part 3

Di bawah, semua sudah gelap dan irent berjalan pelan. Saat sudah tiba di luar, dia bergegas mengambil motornya dan melaju melewati gerbang.

Berkendara sekitar 20 menit, Irent tiba di tempat balapan itu. Di sana, sudah sangat ramai karena sisa sepuluh menit lagi balapan dimulai. Kevin sudah mendaftarkan Irent pada balapan itu.

Balapan itu adalah balapan taruhan. Masing-masing lima juta dan di tarik 10%. Lalu, sisanya diberikan kepada pemenang balapan.

“Pengumuman, kepada semua peserta balapan agar segera ke sumber suara untuk absen dan menuju garis start.” Suara yang menyuruh semua pembalap untuk berkumpul.

Irent pun menuju sumber suara dan di sana ada sekitar dua puluh pembalap. Irent cukup terkejut. Karena, di Palembang sendiri hanya sepuluh pembalap yang dibolehkan dalam balapan taruhan.

Irent membuka helmnya. Di sampingnya, ada seorang cowo berperawakan tinggi tegap, rahang tegas, kulit putih, alis tebal dengan mata tajam sekaligus sayu. Dia memakai anting salib hitam di daun telinga kanannya dan anting logam bulat di lubang telinganya. Serta, ada tatto kepala singa tepat di leher bawah telinganya.

Irent merasa Familiar dengan cowo itu Tiba-tiba cowo itu juga berbalik menghadap Irent dan mereka saling bertatapan. Tapi, itu langsung dibuyarkan karena teman cowo itu memanggilnya.

“Jezz, buruan ke garis start. Semua sudah diabsen.” Panggil teman cowo itu.

“Yes, let’s go.” Cowo itu langsung memakai helmnya dan pergi ke garis start.

Semua orang bersorak untuk para peserta dan berjejer di sepanjang jalur balapan.

Ada cewe yang memegang bendera berdiri di tengah-tengah jalur balapan.

“Ready, tri, two, one, go!” Cewe itu menjatuhkan benderanya dan balapan akhirnya dimulai.

Semua pembalap melesat cepat. Tetapi, Irent dan satu pembalap yang adalah cowo yang tadi disampingnya melaju dengan kecepatan normal yang terkesan lambat. Dia mengingat nomor plat motornya. Irent memang bisa menghapal dengan cepat. Tapi, tidak bisa mengingat wajah orang dengan baik.

Mereka berdua mulai melaju dengan kecepatan rata-rata. Sedangkan, peserta lain berlomba untuk berada pada posisi paling depan. Semua sorakan memenuhi sepanjang jalur balapan.

Balapan ini ada sekitar lima putaran dengan jarak 4 km setiap putarannya. Saat putaran ke empat, irent menambah kecepatan nya. Sekarang, mereka berdua sudah di tengah-tengah peserta lainnya. Semua bersorak takjub dengan kecepatan mereka berdua.

Saat putaran kelima, Irent menambah kecepatannya hingga mencapai maximal. Irent terheran karena cowo itu berada tepat di belakangnya. Mereka berdua saling kejar-kejaran. Irent yang mempunyai sifat tak mau kalah, pada jarak 1 km dari garis finish tepat di tikungan, Irent menyalakan turbonya. Semua orang bersorak dan Irent bisa sampai di garis finish dulu. Irent berhasil menduduki posisi pertama.

Irent langsung berdiri di atas motor dan bersorak untuk dirinya sendiri lalu kembali duduk di atas motor.

“Balapan yang sangat luar biasa. Maka dari itu pembalap dengan nickname Queen Tresh berhasil mengalahkan juara bertahan kita selama ini. Tepuk tangan yang meriah,” ucap pemandu acara.

‘dia juara bertahan? Kemampuannya memang luar biasa ’ Irent kaget dan berucap dalam hati.

Mengetahui uang taruhan sudah masuk ke rekeningnya. dia pun berniat untuk segera pulang. Karena, melihat waktu sudah menunjukan hampir tengah malam.

Ayahnya tau soal Irent yang mempunyai hobi balapan dan dia tidak melarang. Tapi, syaratnya Irent tidak boleh pulang lewat tengah malam.

Pernah sekali Irent pulang lewat tengah malam. Ayahnya tidak berhenti mengomelinya dan motornya disita selama dua minggu.

“Gila bro, lo kalah balapan. Ama cewe lagi,” ucap Theon pertama kali melihatnya kalah balapan.

“Tapi, dia jago banget. Dia berhasil menyalip kita dengan mudah dan berhasil mengalahkan seorang Jezz Key dalam balapan. Dan, lo liat tadi. Dia berani ngelepas turbonya tepat ditikungan tajam,” ulas Kean.

“Iya sih. Kemampuan balapnya memang luar biasa.” Theon juga mengakui hal itu.

“Siapa cewe itu, dimana tempat tinggalnya, dia bersekolah atau bekerja di mana, kalian harus mengirimkan semua informasi itu besok pagi padaku.” Jezz yang dari tadi diam saja langsung memberikan perintah kepada kedua temannya dan pergi dari situ.

Dia berjalan menuju tempat Irent berada dan langsung menyapanya.

“Queen Tresh selamat,” ucap jezz sambil mengulurkan tangannya ingin berjabat tangan.

Kean dan theon terkejut melihat teman merka yang mau menyapa orang duluan. Apalagi, itu cewe. Mereka merasa sepertinya mereka salah lihat.

“Makasih,” ucap Irent dan langsung pergi dari sana tanpa menjabat tangan Jezz. Dia merasa sebentar lagi akan tengah malam. Sehingga, dia langsung menaiki motornya dan pergi dari tempat itu.

Dia mengendarai motornya lebih cepat dan akhirnya, dia sampai di rumah dalam waktu sepuluh menit dari dua puluh menit.

“Dua menit lagi.” Dia turun dari motor dan langsung berlari ke depan pintu rumah.

“Untung tidak terlambat.” Dia langsung mengunci pintu lalu menuju kamarnya. Dia langsung ke tempat tidur dan tidur. Dia merasa lelah sekali hari ini. Dia tidur tanpa membersihkan diri dan membuka ponselnya.

*****

Pagi hari.

Irent terbangun tepat jam enam dan langsung ke kamar mandi. Setelah itu, berpakaian sekolah, memakai parfum favoritnya, menyiapkan buku-bukunya dan menjepit rambut asal.

“Vio, lo udah siap belum?” tanya Irent masuk ke kamar adiknya dan melihatnya masih sibuk dengan dandanannya.

“Tunggu dong.” Vio sedang memakai liptint nya

“Ya, sudah. Rent? kamu nggak make up sama sekali? Sini-sini duduk. kamu harus cantik. Siapa tau, bisa dapet cowo buat selingkuhin kak Kevin,” ucap Vio langsung mendudukkan Irent dan mengambil pouch make up nya.

“Lo apa-apaan sih Vi. Gue ama Kevin nggak ada hubungan kaya gitu.” Jengkel Irent.

“Iya-iya tau. Udah kamu duduk diam aja,” ucap Vio dan mulai merias wajah kakaknya itu.

“Selesai. Okey ayo kita turun.” Vio menggandeng tangan saudaranya.

****

Saat di bawah,

“Kalian nggak sarapan dulu?” tanya ayah Hagwer.

“Nanti di sekolah Yah,” ucap Vio menyalim tangan ayahnya disusul Irent dan mereka langsung mengambil kendaraan.

“Eits.Untuk hari pertama, lo bareng gue. Nanti, hari-hari seterusnya baru deh lo naik motor lagi,” Jelas Vio.

“Iyaa Vioo,” ucap Irent dan langsung masuk ke dalam mobil.

Mobil mereka melaju di jalanan padat ibu kota.

Episodes
1 Masa Lalu
2 Part 2
3 part 3
4 Part 4
5 Pertemuan di kantin
6 Balapan 2
7 Liontin Irent
8 Tiga Pilar SMA Kebangsaan
9 Gedung Tinggi
10 Rahasia Rumor Pembunuhan
11 Pengumuman Pekan Alam
12 Justin Sakit?
13 Tour Hutan
14 Lo Ceroboh Banget Sih
15 Vio Khawatir
16 Batu, Gunting, Kertas
17 Mukanya Jangan ditekuk Gitu
18 Gerakan Agresif
19 Damai?
20 pertengkaran papah dan anak
21 Tekanan pemaksaan
22 Pertemuan kembali di rooftop
23 Taman hijau
24 Kalian jalan bareng?
25 Vio dan Justin
26 Persiapan Justin
27 Lo ngeprank ya?
28 Pengakuan kembali
29 Gimana?
30 Penenang baru
31 Meyakinkan Papah Criosh
32 Jaga Justin baik-baik ya
33 Kamu pintar memilih pasangan
34 Kamu suka sama Justin?
35 Pagi-pagi sekali
36 Gimana kalau gue ninggalin lo?
37 Gara-gara lo kali Jezz
38 Benar-benar menjauh dari Justin
39 Bertemu lagi di parkiran
40 Amukan hebat Justin
41 Tenanglah sayang
42 Let's break up
43 Perubahan drastis Justin
44 Jangan ikut campur
45 Lo mau nggak jadi cewe gue?
46 Kanker liver Irent
47 Kencan Vio
48 Cairan kotor dini hari
49 Anak mencar di Jakarta
50 Time zone
51 Lo nggak mau ngasih tahu apa pun ke gue?
52 Kehidupan menyakitkan
53 Amarah Justin
54 Menerima undangan Justin
55 Balapan setelah sekian lama
56 Wajah tentram dan damai
57 Irent pingsan
58 Ke rumah sakit
59 Pertengkaran Justin dan Kevin
60 Penyakitnya kambuh?
61 Penyakit jantung Viona
62 Di mana Vio?
63 Diam seribu bahasa
64 Keputusan tetap Irent
65 Permintaan maaf Irent
66 Alisa Laurent Putri Justin (End)
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Masa Lalu
2
Part 2
3
part 3
4
Part 4
5
Pertemuan di kantin
6
Balapan 2
7
Liontin Irent
8
Tiga Pilar SMA Kebangsaan
9
Gedung Tinggi
10
Rahasia Rumor Pembunuhan
11
Pengumuman Pekan Alam
12
Justin Sakit?
13
Tour Hutan
14
Lo Ceroboh Banget Sih
15
Vio Khawatir
16
Batu, Gunting, Kertas
17
Mukanya Jangan ditekuk Gitu
18
Gerakan Agresif
19
Damai?
20
pertengkaran papah dan anak
21
Tekanan pemaksaan
22
Pertemuan kembali di rooftop
23
Taman hijau
24
Kalian jalan bareng?
25
Vio dan Justin
26
Persiapan Justin
27
Lo ngeprank ya?
28
Pengakuan kembali
29
Gimana?
30
Penenang baru
31
Meyakinkan Papah Criosh
32
Jaga Justin baik-baik ya
33
Kamu pintar memilih pasangan
34
Kamu suka sama Justin?
35
Pagi-pagi sekali
36
Gimana kalau gue ninggalin lo?
37
Gara-gara lo kali Jezz
38
Benar-benar menjauh dari Justin
39
Bertemu lagi di parkiran
40
Amukan hebat Justin
41
Tenanglah sayang
42
Let's break up
43
Perubahan drastis Justin
44
Jangan ikut campur
45
Lo mau nggak jadi cewe gue?
46
Kanker liver Irent
47
Kencan Vio
48
Cairan kotor dini hari
49
Anak mencar di Jakarta
50
Time zone
51
Lo nggak mau ngasih tahu apa pun ke gue?
52
Kehidupan menyakitkan
53
Amarah Justin
54
Menerima undangan Justin
55
Balapan setelah sekian lama
56
Wajah tentram dan damai
57
Irent pingsan
58
Ke rumah sakit
59
Pertengkaran Justin dan Kevin
60
Penyakitnya kambuh?
61
Penyakit jantung Viona
62
Di mana Vio?
63
Diam seribu bahasa
64
Keputusan tetap Irent
65
Permintaan maaf Irent
66
Alisa Laurent Putri Justin (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!