BAB 9 (Pertunangan)

"Bram... Bram sayang? Apa kau sudah siap nak?" teriak mama julie dari lantai bawah. Hari ini hari yang paling di tunggu oleh Mama Julie dan mommy kirana. Sebenarnya sih hari ini sudah menjadi hari pernikahan mereka, tapi Sherin mau mengadakan pertunangan terlebih dahulu.

"sudah mah, ayo kita berangkat" ucap Bram yang baru saja turun dari tangga.

"tampannya anak mama. setelan ini sangat cocok untukmu. Pilihan Sherin memang yang terbaik."

Bram hanya tersenyum tipis mendengar pujian sang mama. Tidak tahu saja bagaimana susahnya memilih setelan ini. lelaki itu sampai-sampai harus berkelahi dulu dengan gadis jadi-jadian itu.

Bram kembali mengingat saat dirinya mencium bibir Sherin, Wanita itu benar-benar marah hingga dirinya hampir di cakar. Bram lagi-lagi tersenyum membuat mamanya semakin bingung.

"sayang, kau baik-baik saja kan?"

"ah, maaf mah. Ayo kita jalan sekarang"

"kau membuat mama takut saja"

Berbeda dengan Bram, Sherin saat ini tengah uring-uringan karena beberapa jam lagi ia resmi menjadi tunangan Bram. Terlebih lagi jarak antara tunangan dan Pernikahannya hanya 1 minggu saja. Sherin yang sudah di dandani itu terlihat sangat cantik dengan riasan tipis nan elegantnya.

ceklek!

Sherin melihat pintu kamarnya terbuka, Gigi dan Baby aura terlihat masuk kedalam kamarnya. Sherin seketika tersenyum dan segera memeluk keponakan lucunya itu.

"halo sayang... Uh lucunya"

Gigi memuji Sherin yang terlihat berbeda hari ini, aura sahabatnya itu benar-benar keluar. Sungguh ia sangat pangling. "wow.. Ternyata kau cantik juga yah" ujar Gigi.

"cih, aku memang selalu cantik"

"oh yah Rin, kenapa kau belum memakai gown mu? Acaranya kan sebentar lagi akan dimulai" tanya Gigi heran. wanita yang sudah menjadi ibu itu melihat jelas gown milik Sherin yang tergantung rapih di manekin.

Sherin tampak murung setelah mendengar pertanyaan Gigi. gadis cantik itu menarik nafas nya berat. "apa benar aku akan bertunangan dengan Bram?"

"kemarikan bayi ku" Gigi mengambil anaknya dari gendongan Sherin, Gigi tiba-tiba saja memanggil Sky yang berada di lantai bawah. Rupanya Gigi sengaja memberikan baby nya kepada Daddynya terlebih dahulu.

Gigi kembali masuk kedalam kamar Sherin, tanpa babibu Gigi dengan gesit membantu Sherin untuk mengenakan gownnya. "sudah! Sekarang kau harus bisa menerima Kak Bram! Percayalah kepadaku. Tepis segala pikiran negatif mu. Ok?"

Sherin lagi-lagi hanya bisa pasrah, ia tak lagi mengoceh ataupun mengeluh.

"perfect! kau sungguh cantik. Aku yakin kak Bram akan tergila-gila melihat mu"

"kau terlalu berlebihan. Sudahlah, kau keluar saja. Aku butuh waktu sendiri dulu"

"baiklah baiklah! Aku akan menjemput mu jika acaranya sudah mau dimulai. Awas, jangan loncat!"

"apasih? aku tidak segila itu!"

Gigi tertawa kecil dan segera meninggalkan kamar Sherin. Sherin terduduk lesu di atas kursi rias nya. gadis cantik itu melihat dirinya di pantulan cermin. Ia akui, hari ini dirinya benar-benar mempesona.

"hufft..."

Sherin berdiri dan mendekatkan dirinya je jendela kamar. "kalau aku lompat, kaki ku patah tidak yah?" gumamnya pelan.

"tidak tidak!" sambungnya seraya menggelengkan kepala.

tok..tok..

"Sherin? Hei sedang apa kau disitu? Jangan bilang kau benar-benar ingin lompat?" cerca Gigi yang baru saja masuk ke dalam kamar. Gigi segera merangkul tangan Sherin, ia takut jika sahabatnya itu nekat dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.

"kau apa-apaan sih? Aku masih waras yah. Bisa-bisa kaki ku patah kalau aku lompat"

"yah terus apa yang sedang lakukan di dekat jendela seperti ini?"

"tidak ada! Aku hanya melihat pemandangan" ujarnya seraya berjalan ke arah pintu.

"tunggu apa lagi? Kau datang untuk menjemput ku kan? Ayo kita turun" sambung Sherin.

"eh iya. Aku sampe lupa"

Acara pertunangan Bram dan Sherin akan segera dilaksanakan, Bram beserta mamanya telah sampai di kediaman Sherin beberapa menit yang lalu .Mama Kirana dan kakek menyambut mereka dengan senang hati. Suasana di rumah Sherin tidak begitu ramai dan tidak begitu sepi. Hanya beberapa kerabat saja yang mereka undang. Semua ini karena permintaan Sherin, ia tidak ingin pertunangan mereka dihadiri oleh banyak orang.

tepat pukul 07.00 malam, acara pertunangan itu dimulai. mereka saling memasangkan cincin di jari manis mereka, semua itu tak lepas dari sorakan para tamu yang hadir.

"sayang, pelan pelan dong memasangnya" tegur mama Sherin yang melihat putrinya itu secara bar-bar memasangkan cincin untuk Bram.

"cium! Cium! Cium!" para tamu yang hadir sungguh membuat Sherin kesal, dari tadi mereka sungguh menyebalkan..

"awas saja jika kau berani menciumku!" gumam Sherin seraya menatap tajam Bram.

"kenapa? Kau takut jika bibir ku ini akan membuat mu degdegan?"

"dih, dasar gila!"

"Kak Bram, ayo dicium Sherinnya" teriakan Gigi membuat Sherin melototkan matanya. Sahabatnya itu sungguh keterlaluan.

"diam! Kau ini ada-ada saja! Kau mau ku cabik-cab.."

cup!

suara tepuk tangan menggema di dalam rumah Sherin setelah Bram mengecup bibirnya. "KAU? KAU SUDAH 3 KALI MEREBUT KEPERAWANAN BIBIR KU! DASAR GILA!!!" kesal Sherin.

"kalian membuat mommy iri saja. Sangat romantis, mommy jadi tidak sabar untuk segera menggendong cucu" ucap sang mommy tiba-tiba.

"aku juga jeng" sambung mama julie.

Acara pertunangan itu selesai di jam 10 malam, para kerabat sudah mulai kembali ke kediaman mereka. Gigi dan Sky pun sudah tidak terlihat, hanya menyisakan Mommy kirana, Sherin, Bram, mama julie dan juga kakek Sherin dan beberapa pelayan yang masih sibuk membersihkan bekas acara tersebut.

"mom, aku naik yah. Aku sangat lelah" ucap Sherin.

"eh tunggu sayang. Ajak Bram juga yah"

"hah? Mommy tidak salah? Untuk apa dia ikut ke kamar ku?" protes Sherin, mereka baru tunangan masa iya langsung sekamar.

"sayang, siapa bilang mommy menyuruh mu untuk mengajak Bram ke kamar mu? atau kau memang sudah tidak sabar untuk sekamar dengan Bram? Iya?"

"ih.. mommy! Lalu itu tadi apa? Mommy menyuruh ku untuk mengajaknya!"

"malam ini Bram dan mamanya akan tinggal di rumah kita. Besok pagi baru mereka pulang. Kau ajaklah Bram untuk ke kamar mu yang dulu. kamar itu kan kosong. Biar Tante julie tidur di kamar bawah"

"kenapa harus dikamar ku? Maksudku, walau kamar itu kosong. Tapi kan itu tetap kamar ku mom? Dikamar itu ada ban.."

"kamarnya di atas kan tante? Bram langsung naik saja yah"

"eh tunggu tunggu!" ujar Sherin seraya mengejar Bram yang sudah menaiki anak tangga.

"maaf yang jeng, Sherin memang seperti itu. Masih keanak-anakan"

"tidak apa-apa, dia sangat lucu"

Sherin meraih tangan Bram, gadis itu menghentikan lelaki itu untuk membuka pintu kamarnya. "TUNGGU! Kenapa kau harus menginap di sini? kenapa tidak langsung pulang saja?"

Bram memasukkan tangannya kedalam saku celananya, Matanya melirik Sherin dari atas sampai bawah. Gadis kecil ini sungguh cerewet, pikirnya.

"Kau, Gigi dan juga wanita sialan itu memang cocok berteman" singkatnya. Setelah mengatakan hal diluar nalar itu, Bram melanjutkan langkahnya masuk kedalam kamar.

Sherin terdiam, dia tidak salah dengar kan? Wanita sialan yang Bram maksud.. "Apa dia masih dendam?tapi kan aku dan Gigi terbukti tidak bersalah" gumamnya seraya menatap pintu kamar lamanya.

Bram yang baru saja masuk ke kamar lama Sherin, hanya bisa melongo menatap banyaknya boneka dan warna dinding yang menyilaukan mata. Bram melihat ada puluhan boneka yang duduk manis di atas kasur sedang itu.

"apa gadis gila itu memiliki usaha beli jual boneka?" gumam Bram pelan. Bram menyingkirkan beberapa boneka dari tempat tidur, barulah lelaki itu mulai merebahkan tubuhnya.

"seleranya sungguh norak!"

Episodes
1 BAB I (Putri Tidur)
2 BAB II (Gadis sinting dan pria sinting)
3 BAB 3 (Pasrah menerima)
4 BAB 4 (Semua Aneh)
5 BAB 5 (Curhat)
6 BAB 6 (Berusaha Membatalkan)
7 BAB 7 (Syukuran Baby aurora)
8 BAB 8 (Deal)
9 BAB 9 (Pertunangan)
10 BAB 10 (Duda Muda)
11 BAB 11 (Kangen Rasanya)
12 BAB 12 (menyusahkan)
13 BAB 13 (Dejavu)
14 BAB 14 (Hari pernikahan)
15 BAB 15 (Kebablasan)
16 BAB 16 (Berpura-pura)
17 BAB 17 (Bukan Rumah Impian)
18 BAB 18 (Merasa terasingkan)
19 BAB 19 (Jalan-jalan)
20 BAB 20 (merasa bersalah)
21 BAB 21 (misterius)
22 BAB 22 (Menyebalkan)
23 BAB 23 (Bertemu kembali)
24 BAB 24 (merelakan)
25 BAB 25 (Berpisah)
26 BAB 26 (Memohon)
27 BAB 27 (Menambah Durasi)
28 BAB 28 (Khawatir)
29 BAB 29 (Pelukan hangat)
30 BAB 30 (Honey moon)
31 BAB 31 (Serangan mendadak)
32 BAB 32 (Sangat indah)
33 BAB 33 (terbuai)
34 BAB 34 (orang dimasa lalu)
35 BAB 35 (penjelasan)
36 BAB 36 ( Merasa lega )
37 BAB 37 (Kabur seharian)
38 BAB 38 (Pertama kalinya)
39 BAB 39 (Dari hati ke hati)
40 BAB 40 (Memberi masukan)
41 BAB 41 (Jatuh Cinta?)
42 BAB 42 (Welcome Home)
43 BAB 43 (Amarah Sherin)
44 BAB 44 (Tidak ingin meminta maaf)
45 BAB 45 (Menagih cucu)
46 BAB 46 (pergi dari rumah)
47 BAB 47 (Sherin Bocah nakal)
48 BAB 48 (Menjalankan misi)
49 BAB 49 (MOMMY PULANG?)
50 BAB 50 (Isrtri boss meresahkan)
51 BAB 51 (Sampai basah?)
52 BAB 52 (Si jago merah)
53 BAB 53 (Bermain dengan orang yang salah)
54 BAB 54 (Tunangan?)
55 BAB 55 (Sherin menghilang)
56 BAB 56 (Kehilangan Nyawa)
57 BAB 57 (Masa Lalu)
58 BAB 58 (Sudah berakhir)
59 BAB 59 (Jessica)
60 BAB 60 (Balas dendam)
61 BAB 61 (Sherin Pulang)
62 BAB 62 ( Bram Dan Luka )
63 BAB 63 (Kembalilah ke pelukan mama)
64 BAB 64 (Kedua Anak Mama Julie)
65 BAB 65 (Berakhir sudah)
66 BAB 66 (Mengambil keputusan berat)
67 BAB 67 (Pilihan Sherin)
68 BAB 68 (jati diri yang hilang)
69 BAB 69 (Dimana suami ku?)
70 BAB 70 (Bersemangat)
71 BAB 71 (Hotel)
72 BAB 72 (Happy Ending?)
73 BAB 73 (I want you)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB I (Putri Tidur)
2
BAB II (Gadis sinting dan pria sinting)
3
BAB 3 (Pasrah menerima)
4
BAB 4 (Semua Aneh)
5
BAB 5 (Curhat)
6
BAB 6 (Berusaha Membatalkan)
7
BAB 7 (Syukuran Baby aurora)
8
BAB 8 (Deal)
9
BAB 9 (Pertunangan)
10
BAB 10 (Duda Muda)
11
BAB 11 (Kangen Rasanya)
12
BAB 12 (menyusahkan)
13
BAB 13 (Dejavu)
14
BAB 14 (Hari pernikahan)
15
BAB 15 (Kebablasan)
16
BAB 16 (Berpura-pura)
17
BAB 17 (Bukan Rumah Impian)
18
BAB 18 (Merasa terasingkan)
19
BAB 19 (Jalan-jalan)
20
BAB 20 (merasa bersalah)
21
BAB 21 (misterius)
22
BAB 22 (Menyebalkan)
23
BAB 23 (Bertemu kembali)
24
BAB 24 (merelakan)
25
BAB 25 (Berpisah)
26
BAB 26 (Memohon)
27
BAB 27 (Menambah Durasi)
28
BAB 28 (Khawatir)
29
BAB 29 (Pelukan hangat)
30
BAB 30 (Honey moon)
31
BAB 31 (Serangan mendadak)
32
BAB 32 (Sangat indah)
33
BAB 33 (terbuai)
34
BAB 34 (orang dimasa lalu)
35
BAB 35 (penjelasan)
36
BAB 36 ( Merasa lega )
37
BAB 37 (Kabur seharian)
38
BAB 38 (Pertama kalinya)
39
BAB 39 (Dari hati ke hati)
40
BAB 40 (Memberi masukan)
41
BAB 41 (Jatuh Cinta?)
42
BAB 42 (Welcome Home)
43
BAB 43 (Amarah Sherin)
44
BAB 44 (Tidak ingin meminta maaf)
45
BAB 45 (Menagih cucu)
46
BAB 46 (pergi dari rumah)
47
BAB 47 (Sherin Bocah nakal)
48
BAB 48 (Menjalankan misi)
49
BAB 49 (MOMMY PULANG?)
50
BAB 50 (Isrtri boss meresahkan)
51
BAB 51 (Sampai basah?)
52
BAB 52 (Si jago merah)
53
BAB 53 (Bermain dengan orang yang salah)
54
BAB 54 (Tunangan?)
55
BAB 55 (Sherin menghilang)
56
BAB 56 (Kehilangan Nyawa)
57
BAB 57 (Masa Lalu)
58
BAB 58 (Sudah berakhir)
59
BAB 59 (Jessica)
60
BAB 60 (Balas dendam)
61
BAB 61 (Sherin Pulang)
62
BAB 62 ( Bram Dan Luka )
63
BAB 63 (Kembalilah ke pelukan mama)
64
BAB 64 (Kedua Anak Mama Julie)
65
BAB 65 (Berakhir sudah)
66
BAB 66 (Mengambil keputusan berat)
67
BAB 67 (Pilihan Sherin)
68
BAB 68 (jati diri yang hilang)
69
BAB 69 (Dimana suami ku?)
70
BAB 70 (Bersemangat)
71
BAB 71 (Hotel)
72
BAB 72 (Happy Ending?)
73
BAB 73 (I want you)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!