Lama justin menatap motor yang di kendarai irent hingga tak terlihat dan senyum tipis tersungging di bibirnya lalu dia kembali masuk ke dalam perusahaan.
*****
Tak terasa dua bulan telah berlalu. Setelah hari itu justin dan irent menjadi lebih akrab. Beberapa kali justin dan sahabatnya mendatangi kelas irent hanya untuk menyapanya. Irent dan justin juga beberapa kali bertemu di outdoor perusahaan justin untuk berbincang ringan.
Di kelas sebelas unggul, setelah bel pergantian jam berbunyi, pak hardy yang mengajar bahasa indonesia sekaligus wali kelas mereka memasuki kelas itu.
“Okey anak-anak. Ada kabar baik untuk kalian. Minggu depan akan diadakan pekan alam.” Ucap pak hardy dengan gembira.
“Pekan alam itu apa pak?” Tanya vio yang memang tak tau apa itu pekan alam.
“Pekan alam itu adalah event yang diadakan setiap tahun di sekolah ini. Jadi dalam waktu dua hari penuh itu kita akan melakukan kemah di alam. Entah itu di hutan, puncak, pantai, perkebunan, sungai atau pun taman. Setiap tiga siswa dalam satu kelas akan mewakili kelas pada setiap tempat.” Jelas pak hardy.
“Dan ya, vio, ara dan irent kalian akan mewakili kelas kita untuk kemah di hutan.” Ujar pak hardy lagi kepada ketiga gadis itu.
“Yah, pak. Masa di hutan sih.” Ara tak terima harus kemah di hutan.
“Iya pak hutan kan serem. Yang cowo-cowonya aja noh.” Vio juga angkat bicara.
“Sudah vio, ara. semuanya sudah diatur, tidak boleh di tukar-tukar lagi.” Pak hardy tak menuruti permintaan mereka.
Irent hanya diam saja melihat tingkah adik dan sahabatnya. Dia tidak peduli akan berkemah dimana. Toh yang namanya kemah tetap kemah mau di mana pun itu. Vio dan ara tak bisa lagi membantah perkataan pak hardy dan akhirnya mereka pasrah.
Waktu pelajaran berjalan dengan baik hinggal bel istirahat berbunyi. Suasana kelas kembali riuh. Irent memasangkan earpods di telinganya dan membaca bukunya yang tebal itu. Vio dan ara kali ini juga stay di kelas, karena mood mereka rusak gara-gara perkemahan itu. Hingga tak lama kemudian justin, kean dan theon datang ke kelas itu. Sekarang para siswa sudah terbiasa dengan kedatangan tiga pilar itu ke kelas sebelas unggul.
Vio dan ara menyadari kedatangan ketiga orang itu dan tersenyum, tapi irent belum menyadarinya. Irent asik dengan buku di tangannya dan musik di telinganya, hingga justin dengan sengaja duduk di meja irent, menarik aerpods irent dan memasangnya di telinganya. Irent langsung menatap justin dengan raut wajah kesal.
“Justin? Apa-apaan sih. Balikin aerpods gue!” Irent memarahi justin dan meminta aerpodsnya.
“Lagian lo fokus banget ama buku lo dan aerpods ini selalu bertengger di telinga lo. Gue jadi kepo lo denger apaan. Selera musik lo ternyata bagus ya.” Ucap Justin mengacak-ngacak rambut irent.
Irent menepis tangan justin dari kepalanya, merapikan rambutnya dan kembali meminta aerpodsnya.
“Balikin aerpods gue justin.” Minta irent sekali lagi.
“Ck. Iya. Sini biar gue pasangin.” Justin langsung memasang kembali aerpods itu ke telinga irent.
“Ini permen karet buat lo. Katanya kalo membaca sambil ngunyah permen karet, bacaannya jadi lebih di ingat.” Jelas justin dengan suara datarnya memberikan permen karet ke irent.
“Makasih.” Ucap Irent berterima kasih pada justin.
“Eh btw, kak justin kebagian kemah di mana?” Tiba-tiba vio bertanya pada justin.
“Oh gue? Gue, kean ama theon kebagian kemah di hutan.” Jawab justin.
“Serius? Sama dong kaya kita.” Vio senang mengetahui kalau ketiga orang itu juga kemah di hutan.
“Kalian bertiga juga kebagian kemah di hutan?” Kali ini kean yang bertanya.
“Iya, aku, irent ama ara kemahnya di hutan.” Jawab vio.
“Bisa-bisanya wali kelas kalian nempatin cewe di hutan.” Ujar theon ikut nimbrung.
“Iya kan. Agak-agak emang pak hardy.” Ucap ara.
Ara sudah mulai berbaur dengan ketiga pemuda itu karena sepertinya mereka memang orang yang baik tidak seperti rumornya.
“Mau cewe atau cowo tetep sama aja.” Justin dan irent berkata bersamaan.
“Hahahaha. kalian sejiwa ya?” tanya theon bercanda.
“Bukan sejiwa tapi sepemikiran.” Kali ini hanya irent yang menjawab.
“Iya-iya.” Theon hanya mengiyakan perkataan irent. selama asik berbincang, tak terasa akhirnya bel tanda istirahat telah selesai berbunyi. Justin dan teman-temannya kembali ke kelas mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments