BAB 12 (menyusahkan)

Bram yang baru saja selesai meeting dengan klien nampak sedang Berjalan menuju arah mobilnya. Lelaki itu sejenak menggulung lengan kemeja nya yang seharian ini membuatnya sesak. Bram juga melepas dasi nya dan membuang nya ke sembarang arah. Beberapa menit kemudian, Ia pun menancap gas nya untuk kembali ke apartment nya.

drt..drt..

dering ponsel Bram membuat lelaki itu sejenak menoleh ke benda pipih itu. Bram melihat nama wanita yang sangat ia sayangi. Bram segera menjawab panggilan mamanya itu.

"halo ma, ada apa?" tanya nya lembut.

"kau dimana sayang? Kenapa belum pulang?"

"aku baru saja selesai meeting. Maaf ma, malam ini aku tidak pulang ke rumah. Aku ingin istirahat di apart saja" Jarak apart Bram dengan kantornya lumayan dekat, ia sangat lelah jika harus pulang ke rumah mama nya yang jaraknya lumayan jauh.

Panggilan antara ibu dan anak itu hanya sebentar saja, Sang mama mengerti dengan keputusan sang anak. Bram pun menambah laju mobilnya agar cepat sampai di apart nya itu.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit, Lelaki itu pun akhirnya telah sampai di gedung tinggi yang sangat menjulang. Bram memarkirkan mobilnya dengan rapih setelah itu ia melangkahkan kaki menuju tempatnya.

Bram yang baru saja tiba di depan pintunya dibuat bingung denga sosok wanita yang sangat ia kenali itu. Bram melangkah semakin mendekat, Ia mengerutkan dahinya seraya menyentuh pundak wanita yang bernama Sherin itu. Bram melihat Sherin sedang duduk tepat di depan pintunya, entah apa yang gadis itu lakukan di depan apart nya.

"ekhm.." gumam Sherin seraya mengadakan kepalanya ke atas. Gadis itu melihat Bram yang sedang menatap dirinya dengan tatapan datarnya. Tatapan yang sangat Sherin tidak sukai.

"dari mana saja kau?" ketus Sherin seraya berdiri. Gadis itu hampir saja jatuh karena kepalanya yang pusing. Sherin berpegang kuat di lengan kekar calon suaminya itu. "aw.. mengapa kepala ku pusing sekali" ujar gadis itu.

"lepaskan!" ujar Bram dengan suara datarnya. "apa yang sedang kau lakukan disini?"

Sherin menangkap wajah Bram dengan kasar, tak hanya sampai disitu saja, gadis itu sampai lancang mencubit kedua pipi Bram dengan sangat keras.

"Kau..! Kau lelaki biadab. Terima pembalasan ku!" ucap Sherin yang masih setia mencubit kedua pipi Bram.

Bram langsung menepis kedua tangan Sherin yang membuat kedua pipinya perih. Ia tak habis pikir oleh kelakuan gadis aneh yang ada di hadapannya itu. "kau mabuk?" tanya Bram yang sedikit mencium aroma alkohol dari nafas Sherin. Rahang lelaki itu mengeras saat indra penciumannya dengan jelas mencium aroma kuat itu.

"Sini kau!" Bram menarik tangan Sherin masuk kedalam apartnya. Lelaki itu menghempas Sherin di sofa ruang tamu miliknya. "jadi kau masih suka mabuk-mabukan?"

Gadis yang sedang di tanyai itu hanya menggeliat tidak jelas di atas sofa. Sherin tiba-tiba berdiri dan berjalan tidak jelas. Bram yang melihat kelakuan Sherin hanya bisa menarik nafasnya dalam-dalam. Hari ini ia sangat lelah, ia berfikir dengan kembali ke apartnya akan membuat dirinya sedikit rileks. Tapi ternyata dia salah besar.

"ck. Sungguh menyusahkan" Gumamnya. Bram meninggalkan Sherin sendiri, ia masuk ke dalam kamar untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu. Lelaki itu masuk kedalam kamar mandi untuk melakukan ritualnya.

Sedangkan Sherin saat ini sedang meraba-raba tidak jelas, gadis cantik yang hanya menggunakan atasan crop top itu sedang mencari air putih untuk menyejukkan tenggorokannya yang terasa panas. "dimana lemari pendingin lelaki gila itu?" ujar Sherin dengan langkah gontai. Setelah mencari cari akhirnya gadis itu menemukan minuman yang ia inginkan.

"huh, segarnya" Sherin meletakkan botol air minun yang baru saja ia teguk. Gadis itu menoleh mencari sosok pemilik apart itu. Pandangan Sherin terfokus pada satu pintu yang ia yakini pintu kamar Bram. Ia kemudian berjalan dan me?buka gagang pintu tersebut.

Ceklek!

Kepalanya ia majukan sedikit, ia mencari lelaki itu namun ia tak menemukan siapa-siapa. Kemana perginya lelaki itu? Batinnya. Sherin masuk kedalam kamar Bram, ia melihat pakaian Bram ada di atas kasur. Sepertinya Bram sedang mandi, pikirnya.

"aku kerjai saja dia hehe" ujar gadis itu seraya tersenyum sinis. Sherin berjalan ke arah walk in closet yang berada di ujung kamar itu, ia masuk dan membuka lemari yang berisi banyak pakaian dalam yang memiliki warna senada.

"iyuh..." walau geli, Sherin langsung menyapu rata dalaman serta kaos yang ia lihat itu, ia membawanya keluar dan memasukkan barang itu kedalam laci bawah televisi.

"hahaha, rasakan! Siapa suruh meneror ku" Sherin sejenak memegang kepalanya. Rasa nyeri di kepalanya membuat gadis itu ingin sekali merebahkan tubuhnya segera. Sherin melangkahkan kakinya menuju pintu, ia ingin segera keluar sebelum Bram melihat dirinya.

Sherin memutar gagang pintu namun ia dikejutkan karena pintu tersebut tidak dapat terbuka. Matanya membulat sempurna, ia panik jika Bram segera melihat dirinya. "ya ampun, mati aku"

"ekhm, mau kemana?" Sherin terdiam mendengar suara bariton itu, Tamat sudah riwayatnya kali ini. Sherin mengatur nafasnya sebelum ia menoleh ke arah lelaki bertubuh atletis itu.

Bram berdiri dengan hanya menggunakan handuk. rambut basah serta aroma sabun yang semerbak, membuat indra penciuman Sherin terlena.

"mau kemana?" tanya Bram kembali. Lelaki itu berjalan semakin dekat ke arah Tunangannya itu, Aroma alkohol benar-benar merusak mood Bram. "gadis nakal" ujarnya.

"ikut!" Bram menarik tangan Sherin masuk ke dalam kamarnya, lelaki itu membawa Sherin masuk ke kamar mandi. "basuh wajah mu" titahnya.

"aku tidak mau! Untuk apa aku membasuh wajah ku?make up ku bisa terhapus. Aku mau pulang, cepat buka pintunya"

"kau yang datang sendiri kesini bukan? Maka buka dan pulanglah sendiri"

"KAU! Kau ini benar-ben.. Huek, huek.." Sherin tiba-tiba mengeluarkan cairan aneh dari dalam perutnya. Gadis itu tidak sengaja mengenai dada bidang milik Bram.

"huek.. ma-maaf. Huek" Sherin berlari dan segera memuntahkan isi perutnya kedalam closet. Bram yang baru saja mandi harus segera mandi kembali. Ia sudah ingin marah, namun karena rasa jijik ia tidak bisa meledakkan amarahnya terlebih dahulu. Ia segera menyalakan shower dan mengguyur badannya. Disamping itu ia mendengar Sherin masih sibuk mengeluarkan isi perutnya.

"dia benar-benar menyusahkan ku. gadis itu harus di beri pelajaran!" Bram melanjutkan ritual mandinya yang kedua kali. Setelah merasa bersih, ia mengambil handuk bersih dan segera melilitkan ke tubuh bagian bawahnya.

Saat Bram membuka kaca pembatasnya, Ia melihat Sherin sudah terbaring lemas di bawah lantai kamar mandi. Bram kembali harus menarik nafasnya dengan kesal. Walau begitu, ia tetap membersihkan wajah Sherin terlebih dahulu sebelum mengangkatnya ke atas kasur. Bram merebahkan tubuh Sherin dengan sedikit keras. Lelaki itu tak sengaja melihat atasan Sherin semakin naik ke atas.

"Ck! Awas saja jika kau bangun besok. Kau akan mendapat pelajaran dari ku" Bram dengan lihai memperbaiki posisi Sherin. Ia juga menutup tubuh gadis itu dengan selimut.

Bram menatap wajah Sherin sejenak, entah apa yang lelaki itu pikirkan. hanya dia yang tahu. Bram memutuskan untuk memakai baju rumahnya, namun ia lagi-lagi di buat bingung karena tak menemukan pakaian dalam dan kaos oblongnya.

"SH*T" bram yang kesal segera mengambil ponsel miliknya, lelaki itu seperti sedang mengim pesan ke seseorang.

Drt... Drt...

Dering ponsel yang bukan miliknya membuat fokus lelaki itu terpecah, ia meletakkan kembali ponselnya dan melangkah ke ruang tamu. Ia melihat tas milik Sherin berada di atas sofa. Dering ponsel itu semakin keras membuat kepalanya sakit saja.

Bram segera mengambil ponsel milik Sherin dari dalam tas, "mommy" gumam Bram. lelaki itu melihat jam di ponsel Sherin, ternyata sudah menunjukkan pukul 1 pagi. mau tidak mau, lelaki itu menjawab panggilan dari mommy Sherin.

"dimana kau? ingat Rin, kau sudah bertunangan dengan Bram. mau di taruh dimana wajah mommy jika mama Bram tau jika calon mantunya suka keluyuran tidak jelas seperti ini. kau sudah pergi dari pagi, apa masih belum cukup hah?" itulah yang di dengar ketika Bram menjawab panggilan tersebut.

"Halo? Sherin? Kenapa kau diam saja? Ya ampun, anak ini benar-benar membuat ku kesal"

"halo tante, ini Bram" jawab Bram dengan hati-hati.

"loh, Bram? Kau sekarang bersama Sherin nak?"

"iya tante. Kebetulan saya bertemu dengan Sherin tadi sore. Sekarang dia sedang ada di apart ku"

"oh benarkah? Ya ampun, mommy pikir anak itu sedang kelayapan tidak jelas. Baiklah nak, habiskan waktu kalian berdua. Maaf sudah mengganggu" Mommy kirana langsung memutuskan panggilannya. Mommy Sherin itu seperti mendapatkan harta karun setelah mendengar kabar baik itu.

"mommy nya bahkan tidak khawatir menitipkan putrinya dengan seorang lelaki?" gumam Bram Heran.

Bram meraih tas Sherin untuk ia bawa masuk keladam kamarnya, namun langkah nya sedikit terhenti karena melihat laci yang tidak tertutup dengan baik. Lelaki itu mengerutkan dahinya setekah melihat beberapa kain yang keluar dari laci tersebut.

"SHERIN!"

Episodes
1 BAB I (Putri Tidur)
2 BAB II (Gadis sinting dan pria sinting)
3 BAB 3 (Pasrah menerima)
4 BAB 4 (Semua Aneh)
5 BAB 5 (Curhat)
6 BAB 6 (Berusaha Membatalkan)
7 BAB 7 (Syukuran Baby aurora)
8 BAB 8 (Deal)
9 BAB 9 (Pertunangan)
10 BAB 10 (Duda Muda)
11 BAB 11 (Kangen Rasanya)
12 BAB 12 (menyusahkan)
13 BAB 13 (Dejavu)
14 BAB 14 (Hari pernikahan)
15 BAB 15 (Kebablasan)
16 BAB 16 (Berpura-pura)
17 BAB 17 (Bukan Rumah Impian)
18 BAB 18 (Merasa terasingkan)
19 BAB 19 (Jalan-jalan)
20 BAB 20 (merasa bersalah)
21 BAB 21 (misterius)
22 BAB 22 (Menyebalkan)
23 BAB 23 (Bertemu kembali)
24 BAB 24 (merelakan)
25 BAB 25 (Berpisah)
26 BAB 26 (Memohon)
27 BAB 27 (Menambah Durasi)
28 BAB 28 (Khawatir)
29 BAB 29 (Pelukan hangat)
30 BAB 30 (Honey moon)
31 BAB 31 (Serangan mendadak)
32 BAB 32 (Sangat indah)
33 BAB 33 (terbuai)
34 BAB 34 (orang dimasa lalu)
35 BAB 35 (penjelasan)
36 BAB 36 ( Merasa lega )
37 BAB 37 (Kabur seharian)
38 BAB 38 (Pertama kalinya)
39 BAB 39 (Dari hati ke hati)
40 BAB 40 (Memberi masukan)
41 BAB 41 (Jatuh Cinta?)
42 BAB 42 (Welcome Home)
43 BAB 43 (Amarah Sherin)
44 BAB 44 (Tidak ingin meminta maaf)
45 BAB 45 (Menagih cucu)
46 BAB 46 (pergi dari rumah)
47 BAB 47 (Sherin Bocah nakal)
48 BAB 48 (Menjalankan misi)
49 BAB 49 (MOMMY PULANG?)
50 BAB 50 (Isrtri boss meresahkan)
51 BAB 51 (Sampai basah?)
52 BAB 52 (Si jago merah)
53 BAB 53 (Bermain dengan orang yang salah)
54 BAB 54 (Tunangan?)
55 BAB 55 (Sherin menghilang)
56 BAB 56 (Kehilangan Nyawa)
57 BAB 57 (Masa Lalu)
58 BAB 58 (Sudah berakhir)
59 BAB 59 (Jessica)
60 BAB 60 (Balas dendam)
61 BAB 61 (Sherin Pulang)
62 BAB 62 ( Bram Dan Luka )
63 BAB 63 (Kembalilah ke pelukan mama)
64 BAB 64 (Kedua Anak Mama Julie)
65 BAB 65 (Berakhir sudah)
66 BAB 66 (Mengambil keputusan berat)
67 BAB 67 (Pilihan Sherin)
68 BAB 68 (jati diri yang hilang)
69 BAB 69 (Dimana suami ku?)
70 BAB 70 (Bersemangat)
71 BAB 71 (Hotel)
72 BAB 72 (Happy Ending?)
73 BAB 73 (I want you)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB I (Putri Tidur)
2
BAB II (Gadis sinting dan pria sinting)
3
BAB 3 (Pasrah menerima)
4
BAB 4 (Semua Aneh)
5
BAB 5 (Curhat)
6
BAB 6 (Berusaha Membatalkan)
7
BAB 7 (Syukuran Baby aurora)
8
BAB 8 (Deal)
9
BAB 9 (Pertunangan)
10
BAB 10 (Duda Muda)
11
BAB 11 (Kangen Rasanya)
12
BAB 12 (menyusahkan)
13
BAB 13 (Dejavu)
14
BAB 14 (Hari pernikahan)
15
BAB 15 (Kebablasan)
16
BAB 16 (Berpura-pura)
17
BAB 17 (Bukan Rumah Impian)
18
BAB 18 (Merasa terasingkan)
19
BAB 19 (Jalan-jalan)
20
BAB 20 (merasa bersalah)
21
BAB 21 (misterius)
22
BAB 22 (Menyebalkan)
23
BAB 23 (Bertemu kembali)
24
BAB 24 (merelakan)
25
BAB 25 (Berpisah)
26
BAB 26 (Memohon)
27
BAB 27 (Menambah Durasi)
28
BAB 28 (Khawatir)
29
BAB 29 (Pelukan hangat)
30
BAB 30 (Honey moon)
31
BAB 31 (Serangan mendadak)
32
BAB 32 (Sangat indah)
33
BAB 33 (terbuai)
34
BAB 34 (orang dimasa lalu)
35
BAB 35 (penjelasan)
36
BAB 36 ( Merasa lega )
37
BAB 37 (Kabur seharian)
38
BAB 38 (Pertama kalinya)
39
BAB 39 (Dari hati ke hati)
40
BAB 40 (Memberi masukan)
41
BAB 41 (Jatuh Cinta?)
42
BAB 42 (Welcome Home)
43
BAB 43 (Amarah Sherin)
44
BAB 44 (Tidak ingin meminta maaf)
45
BAB 45 (Menagih cucu)
46
BAB 46 (pergi dari rumah)
47
BAB 47 (Sherin Bocah nakal)
48
BAB 48 (Menjalankan misi)
49
BAB 49 (MOMMY PULANG?)
50
BAB 50 (Isrtri boss meresahkan)
51
BAB 51 (Sampai basah?)
52
BAB 52 (Si jago merah)
53
BAB 53 (Bermain dengan orang yang salah)
54
BAB 54 (Tunangan?)
55
BAB 55 (Sherin menghilang)
56
BAB 56 (Kehilangan Nyawa)
57
BAB 57 (Masa Lalu)
58
BAB 58 (Sudah berakhir)
59
BAB 59 (Jessica)
60
BAB 60 (Balas dendam)
61
BAB 61 (Sherin Pulang)
62
BAB 62 ( Bram Dan Luka )
63
BAB 63 (Kembalilah ke pelukan mama)
64
BAB 64 (Kedua Anak Mama Julie)
65
BAB 65 (Berakhir sudah)
66
BAB 66 (Mengambil keputusan berat)
67
BAB 67 (Pilihan Sherin)
68
BAB 68 (jati diri yang hilang)
69
BAB 69 (Dimana suami ku?)
70
BAB 70 (Bersemangat)
71
BAB 71 (Hotel)
72
BAB 72 (Happy Ending?)
73
BAB 73 (I want you)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!