"Ada yang ingin bermain-main dengan ku rupanya. berhenti di jalan yang sepi, kita lihat apa yang mereka mau!" titah Dirga .
"Tapi , Tuan..?!" Lucky Yang merasakan adanya sinyal bahaya mencoba untuk membantah perintah tuannya. akan tetapi sayang sorot mata tajam Tuannya yang terlihat lewat pantulan spion membuatnya tak Berkutik. sehingga dia pun menuruti saja dan kemudian berhenti di jalan yang lengang.
Tetapi ternyata setelah menunggu beberapa saat tak ada reaksi apapun dari dua mobil yang mengikuti mereka
" lanjutkan perjalanan tidak perlu mengurusi mereka!" titah Dirga pada akhirnya. waktunya terbuang karena harus memikirkan hal yang tidak penting. padahal seharusnya dia sudah di jalan menuju ke tempat putrinya.
" jika mereka tidak mengincar anda itu artinya mereka mengincar tujuan anda ucap Lucky menyuarakan pemikirannya.
"itu benar. kenapa aku tidak berpikir sampai ke sana?!" Dirga merasa geram pada dirinya sendiri. karena begitu rindunya pada putrinya, dia sampai lupa Jika masih ada orang-orang yang mencurigai keberadaan putrinya. tampaknya berita yang dikeluarkan tentang meninggalnya sang putri, tak membuat orang-orang itu berhenti mengusiknya.
"Siapa sebenarnya orang-orang yang mengusik keluargaku kenapa sampai saat ini belum juga ada titik terang!" ucap Dirga geram
"Ada dua mobil menghadang di depan!" seru Lucky tiba tiba.
"itu akan lebih baik jika tujuan mereka hanya aku!" ucap Dirga sambil menoleh ke arah belakang dan kembali lurus menatap ke depan. di belakang ada dua mobil dan di depan juga ada dua mobil. posisi mereka sedang terkepung.
" Lucky.. dengarkan perintahku!! Jika Aku Mati hari ini...!!"
" tidak..!! itu tidak akan terjadi !! Saya tidak akan pernah membiarkannya..!!" Lucky menyahut sebelum Dirga menyelesaikan ucapannya. Kencangkan sabuk pengaman Anda kita akan lolos bersama!!" ucap Lucky dengan nada tegas. tidak peduli Jika dia telah dianggap lancang karena berani memerintah Tuannya.
Dirga mendengus kesal karena ucapannya dibantah.
" minggir Lucky kita tukar posisi titah Dirga yang sudah membuat sandaran kursi sopir menjadi Rebah agar Lucky mundur dan dia bersiap maju lewat celah bagian tengah untuk menggantikan posisi Lucky.
" tidak..! tetaplah di tempat duduk Anda Tuan! dan Kencangkan posisi sabuk pengaman Anda!" tolak Lucky.
" Lucky dengar baik-baik! ini adalah perintah! Aku adalah atasanmu, dan kamu harus menuruti apapun perintahku!!" Dirga berbicara lantang tidak ingin dibantah.
"Dan saya minta maaf, untuk saat ini saja saya membantah Anda! ini demi keselamatan Anda! cukup duduk dan katakan apa yang harus saya lakukan, maka saya yang akan mengeksekusinya!" tolak Lucky tegas. jika Dirga keras kepala maka dia juga akan lebih keras.
"Tolong berikan saya kepercayaan untuk melindungi Anda!" ucap Lucky sambil menatap mata Dirga lewat spion. Dirga mendengus kesal. dia tidak bisa membantah. anak buahnya yang satu ini sangat keras kepala.
" dan sebelumnya tolong kembalikan sandaran kursi ke posisi semula!" ucap Lucky sambil melihat ke arah dua buah mobil yang semakin mendekati mereka. sedangkan dari belakang pun juga begitu.
"huh.. Baru kali ini ada bawahan yang berani memerintah ku!" Dirga berbicara bersungut-sungut. akan tetapi dia melakukannya juga. mengembalikan sandaran kursi yang tadinya telah dia rebahkan menjadi Posisi tegak berdiri.
Tetapi dia tidak memasangkan kembali sabuk pengaman yang tadi dia lepas. melainkan dia duduk dengan menekuk satu lututnya diantara dua kursi depan, lebih tepatnya di atas alas jok bagian tengah. dua tangannya bertumpu pada sandaran kursi yang di duduki Lucky, dan kursi di sebelah kemudi. Dirga ikut memantau apa yang ada di depannya.
"Tuan , kembali lah duduk di tempat Anda dengan nyaman, dan serahkan semua pada saya!" Lucky merasa gusar karena melihat Dirga berjongkok.
" Diam Lucky!! Nyalakan mode Turbo!" perintah Dirga. Lucky diam tak menjawab tapi melaksanakannya
"Dari posisi yang terlihat mereka akan menabrak kita dari arah depan dan belakang secara bersamaan. fokus pada mobil yang ada di depan kita persis. saat mobil dari arah depan dan belakang nyaris menghantam mobil kita melajulah dengan kencang, lompati mobil yang berada persis di depan kita!!" lagi.lagi Lucky masih terdiam. akan tetapi dia melaksanakan setiap Apa yang diucapkan oleh Dirga. dan mulai mengambil ancang-ancang.
brumm brummm bruuummm .
suara mobil yang ada di depan dan belakang memekakkan telinga dan semuanya terjadi persis sama seperti yang telah diduga oleh Dirga.
dua buah mobil dari arah depan dan belakang melaju semakin kencang. mau menghindar juga tidak bisa. karena di samping kiri kanan mereka ada mobil lain yang membuat kondisi mobil Dirga tidak memiliki celah untuk mencari jalan lain. Dirga benar benar telah terkepung.
pandangan Lucky benar benar fokus , begitupun tangan dan kakinya yang sudah standby di atas pedal gas.
"tiga... dua... satu ..! LUCKY !! SEKARANG.. !!!"
Bruuuummmm ... WHUUSHZZ...
mobil yang dikemudi Lucky melayang di atas mobil yang ada di depannya. kemudian turun dengan keras menghantam aspal di jarak 10 meter di belakang mobil yang mereka tinggalkan .
BRAAKKK ... BRAAKKK... DUAARRR... DUAARRR ...
kedua mobil di belakang mereka saling hantam dan kemudian meledak karena begitu kencangnya tabrakan tersebut. satu mobil yang tadi ikut mengepung Dirga ikut meledak dan terbakar. akan tetapi satu lagi berhasil lolos dan kemudian mengejar mereka.
"WELL DONE ..! Lucky.. ha ha ha !" pekik Dirga. Dia menepuk pundak Lucky dengan bangga. bahkan sambil tertawa . benar benar tidak tahu tempat.
Di pihak lain, Lucky membuang nafas kasar, jantungnya berdegup kencang dengan ketegangan yang baru saja dia lewati.
"Masih ada satu lagi, Tuan!" Lucky tidak mau bersenang senang dulu.
"Dan kita juga akan memberikan gelar almarhum padanya!" nada bicara Dirga yang berubah dingin, membuat Lucky bergidik ngeri.
Tapi situasi seperti ini memang bukan hal asing bagi Lucky. Pria berkebangsaan Jerman dengan nama lengkap Lucky Anderson itu sudah malang melintang menjelajahi dunia hitam . tidak salah Dirga meminta rekomendasi dari Agam Iskandar, mantan kakak iparnya.
penumpang di tiga mobil sebelumnya sudah bisa dipastikan habis tak bersisa, bersama puing puing mobil yang berhamburan, yang terlihat jelas dari kaca spion. sekarang tinggal menghadapi satu mobil yang tersisa yang tampaknya tak akan membiarkannya lolos begitu saja.
"Biar dia menyerang lebih dulu, kita ikuti permainannya!" titah Dirga Yang saat ini sudah kembali duduk di kursinya, sambil mengamati mobil yang masih mengikutinya.
mobil melaju kencang, tetapi Dirga merasa sedikit aneh karena mobil tersebut tidak menabraknya tetapi justru mengambil posisi sejajar dengannya. sayangnya Dirga tidak bisa melihat wajah orang yang berada di dalam mobil.
"Tambah kecepatan, biar kulihat apa maunya!" tanpa kata Lucky melakukan apa yang Dirga kau ucapkan.
mobil musuh ikut melaju kencang dan tetap dengan posisi sejajar akan tetapi yang tadinya posisinya berdempetan kini merenggang dan semakin menjauh ke tepi
"Dia akan menghantam kita dari arah samping!!" pekik Lucky.
"Ternyata pikiran kita sama!" sahut Dirga. matanya meneliti menoleh ke arah samping kanannya yang terdapat pagar pembatas yang berdiri tegak berjajar
"Ikuti saja! Dengar baik baik Lucky, tetap fokus, perhatikan ketika dia mengambil ancang ancang, begitu dia hendak bergerak, perlambat laju! lalu mundur!!" Lucky mengangguk. tentu saja dia paham akan trik yang diucapkan oleh Dirga.
yang Lucky tidak paham adalah bagaimana mungkin seseorang pebisnis seperti Dirga juga memahami trik seperti itu? apakah mungkin dulunya Dirga juga seorang pembalap? tidak ada waktu untuk Lucky memikirkan hal seperti itu. fokusnya sekarang adalah pada lawan yang ada di sampingnya. dan sedang bergerak untuk mengancam mobil yang dikendarainya.
"Lucky..!!" pekik Dirga .
"Berpegang erat !!" teriak Lucky. karena mobil di sampingnya semakin dekat dengan badan mobil mereka.
"Munduurrr!" teriak Dirga, sambil menutup.mata.
BRAK BRAK BRAAAKKK...
suara.mobil menghantam pembatas, kemudian terpental dan jatuh berulang
Ckiiiiitttttt....
Tubuh Dirga oleng terjengkang di kursinya. ketika mobil mundur dan Lucky melakukan manuver dengan berputar putar. kemudian berhenti tiba-tiba.
*
...***"GAME OVER"***...
seru Dirga.
"Kita menang , Tuan!" ucap Lucky. "Anda sungguh luar biasa, saya bangga menjadi sopir Anda hari ini!" lanjutnya.
tanpa menjawab omongan Lucky Dirga membuka pintu dan turun dari mobil. orang-orang di sekitar yang melihat hal tersebut juga sudah berkerumun mendekati mobil yang sudah ringsek.
"Pengemudi meninggal, tetapi wajahnya biru!" seru seorang yang ikut mengevakuasi .
Mendengar hal itu Lucky berlari mendekat kemudian memeriksa pengemudi yang sudah tidak bernyawa tersebut.
"Dia tewas bukan karena kecelakaan. Akan tetapi karena dia menelan pil racun!" terang Lucky kepada Dirga.
"Artinya dia adalah utusan seseorang!" batin Dirga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
FT. Zira
senam jantung 😳
2024-10-30
1
FT. Zira
ya jangan lah.. kalo dirimu mati ya ceritanya tamat😆😆
2024-10-30
0
FT. Zira
yg kamu khawatirkan lebih bahaya malah🤧
2024-10-30
0