Bab 20. Arti Cinta

Rania kembali ke rutinitas sebagai arsitek dan juga penulis. Dua hari sudah berlalu, setelah Rania mengajukan gugatan cerainya ke pengadilan agama. Meski sempat diwarnai keributan yang dibuat oleh ibu mertuanya. Rania tetap teguh pada pendiriannya untuk bercerai dengan Adrian.

"Maju terus pantang mundur!" gumam Rania menyemangati dirinya sendiri.

Sementara nyonya Lusi pergi, membawa kemarahan dan kekesalannya pada Rania, wanita paruh baya itu menemui Adrian dan mengadu pada putranya.

"Ada apa lagi Ma? Jangan tambahkan lagi masalah untukku," ucap Adrian begitu nyonya Luci masuk ke ruangannya dengan wajah yang tidak biasa.

"Kamu itu kenapa diam saja? Apa kamu tidak tahu kalau Rania saat ini pergi ke pengadilan agama bersama Aryan untuk mengugat cerai kamu!" ucap nyonya Luci.

Adrian terkejut mendengar penjelasan ibunya. Dalam hatinya bertanya, 'Bukankah dia belum membuat kesepakatan dengan Rania?'

"Mengapa diam saja? Cepat susul dan batalkan!" ucap nyonya Luci lagi memberi perintah pada Adrian.

Bukan pergi seperti perintah ibunya. Adrian justru kembali duduk di kursi kebesarannya. Untuk saat ini, dia akan membiarkan Rania melakukan apa yang istrinya itu ingin lakukan. Adrian juga akan menyelesaikan masalahnya dengan Alexa. Setelah itu, barulah dia akan bicara dengan Rania.

"Aku akan bicara dengan istriku nanti. Mama pulang saja. Ada hal lain yang harus aku selesaikan." Ucap Adrian.

Meskipun tidak terima dengan keputusan putranya yang tidak menghentikan Rania, nyonya Luci tetap meninggalkan ruangan Adrian. Kini dia pergi ke ruangan ayah mertuanya. Maksud hati ingin melaporkan apa yang Rania lakukan, namun dia justru dilarang ikut campur masalah Adrian dan Rania. Nyonya Lusi terpaksa menerima keputusan tuan Widodo, jika dia masih ingin jadi menantu keluarga Widodo Pradipta.

Satu hari setelahnya, Adrian mengajak Rania untuk bicara empat mata. Duduk bersama, bicara baik-baik tentang perpisahan mereka.

Bicara empat mata dengan Adrian, membutuhkan energi besar bagi Rania. Rasa traumanya berada di dekat Adrian masih cukup menganggunya. Didamping ketiga pria yang sayang padanya, meski dengan jarak yang cukup jauh, Rania memberanikan diri duduk berhadapan dengan pria yang sebentar lagi menjadi mantan suaminya itu.

Pembicaraan keduanya diawali dengan perdebatan, namun akhirnya Adrian sepakat untuk berpisah. Dia juga menolak hadiah perpisahan dari Rania, yaitu salah satu cabang Pradipta.

Rania bisa bernapas lega, namun dia tetap waspada. Sesuatu bisa saja terjadi dan merubah keputusan Adrian untuk bercerai.

"Aku kalah!" ucap Adrian pada Rania di akhir pembicaraan mereka.

"Kamu tetaplah pemenang," balas Rania.

"Aku kalah karena mengikuti ego," ucap Adrian lagi.

"Aku melepaskan kamu, Rania. Tapi, jagan halangi aku menjaga kamu sebagai bentuk permintaan maafku kepadamu. Maaf aku terlambat menyadari, bahwa aku sebenarnya mencintai kamu," ucap Adrian.

Adrian mengalah karena Rania punya banyak bukti untuk menjatuhkan dirinya. Kekasih Alexa itu tidak bisa lagi menolak keinginan Rania untuk bercerai.

Tidak mudah bagi Adrian mengambil keputusan ini. Berpisah dengan Rania adalah hal yang dulu sangat dia inginkan. Tapi kini yang tersisa adalah penyesalan.

Meskipun Adrian menolak menerima salah satu cabang Pradipta. Rania tetap akan memberikannya. Rania sudah meminta persetujuan Ansel sebagai orang yang juga punya hak mengelola Pradipta Group.

Kakak Rania itu setuju. Dengan harapan, Adrian tidak lagi mengusik kehidupan Rania. Apa lagi dia mendengar tuan Bryan meminta Adrian menikah dengan putri kesayangannya itu. Tuan Bryan bahkan rela melakukan apapun agar putrinya bahagia.

"Jangan asal bicara cinta kalau kamu sendiri tidak tahu apa itu cinta." Balas Rania.

"Aku tahu apa itu cinta!" sahut Adrian.

Rania memicingkan matanya. Lalu dia menggelengkan kepalanya. Bagaimana Adrian mengerti cinta, jika dia tidak tahu bagaimana cara mencintai.

"Aku rasa kita sudah selesai." ucap Rania menghentikan pembahasan mereka tentang cinta.

"Belum," sahut Adrian.

"Ada satu hal yang ingin aku sampai padamu," ucap Adrian lagi.

Pria itu terlihat membuka ponselnya. lalu dia meminta Rania untuk melihat foto yang dia kirimkan.

"Berhati-hatilah jika kamu bertemu wanita itu." ucap Adrian.

"Dia siapa?" tanya Rania tidak mengerti.

"Dia orang yang membuat aku meragukan perasaanku sendiri terhadap kamu. Dia juga orang yang merubah rasa cintaku menjadi benci." Jawab Adrian.

Hingga saat ini Rania masih belum mengerti, mengapa wanita itu inginkan Adrian membencinya?

"Ara!" panggil Aryan sedikit keras karena adiknya itu terus melamun sejak dia tiba di ruang kerja Rania.

"Sejak kapan Kak Aryan ada di sini?" tanya Rania terkejut.

"Apa yang kamu pikirkan?" bukan menjawab, Aryan balik bertanya.

"Apa ya?" balas Rania sambil mengangkat kedua bahunya.

Rania belum ingin membagikan informasi yang Adrian berikan padanya. Dia merasa terlalu banyak membebani Aryan dengan masalahnya. Padahal kakaknya itu punya masalah sendiri dengan keluarga Cinta. Dan Rania tidak bisa membatu apa-apa, karena Aryan dan Cinta yang melarangnya.

"Di depan ada orang yang ingin kerja sama memborong pembangunan perumahan kamu. Orangnya bisa dipercaya. Pekerjaannya juga sudah tidak perlu diragukan lagi." ucap Aryan memberi tahu Rania tentang kedatangannya siang ini ke kediaman adik sepupunya itu.

"Teman Kak Aryan?" tanya Rania.

"Bisa dikatakan begitu." Jawab Aryan merahasiakan siapa orang yang dia tawarkan bekerja sama dengan Rania, menjalankan proyek adik sepupunya itu.

Ditemani Aryan, Rania menemui orang yang menurut Aryan bisa di percaya dan pekerjaannya tidak perlu diragukan lagi itu.

Di rumah sakit, tuan Bryan meminta dokter segera memeriksa Alexa. Memang tidak salah dia mendengarkan saran dari Rania, meminta Adrian datang menemui Alexa dan bicara dengan putrinya itu.

Belum lama Adrian datang dan bicara, Alexa membuka matanya. Meski belum bisa bicara, tapi tuan Bryan bersyukur. Alexa bangun dari tidur panjangnya.

"Terima kasih Adrian. Terima kasih. Kedatangan kamu membuat Alexa sadar kembali." ucap tuan Bryan.

"Tidak perlu berterima kasih pada saya. Berterima kasih saja pada Rania. Dia yang meminta saya untuk datang." ucap Adrian yang cukup mengejutkan tuan Bryan.

Bukan karena permintaan dan tawaran yang tuan Bryan berikan pada Adrian, yang membuat pria itu datang. Tapi karena Rania yang memintanya.

Rania mengingatkan Adrian untuk menjenguk Alexa sebelum mereka berpisah kemarin. Dan Adrian akan melakukan apapun itu yang keluar dari mulut Rania.

"Alexa sudah sadar sekarang. Saya permisi dulu," ucap Adrian.

Baru beberapa langkah Adrian meninggalkan tuan Bryan, dia melihat sosok wanita yang sudah lama sekali tidak dia jumpai.

"Mau apa dia ke rumah sakit?" tanya Adrian pada dirinya sendiri.

Pertanyaan Adrian terjawab begitu dia mendengar wanita itu bertanya di mana putrinya pada tuan Bryan.

"Di mana putriku?" tanya wanita itu yang mengenakan pakaian yang cukup berani.

"Bryan, di mana Alexa?" ucap wanita itu lagi yang ternyata ibu dari Alexa.

"Tenanglah Angel. Ini rumah sakit, pelan kan suara kamu," ucap tuan Bryan.

"Bagaimana aku bisa tenang. Anakku hampir saja mengakhiri nyawanya. Sudah aku katakan, biar aku saja yang merawat Alexa. Bukan kamu dan istri kamu yang sok baik itu."

Adrian seolah tertampar mengetahui kebenaran ini. Sekarang dia tahu, mengapa wanita itu membuat dia membenci Rania. Wanita itu ibu kandung dari mantan kekasihnya. Ingatan Adrian kembali ke masa lalu. Bagaimana dia pertama kali bertemu Alexa di luar negeri.

"Jadi itu bukan sebuah kebetulan. Aku masuk dalam skenario permainan yang aku sendiri tidak tahu apa ceritanya." ucap Adrian pada dirinya sendiri.

Adrian tidak akan tinggal diam. Dia akan membuat perhitungan dengan wanita itu. Dia tidak rela jadi korban kebohongan selama hampir sepuluh tahun ini. Dan membuat dia kehilangan orang yang dia cintai.

Apa benar ibu kandung Alexa itu membuat Adrian membenci Rania hanya karena putrinya mencintai Adrian? Atau ada tujuan lainnya?

Adrian menghubungi seseorang untuk segera datang ke rumah sakit. Setelah memberikan arahan pada orang orang tersebut, barulah Adrian meninggalkan rumah sakit.

Adrian tidak tahu, jika ada orang lain yang mendengarkan pengarahan Adrian pada orang yang dia tugaskan mengawasi mantan selingkuhan tuan Bryan itu.

...☆☆☆...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.. beneran ribet

2024-12-11

0

Rita Riau

Rita Riau

makin rumit aja, konflik terus nambah.

2024-09-06

1

Uthie

Uthie

Wahhhh... siapa ya itu???

2024-07-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Siap Berpisah
2 Bab 2. Bebas
3 Bab 3. Bertemu Aryan
4 Bab 4. Menemui Rania
5 Bab 5. Makan Malam
6 Bab 6. Melawan
7 Bab 7. Aku Baik Baik Saja
8 Bab 8. Mati Rasa
9 Bab 9. Menghadiri Rapat
10 Bab 10. Rania Sebenarnya
11 Bab 11. Lelah
12 Bab 12. Rania VS Alexa
13 Bab 13. Merasa Terpuruk
14 Bab 14. Tidak Bisa Bercerai
15 Bab 15. Ingin Bebas
16 Bab 16. Sebuah Rahasia
17 Bab 17. Klarifikasi
18 Bab 18. Terima Nasib
19 Bab 19. Mengugat Cerai
20 Bab 20. Arti Cinta
21 Bab 21. Tidak Asing
22 Bab 22. Menghadiri Sidang
23 Bab 23. Hilang
24 Bab 24. Bertemu Nyonya Alana
25 Bab 25. Kedatangan Ibu Saras
26 Bab 26. Resmi Bercerai
27 Bab 27. Terluka
28 Bab 28. Tidak Terluka
29 Bab 29. Rahasia Yang Lain
30 Bab 30. Semoga Berjodoh
31 Bab 31. Kembali Seperti Dulu
32 Bab 32. Memperkenalkan Ansel
33 Bab 33. Pernyataan Harsa
34 Bab 34. Tertangkap
35 Bab 35. Jadian
36 Bab 36. Takut Kehilangan
37 Bab 37. Menolak
38 Bab 38. Berjuang Bersama
39 Bab 39. Kedatangan Mama Ana
40 Bab 40. Ada Yang Bermain.
41 Bab 41. Adik Kakek Buyut
42 Bab 42. Menggunakan Pion
43 Bab 43. Lampu Hijau
44 Bab 44. Menjenguk Tuan Bryan
45 Bab 45. Hati Yang Kecewa
46 Bab 46. Calon Pengganggu Hubungan
47 Bab 47. Penganggu Berulah
48 Bab 48. Akad
49 49. Pesta Pernikahan
50 Bab 50. Lebih Menggoda
51 Bab 51. Yang Pertama Kali
52 Bab 52. Menemukan Pelaku
53 Bab 53. Ke Rumah Sakit
54 Bab 54. Kepergian Tuan Widodo
55 Bab 55. Lebih Baik Dicintai
56 Bab 56. Rencana Karla
57 Bab 57. Kedatangan Adrian
58 Bab 58. Syukuran
59 Bab 59. Cepat Nikah
60 Bab 60. Harapan Ayah Wildan
61 Bab 61. Wanita Idamannya
62 Bab 62. Seandainya Tidak Berdosa
63 Bab 63. Protect
64 Bab 64. Ratu
65 Bab 65. Mungkin Saja Jodoh
66 Bab 66. Mereka Adalah Keluarga
67 Bab 67. Garis Satu atau Dua
68 Bab 68. Bertemu Anita
69 Bab 69. Cemburu
70 Bab 70. Kekesalan Rania
71 Bab 71. Menunggu Karla
72 Bab 72. Sudah Direncanakan
73 Bab 73. Menaruh Dendam
74 Bab 74. Sikap Rania
75 Bab 75. Kedatangan Adik Adrian
76 Bab 76. Keponakan Mama Ana
77 Bab 77. Biar Saja Tahu
78 Bab 78. Sidang Keluarga
79 Bab 79. Sempurna Sebagai Wanita
80 Bab 80. Anugrah Yang Indah
81 Bab 81. Kamu Hanya Masa Lalu
82 Bab 82. Malu Sendiri
83 Bab 83. Semua Bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Siap Berpisah
2
Bab 2. Bebas
3
Bab 3. Bertemu Aryan
4
Bab 4. Menemui Rania
5
Bab 5. Makan Malam
6
Bab 6. Melawan
7
Bab 7. Aku Baik Baik Saja
8
Bab 8. Mati Rasa
9
Bab 9. Menghadiri Rapat
10
Bab 10. Rania Sebenarnya
11
Bab 11. Lelah
12
Bab 12. Rania VS Alexa
13
Bab 13. Merasa Terpuruk
14
Bab 14. Tidak Bisa Bercerai
15
Bab 15. Ingin Bebas
16
Bab 16. Sebuah Rahasia
17
Bab 17. Klarifikasi
18
Bab 18. Terima Nasib
19
Bab 19. Mengugat Cerai
20
Bab 20. Arti Cinta
21
Bab 21. Tidak Asing
22
Bab 22. Menghadiri Sidang
23
Bab 23. Hilang
24
Bab 24. Bertemu Nyonya Alana
25
Bab 25. Kedatangan Ibu Saras
26
Bab 26. Resmi Bercerai
27
Bab 27. Terluka
28
Bab 28. Tidak Terluka
29
Bab 29. Rahasia Yang Lain
30
Bab 30. Semoga Berjodoh
31
Bab 31. Kembali Seperti Dulu
32
Bab 32. Memperkenalkan Ansel
33
Bab 33. Pernyataan Harsa
34
Bab 34. Tertangkap
35
Bab 35. Jadian
36
Bab 36. Takut Kehilangan
37
Bab 37. Menolak
38
Bab 38. Berjuang Bersama
39
Bab 39. Kedatangan Mama Ana
40
Bab 40. Ada Yang Bermain.
41
Bab 41. Adik Kakek Buyut
42
Bab 42. Menggunakan Pion
43
Bab 43. Lampu Hijau
44
Bab 44. Menjenguk Tuan Bryan
45
Bab 45. Hati Yang Kecewa
46
Bab 46. Calon Pengganggu Hubungan
47
Bab 47. Penganggu Berulah
48
Bab 48. Akad
49
49. Pesta Pernikahan
50
Bab 50. Lebih Menggoda
51
Bab 51. Yang Pertama Kali
52
Bab 52. Menemukan Pelaku
53
Bab 53. Ke Rumah Sakit
54
Bab 54. Kepergian Tuan Widodo
55
Bab 55. Lebih Baik Dicintai
56
Bab 56. Rencana Karla
57
Bab 57. Kedatangan Adrian
58
Bab 58. Syukuran
59
Bab 59. Cepat Nikah
60
Bab 60. Harapan Ayah Wildan
61
Bab 61. Wanita Idamannya
62
Bab 62. Seandainya Tidak Berdosa
63
Bab 63. Protect
64
Bab 64. Ratu
65
Bab 65. Mungkin Saja Jodoh
66
Bab 66. Mereka Adalah Keluarga
67
Bab 67. Garis Satu atau Dua
68
Bab 68. Bertemu Anita
69
Bab 69. Cemburu
70
Bab 70. Kekesalan Rania
71
Bab 71. Menunggu Karla
72
Bab 72. Sudah Direncanakan
73
Bab 73. Menaruh Dendam
74
Bab 74. Sikap Rania
75
Bab 75. Kedatangan Adik Adrian
76
Bab 76. Keponakan Mama Ana
77
Bab 77. Biar Saja Tahu
78
Bab 78. Sidang Keluarga
79
Bab 79. Sempurna Sebagai Wanita
80
Bab 80. Anugrah Yang Indah
81
Bab 81. Kamu Hanya Masa Lalu
82
Bab 82. Malu Sendiri
83
Bab 83. Semua Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!