Mobil mereka melaju di jalanan padat ibu kota.
*****
Di sekolah
“Huh akhirnya kita sampe,” ucap Vio keluar dari mobil.
Tepat setelah mereka akan masuk kelas ada motor lewat di depan mereka. Irent sangat mengenali motor itu. Itu, adalah motor yang digunakan lawan terkuatnya. Motor itu tepat berhenti di depan mereka.
“Rent, Rent. Ini itu kakel yang aku bilang ganteng banget itu loh. Yang ikut basket itu loh. Kamu ingetkan? Astaga kenapa dia nyamperin kita ya?” tanya Vio penasaran.
Dia ingin berteriak tapi tidak bisa. Cowo itu membuka helmnya. Irent kini paham, kenapa dia cukup familiar saat pertama kali bertemu.
“Morning girl, we meet again. Kenalin gue Justin, Justin Gretino Criosh Lencester. Dan lo?” tanya Justin mengulurkan tangan dan tersenyum tipis.
“Oh. Kenalin gue Irent, Laurent Anastasha Putri Hagwer,” jawab Irent sambil menerima jabatan tangan itu.
“Oh ya, ini adek gue. Kenalin diri gih,” ucap Irent sambil menyenggol bahu Vio.
“Justin,” ucap Justin datar dan mengulurkan tangan pada Vio.
“Halo kak, nama aku Vio. Viona Teresha Putri Hagwer,” ucap Vio menerima jabatan tangan Justin sambil tersenyum lebar.
“Kalau gitu gue duluan,” ucap Justin ingin meninggalkan mereka berdua.
“Eh tunggu. Justin, lo tau nggak dimana ruang kepala sekolah?” tanya Irent
“Iya, tau,” jawab Justin.
“Kalau gitu bisa anterin kita nggak?” tanya Irent minta tolong pada Justin.
“Of course. Gue markir motor dulu,” jawab Justin lagi.
Setelah Justin selesai memarkir motornya, dia mengantar kedua gadis itu keruang kepala sekolah tanpa ada pembicaraan sama sekali sampai di depan ruang kepala sekolah.
“Thanks ya udah mau ngaterin kita kak,” ucap Vio berterima kasih.
“Ya, sama-sama. Gue duluan,” ucap Justin berpamitan. Dia memandang irent sejenak lalu pergi dari sana.
“Astaga-astaga, mimpi apa gue semalam. Hari pertama udah bisa jabat tangan ama kak Justin. Sumpah, gue nggak akan cuci tangan seharian. Dan lagi, dia baik banget mau nganterin kita sampe di ruang kepala sekolah.” Vio heboh sendiri.
“Lo nggak usah bicara lagi. Ayo, kita masuk,” ucap Irent sambil memasang earphone nya.
“Ayuk.” Balas vio.
Setelah beberapa lama bicara di Ruang Kepala Sekolah. Mereka, diantar dengan pak Alan selaku Wakasek Kesiswaan ke kelas baru mereka.
*****
“Ternyata dia sekolah di sini. Nama aslinya Irent ya,” gumam Justin dan saat tiba dikelas, ponsel Justin langsung berbunyi.
Kean
File lengkap Laurent. Pdf.
Ini identitas lengkap tu cewe.
Ternyata kita satu sekolahan ama dia.
Theon
Gue kaget banget sih.
Kean
Tapi dia pindahan dari palembang.
Kebiasaan banget sih jezz.
Chat kita Cuma diread doang.
Theon
Terserah dia lah.
Nanti juga ketemu di kelas.
‘jadi dia pindahan,’ ucap justin dalam hati.
Nama lengkap: Laurent Anastasha Putri Hagwer
Nick name: Irent
Tanggal lahir: 2 Maret 2008
Nama ayah: Hagwer Alexander
Alamat: Jl. Soedirrman No.302
Sekolah: SMA 1 Palembang pindah ke SMA Kebangsaan Jakarta
Nama gang: Anak Mencar
Posisi : Lead Leaader
Julukan : Iblis Pembalap Cantik
Riwayat:
Anak angkat dari Hagwer Alexander yang merupakan pria berkebangsaan Indonesia-Spanyol. Mulai aktif di dunia balapan sejak usia 13 tahun dan aktif di dunia Gangster sejak usia 14 tahun. Mempunyai saudara angkat, Viona Teresha Putri Hagwer. Mendapat julukan Iblis Pembalap Cantik dan sudah sangat terkenal karena kemampuan balapnya yang luar biasa. Sikapnya pendiam, tidak banyak bicara, sulit berdaptasi dan diduga punya hubungan spesial dengan Leader grupnya yaitu kevin Kwanza.
‘Jadi, dia Iblis Pembalap Cantik. Kemampuannya memang luar biasa. Huh, jadi ceritanya King of Arena dari Jakarta, dikalahkan oleh Iblis Pembalap Cantik dari Palembang. Hahahaha, funny.’ Ucap Justin di dalam benaknya.
Sama seperti Irent yang punya julukan spesial, justin juga mendapat julukan King Of Arena karena kemampuan balapannya yang sama luar biasanya seperti Irent. Justin yang berkebangsaan indonesia-Amerika, semasa kecilnya menghabiskan waktu di Amerika dan saat SMP, barulah dia pindah ke Indonesia. Ayahnya, juga adalah orang yang memiliki perusahaan besar dengan cabang di berbagai belahan dunia.
Karena kesibukannya itu, Justin tumbuh tanpa menghabiskan banyak waktu dengan ayahnya. Ibunya adalah seorang yang memiliki penyakit hipertensi. Sehingga, beberapa kali masuk rumah sakit. Dia punya dua sahabat yaitu Theon dan Kean yang sudah bersamanya sejak dia pindah ke Indonesia sampai sekarang.
****
Di kelas sebelah unggul.
Tok-tok-tok.
Pak Alan mengetuk pintu kelas Irent dan Vio yaitu Kelas Sebelas Unggul.
“Permisi sebentar Pak. Jadi, ini ada anak baru pindahan dari Palembang bakalan masuk di kelas ini. mohon bantuannya Pak,” jelas pak Alan kepada pak Hardy yang merupakan Wali Kelas Sebelas Unggul.
“Baik Pak, serahkan ke saya aja sisanya,” ucap pak Hardy ramah.
“Baik kalau begitu saya permisi dulu,” pamit pak Alan keluar dari kelas itu.
“Baik perhatian semuanya, kita kedatangan teman baru. Ayo Nak, perkenalkan diri,” perintah pak Hardy.
“Morning guys, gue Laurent Anastasha Putri Hagwer, kalian bisa panggil gue Irent,” ucap Irent dengan intonasi dan muka datarnya.
“Halo semuanya, aku Viona Teresha Putri Hagwer. Panggil aja aku Vio. Kami berdua pindahan dari SMA 1 Palembang. Semoga kita bisa akrab ya,” ucap Vio memperkenalkan diri dengan ceria.
“Kalian saudara?” tanya salah satu teman kelasnya.
“Iya, tapi kami bedanya 4 bulan doang,” jawab Vio.
“Ha? Gimana?” tanya teman kelasnya lagi bingung.
“Iya, irent saudara angkat aku. Tapi, udah kayak kakak sendiri,” jelas Vio lagi.
Teman kelasnya itu mangut-mangut.
“Baiklah, kalau begitu kalian bisa duduk di dekat bangkunya Ara,” perintah pak Hardy kepada kedua gadis itu.
“Ara yang mana pak?” tanya Vio.
“Ara, ayo angkat tangan ” ucap pak Hardy kepada Ara.
Murid cewe yang duduk di bangku barisan kedua, saf terakhir mengangkat tangannya. Irent dan Vio berjalan untuk duduk di antara bangku Ara.
“Halo, nama gue Ara,” ucap Ara memperkenalkan diri dengan tersenyum lebar.
“Halo Ara, aku Vio. semoga kita bisa temenan baik ya,” ujar Vio juga ikut ramah.
“Oh, kalau yang ini Irent kan?” Ara bertanya sambil menunjuk Irent.
“Iya, dia emang orangnya nggak banyak bicara. Tapi, dia itu baik banget kok,” jelas Vio takut Ara salah paham karena Irent yang hanya diam dengan earphone di telinganya.
“Iya, it’s okey. Soalnya, auranya udah keliatan banget sih,” canda Ara.
“Iya kah? Emang Irent dari dulu gitu hahaha." Vio tertawa menanggapi candaan Ara.
Setelah percakapan perkenalan itu, pelajaran akhirnya dimulai dengan tenang hingga bel istirahat berbunyi. Setelah pak hardy keluar, semua siswa buru-buru pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Suasana kelas maupun sekolah riuh karena jam istirahat. Semua siswa berlalu-lalang mengurus urusan mereka masing-masing. Ada yang pergi ke perpustakaan, Lab, Ruang Guru, Lapangan dan yang paling banyak dikunjungi siswa yaitu Kantin untuk mengisi perut mereka.
Irent yang mendengar semua kebisingan itu segera memakai earphonenya kembali setelah melepasnya selama jam pelajaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments