Bab 15. Ingin Bebas

Rania keluar dari ruang kerja tuan Widodo dengan perasaan tidak menentu. Hatinya tidak bisa menerima semua penjelasan yang kakek Adrian itu sampaikan. Hati kecilnya berkata itu semua tidak benar.

Apa iya dia harus selamanya terikat dengan Adrian? Sementara Rania tidak inginkan hal itu. Rania ingin bebas dari keluarga Pradipta. Bila perlu dia akan pergi jauh, sejauh-jauhnya dari keluarga itu. Meninggalkan semua kenangan buruk yang Rania rasakan selama menjadi menantu keluarga Pradipta.

Rania kesal dan kecewa saat ini, hidupnya seolah dipermainkan. Rania tidak akan mempercayai penjelasan tuan widodo begitu saja, tentang dia yang tidak bisa bercerai dengan Adrian. Rania tentu akan mencari tahu dulu, apa sebenarnya yang terjadi?

"Ra, bagaimana?" tanya Aryan, begitu melihat adik sepupunya itu keuar dari ruangan kakeknya.

Rania menggeleng, membuat Aryan reflek bertanya, "Kenapa?" tanya Aryan karena penasaran.

"Ara ingin pulang Kak!" jawab Rania.

Melihat wajah lelah Rania, Aryan tidak akan memaksa adik sepupunya itu menjelaskan apa yang terjadi di ruang kerja kakeknya. Dia akan menunggu waktu yang tepat. Terlebih lagi Haris pernah berpesan pada Aryan untuk tidak membuat Rania tertekan.

"Pulang bersamaku, Rania!" ucap Adrian menimpali. Pria itu baru saja keluar dari ruang kerja tuan Widodo.

"Pulang ke rumah kita," ucap Adrian lagi.

"Adrian, tolong jangan paksa Rania." ucap Aryan menegur adiknya.

"Aku masih suaminya Kak. Aku yang bertanggung jawab pada istriku." balas Adrian.

"Kakak tahu, tapi...."

"Biarkan aku sendiri!" ujar Rania, lalu meninggalkan kedua saudara sepupu itu.

"Ran! Rania!" panggil Adrian menyusul Rania.

Keluarga Pradipta masih berkumpul di kediaman tuan Widodo. Mereka melihat Adrian yang mengejar Rania. Pemandangan yang tidak biasa. Yang mereka tahu, Adrian tidak peduli dengan Rania. Mereka semua mendukung itu. Karena Rania tidak layak menjadi menantu di keluarga Pradipta.

"Ada apa dengan Adrian?" tanya mama Adrian.

"Apa mama tidak tahu, Rania itu pewaris saham yang selama ini dirahasiakan kakek." ujar Seno, suami Maharani, yang berarti adik ipar Adrian.

"APA!"

Bukan hanya mama Adrian yang terkejut. Semua keluarga Pradipta ikut berteriak tidak percaya. Jika itu benar, mereka semua kalah dari Rania. Wajar jika saat ini Adrian tidak ingin kehilangan Rania. Begitu pun keluarga Pradipta. Mereka tidak boleh kehilangan ladang emas. Apapun caranya, Rania tidak boleh lepas dari keluarga Pradipta.

Rania pergi meninggalkan kediaman Pradipta. Kebetulan sekali, hanya jarak lima rumah dari kediaman keluarga Pradipta adalah kediaman sahabatnya.

"Ara?" ucap Karla terkejut begitu melihat sosok Rania yang datang.

Sudah lama sekali Rania tidak main dan menginap di rumahnya. Tepatnya setelah sahabatnya itu menikah. Itu berarti dua tahun yang lalu. Meski begitu, mereka masih sering bertemu, namun tidak sesering dulu, saat Rania masih lajang.

"Benar-benar lama." gumam Karla.

"Sangat lama," sahut Rania yang seolah tahu apa yang Karla pikirkan hingga bergumam seperti itu

"Aku ingin bermalam di sini malam ini. Jangan usir aku," ucap Rania.

Karla terkekeh. Dia tahu mengapa Rania bicara seperti itu. Mengingatkan masa lalu mereka yang penuh kenangan yang sulit dilupakan.

"Ayo, kita ke kamar aku!" ucap Karla sambil menarik tangan Rania.

"Sebentar. Aku ingin memberi kabar dulu pada mbok Asih, kalau aku tidak akan pulang malam ini." ujar Rania.

Di ujung anak tangga sepasang mata menatap penuh pada Rania, seolah tidak percaya, yang datang adalah sosok yang selalu membawa keceriaan itu.

"Ara!" panggil Harsa.

"Abang?" balas Rania sambil tersenyum lebar. Senang bisa bertemu lagi dengan kakak sahabatnya itu.

"Jangan usir Ara ok!"

Harsa terkekeh, "Kemarilah, apa kamu tidak ingin memberikan pelukan pada abangmu ini?" ucap Harsa sambil merentangkan kedua tangannya.

Baru saja Rania akan mendekati Harsa. Karla segera menahan lengan sahabatnya itu, "Jangan mau, modus itu," ucapnya.

"Hei anak kecil!" tegur Haris pada adiknya.

"Jangan panggil aku anak kecil lagi ya Bang!" balas Karla.

"Aku Karla, namaku Karla!" sahut Rania. Karla berdecak kesal mendengar sahutan sahabatnya. Rania terkekeh, begitu pun Harsa.

"Apa kabar Bang?" ucap Rania lagi setelah menghentikan kekehannya, sambil memeluk sekilas kakak sahabatnya itu.

Rania berteman dengan Karla sejak kanak-kanak, membuatnya jadi dekat dengan seluruh keluarga Sucipto, bahkan sudah dianggap seperti anak sendiri. Karena itu Rania menganggap Harsa itu adalah saudara laki-lakinya.

"Baik setelah bisa lihat kamu lagi," jawab Harsa jujur. Sementara Rania menanggapinya dengan terkekeh sambil berlalu dari hadapan Harsa.

"Dah Abang, Ara ke kamar Karla dulu," ucap Rania pamit.

Harsa menatap punggung Rania yang hilang di balik pintu kamar sang adik. Rania tidak tahu, jika selama ini sebenarnya Harsa menyimpan perasaan lebih dari sekedar saudara laki-laki. Sayang dia terlambat mengungkapkan perasaannya. Rania tiba-tiba saja di dikabarkan akan menikah dengan Adrian. Dan sejak itu, Harsa mencoba membuang jauh perasaannya pada Rania.

Tiba di kamar Karla, Rania segera membaringkan tubuhnya. Menarik selimut lalu memejamkan mata. Karla hanya bisa menghembuskan nafas kasar melihat apa yang Rania lakukan saat ini. itu artinya Rania butuh waktu sendiri.

Adrian kehilangan jejak Rania begitu dia menyusul sang istri yang telah pergi lebih dulu. Dia kembali ke kediaman Pradipta dengan tangan kosong. Semua karena Aryan yang menghalangi langkahnya. Tanpa Adrian sadari jika kakak sepupunya itu sengaja mengulur waktu Adrian dengan mengajaknya bicara.

Aryan sendiri sudah meninggalkan kediaman kakeknya bersama Cinta, setelah dia tahu keberadaan Rania saat ini. Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu, diam-diam menempatkan seseorang untuk berjaga di depan kediaman Pradipta.

Tujuannya yang tak lain adalah untuk melindungi adik sepupunya. Salah satu manfaatnya saat ini. Orang itu bisa mengetahui kemana Rania pergi dan dengan siapa. Tahu Rania berada di tempat yang aman, barulah Aryan mengajak Cinta pulang.

Bukan tanpa sebab Aryan melakukan itu. Ibu Aryan yang tak lain adalah adik dari ayah Rania, tidak sengaja mendengar percakapan ayah mertuanya dengan pengacara keluarga Pradipta. Kakek tua itu berencana menjerat Rania, agar tidak bisa lepas dari keluarga Pradipta.

Aryan tidak mengerti apa yang kakeknya rencanakan dibalik usahanya mempertahankan Rania untuk tetap menjadi anggota keluarga Pradipta. Sementara pria tua itu tahu betul Adrian sudah melakukan kesalahan besar dengan selingkuh, bahkan tidak memberikan nafkah baik lahir maupun batin pada Rania.

Untuk menyelidiki semuanya, pagi ini Aryan menemui pengacara pribadi pamanya. Untungnya, pengacara ayah Rania itu mau bekerja sama dengan Aryan. Dari pengacara pamanya, barulah Aryan tahu. Seharusnya Rania segera di kenalkan sebagai salah satu pewaris Pradipta Group beberapa hari setelah ayahnya meninggal, bukan menjelang pemilihan ceo baru.

"Seperti yang aku duga," gumam Aryan, setelah mendengar penjelasan pengacara pamannya.

"Saya akan membantu pak Aryan sebisa saya" ucap pengacara ayah Rania itu.

"Terima kasih Pak Dito," balas Aryan.

Sementara itu dikediaman Bryan, ayah dari Ansel dan Alexa itu tengah di pusingkan dengan berita Alexa yang hamil. Sementara putrinya entah berada di mana saat ini.

Berbeda dengan tuan Bryan yang di pusing kan oleh putrinya. Nyonya Alana justru terlihat baik-baik saja. Hanya saja dia memaksa Ansel untuk segera menghubungi Rania. Nyonya Alana harus bertemu Rania secepatnya. Ada hal penting yang harus dia bicarakan dengan Rania. Tidak hanya Rania, tapi juga pada Ansel.

Pagi ini Rania terlihat segar, setelah semalaman dia bisa istirahat dengan tenang. Istri Adrian itu tampak sibuk membantu asisten rumah tangga keluarga Sucipto. Sampai sebuah nomor tidak di kenal menghubunginya.

...☆☆☆...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

keluarga Adrian ini keluarga toxic.. panter Adrian memiliki pribadinyg gak bertanggung jawab, gak berperasaan... yg ada di otak mereka hanya harta, kedudukan dan hidup nyaman dgn gaya hedon mereka..bahkan tuan Widodo sendiri yg awalnya kelihatan bijak tp justru sekarang terkesan egois..

2024-12-11

0

guntur 1609

guntur 1609

aku yakin semua harta pradipta sebetulnya punya rania

2024-12-28

0

Uthie

Uthie

Hmmm... kebiasaan.. Maslah ambisi dan kekuasaan 🤨

2024-07-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Siap Berpisah
2 Bab 2. Bebas
3 Bab 3. Bertemu Aryan
4 Bab 4. Menemui Rania
5 Bab 5. Makan Malam
6 Bab 6. Melawan
7 Bab 7. Aku Baik Baik Saja
8 Bab 8. Mati Rasa
9 Bab 9. Menghadiri Rapat
10 Bab 10. Rania Sebenarnya
11 Bab 11. Lelah
12 Bab 12. Rania VS Alexa
13 Bab 13. Merasa Terpuruk
14 Bab 14. Tidak Bisa Bercerai
15 Bab 15. Ingin Bebas
16 Bab 16. Sebuah Rahasia
17 Bab 17. Klarifikasi
18 Bab 18. Terima Nasib
19 Bab 19. Mengugat Cerai
20 Bab 20. Arti Cinta
21 Bab 21. Tidak Asing
22 Bab 22. Menghadiri Sidang
23 Bab 23. Hilang
24 Bab 24. Bertemu Nyonya Alana
25 Bab 25. Kedatangan Ibu Saras
26 Bab 26. Resmi Bercerai
27 Bab 27. Terluka
28 Bab 28. Tidak Terluka
29 Bab 29. Rahasia Yang Lain
30 Bab 30. Semoga Berjodoh
31 Bab 31. Kembali Seperti Dulu
32 Bab 32. Memperkenalkan Ansel
33 Bab 33. Pernyataan Harsa
34 Bab 34. Tertangkap
35 Bab 35. Jadian
36 Bab 36. Takut Kehilangan
37 Bab 37. Menolak
38 Bab 38. Berjuang Bersama
39 Bab 39. Kedatangan Mama Ana
40 Bab 40. Ada Yang Bermain.
41 Bab 41. Adik Kakek Buyut
42 Bab 42. Menggunakan Pion
43 Bab 43. Lampu Hijau
44 Bab 44. Menjenguk Tuan Bryan
45 Bab 45. Hati Yang Kecewa
46 Bab 46. Calon Pengganggu Hubungan
47 Bab 47. Penganggu Berulah
48 Bab 48. Akad
49 49. Pesta Pernikahan
50 Bab 50. Lebih Menggoda
51 Bab 51. Yang Pertama Kali
52 Bab 52. Menemukan Pelaku
53 Bab 53. Ke Rumah Sakit
54 Bab 54. Kepergian Tuan Widodo
55 Bab 55. Lebih Baik Dicintai
56 Bab 56. Rencana Karla
57 Bab 57. Kedatangan Adrian
58 Bab 58. Syukuran
59 Bab 59. Cepat Nikah
60 Bab 60. Harapan Ayah Wildan
61 Bab 61. Wanita Idamannya
62 Bab 62. Seandainya Tidak Berdosa
63 Bab 63. Protect
64 Bab 64. Ratu
65 Bab 65. Mungkin Saja Jodoh
66 Bab 66. Mereka Adalah Keluarga
67 Bab 67. Garis Satu atau Dua
68 Bab 68. Bertemu Anita
69 Bab 69. Cemburu
70 Bab 70. Kekesalan Rania
71 Bab 71. Menunggu Karla
72 Bab 72. Sudah Direncanakan
73 Bab 73. Menaruh Dendam
74 Bab 74. Sikap Rania
75 Bab 75. Kedatangan Adik Adrian
76 Bab 76. Keponakan Mama Ana
77 Bab 77. Biar Saja Tahu
78 Bab 78. Sidang Keluarga
79 Bab 79. Sempurna Sebagai Wanita
80 Bab 80. Anugrah Yang Indah
81 Bab 81. Kamu Hanya Masa Lalu
82 Bab 82. Malu Sendiri
83 Bab 83. Semua Bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Siap Berpisah
2
Bab 2. Bebas
3
Bab 3. Bertemu Aryan
4
Bab 4. Menemui Rania
5
Bab 5. Makan Malam
6
Bab 6. Melawan
7
Bab 7. Aku Baik Baik Saja
8
Bab 8. Mati Rasa
9
Bab 9. Menghadiri Rapat
10
Bab 10. Rania Sebenarnya
11
Bab 11. Lelah
12
Bab 12. Rania VS Alexa
13
Bab 13. Merasa Terpuruk
14
Bab 14. Tidak Bisa Bercerai
15
Bab 15. Ingin Bebas
16
Bab 16. Sebuah Rahasia
17
Bab 17. Klarifikasi
18
Bab 18. Terima Nasib
19
Bab 19. Mengugat Cerai
20
Bab 20. Arti Cinta
21
Bab 21. Tidak Asing
22
Bab 22. Menghadiri Sidang
23
Bab 23. Hilang
24
Bab 24. Bertemu Nyonya Alana
25
Bab 25. Kedatangan Ibu Saras
26
Bab 26. Resmi Bercerai
27
Bab 27. Terluka
28
Bab 28. Tidak Terluka
29
Bab 29. Rahasia Yang Lain
30
Bab 30. Semoga Berjodoh
31
Bab 31. Kembali Seperti Dulu
32
Bab 32. Memperkenalkan Ansel
33
Bab 33. Pernyataan Harsa
34
Bab 34. Tertangkap
35
Bab 35. Jadian
36
Bab 36. Takut Kehilangan
37
Bab 37. Menolak
38
Bab 38. Berjuang Bersama
39
Bab 39. Kedatangan Mama Ana
40
Bab 40. Ada Yang Bermain.
41
Bab 41. Adik Kakek Buyut
42
Bab 42. Menggunakan Pion
43
Bab 43. Lampu Hijau
44
Bab 44. Menjenguk Tuan Bryan
45
Bab 45. Hati Yang Kecewa
46
Bab 46. Calon Pengganggu Hubungan
47
Bab 47. Penganggu Berulah
48
Bab 48. Akad
49
49. Pesta Pernikahan
50
Bab 50. Lebih Menggoda
51
Bab 51. Yang Pertama Kali
52
Bab 52. Menemukan Pelaku
53
Bab 53. Ke Rumah Sakit
54
Bab 54. Kepergian Tuan Widodo
55
Bab 55. Lebih Baik Dicintai
56
Bab 56. Rencana Karla
57
Bab 57. Kedatangan Adrian
58
Bab 58. Syukuran
59
Bab 59. Cepat Nikah
60
Bab 60. Harapan Ayah Wildan
61
Bab 61. Wanita Idamannya
62
Bab 62. Seandainya Tidak Berdosa
63
Bab 63. Protect
64
Bab 64. Ratu
65
Bab 65. Mungkin Saja Jodoh
66
Bab 66. Mereka Adalah Keluarga
67
Bab 67. Garis Satu atau Dua
68
Bab 68. Bertemu Anita
69
Bab 69. Cemburu
70
Bab 70. Kekesalan Rania
71
Bab 71. Menunggu Karla
72
Bab 72. Sudah Direncanakan
73
Bab 73. Menaruh Dendam
74
Bab 74. Sikap Rania
75
Bab 75. Kedatangan Adik Adrian
76
Bab 76. Keponakan Mama Ana
77
Bab 77. Biar Saja Tahu
78
Bab 78. Sidang Keluarga
79
Bab 79. Sempurna Sebagai Wanita
80
Bab 80. Anugrah Yang Indah
81
Bab 81. Kamu Hanya Masa Lalu
82
Bab 82. Malu Sendiri
83
Bab 83. Semua Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!