14

"Heh..anak orang miskin..!" Putri meneruskan langkahnya tanpa mempedulikan teriakan Vania di belakangnya

"Woi budek ya lo? kagak dengar gue panggil? Oh atau ini ajaran yang diberikan oleh ibumu? dasar tidak tahu sopan santun!"

ucapan terakhir Vania membuat Putri menghentikan langkahnya. tidak masalah jika dia dihina tetapi jika menyangkut nama Ibunya.... dia tak akan diam saja.

hingga saat ini Bintang belum mengingat kejadian yang menimpa ibunya, tetapi kenangan indah bersama ibunya tetap masih ada.

Putri membalikkan badannya kemudian berjalan perlahan ke arah Vania dan teman-temannya. sampai di hadapan Vania Putri berhenti lalu membetulkan letak kacamata tebalnya.

" Apa kamu punya masalah denganku atau apakah aku punya hutang besar padamu yang tidak bisa aku bayar?" di balik kacamata tebalnya mata putri menyorot tajam ke arah wajah Vania. membuat Vania terkesiap, dan sejenak tak mampu berkata kata. bahkan dia merasa sedikit gentar berhadapan dengan Putri yang dalam mode saat ini.

"Woi jangan sok berani lu sama ketua kita!! emangnya lu pikir lu siapa? yang sopan dong sama ketua!! bisa sekolah dengan modal beasiswa aja belagu loh!!". Ucap salah seorang teman Vania yang berdiri dengan satu tangan berkacak pinggang di hadapan Putri, dan satu tangan lagi mengacungkan telunjuk jari tepat di depan wajah putri

"jika aku mendapat beasiswa itu artinya otakku encer!!" putri menangkap jari itu dan meremasnya kuat. membuat si empu nya tangan meringis kesakitan.

"Lepas goblok!!" makinya.

tapi putri tak mengindahkan nya dan justru menyorot tajam kearah Vania tanpa melepaskan cekalannya pada jari antek antek Vania.

"apakah itu membuat kalian iri? ataukah otak kalian merasa panas? kalian merasa terbakar? sebenarnya kalian merasa takut bersaing denganku kan? bukankah itu lebih baik Aku bersekolah dengan modal otak. daripada kalian bersekolah hanya modal nama orang tua!! apa yang patut dibanggakan??!!"

 Putri tersenyum penuh ejekan, seraya berbalik menatap pemilik jari dalam genggamannya, kemudian menghempas jari yang di cekalnya membuat, cewek bername tag Dila itu terhuyung. tiba-tiba saja Dila bergidik ngeri. tidak menyangka akan mendapatkan perlawanan dari Putri

kata-kata pedas yang keluar dari mulut Putri benar-benar membuat Vania and the gang benar-benar merasa tersinggung. mereka tidak terima dengan kenyataan yang baru saja diungkap oleh Putri. padahal mereka tahu itu adalah benar.

"kurang ajar dasar banyak mulut dengar ya anak orang miskin. Terserah kamu mau bersekolah di tempat ini aku tidak peduli. aku hanya mau ke turuti perintahku Jangan pernah mendekati Kak Ega. dia itu adalah kekasihku apa kamu tidak tahu malu dengan statusmu yang seperti itu? berani-beraninya Kamu berdekatan dengan Kak Ega!"

"ha-ha-ha..." Putri tertawa tergelak mendengar ucapan Vania. "Aku? mendekati Ega? apa tidak salah? apa kalian pernah melihat aku berlari mengejarnya? Apakah tidak terbalik? bukan aku yang mengejar Ega. tetapi Ega yang selalu berusaha untuk mendekatiku! aku rasa mata kalian juga tidak buta kan?!. jadi jangan pernah Menghadang jalanku lagi!! Karena aku bukan cewek seperti kalian yang merendahkan harga diri hanya untuk mengejar seorang cowok. memangnya kalian lihat cowok lewat aja heboh..? NORAK!!"

" jika Ega mengejarku, itu berarti menurut Ega aku memang pantas. aku memang sudah ditakdirkan cantik dari sananya, bagaimana dong!" sombong sedikit tidak masalah kan? toh aku memang cantik . batin Putri yang sebenarnya merasa mual dengan ucapannya sendiri barusan. " jangan membandingkan wajahku yang cantik alami ini dengan wajah kalian yang penuh dengan tambalan itu!!"

Putri membalikkan badan berlalu dari tempat itu setelah melemparkan bom atom. tidak peduli dengan wajah Vania yang sudah seperti terbakar

"kurang ajar itu cewek benar-benar besar mulut! kita harus membuat perhitungan dengannya. kita harus membuat agar Ega hilang respek padanya!" Vania menjentikkan jarinya kemudian menggerakkan telunjuk jarinya agar teman-temannya mendekat dan lalu Vania membisikkan sesuatu kepada mereka.

Keesokan harinya...

"Putri... itu.. itu...Lusi .. dia .. dia di ganggu beberapa cowok di gedung kosong belakang sekolah..!"

Putri baru saja tiba di sekolah dan baru saja hendak menyimpan tasnya ke dalam kelas ketika seseorang teman menghampiri dirinya dan memberikan berita tentang keberadaan Lusi temannya. yang memang kerap menjadi bahan bulyan.

bergegas aja dia berlari menuju kelasnya untuk menyimpan tas. sesaat kemudian dia sudah berlari menuju arah gudang belakang diikuti oleh pembawa berita.

sesampainya putri di gedung kosong..

"Tidak, aku mohon lepaskan aku. jangan lakukan itu padaku..!" putri melihat Lusi hendak dilecehkan oleh beberapa teman cowok .

"Woi berhenti !" suara teriakan Putri menghentikan aktivitas mereka.

"pergi loe dari sini! Ngapain loe ikut campur? oh atau lo aja Yang gantiin Lusi, ayo mari sini!" hadang satu diantara mereka.

"Wuaahh.. seru kali ya sekali-kali main sama itik buruk rupa?! bosan juga tuh main sama yang cantik-cantik!" satu lagi dari mereka ikut menghadang putri yang hendak menolong Lusi.

"ha ha ha ha... !" sontak saja ide yang terdengar barusan tadi disambut gelak tawa oleh teman-temannya yang berjumlah sekitar enam orang. bahkan empat di antaranya sudah mengepung Putri dan berusaha menangkap tangan Putri. sedang tiga lainnya masih berusaha mengganggu Lusi.

"Awas saja kali.. an..!"

baru saja Putri hendak melawan dari belakangnya seseorang sudah membekap mulutnya dengan sapu tangan dan Setelah berapa detik kemudian Putri tubuh terkulai lemas.

" Putri Putri bangun Putri apa yang kalian lakukan pada Putri??!!" Lusi berteriak-teriak Melihat putri yang sudah tidak berdaya

"kalian benar-benar jahat! kalian tidak punya hati! hanya karena menuruti perintah Vania, hanya karena segepok uang, kalian tega mencelakakan teman sendiri!" Lusi terus saja berteriak-teriak

"hahaha... teriakanmu itu tidak berlaku untuk kami. kalau saja kamu mau bergabung dengan kami maka kamu akan selamat dan Kami tidak akan menyeret kamu dalam masalah ini. Tapi sayangnya kamu keras kepala. kamu lebih membela anak Miskin itu daripada kami yang nyata-nyata bisa memberikan kehidupan lebih baik bagimu!" ucap satu diantara mereka yang nampaknya adalah ketua dari perkumpulan itu.

"dan kau pikir setelah ini Putri akan tetap percaya padamu? tidak! Putri akan menganggap bahwa kamu adalah seorang penghianat, karena kamu yang telah menyerahkan Putri kepada kami. kamu yang telah rela berpura-pura menjadi sandera. kalau tidak tentu saja Putri tidak akan berada di tempat ini sekarang! putri akan kecewa dan meninggalkan kamu!" mereka seakan senang melihat Lusi yang tak bisa melawan.

"Cuih..!" Lusi meludah ke arah mereka "kalian biadab, kalau saja kalian tidak menyandera orang tuaku, Aku tidak akan Sudi ikut dalam permainan ini. tapi jangan harap kalian bisa tenang. Aku akan mengatakan semuanya pada Putri aku akan membongkar kedok kalian!"

"kalian semua pengecut! kalian hanya berani disaat Putri berada dalam keadaan tidak sadar Coba kalau kalian berani lawan putri dalam keadaan dia bangun! aku bisa memastikan bahwa kalianlah yang akan menjadi bulan-bulanan Putri! dan aku yang akan bertepuk tangan paling kencang!" Lusi berbicara dengan berapi-api.

"Bagaimana? apakah berhasil?" tiba-tiba saja Vania sudah masuk ke dalam ruangan dan berada di tengah-tengah mereka.

"tentu saja Nona Vania. tugas darimu selalu bisa kami laksanakan dengan baik!" jawab Reno salah satu nama cowok berseragam putih abu-abu itu.

"bagus!! lakukan rencana selanjutnya! lucuti Dia, kemudian ambil fotonya untuk kita sebarkan!!" Vania memberi titah.

ketujuh cowok itu Saling pandang kemudian dua di antara mereka mengangkat tubuh Putri yang tergeletak di lantai, kemudian meletakkannya di atas matras yang telah mereka siapkan.

"lakukan sekarang!" perintah Vania kemudian mengambil ponsel yang tersimpan di sakunya dan menyalakan mode video.

"Kalian biadab, kalian akan menyesal!" teriak Lusi sambil meronta, mencoba melepaskan diri dari cekalan dua cowok tadi.

"Diam! atau kau akan melihat ibumu terluka!" bentak Vania. "Lakukan!" perintahnya lagi

dengan sedikit ragu satu di antara mereka duduk berjongkok lalu bergerak untuk melucuti pakaian putri.

akan tetapi baru saja dia hendak membuka bagian paling atas dari kancing baju Putri tiba-tiba.

"Aarrgghht...."

Terpopuler

Comments

zian .

zian .

jdi seru thor crtanya ..lnjut mom sdkit k antagonis yng kejam jdikan putri eh bintang yng ahli bela dri dn jd wanita tngguh..

2024-10-01

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

seru nih... itu pasti Ega yg datang...
aq suka gaya mu Putri...😘pemberani👍

2024-08-13

1

👑Кιкαη Αqυєєη👑

👑Кιкαη Αqυєєη👑

nah loh gmn tuh

2024-07-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!