Bab 18. Terima Nasib

"Jangan ganggu aku lagi Alexa!" ucap Adrian kesal, karena mantan kekasihnya itu masih saja datang menemuinya dan memaksanya untuk menikahi gadis itu.

"Adrian, aku mohon!"

"Cukup Alexa!" bentak Adrian lagi, namun Alexa tidak mau menyerah begitu saja.

"Aku tidak menghianati kamu, Adrian. Aku di jebak oleh managerku." ucap Alexa lagi.

"Aku tidak butuh penjelasan apapun dari kamu," balas Adrian.

"Adrian, aku...."

"Pergilah Alexa, aku sedang banyak pekerjaan." Ucap Adrian mengusir mantan kekasihnya itu.

Adrian tidak ingin tertipu untuk kedua kalinya dengan wanita yang sempat dicintainya itu. Lebih baik dia fokus pada Rania. Meminta maaf pada istrinya itu. Apalagi setelah mendengar penjelasan dari kakeknya. Dia dan Rania tidak bisa bercerai.

Biarkan saja Alexa menyelesaikan masalahnya sendiri. Salah Alexa sendiri yang sudah menghianati hubungan mereka. Adrian bersyukur, bukan dia ayah dari bayi yang Alexa kandung. Sehingga tidak ada kewajibannya untuk bertanggung jawab.

Salah Alexa juga yang sudah berani mendatangi Rania di tempat umum. Sekarang kehidupan pribadinya terusik dan jadi pembicaraan. Dia harus terima konsekuensinya. Siapa suruh mempermalukan Rania di depan umum. Alexa itu memang bodoh. Dia menggali lubang kuburannya sendiri.

"Baik aku akan pergi. Aku tidak akan menampakkan diriku lagi di hadapan kamu, Adrian! Tapi ingat kata terakhirku ini! Kamu tidak akan tenang menjalani kehidupan ini." balas Alexa lalu meninggalkan Adrian.

Adrian tidak peduli dengan ancaman Alexa. Apapun yang wanita itu lakukan saat ini tidak ada hubungannya dengan dirinya lagi. Untuk saat ini yang terpenting bagi Adrian adalah mendapatkan kembali hati Rania dan mempertahankan posisinya sebagai ceo Pradipta.

Adrian salah, nyatanya dia tidak bisa tenang begitu Dito mengabarkan Alexa melakukan percobaan bunuh diri.

"Sial! Dasar bodoh!" umpat Adrian kesal.

"Apa yang membuat kamu semarah ini?" tanya Aryan yang menemukan Adrian tengah mengumpat.

Sepulang dari rumah Rania, Aryan melajukan kendaraanya kembali ke kantor utama Pradipta Group. Tujuannya kali ini menemui Adrian. Memberi pengertian pada adik sepupunya itu untuk melepaskan Rania, agar masalah keduanya segera di selesaikan.

"Apa karena kabar yang mengejutkan dari Alexa?" tanya Aryan lagi.

"Dari mana Kakak tahu kabar tentang Alexa?" bukan menjawab Adrian balik bertanya.

Aryan terkekeh, "Kamu lupa Kakakmu ini siapa?" jawab Aryan membanggakan diri.

Adrian membuang muka. Dia tidak suka melihat Aryan yang membanggakan profesinya, "Ada keperluan apa Kakak menemuiku?" tanyanya tanpa melihat ke arah Aryan.

"Aku datang sebagai pengacara Rania," jawab Aryan.

"Kami tidak akan bercerai. Kakek sudah menjelaskan semua alasanya pada Rania, " balas Adrian.

"Kamu pikir Rania akan percaya begitu saja dengan alasan yang kakek sampaikan?"

Adrian terdiam dan tampak berpikir. Dia tidak berpikir sampai sejauh itu. Rania yang sekarang bukan lagi Rania yang selalu mendengarkan apa yang dia dan kakeknya sampaikan.

"Apa kamu pikir kakakmu ini akan membiarkan adiknya terus bersama laki-laki seperti kamu?" ucap Aryan lagi.

"Kakak juga tidak lebih baik dari ku!" balas Aryan.

"Aku tahu, karena itu aku tidak memilih Rania menjadi istriku. Dan ingat Adrian! Aku pernah memberikan kepercayaan padamu. Menitipkan Rania untuk kamu bahagiakan. Tapi kamu sia-siakan."

"Kakak mencintai Rania?" tanya Adrian setelah menyimak perkataan kakak sepupunya itu.

"Siapa yang tidak akan jatuh cinta pada gadis baik hati yang selalu tulus menyayangi orang-orang yang ada di dekatnya. Kecualiii, kamu!" ucap Aryan.

Adrian kembali terdiam mendengar penjelasan Aryan. Ingatan Adrian kembali ke masa lalu, tepatnya sepuluh tahun yang lalu.

Seorang wanita datang padanya dan bicara buruk tentang Rania. Menurut Adrian, semua yang wanita itu sampaikan sebagian benar. Setelah dia memperhatikan Rania, gadis itu memang tidak sebaik yang dia lihat selama ini. Adrian tidak sadar, jika pikirannya sudah dipengaruhi oleh wanita itu.

Karena pengaruh wanita itu, berlahan Adrian menjauh dari Rania. Semakin Rania mencoba mendekati Adrian, semakin Adrian menjauh. Sampai akhirnya dia pergi keluar negeri dan bertemu Alexa. Bersama Alexa, Adrian menemukan kehidupan yang baru. Membuatnya jatuh cinta dan semakin lupa dengan sosok Rania.

Siapa wanita itu? Mengapa Adrian percaya begitu saja dengan apa yang disampaikannya?

"Sekarang terima saja nasibmu adik sepupu!" seru Aryan, menarik lamunan Adrian.

"Apa yang menjadi alasan kakek melarang kalian bercerai tidak kuat. Rania sudah memiliki salinan perjanjian yang kakek sampaikan kemarin malam."

Untung saja Aryan bergerak cepat menemui pengacara pamannya. Sebelumnya, tuan Widodo sudah mengajak pengacara tersebut bekerja sama. Mengubah isi kesepakatan antara tuan Widodo dengan bibinya Naura. Serta merubah perjanjian antara tuan Widodo dengan pamanya, Rahadi.

Tidak mudah bagi Aryan membuat kakeknya mengakui semuanya, seperti yang mereka bicarakan pagi tadi. Aryan harus menunjukkan bukti yang kuat. Barulah pria tua itu mau mengakui semuanya.

Meski tujuan tuan Widodo baik. Namun, memaksakan kehendak agar Rania dan Adrian tetap bersama tidaklah baik. Untungnya, tuan Widodo cepat menyadari kesalahannya. Dia harus menjaga amanah dengan baik dan benar hingga akhir hayatnya.

"Dari siapa?" tanya Adrian yang tidak ingin percaya begitu saja.

"Tidak penting dari siapa. Aku datang ingin menyampaikan pesan dari Rania," jawab Aryan.

"Apa yang Rania inginkan?"

"Tentu saja bercerai dari kamu!" jawab Aryan cepat.

"Tapi bukan itu poinnya. Rania minta kamu mempermudah proses perceraian. Dia akan memberikan salah satu kantor cabang menjadi milik kamu sebagai imbalannya. Bagaimana?" ucap Aryan lagi.

***

Nyonya Alana dan Ansel pergi ke rumah sakit di mana Alexa mendapatkan penanganan. Tuan Bryan sudah berada di rumah sakit saat keduanya tiba. Pria paruh baya itu segera berjalan menghampiri istri dan putranya.

"Alana, maafkan Alexa," ucap tuan Bryan begitu sudah berdiri di hadapan sang istri.

"Selalu saja membuat masalah." Balas nyonya Alana.

"Aku yang salah, membuat Alexa menjadi seperti ini."

Nyonya Alana tidak membalas pengakuan tuan Bryan. Jika mengikuti kemarahannya, nyonya Alana tidak ingin peduli dengan keadaan Alexa. Namun demi menjaga nama baiknya, nyonya Alana terpaksa datang ke rumah sakit ini.

Untung saja tidak ada yang tahu tentang kejadian ini. Nyonya Alana juga segera memerintahkan orang kepercayaannya untuk mendatangi hotel tempat Alexa terakhir berada. Meminta pihak managemen untuk tidak melaporkan kejadian ini pada pihak yang berwajib.

Dari ruangan tindakan, dokter yang melakukan penaganan pada Alexa keluar.

"Bagaimana keadaan putri saya Dok?" tanya tuan Bryan.

"Kami mohon maaf sebelumnya." Ucap dokter tersebut.

Wajah tuan Bryan menegang mendengar permintaan maaf dokter tersebut. Itu berarti Alexa tidak selamat. Haruskah seperti ini cara berakhir hidup putrinya.

"Apa yang terjadi Dok?" tanya Ansel karena melihat tuan Bryan diam saja.

"Kami terpaksa harus mengeluarkan janin yang ada dalam kandungan pasien. Kondisi ibunya yang banyak kehilangan darah membuat janinya lemah dan tidak bisa diselamatkan." Jawab dokter tersebut.

"Lalu bagaimana dengan putri saya?" sahut tuan Bryan setelah mendengar penjelasan dokter tesebut.

"Putri Bapak selamat, tapi dia masih belum sadarkan diri. Kita tunggu saja perkembangannya beberapa jam kedepan."

"Terima kasih Dok," ucap tuan Bryan setelah dokter itu pamit untuk kembali keruangannya.

***

Rania berada di kamarnya, ditemani Karla dan Winda. Meski Harsa dan yang lainnya mengatakan bukan Rania yang menyebabkan Alexa mencoba mengakhiri hidupnya, namun Rania tetap merasa bersalah.

"Harusnya aku diam saja waktu dia datang menghampiri kita tempo hari Win," ucap Rania.

"Ayolah Ra. Jangan seperti ini. Ini bukan salah kamu. Iman perempuan murahan itu saja yang lemah." Ucap Winda.

Sungguh kebetulan yang tidak direncanakan. Winda berencana hanya ingin melihat kondisi Rania saja sepulang kerja. Tapi ternyata dia jadi ikut mendengarkan penjelasan nyonya Alana. Winda tidak percaya, tapi itulah kebenarannya.

"Kehidupannya saja seperti itu, mana ada imannya," sahut Karla.

"Dia pikir dengan mengakhiri hidupnya masalah bisa selesai begitu saja? Dasar bodoh! Yang ada dia merepotkan banyak orang," timpal Winda.

"Yap, betul sekali!" ucap Karla sambil menjentikkan jarinya.

"Sekarang kamu fokus saja dengan gugatan cerai kamu dan mengambil alih Pradipta Ra,"

"Benar yang Karla katakan Ra. Kamu fokus dengan diri kamu sendiri saja, dari pada mengurusi hidup orang lain. Apalagi memikirkan wanita murahan itu," sahut Winda.

"Fokus juga sama rencana kamu jadi jurangan kontrakan." ucap Winda lagi.

"Apa ada yang aku lewatkan?" tanya Karla tidak terima dia ketinggalan informasi. Rania hanya menjelaskan permasalahannya dengan Adrian saja pagi tadi, waktu mereka sarapan di kediaman Sucipto.

"Tuan putri kita baru saja membeli tanah dan akan membuat perumahan untuk di sewakan." ucap Winda menjelaskan.

"Itu baru Rania yang aku kenal!" seru Karla.

"Apa kalian tidak ingin makan siang?" tanya Harsa yang berdiri di ambang pintu kamar Rania.

"Sudah siap ya?" tanya Karla. Harsa mengangguk.

Selama tiga sahabat itu berbicara di kamar Rania, Harsa membantu mbok Asih menyiapkan makan siang untuk mereka.

"Ayo makan! Aku sudah lapar sedari tadi," ucap Winda sambil menarik tangan Karla.

Rania ikut berdiri menyusul kedua sahabatnya, namun langkahnya terhalang oleh Harsa.

"Kamu sudah lebih baik?" tanya Harsa. Rania mengangguk.

Harsa tersenyum sambil mengusak pucuk kepala Rania. Mendengar Rania akan bercerai, menumbuhkan kembali rasa percaya diri Harsa untuk meluluhkan hati gadis yang sejak dulu mencuri hatinya.

"Ayo kita makan!" ucap Harsa sambil mengulurkan tanganya pada Rania.

...☆☆☆...

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

bentar bentar. adrian anak alana dan bryan. alexa anak bryan dan selingkuhannya. jadi adrian berzina dengan adik satu bapaknya donk? incest berarti.

2024-12-02

0

guntur 1609

guntur 1609

kesempatan Harsa nih. Ansel gugur secara alami

2024-12-28

0

Uthie

Uthie

Musuh Rania bertambah banyak aja niii.. dari keluarga ibunya .. dan pastinya si Alexa pasti akan selalu membenci Rania yg dikira menyebabkan dia diputuskan sama si Adrian 😡😡

2024-07-20

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Siap Berpisah
2 Bab 2. Bebas
3 Bab 3. Bertemu Aryan
4 Bab 4. Menemui Rania
5 Bab 5. Makan Malam
6 Bab 6. Melawan
7 Bab 7. Aku Baik Baik Saja
8 Bab 8. Mati Rasa
9 Bab 9. Menghadiri Rapat
10 Bab 10. Rania Sebenarnya
11 Bab 11. Lelah
12 Bab 12. Rania VS Alexa
13 Bab 13. Merasa Terpuruk
14 Bab 14. Tidak Bisa Bercerai
15 Bab 15. Ingin Bebas
16 Bab 16. Sebuah Rahasia
17 Bab 17. Klarifikasi
18 Bab 18. Terima Nasib
19 Bab 19. Mengugat Cerai
20 Bab 20. Arti Cinta
21 Bab 21. Tidak Asing
22 Bab 22. Menghadiri Sidang
23 Bab 23. Hilang
24 Bab 24. Bertemu Nyonya Alana
25 Bab 25. Kedatangan Ibu Saras
26 Bab 26. Resmi Bercerai
27 Bab 27. Terluka
28 Bab 28. Tidak Terluka
29 Bab 29. Rahasia Yang Lain
30 Bab 30. Semoga Berjodoh
31 Bab 31. Kembali Seperti Dulu
32 Bab 32. Memperkenalkan Ansel
33 Bab 33. Pernyataan Harsa
34 Bab 34. Tertangkap
35 Bab 35. Jadian
36 Bab 36. Takut Kehilangan
37 Bab 37. Menolak
38 Bab 38. Berjuang Bersama
39 Bab 39. Kedatangan Mama Ana
40 Bab 40. Ada Yang Bermain.
41 Bab 41. Adik Kakek Buyut
42 Bab 42. Menggunakan Pion
43 Bab 43. Lampu Hijau
44 Bab 44. Menjenguk Tuan Bryan
45 Bab 45. Hati Yang Kecewa
46 Bab 46. Calon Pengganggu Hubungan
47 Bab 47. Penganggu Berulah
48 Bab 48. Akad
49 49. Pesta Pernikahan
50 Bab 50. Lebih Menggoda
51 Bab 51. Yang Pertama Kali
52 Bab 52. Menemukan Pelaku
53 Bab 53. Ke Rumah Sakit
54 Bab 54. Kepergian Tuan Widodo
55 Bab 55. Lebih Baik Dicintai
56 Bab 56. Rencana Karla
57 Bab 57. Kedatangan Adrian
58 Bab 58. Syukuran
59 Bab 59. Cepat Nikah
60 Bab 60. Harapan Ayah Wildan
61 Bab 61. Wanita Idamannya
62 Bab 62. Seandainya Tidak Berdosa
63 Bab 63. Protect
64 Bab 64. Ratu
65 Bab 65. Mungkin Saja Jodoh
66 Bab 66. Mereka Adalah Keluarga
67 Bab 67. Garis Satu atau Dua
68 Bab 68. Bertemu Anita
69 Bab 69. Cemburu
70 Bab 70. Kekesalan Rania
71 Bab 71. Menunggu Karla
72 Bab 72. Sudah Direncanakan
73 Bab 73. Menaruh Dendam
74 Bab 74. Sikap Rania
75 Bab 75. Kedatangan Adik Adrian
76 Bab 76. Keponakan Mama Ana
77 Bab 77. Biar Saja Tahu
78 Bab 78. Sidang Keluarga
79 Bab 79. Sempurna Sebagai Wanita
80 Bab 80. Anugrah Yang Indah
81 Bab 81. Kamu Hanya Masa Lalu
82 Bab 82. Malu Sendiri
83 Bab 83. Semua Bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Siap Berpisah
2
Bab 2. Bebas
3
Bab 3. Bertemu Aryan
4
Bab 4. Menemui Rania
5
Bab 5. Makan Malam
6
Bab 6. Melawan
7
Bab 7. Aku Baik Baik Saja
8
Bab 8. Mati Rasa
9
Bab 9. Menghadiri Rapat
10
Bab 10. Rania Sebenarnya
11
Bab 11. Lelah
12
Bab 12. Rania VS Alexa
13
Bab 13. Merasa Terpuruk
14
Bab 14. Tidak Bisa Bercerai
15
Bab 15. Ingin Bebas
16
Bab 16. Sebuah Rahasia
17
Bab 17. Klarifikasi
18
Bab 18. Terima Nasib
19
Bab 19. Mengugat Cerai
20
Bab 20. Arti Cinta
21
Bab 21. Tidak Asing
22
Bab 22. Menghadiri Sidang
23
Bab 23. Hilang
24
Bab 24. Bertemu Nyonya Alana
25
Bab 25. Kedatangan Ibu Saras
26
Bab 26. Resmi Bercerai
27
Bab 27. Terluka
28
Bab 28. Tidak Terluka
29
Bab 29. Rahasia Yang Lain
30
Bab 30. Semoga Berjodoh
31
Bab 31. Kembali Seperti Dulu
32
Bab 32. Memperkenalkan Ansel
33
Bab 33. Pernyataan Harsa
34
Bab 34. Tertangkap
35
Bab 35. Jadian
36
Bab 36. Takut Kehilangan
37
Bab 37. Menolak
38
Bab 38. Berjuang Bersama
39
Bab 39. Kedatangan Mama Ana
40
Bab 40. Ada Yang Bermain.
41
Bab 41. Adik Kakek Buyut
42
Bab 42. Menggunakan Pion
43
Bab 43. Lampu Hijau
44
Bab 44. Menjenguk Tuan Bryan
45
Bab 45. Hati Yang Kecewa
46
Bab 46. Calon Pengganggu Hubungan
47
Bab 47. Penganggu Berulah
48
Bab 48. Akad
49
49. Pesta Pernikahan
50
Bab 50. Lebih Menggoda
51
Bab 51. Yang Pertama Kali
52
Bab 52. Menemukan Pelaku
53
Bab 53. Ke Rumah Sakit
54
Bab 54. Kepergian Tuan Widodo
55
Bab 55. Lebih Baik Dicintai
56
Bab 56. Rencana Karla
57
Bab 57. Kedatangan Adrian
58
Bab 58. Syukuran
59
Bab 59. Cepat Nikah
60
Bab 60. Harapan Ayah Wildan
61
Bab 61. Wanita Idamannya
62
Bab 62. Seandainya Tidak Berdosa
63
Bab 63. Protect
64
Bab 64. Ratu
65
Bab 65. Mungkin Saja Jodoh
66
Bab 66. Mereka Adalah Keluarga
67
Bab 67. Garis Satu atau Dua
68
Bab 68. Bertemu Anita
69
Bab 69. Cemburu
70
Bab 70. Kekesalan Rania
71
Bab 71. Menunggu Karla
72
Bab 72. Sudah Direncanakan
73
Bab 73. Menaruh Dendam
74
Bab 74. Sikap Rania
75
Bab 75. Kedatangan Adik Adrian
76
Bab 76. Keponakan Mama Ana
77
Bab 77. Biar Saja Tahu
78
Bab 78. Sidang Keluarga
79
Bab 79. Sempurna Sebagai Wanita
80
Bab 80. Anugrah Yang Indah
81
Bab 81. Kamu Hanya Masa Lalu
82
Bab 82. Malu Sendiri
83
Bab 83. Semua Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!