"Sudah ya sayang, ayo kita pulang, dokter yang katanya teman kamu itu tidak datang!" Dirga merasa sedih melihat wajah putrinya yang berubah menjadi mendung. Padahal tadi mereka berangkat dari rumah dengan senyum seindah matahari terbit
"Mungkin lain kali saja ya , Ayah kenalan sama temannya putri itu!" Dirga dia tidak tega melihat kekecewaan di wajah Putrnya. hari ini dia dengan sukarela menemani anaknya. yang katanya ingin mengajaknya berkenalan dengan teman barunya. akan tetapi Sesampainya di klinik ternyata sang dokter yang Allah Sang Putri sudah diklaim sebagai teman barunya itu sedang tidak piket.
"Tapi ayah, kan hari ini ayah akan kembali lagi ke kota? kapan lagi ayah bisa kenalan dengan teman Putri, kalau ayah sudah kembali ke kota?"
hati Dirga merasa sakit melihat wajah Putri menjadi sendu. dia benar-benar heran dengan putrinya kali ini. tidak biasa-biasanya Sang Putri bersikap seperti demikian. tidak biasa-biasanya Sang Putri berantusias sekali dengan orang yang baru saja dikenalnya.
Di klinik yang saat ini sedang mereka kunjungi ini, ada dokter Mawar di sana. dokter yang menurut Rani, katanya adalah dokter pertama yang menangani Putri selama beberapa hari kemarin. akan tetapi ternyata bukan beliau yang ingin diperkenalkan oleh Putri kepada ayahnya.
yang dimaksud dengan dokter Iska oleh Sang Putri, Ternyata hanyalah seorang dokter pengganti untuk sementara. yang katanya dokter tersebut hanya sedang dalam kunjungan tugas. jadi bukanlah merupakan dokter yang benar-benar bekerja di klinik tersebut.
"Mungkin memang belum saatnya Ayah berkenalan dengan teman kamu itu sayang, Mungkin lain kali, kan Lain kali Ayah juga akan ada ke sini lagi!" Dirga masih berusaha untuk membujuk Sang Putri. sehingga dia sendiri menjadi penasaran, Seperti apa sebenarnya dokter tersebut, hingga membuat sang putri begitu menyukainya.
"kita pulang ya sayang? karena setelah ini Ayah harus segera kembali ke kota?!" bujuk Dirga.
"Ya sudahlah Ayah, Baiklah kita pulang!" ucap Putri dengan mendung bergelayut di wajahnya. pada akhirnya mau tak mau dia memang harus pulang. karena dokter yang dicarinya tidak ada di tempat itu.
*
Tetapi ketika keduanya sedang sampai di halaman parkir klinik.
"Ayah, itu dokter Iska!! itu dokter Iska datang Ayah!!" teriak Putri sambil melompat lompat, dan bertepuk tangan kegirangan, sambil menunjuk seorang wanita berseragam putih, yang baru saja turun dari sepeda motor matic nya.
Dirga menggelengkan kepalanya melihat sang putri yang begitu bahagia. lalu diapun menoleh ke arah yang ditunjuk oleh sang putri. dadanya berdegup kencang. sosok yang ditunjuk Sang Putri itu
Deg...
"Bukankah dia...?"
meskipun sudah lama tidak bertemu Dirga mengenali sosok tersebut , dan bahkan meski baru terlihat dari arah belakang. Dirga mengenali bentuk punggung dan perawakan wanita itu.
"Ayo Ayah!! Ayo Putri kenalkan dengannya!!" Putri menarik tangan Dirga, karena langkah sang ayah terhenti. sosok itu ... Dirga tidak memungkiri debaran dadanya yang kembali muncul setelah sekian lama.
Putri berlari meninggalkan sang ayah lalu menghampiri Sosok yang telah dicarinya sejak tadi.
"dokter Iska...?!"
suara Putri yang begitu kencang mengagetkan sosok yang baru saja turun dari sepeda motornya.
"Hai Putri...? kamu ada di sini?? kamu habis kontrol ya??" tanya dokter Iska yang kemudian menekuk lutut menyejajarkan tinggi badannya dengan tubuh Putri.
terlihat jelas di mata Dirga, bagaimana Sang Putri begitu akrab dengan wanita tersebut. bahkan keduanya berpelukan dan saling tertawa bahagia. air mata Dirga perlahan menetas melihat wanita berseragam putih itu mencium wajah Putrinya.
"Dokter Aku membawa Ayahku ke sini! aku ingin dokter berkenalan dengan Ayahku! karena dokter adalah temanku, maka dokter adalah teman Ayahku juga!" ucap Putri kepada dokter Iska, yang membuat wanita itu tertawa karena lucu dengan sikap anak kecil tersebut.
"Oh ya ??" tanya dokter Iska "lalu di mana ayahnya Putri?!"
"itu dokter!! itu Ayah Putri..!" ucap Putri sambil menunjuk ke arah Ayahnya yang masih berdiri mematung dan menatap lekat ke arah mereka dengan tidak bergerak sama sekali.
Deg ..
"Dia... ?"
dokter Iska meneruskan langkahnya dalam diam. membiarkan saja tangannya ditarik oleh Putri.
"Ayo dokter Iska, perkenalkan Ini Ayahku. dan Ayah Perkenalkan, ini dokter Iska teman baruku!" ucap Putri ketika mereka telah berhadapan.
"Ayo Ayah, dokter Iska, kalian saling berkenalan!" seru Putri sambil menyatukan telapak tangan mereka berdua. karena dari tadi dua sosok di hadapannya itu hanya diam dan Saling pandang
"Mila..?"
"Mas Dirga..?"
Bintang mendongak ke arah wajah mereka berdua dan menatapnya bergantian, saat mendengar keduanya saling menyebut nama masing-masing.
"Ayah dan dokter Iska sudah saling kenal ?" tanya Bintang membuat kedua orang dewasa itu menoleh spontan ke arahnya.
"Iya sayang, yang kamu panggil dokter Iska ini, yang katanya teman kamu ini adalah teman Ayah juga!" ucap Dirga mencoba memberikan jawaban agar tidak salah bicara di hadapan putrinya.
"Jadi bener dokter Iska juga kenal dengan Ayahnya Putri?" tanya Putri berganti menatap ke arah dokter Iska. dan dokter wanita itu hanya mengangguk tidak tahu harus menjawab bagaimana.
"Wah , Hore.. asik..! Ternyata kalian sudah saling berteman, Putri senang sekali Ayah. Putri senang sekali dokter Iska! karena teman Bintang juga teman Ayah!" Seru Putri dengan girangnya.
Jameela tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya. dia merasa salah tingkah dengan apa yang terjadi di hadapannya. dia tidak menduga bahwa dia akan bertemu kembali dengan Dirga Setelah sekian tahun lamanya tidak berjumpa. terakhir kali mereka bertemu adalah ketika dia melawat ke rumah Dirga saat kematian Susi dan keluarganya.
mengingat tentang kepergian Susi membuat Jameela menoleh ke arah Bintang yang kini berada di tengah-tengah mereka.
Bukankah katanya...
sedangkan Dirga dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wanita yang pernah menjadi teman hidupnya selama tiga tahun tersebut.
*
" jadi dokter Iska itu adalah kamu? hahaha" Dirga merasakan kelucuan yang tidak tahu tempat.
" selama tiga hari ini Putri terus aja berbicara tentang dokter iska dokter Iska dan dokter Iska. bahkan mau tidur pun dia masih juga bercerita tentang dokter Iska, yang menemaninya berbicara ketika larut malam di klinik.
Kini keduanya sedang berada di sebuah kursi panjang di taman yang lokasinya ada di samping bangunan klinik. Dirga bahkan lupa jika seharusnya dia sudah bergegas untuk kembali ke kota.
sedangkan Bintang dia asik bermain di tempat ayunan, tak jauh dari tempat mereka duduk.
" itu karena papan nama ini!" Jameela menunjuk name tag yang berada di dadanya dr. J. Iskandar, itu yang dibaca oleh Dirga.
" kata Putri itu terlalu rumit. jadi dia mengambil depannya saja, Iska!" terang Jameela yang mengingat pembicaraannya dengan Bintang beberapa malam yang lalu.
Dirga mengangguk anggukkan kepalanya pertanda mengerti.
"Dan, jadi Putri itu adalah Bintang? putrimu yang dikabarkan telah meninggal dua tahun yang lalu?" tanya Jameela sedikit tidak mengerti.
"padahal sedari awal aku merasa dia mirip dengan seseorang. sedari awal aku merasa bahwa aku sangat mengenalinya. tetapi aku menyangkalnya dalam hati. karena Setahuku putrimu telah tiada!" ucap Jameela sambil mengusap air bening yang mengalir di sudut matanya.
" kamu sudah tahu sejak dulu Mila, aku memiliki banyak musuh. dan di antara mereka ada yang mengincar kehidupan keluargaku. aku tidak mau kehilangan Bintang. yang tinggal satu-satunya milikku. karena itu aku menyembunyikannya di tempat ini dan memalsukan kematiannya!"
air mata Dirga tidak bisa berhenti mengalir, mengingat hari di mana dia ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya. beruntunglah dia masih memiliki Bintang yang masih bisa menjadi penyemangatnya untuk tetap bertahan. yang masih bisa menjadi alasannya dia tetap harus berjuang . yang menjadikan alasan baginya untuk tetap berdiri tegak.
"Aku turut prihatin Mas!" ucap Jameela Sendu.
" lalu kamu sendiri, kenapa kamu bisa berada di tempat ini?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
FT. Zira
deg deg mulu dari tadi... jantungku aman gak ini😆😆
2024-11-06
0
FT. Zira
eehhh baru juga ngomong😆😆
2024-11-06
0
FT. Zira
tiba tiba dateng yg ditunggu. ggal pulang...
🤣🤣kok aku jadi ngarang sendiri sih🤣🤣
2024-11-06
0