Bab 5. Makan Malam

"Bagaimana penampilan Ara, Mbok. Sopan kan?"

"Sopan Non, dan cantik." jawab mbok Asih.

"Mbok berlebihan memuji Ara. Alexa lebih cantik Mbok." balas Rania.

"Non Ara jauh lebih cantik. Aura kecantikan Non Ara itu bukan karena make up yang Non Ara pakai. Tapi, karena kecantikan Non Ara itu memancar dari dalam diri non Ara. Istilah english nya apa ya? In...in apa gitu?" ucap mbok Asih.

Rania terkekeh, "Inner beauty." Sahut Rania.

"Betul Non, inner beauty."

"Ya udah Mbok, Ara berangkat dulu. Sopir tuan Bryan sudah menunggu dari tadi." Ucap Rania pamit.

Malam ini Rania memenuhi undangan makan malam di kediaman tuan Bryan. Tidak ada tujuan lain, selain murni untuk menghormati pemilik Bryan Company yang sudah menjadi klien Rania.

Hanya butuh waktu empat puluh menit saja, Rania sudah tiba di sebuah kawasan rumah elit. Rania kagum dengan desain rumah-rumah mewah yang dia lalui. Membuat ide-ide baru muncul di kepalanya. Begitulah Rania.

"Kita sudah sampai Non." tegur sopir tuan Bryan.

"Terima kasih Pak." balas Rania lalu turun dari mobil.

Rania menatap penuh tanda tanya begitu dia mengenali sebuah mobil yang terparkir di halaman yang sangat luas ini.

"Untuk apa dia ada di sini?" ucap Rania bertanya pada dirinya sendiri.

"Selamat datang Nona Rania!" ucap tuan Bryan menyambut kedatangan Rania di kediamannya. Tuan Bryan tidak sendiri, dia bersama istrinya yang asli orang Indonesia.

"Terima kasih Tuan, Nyonya." balas Rania.

"Panggil Bunda saja ya!" ucap istri tuan Bryan.

"Tapi, ...."

"Ikuti saja permintaan istri saya Nona Rania!" sahut tuan Bryan.

"Panggil saya Rania saja, Tuan." Pinta Rania.

"Baiklah. Ayo masuk!" ucap tuan Bryan mengajak Rania untuk mengikutinya.

"Ayo!" ucap istri tuan Bryan.

"Terima kasih Bunda." balas Rania.

Jujur Rania merasa senang mendapat sambutan yang baik dan hangat dari tuan rumah. Namun sayang, kesenangan itu hanya sesaat begitu dia melihat Adrian bersama seorang gadis cantik tengah tertawa bersama. Sekarang Rania tahu jawabannya, mengapa kendaraan milik Adrian berada di halaman kediaman tuan Bryan.

"Hemmm." ucap tuan Bryan agar sepasang kekasih itu mengalihkan perhatian mereka.

"Daddy, dia ...." tunjuk Alexa pada Rania.

"Ini Rania, Alexa. Dia tamu Daddy malam ini." Ucap tuan Bryan.

"Nona Rania, kenalkan ini putri saya, namanya Alexa." ucap tuan Bryan.

Rania tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Alexa. Ini kali pertama mereka bertemu secara langsung. Selama ini, Rania mengenal Alexa hanya dari foto dan satu kali lewat video call, saat Adrian memperkenalkan Alexa pada Rania. Lebih tepatnya Alexa yang memaksa. Kejam sekali bukan?

Bukan menerima uluran tangan Rania, Alexa justru merangkul lengan Adrian. Sepertinya gadis itu ingin menunjukkan pada Rania, bahwa dia adalah pemilik Adrian sebenarnya.

"Alexa!" ucap tuan Bryan menegur putrinya.

"Tidak apa-apa Tuan, kami sudah saling kenal sebelumnya." ucap Rania, sambil tersenyum lebar.

"Ini Adrian, calon suami Alexa." ucap tuan Bryan memperkenalkan calon menantunya.

"Apa kabar Adrian?" sapa Rania.

"Saya lupa, bukankah kita baru bertemu kemarin di rumah sakit ya?" ucap Rania lagi.

"Kamu juga mengenal Adrian?" tanya tuan Bryan.

"Siapa yang tidak kenal Ceo Pradipta Group, tuan Bryan." jawab Rania.

"Iya, kamu benar. Dan Alexa terus saja membicarakan dia." ujar tuan Bryan.

"Kalian bertemu di rumah sakit, siapa yang sakit?" tanya istri tuan Bryan.

"Kakek Pradipta." jawab Rania.

"Kakek?" beo Ansel yang baru saja tiba di tempat itu.

"Sepertinya kamu sangat dekat dengan keluarga Pradipta, Rania?" ucap Ansel lagi.

"Kamu juga sudah mengenal Rania, Ansel?" tanya tuan Bryan.

"Kak Ansel!" panggil Rania.

"Apa kabar Rania? Sudah lama sekali ya!" ucap Ansel sambil mengulurkan tangannya pada Rania, mengabaikan tuan Bryan yang bertanya padanya.

"Iya Kak, sudah lama sekali." jawab Rania.

"Dan kamu masih sama seperti dulu, cantik." balas Ansel.

"Kak Ansel juga tidak banyak berubah." balas Rania.

Adrian menatap tidak suka melihat kedekatan Rania dan Ansel. Apalagi saat Rania memuji Ansel. Cemburu? Yang benar saja Adrian!

"Adrian!" panggil Alexa mengingatkan kekasihnya. Dia tidak suka Adrian terus melihat ke arah Rania.

"Ingat kamu sebentar lagi bercerai dengannya!" ucap Alexa lagi, sambil berbisik.

"Ayo kita makan! Sudah Bunda siapkan." ucap istri tuan Bryan.

"Ayo Rania!" ucap Ansel mengajak Rania untuk jalan ke meja makan. Mengabaikan Alexa dan Adrian yang kini memperhatikan dia dan Rania.

Meski hanya sekilas, tapi Rania bisa melihat. Hubungan Ansel dengan tuan Bryan dan Alexa sepertinya tidak begitu baik. Ansel yang mengabaikan pertanyaan tuan Bryan dan Ansel yang tidak mau melihat ke arah Alexa. Ada apa dengan keluarga ini?

"Bunda senang, Ansel dan Rania ternyata sudah saling kenal." ucap istri tuan Bryan.

"Bukan hanya Bunda, Daddy juga senang." sahut tuan Bryan.

"Dad, bukankah malam ini Daddy ingin membahas pernikahanku dengan Adrian? Bukan menjodohkan kakak." ucap Alexa tidak suka.

Adrian tersedak mendengar ucapan kekasihnya. Hampir saja Rania reflek akan memberikan air minum pada Adrian. Untung saja, dia cepat sadar begitu mendengar suara Alexa yang bertanya pada Adrian.

"Sayang, kamu kenapa?"

"Tidak apa-apa, mungkin ada yang sedang membicarakan saya." jawab Adrian asal.

"Kenapa kamu terlihat gugup Adrian? Santai saja, saya bukan calon mertua yang perlu ditakutkan. Kecuali kamu melakukan kesalahan!" ucap tuan Bryan.

"Daddy, jangan menakuti calon suamiku." sahut Alexa menegur tuan Bryan.

"Belum menikah saja kamu sudah berani melawan Daddy." balas tuan Bryan.

Setelah itu tidak ada lagi yang bicara hingga mereka menghabiskan makanan yang ada di piring mereka masing-masing. Hanya saja, perhatian Ansel pada Rania cukup menarik perhatian tuan Bryan. Namun, sangat mengganggu bagi Adrian. Apa lagi, Alexa meminta Adrian melakukan hal yang sama seperti yang Ansel lalukan.

"Waktu kamu dengan Adrian memang telah selesai. Tapi itu bukan berarti kamu bisa dengan mudah masuk ke keluarga Bryan." ucap Alexa begitu dia bisa berdiri di dekat Rania.

Mereka sudah selesai makan malam. Kebetulan, Ansel pamit untuk mengambil kunci mobil dan meninggalkan Rania seorang diri di taman samping.

Rania terkekeh. Dia bukan wanita yang mudah menerima seseorang dalam hidupnya. Berpisah dengan Adrian tidak membuat Rania untuk segera mencari pasangan hidup yang baru. Dia hanya akan fokus dengan pekerjaanya. Itu jauh lebih penting saat ini dari pada memikirkan pendamping hidup.

"Apa kamu ingin memberitahu Ansel, bahwa aku ini istri seseorang? Silakan saja! Ansel pasti akan bertanya, siapa suamiku. Dan aku akan menjawabnya. Suamiku adalah...."

"Cukup!" ucap Alexa menghentikan perkataan Rania.

"Kamu yang mengambil Adrian dariku!" ucap Alexa lagi.

"Ada bukti?" tanya Rania. Alexa tidak bisa menjawab.

"Yang ada kamulah yang akan di cap sebagai pelakor, Nona Alexa yang terhormat." ucap Rania lagi.

"Tahukah kamu Alexa, Adrian bahkan memohon agar aku tidak menceraikannya."

Tanpa keduanya sadari, sejak tadi istri tuan Bryan mendengar percakapan antara Rania dan Alexa.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya istri tuan Bryan mendekat setelah tidak ada lagi percakapan diantara keduanya.

"Bukan apa-apa Bunda. Kami membahas pelakor. Sekarang ini banyak sekali para istri kehilangan suaminya karena punya perempuan idaman lain." jawab Rania.

"Bukan hanya sekarang, tapi sudah sejak dulu." balas istri tuan Bryan menyahuti perkataan Rania.

Alexa meninggalkan Rania dan istri tuan Bryan sambil menghentakkan kakinya. Melihat itu, Rania tertawa dalam hati, "Jadi gadis seperti ini yang kamu cintai, Adrian?" gumam Rania.

"Maafkan sikap Alexa. Dia terlalu dimanja oleh suami saya. Mungkin karena dia anak ...."

"Rania, ayo aku antar kamu pulang." ucap Ansel membuat istri tuan Bryan tidak jadi melanjutkan ucapannya.

"Bunda, Ansel antar Rania dulu. Ingat, Bunda langsung istirahat saja!" ucap Ansel pamit. Istri tuan Bryan mengagguk.

"Bunda, Rania pamit. Sampai ketemu lagi." Ucap Rania.

"Sering-seringlah mengunjungi Bunda. Bunda senang bisa mengenal Rania."

"Rania juga senang bisa mengenal Bunda." balas Rania.

Istri tuan Bryan mengantar Rania sampai ke depan. Di saat bersamaan, Adrian juga tengah pamit pada tuan Bryan dan Alexa.

"Ayo pulang Rania!"

Ucapan Adrian menarik perhatian semua orang. Dia lupa, jika mereka saat ini sebagai dua orang asing yang tidak saling mengenal.

"Kak Ansel yang akan mengantarkan saya pulang." jawab Rania.

"Untuk apa? Kita pulang di rumah yang sama. Kenapa tidak bersama?"

"Adrian!" tegur Alexa, jangan sampai kekasihnya kelepasan bicara dan mengakui Rania adalah istrinya. Bisa kacau semua rencananya.

"Kamu sudah mengenal Adrian sebelumnya Rania?" tanya tuan Bryan kembali bertanya.

Rania mengangguk. "Kami masih kerabat."

"Rania ISTRI saya." ucap Adrian menegaskan.

"Apa yang kamu katakan Adrian!" ucap Alexa kesal.

"Istri?" ucap tuan Bryan dan Ansel bersamaan.

"Permisi, saya dan Rania pamit dulu. Terima kasih untuk jamuan makan malamnya." ucap Adrian, lalu mengiring Rania masuk ke dalam mobil miliknya.

"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Putri kesayangan kamu sepertinya mengikuti jejak ibunya. Jadi pelakor! ucap istri tuan Bryan.

"Alana, jangan membahas itu di depan Alexa." sahut tuan Bryan.

"Dia sudah dewasa. Sudah waktunya dia tahu siapa dia sebenarnya!"

"Apa yang Bunda bicarakan?" tanya Alexa tidak mengerti apa yang ibunya katakan.

"Ansel, pergi dan selamatkan Rania dari laki-laki seperti Adrian!" ucap istri tuan Bryan, mengabaikan pertanyaan Alexa.

...☆☆☆...

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

baru segitu udah kepanasan, tambahin lg bhn bkrnya Ran2 biar tambah ngepul tuh jidat 😂

2024-12-01

0

guntur 1609

guntur 1609

apa Ansel anak tiri nya Bryan ya

2024-12-28

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

wow.. bunda Alana keren.. dan kata²nya itu bener banget

2024-12-11

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Siap Berpisah
2 Bab 2. Bebas
3 Bab 3. Bertemu Aryan
4 Bab 4. Menemui Rania
5 Bab 5. Makan Malam
6 Bab 6. Melawan
7 Bab 7. Aku Baik Baik Saja
8 Bab 8. Mati Rasa
9 Bab 9. Menghadiri Rapat
10 Bab 10. Rania Sebenarnya
11 Bab 11. Lelah
12 Bab 12. Rania VS Alexa
13 Bab 13. Merasa Terpuruk
14 Bab 14. Tidak Bisa Bercerai
15 Bab 15. Ingin Bebas
16 Bab 16. Sebuah Rahasia
17 Bab 17. Klarifikasi
18 Bab 18. Terima Nasib
19 Bab 19. Mengugat Cerai
20 Bab 20. Arti Cinta
21 Bab 21. Tidak Asing
22 Bab 22. Menghadiri Sidang
23 Bab 23. Hilang
24 Bab 24. Bertemu Nyonya Alana
25 Bab 25. Kedatangan Ibu Saras
26 Bab 26. Resmi Bercerai
27 Bab 27. Terluka
28 Bab 28. Tidak Terluka
29 Bab 29. Rahasia Yang Lain
30 Bab 30. Semoga Berjodoh
31 Bab 31. Kembali Seperti Dulu
32 Bab 32. Memperkenalkan Ansel
33 Bab 33. Pernyataan Harsa
34 Bab 34. Tertangkap
35 Bab 35. Jadian
36 Bab 36. Takut Kehilangan
37 Bab 37. Menolak
38 Bab 38. Berjuang Bersama
39 Bab 39. Kedatangan Mama Ana
40 Bab 40. Ada Yang Bermain.
41 Bab 41. Adik Kakek Buyut
42 Bab 42. Menggunakan Pion
43 Bab 43. Lampu Hijau
44 Bab 44. Menjenguk Tuan Bryan
45 Bab 45. Hati Yang Kecewa
46 Bab 46. Calon Pengganggu Hubungan
47 Bab 47. Penganggu Berulah
48 Bab 48. Akad
49 49. Pesta Pernikahan
50 Bab 50. Lebih Menggoda
51 Bab 51. Yang Pertama Kali
52 Bab 52. Menemukan Pelaku
53 Bab 53. Ke Rumah Sakit
54 Bab 54. Kepergian Tuan Widodo
55 Bab 55. Lebih Baik Dicintai
56 Bab 56. Rencana Karla
57 Bab 57. Kedatangan Adrian
58 Bab 58. Syukuran
59 Bab 59. Cepat Nikah
60 Bab 60. Harapan Ayah Wildan
61 Bab 61. Wanita Idamannya
62 Bab 62. Seandainya Tidak Berdosa
63 Bab 63. Protect
64 Bab 64. Ratu
65 Bab 65. Mungkin Saja Jodoh
66 Bab 66. Mereka Adalah Keluarga
67 Bab 67. Garis Satu atau Dua
68 Bab 68. Bertemu Anita
69 Bab 69. Cemburu
70 Bab 70. Kekesalan Rania
71 Bab 71. Menunggu Karla
72 Bab 72. Sudah Direncanakan
73 Bab 73. Menaruh Dendam
74 Bab 74. Sikap Rania
75 Bab 75. Kedatangan Adik Adrian
76 Bab 76. Keponakan Mama Ana
77 Bab 77. Biar Saja Tahu
78 Bab 78. Sidang Keluarga
79 Bab 79. Sempurna Sebagai Wanita
80 Bab 80. Anugrah Yang Indah
81 Bab 81. Kamu Hanya Masa Lalu
82 Bab 82. Malu Sendiri
83 Bab 83. Semua Bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Siap Berpisah
2
Bab 2. Bebas
3
Bab 3. Bertemu Aryan
4
Bab 4. Menemui Rania
5
Bab 5. Makan Malam
6
Bab 6. Melawan
7
Bab 7. Aku Baik Baik Saja
8
Bab 8. Mati Rasa
9
Bab 9. Menghadiri Rapat
10
Bab 10. Rania Sebenarnya
11
Bab 11. Lelah
12
Bab 12. Rania VS Alexa
13
Bab 13. Merasa Terpuruk
14
Bab 14. Tidak Bisa Bercerai
15
Bab 15. Ingin Bebas
16
Bab 16. Sebuah Rahasia
17
Bab 17. Klarifikasi
18
Bab 18. Terima Nasib
19
Bab 19. Mengugat Cerai
20
Bab 20. Arti Cinta
21
Bab 21. Tidak Asing
22
Bab 22. Menghadiri Sidang
23
Bab 23. Hilang
24
Bab 24. Bertemu Nyonya Alana
25
Bab 25. Kedatangan Ibu Saras
26
Bab 26. Resmi Bercerai
27
Bab 27. Terluka
28
Bab 28. Tidak Terluka
29
Bab 29. Rahasia Yang Lain
30
Bab 30. Semoga Berjodoh
31
Bab 31. Kembali Seperti Dulu
32
Bab 32. Memperkenalkan Ansel
33
Bab 33. Pernyataan Harsa
34
Bab 34. Tertangkap
35
Bab 35. Jadian
36
Bab 36. Takut Kehilangan
37
Bab 37. Menolak
38
Bab 38. Berjuang Bersama
39
Bab 39. Kedatangan Mama Ana
40
Bab 40. Ada Yang Bermain.
41
Bab 41. Adik Kakek Buyut
42
Bab 42. Menggunakan Pion
43
Bab 43. Lampu Hijau
44
Bab 44. Menjenguk Tuan Bryan
45
Bab 45. Hati Yang Kecewa
46
Bab 46. Calon Pengganggu Hubungan
47
Bab 47. Penganggu Berulah
48
Bab 48. Akad
49
49. Pesta Pernikahan
50
Bab 50. Lebih Menggoda
51
Bab 51. Yang Pertama Kali
52
Bab 52. Menemukan Pelaku
53
Bab 53. Ke Rumah Sakit
54
Bab 54. Kepergian Tuan Widodo
55
Bab 55. Lebih Baik Dicintai
56
Bab 56. Rencana Karla
57
Bab 57. Kedatangan Adrian
58
Bab 58. Syukuran
59
Bab 59. Cepat Nikah
60
Bab 60. Harapan Ayah Wildan
61
Bab 61. Wanita Idamannya
62
Bab 62. Seandainya Tidak Berdosa
63
Bab 63. Protect
64
Bab 64. Ratu
65
Bab 65. Mungkin Saja Jodoh
66
Bab 66. Mereka Adalah Keluarga
67
Bab 67. Garis Satu atau Dua
68
Bab 68. Bertemu Anita
69
Bab 69. Cemburu
70
Bab 70. Kekesalan Rania
71
Bab 71. Menunggu Karla
72
Bab 72. Sudah Direncanakan
73
Bab 73. Menaruh Dendam
74
Bab 74. Sikap Rania
75
Bab 75. Kedatangan Adik Adrian
76
Bab 76. Keponakan Mama Ana
77
Bab 77. Biar Saja Tahu
78
Bab 78. Sidang Keluarga
79
Bab 79. Sempurna Sebagai Wanita
80
Bab 80. Anugrah Yang Indah
81
Bab 81. Kamu Hanya Masa Lalu
82
Bab 82. Malu Sendiri
83
Bab 83. Semua Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!