Bab 16. Sebuah Rahasia

Ansel tidak bisa menghubungi Rania. Nomor milik istri Adrian itu terus saja berada dalam pangilan lainnya. Pesan yang Ansel kirim, hingga detik ini belum juga di baca.

"Bagaimana ini Bun?" tanya Ansel.

"Kita ke rumahnya saja, sebelum terlambat." Ucap nyonya Alana.

Istri tuan Bryan itu baru ingat, jika sopir pribadi mereka tahu di mana Rania tinggal saat ini. Sebelumnya nyonya Alana dan Ansel pernah mendatangi kediaman Rania dan Adrian. Tapi mereka tidak mendapatkan hasil apa-apa. Rania sudah tidak lagi tingal di sana. Informasi yang diberikan Dito, orang yang menemui mereka.

Nyonya Alana yakin, Rania pergi karena kehadiran Alexa. Mengingat nama Alexa, hingga saat ini tuan Bryan belum juga bisa menemukannya. Nyonya Alana tidak mau ambil pusing masalah anak hasil perselingkuhan suaminya itu. Ada hal penting lainnya yang harus nyonya Alana selesaikan. Menjelaskan sesuatu yang penting pada Rania. Sebuah rahasia yang sudah waktunya dibuka.

"Bunda benar!" sahut Ansel, "Bukankah pak Dani tahu tempat tinggal Rania" ucap Ansel lagi.

Diantar pak Dani, Ansel dan nyonya Alana tiba di kediaman Rania. Biar kecil, rumah yang ditempati putri bapak Rahadi itu sangat unik. Nyonya Alana sampai kagum dibuatnya. Dia sangat mengagumi bakat Rania. Pantas saja, suaminya Bryan tidak pernah berhenti memuji putri sahabatnya ini.

Ya begitulah, jika kita berkunjung di kediaman seorang arsitek. Mereka biasanya akan mendesain rumah mereka lain dari rumah pada umumnya.

"Nona Alana?" ucap mbok Asih begitu mengenali nyonya Alana yang kini berdiri di hadapannya.

"Mbok Asih?" balas nyonya Alana yang juga tidak menyangka masih bisa bertemu dengan wanita tua yang baik hati ini.

"Iya Nona, saya mbok Asih." Balas mbok Asih untuk menyakinkan nyonya Alana.

Bunda Ansel itu segera memeluk wanita tua yang menjadi saksi persahabatannya dengan Naura. Bukan itu saja, mbok Asih juga mejadi saksi bahwa Ansel dan Rania sebenarnya bersaudara. Ada hubungan biologis antara keduanya. Memang rumit, tapi itulah kenyataannya. Dan bertahun-tahun lamanya nyonya Alana menyimpan rahasia ini.

Flash back

"Aku akan menikah," ucap Alana setelah dia duduk di sofa ruang kerja Naura.

Naura menghentikan pekerjaanya. Dia mendekati Alana untuk memberi selamat.

"Itu bagus Al. Selamat!" ucap Naura.

"Tapi Na," Alana menggantung ucapannya.

"Tapi apa? Masalah keturunan?" tanya Naura yang tahu penyebab keraguan sahabatnya itu untuk menikah lagi.

Alana sebelumnya pernah menikah, lalu bercerai. Suaminya menikah lagi karena Alana tidak bisa memberikan keturunan. Mana mau Alana di madu, dia lebih baik menjadi janda biarpun dia sangat mencintai suaminya.

Sekarang Alana dijodohkan oleh keluarganya dengan pria asing bernama Bryan. Pria itu dan keluarganya tidak menuntut harus memiliki keturunan, namun kegagalannya di masa lalu tetap membekas dan menjadikan trauma bagi Alana.

"Aku akan membantu kamu untuk bisa merasakan mengandung seorang anak," ucap Naura agar Alana tenang.

"Caranya?" tanya Alana tidak mengerti.

Naura menepuk punggung tangan Alana, "Aku kasih tahu nanti, setelah kamu menikah." Ucap Naura.

Setelah Alana menikah, Naura membawa sahabatnya itu ke laboratorium milik temanya. Sebuah laboratorium yang menampung para pendonor sel telur. Biasanya digunakan untuk penelitian, dan diperuntukkan bagi para wanita yang sangat ingin mengandung seperti Alana.

Demi kebahagian sahabatnya, Naura rela mendonorkan sel telur miliknya untuk Alana. Tentunya dia harus siap dengan segala resiko yang akan terjadi di masa depan. Seandainya rahasia besar ini sampai terbongkar.

Setelah melakukan berbagai pemeriksaan, Naura berhasil mendonorkan sel telurnya. Sementara tanpa sepengetahuan Bryan, Alana mengambil sperma suaminya itu, agar bisa membuahi sel telur yang Naura sumbangkan untuknya.

Setelah melalui proses panjang, akhirnya calon bayi itu di masukkan kedalam rahim Alana. Kehamilan Alana membawa kebahagiaan untuk keluarganya tanpa kecuali Bryan.

Namun sayang, kebahagiaan itu tidak bisa Alana bagi pada Naura. Sahabatnya itu tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar.

Flash back off.

Nyonya Alana mengurai pelukannya. Lalu dia memperkenalkan Ansel pada mbok Asih.

"Mbok, ini Ansel," ucap nyonya Alana.

"Dia...," tunjuk mbok Asih pada Ansel.

"Dia putra Naura yang lahir dari rahimku," ucap nyonya Alana.

"Ya Tuhan, Nona berhasil!" seru mbok Asih bersyukur.

"Aku berhasil melahirkannya, Mbok."

"Tapi...." Mbok Asih terdiam. Dia teringat Naura pernah mencari keberadaan Alana begitu dia bisa terbebas dari kejahatan yang di lakukan oleh ibu dan saudara tirinya.

"Tapi apa Mbok?" tanya nyonya Alana.

"Nona Naura tidak bisa melihat betapa gagah dan tampan putranya saat ini." Jawab mbok Asih.

"Aku juga tidak menyangka Naura akan meninggalkan kita secepat ini Mbok," balas nyonya Alana.

"Mbok, di mana Rania?" tanya Ansel membuat kedua wanita beda usia itu menghentikan kesedihan mereka.

"Non Ara menginap di kediaman keluarga Sucipto." Jawab mbok Asih.

"Keluarga Sucipto itu siapa?" tanya nyonya Alana.

"Keluarga angkat nona Ara. Mereka orang-orang baik, yang sayang pada nona Ara."

Nyonya Alana bernapas lega mendengar penjelasan mbok Asih. Ternyata banyak orang yang sayang pada putri sahabatnya itu.

"Bun, kita harus secepatnya memberitahu Rania," ucap Ansel mengingatkan ibu yang melahirkannya itu.

"Ada apa?" tanya mbok Asih.

"Keluarga Naura sekarang mencari keberadaan Rania," ucap nyonya Alana.

"Jangan sampai mereka menemukan non Ara," ujar mbok Asih. Wajahnya menggambarkan ketakutan.

Bayangan Naura yang di siksa keluarga ibu tirinya, tidak pernah bisa mbok Asih lupakan. Karena itu, dia selalu menemani Naura kemanapun putri majikannya itu pergi. Bahkan sampai ajal menjemputnya.

"Mereka pasti ingin merebut harta milik Naura," ucap mbok Asih.

"Mbok, bisa hubungi Rania?" ucap Ansel meminta tolong mbok Asih. Jika orang yang dikenalnya yang menghubungi, Rania pasti akan menjawabnya.

Benar saja dugaan Ansel. Rania segera menerima telepon dari mbok Asih.

"Ada apa Mbok?" tanya Rania, dari seberang sana.

"Non, bisa pulang sekarang?" tanya mbok Asih.

"Ada apa?" ulang Rania pertanyaannya.

"Akan Mbok jelaskan kalau Non Ara sudah sampai rumah," balas mbok Asih.

"Mbok, jangan buat Ara penasaran!" seru Rania.

"Mbok tunggu Non Ara pulang sekarang!" ucap mbok Asih lalu mematikan sambungan teleponnya.

Rania tentu saja khawatir dengan keadaan mbok Asih. Tidak pernah wanita yang merawatnya sejak bayi itu memaksanya seperti ini.

"Ada apa Ra?" tanya Harsa yang melihat raut wajah Rania tampak gelisah.

"Baru saja yang telepon mbok Asih. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi. Ara pulang dulu Bang." jawab Rania.

"Abang antar kamu pulang. Ayo!" ucap Harsa sambil menarik tangan Rania.

Bukan sesuatu yang asing, sedari kecil interaksi mereka sudah seperti saudara. Peluk dan saling bergandengan tangan bukan sesuatu yang istimewa.

"Kalian mau ke mana!" tegur Karla yang baru saja keluar dari kamarnya.

"La, Ara pulang dulu. Ara khawatir sama si mbok." ucap Rania.

"Abang mau antar Ara pulang?" tanya Karla yang langsung diangguki oleh Harsa.

"Ikut!" sahut Karla, sambil mengambil alih tangan Rania hingga terlepas dari tangan Harsa.

"Ayo Abang!" seru Karla karena kakanya itu tidak juga beranjak dari tempatnya berdiri.

Tiba di kediamannya, Rania bergegas turun. Terlebih lagi dia melihat mobil yang pernah menjemputnya, mobil yang membawanya mengunjungi kediaman Bryan.

"Mbok!" panggil Rania.

"Salam dulu Non!" tegur mbok Asih.

"Assalamualaikum," ucap Rania.

Dan dia terkejut saat ada suara Ansel dan nyonya Alana yang menjawab salam nya.

"Kak Ansel, Bunda?" ucap Rania memanggil kedua tamunya.

...☆☆☆...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

semakin rumit aja maslah yg Rania hadapi ke depanya.. dan lagi² itu krn perkara harta

2024-12-11

0

guntur 1609

guntur 1609

brti Ansel saudara tiri rania toh

2024-12-28

0

Jade Meamoure

Jade Meamoure

ya ampun itu brati Ansel n Rania kk adek dong

2024-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Siap Berpisah
2 Bab 2. Bebas
3 Bab 3. Bertemu Aryan
4 Bab 4. Menemui Rania
5 Bab 5. Makan Malam
6 Bab 6. Melawan
7 Bab 7. Aku Baik Baik Saja
8 Bab 8. Mati Rasa
9 Bab 9. Menghadiri Rapat
10 Bab 10. Rania Sebenarnya
11 Bab 11. Lelah
12 Bab 12. Rania VS Alexa
13 Bab 13. Merasa Terpuruk
14 Bab 14. Tidak Bisa Bercerai
15 Bab 15. Ingin Bebas
16 Bab 16. Sebuah Rahasia
17 Bab 17. Klarifikasi
18 Bab 18. Terima Nasib
19 Bab 19. Mengugat Cerai
20 Bab 20. Arti Cinta
21 Bab 21. Tidak Asing
22 Bab 22. Menghadiri Sidang
23 Bab 23. Hilang
24 Bab 24. Bertemu Nyonya Alana
25 Bab 25. Kedatangan Ibu Saras
26 Bab 26. Resmi Bercerai
27 Bab 27. Terluka
28 Bab 28. Tidak Terluka
29 Bab 29. Rahasia Yang Lain
30 Bab 30. Semoga Berjodoh
31 Bab 31. Kembali Seperti Dulu
32 Bab 32. Memperkenalkan Ansel
33 Bab 33. Pernyataan Harsa
34 Bab 34. Tertangkap
35 Bab 35. Jadian
36 Bab 36. Takut Kehilangan
37 Bab 37. Menolak
38 Bab 38. Berjuang Bersama
39 Bab 39. Kedatangan Mama Ana
40 Bab 40. Ada Yang Bermain.
41 Bab 41. Adik Kakek Buyut
42 Bab 42. Menggunakan Pion
43 Bab 43. Lampu Hijau
44 Bab 44. Menjenguk Tuan Bryan
45 Bab 45. Hati Yang Kecewa
46 Bab 46. Calon Pengganggu Hubungan
47 Bab 47. Penganggu Berulah
48 Bab 48. Akad
49 49. Pesta Pernikahan
50 Bab 50. Lebih Menggoda
51 Bab 51. Yang Pertama Kali
52 Bab 52. Menemukan Pelaku
53 Bab 53. Ke Rumah Sakit
54 Bab 54. Kepergian Tuan Widodo
55 Bab 55. Lebih Baik Dicintai
56 Bab 56. Rencana Karla
57 Bab 57. Kedatangan Adrian
58 Bab 58. Syukuran
59 Bab 59. Cepat Nikah
60 Bab 60. Harapan Ayah Wildan
61 Bab 61. Wanita Idamannya
62 Bab 62. Seandainya Tidak Berdosa
63 Bab 63. Protect
64 Bab 64. Ratu
65 Bab 65. Mungkin Saja Jodoh
66 Bab 66. Mereka Adalah Keluarga
67 Bab 67. Garis Satu atau Dua
68 Bab 68. Bertemu Anita
69 Bab 69. Cemburu
70 Bab 70. Kekesalan Rania
71 Bab 71. Menunggu Karla
72 Bab 72. Sudah Direncanakan
73 Bab 73. Menaruh Dendam
74 Bab 74. Sikap Rania
75 Bab 75. Kedatangan Adik Adrian
76 Bab 76. Keponakan Mama Ana
77 Bab 77. Biar Saja Tahu
78 Bab 78. Sidang Keluarga
79 Bab 79. Sempurna Sebagai Wanita
80 Bab 80. Anugrah Yang Indah
81 Bab 81. Kamu Hanya Masa Lalu
82 Bab 82. Malu Sendiri
83 Bab 83. Semua Bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Siap Berpisah
2
Bab 2. Bebas
3
Bab 3. Bertemu Aryan
4
Bab 4. Menemui Rania
5
Bab 5. Makan Malam
6
Bab 6. Melawan
7
Bab 7. Aku Baik Baik Saja
8
Bab 8. Mati Rasa
9
Bab 9. Menghadiri Rapat
10
Bab 10. Rania Sebenarnya
11
Bab 11. Lelah
12
Bab 12. Rania VS Alexa
13
Bab 13. Merasa Terpuruk
14
Bab 14. Tidak Bisa Bercerai
15
Bab 15. Ingin Bebas
16
Bab 16. Sebuah Rahasia
17
Bab 17. Klarifikasi
18
Bab 18. Terima Nasib
19
Bab 19. Mengugat Cerai
20
Bab 20. Arti Cinta
21
Bab 21. Tidak Asing
22
Bab 22. Menghadiri Sidang
23
Bab 23. Hilang
24
Bab 24. Bertemu Nyonya Alana
25
Bab 25. Kedatangan Ibu Saras
26
Bab 26. Resmi Bercerai
27
Bab 27. Terluka
28
Bab 28. Tidak Terluka
29
Bab 29. Rahasia Yang Lain
30
Bab 30. Semoga Berjodoh
31
Bab 31. Kembali Seperti Dulu
32
Bab 32. Memperkenalkan Ansel
33
Bab 33. Pernyataan Harsa
34
Bab 34. Tertangkap
35
Bab 35. Jadian
36
Bab 36. Takut Kehilangan
37
Bab 37. Menolak
38
Bab 38. Berjuang Bersama
39
Bab 39. Kedatangan Mama Ana
40
Bab 40. Ada Yang Bermain.
41
Bab 41. Adik Kakek Buyut
42
Bab 42. Menggunakan Pion
43
Bab 43. Lampu Hijau
44
Bab 44. Menjenguk Tuan Bryan
45
Bab 45. Hati Yang Kecewa
46
Bab 46. Calon Pengganggu Hubungan
47
Bab 47. Penganggu Berulah
48
Bab 48. Akad
49
49. Pesta Pernikahan
50
Bab 50. Lebih Menggoda
51
Bab 51. Yang Pertama Kali
52
Bab 52. Menemukan Pelaku
53
Bab 53. Ke Rumah Sakit
54
Bab 54. Kepergian Tuan Widodo
55
Bab 55. Lebih Baik Dicintai
56
Bab 56. Rencana Karla
57
Bab 57. Kedatangan Adrian
58
Bab 58. Syukuran
59
Bab 59. Cepat Nikah
60
Bab 60. Harapan Ayah Wildan
61
Bab 61. Wanita Idamannya
62
Bab 62. Seandainya Tidak Berdosa
63
Bab 63. Protect
64
Bab 64. Ratu
65
Bab 65. Mungkin Saja Jodoh
66
Bab 66. Mereka Adalah Keluarga
67
Bab 67. Garis Satu atau Dua
68
Bab 68. Bertemu Anita
69
Bab 69. Cemburu
70
Bab 70. Kekesalan Rania
71
Bab 71. Menunggu Karla
72
Bab 72. Sudah Direncanakan
73
Bab 73. Menaruh Dendam
74
Bab 74. Sikap Rania
75
Bab 75. Kedatangan Adik Adrian
76
Bab 76. Keponakan Mama Ana
77
Bab 77. Biar Saja Tahu
78
Bab 78. Sidang Keluarga
79
Bab 79. Sempurna Sebagai Wanita
80
Bab 80. Anugrah Yang Indah
81
Bab 81. Kamu Hanya Masa Lalu
82
Bab 82. Malu Sendiri
83
Bab 83. Semua Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!