri sendiri dan melangkah untuk kembali ke kelasnya.
Akan tetapi baru saja beberapa langkah Dia berjalan
Brukk ..
"Auwwss.. hisstt... !" Putri kembali terjatuh selalu meringis memegangi pergelangan kakinya.
Ega mendengus kesal karena Putri yang keras kepala dan tidak mau ditolong. lalu tanpa menunggu persetujuan, Dia mendekati Putri membantu Gadis itu berdiri kemudian mengalungkan tangan putri ke atas pundaknya. dan kemudian memapah Putri untuk kembali ke kelas.
dalam perjalanan dipapah oleh Ega, Putri menolehkan kepalanya ke arah Vania yang masih berdiri geram di belakang mereka. Putri menjulurkan lidahnya sambil mengedipkan mata. lalu tersenyum sinis mengejek ke arah Vania yang telah kalah.
"Ega apa kau tahu? dia itu hanya berpura-pura! dia itu tidak apa-apa, dia itu baik-baik saja! dia hanya berpura-pura terluka di depanmu?!!" teriak Vania yang masih tidak terima. apalagi melihat senyum penuh ejekan yang tersungging bibir Putri.
Sebenarnya Putri memang hanya berpura-pura. menyadari Lusi sudah tidak berada diantara mereka, dia tahu Lusi pasti akan mencari bantuan. dan saat mendengar derap kaki yang berlari mendekati ke arah tempat mereka berkelahi, Putri tahu bahwa bantuan itu datang. Karena itu Putri terpura-pura terjatuh terjegal.
lalu saat Ega ingin menolongnya, Putri menepis tangan Ega, berpura-pura menolak bantuan dari cowok itu. akan tetapi dia juga kemudian berpura-pura terjatuh dan kesakitan untuk lebih menarik simpati. dan Perkiraannya tepat Ega memang tidak akan pernah membiarkannya begitu saja.
tadinya dia memang hanya ingin diam akan tetapi karena sekarang Vania sudah mengusiknya maka dia juga akan membalas Bukankah Gadis itu begitu mengidolakan Ega maka dia yang akan menggunakan Ega untuk membuat Vania marah dan merasa kalah.
" Putri Maafkan aku! Aku sama sekali tidak berniat untuk menghianatimu. tapi aku benar-benar terpaksa. Vania dan orang-orangnya menyekap Ibuku putri. jika aku tidak mau ikut dalam rencana mereka menjebakmu, Maka mereka tidak akan melepaskan ibuku!" ucap Lusi yang saat ini ikut berjalan di samping Putri yang sedang di papah oleh Ega.
Putri hanya diam. tadinya memang dia marah karena mendengar bahwa Lusi ikut dalam rencana penjebakan itu. akan tetapi ketika mengetahui alasan Lusi, dia jadi di tidak tega. akan tetapi dia berpikir bahwa seharusnya Lusi membicarakan hal itu kepadanya.
*
"Waahh .. apa ini.. ini kapan kejadianya?!" pekik seorang siswa yang baru saja mendapatkan notif pesan dari grup forum sekolah .
sebuah video berdurasi 15 menit tiba-tiba beredar di WhatsApp khusus forum sekolah.
"Eh lihat!! dari tanggalnya, Bukankah ini baru kemarin?" seorang siswi yang lain menimpali
"ini gila, ini benar-benar gila. Vania and the gang semakin merajalela!"
"betul ini tidak bisa dibiarkan. seharusnya Vania and the Genk mendapatkan sanksi yang berat. ini sudah masuk ranah kriminal!"
suara sumbang bersahut-sahutan mengomentari video yang beredar tersebut. mereka yang saat itu sedang berkumpul bercakap-cakap adalah kelompok siswa dari kalangan kelas menengah ke bawah yang juga pernah menjadi korban bully dari Vania dan teman-temannya.
di tempat lain, Vania yang sedang mendapatkan sanksi bersama beberapa orang temannya, mereka menggeram kesal. mereka memaki dan mengumpat. dari mana beredarnya video tersebut. Bukankah di tempat itu tidak terdapat kamera CCTV. Bagaimana bisa ada yang merekam apa yang telah mereka lakukan terhadap Putri kemarin. Vania jadi berpikir Apakah ada satu penghianat di antara mereka.
tidak ada satupun yang tahu bahwa sebenarnya kacamata tebal yang dipakai oleh Putri adalah kacamata khusus di mana Di bagian Sisi yang terdapat di Pangkal hidung terdapat kamera perekam sangat kecil dan tidak akan ada seorangpun yang mengetahuinya
Putri yang pernah meminta alat seperti itu kepada ayahnya. dan ternyata sekarang alat itu berguna. Dan dengan bantuan temannya yang adalah seorang ahli IT, Putri menyebar video tersebut
dan sekarang video telah tersebar sehingga jikapun orang tua mereka yang sebagian besar adalah para pejabat, tidak menghendaki anak anaknya mendapat hukuman, tetap saja tidak bisa. karena kalau tidak mereka yang akan dikecam oleh para warga sekolah.
sedangkan pihak sekolah sendiri juga tidak bisa melepaskan mereka, atau nama baik sekolah yang justru akan semakin tercoreng, jika membiarkan saja siswa-siswa yang melakukan kejahatan lolos begitu saja dari hukuman. terlebih bagi sang Kepala Sekolah yang memang mengetahui siapa itu Putri. Tentu saja dia tidak mau jabatannya sebagai kepala sekolah dipertaruhkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
FT. Zira
ini cerdik dan cer cer lainnya🤭🤭
2024-11-11
0
FT. Zira
cerdasss
2024-11-11
0
zian .
putri ❤️ bestt..wah jenius trnyata putri sedia payunh sblum hujan y put..jd beti lavea memng hrus bnyak otk biar gk mudh d bully dn trnyta bnar y Put psti akn ad bnyak mslah hebat nie ank si gembala prsiapan yng sngat matang untk msa depnnya
2024-10-01
0