Dengan kesal Sherin menarik koper nya ke depan, gadis cantik itu terpaksa menuruti keinginan mommy nya untuk menikah dengan Bram. Hati kecil nya sungguh tak terima dengan semua ini.
Brak!!
Sherin membanting koper nya dengan kekuatan penuh, pak jaya yang sudah bersiap untuk mengangkut barang-barang anak majikannya itu hanya bisa menelan saliva nya dengan kasar. Ia memang tahu jika nona nya ini memang sangat kasar jika sedang marah, tapi ia tak pernah membayangkan jika koper sebesar itu akan dibanting dengan kencang oleh tangan mungil nona nya itu.
"eh, pak jaya!?" tegur Sherin yang tak tahu jika supir mommy nya itu tengah berdiri di halaman rumah nya.
Sherin berjalan ke arah pak jaya dengan ekspresi datarnya.
"non.. Nona Sherin. Ini non, bapak mau ambil barang-barang nona."
"yaudah pak. Ambil aja di dalam. Masih ada tas sama beberapa barang lainnya. Sherin mau ke minimarket depan dulu beli minum buat bapak. Bapak mau minuman tertentu gak?" tanya Sherin menewari.
"tidak usah non. minuman apa aja boleh"
setelah itu, Sherin berjalan pelan menuju minimarket yang berada di depan rumahnya. salah satu alasan Sherin membeli rumah ini, karena ada minimarket tepat di depannya. Sangat memudahkan menurutnya jika ada minimarket dekat rumah.
setelah membeli beberapa minuman dan juga cemilan, Sherin segera keluar dari minimarket tersebut. namun karena tak berhati-hati, Sherin tak sengaja menyenggol helm seseorang hingga terjatuh. Dan sialnya lagi, kaca helm itu sampai pecah.
"oh yah ampun! helm nya rusak" gumamnya seraya mengambil helm tersebut.
"HEI..."
Sherin menoleh setelah mendengar seseorang meneriaki dirinya. gadis itu yakin jika yang berteriak pasti orang yang punya helm yang saat ini ia pegang.
"KAU MAU MENCURI HELM KU YAH?" ucap seorang ibu-ibu yang mamakai daster itu.
"tidak bu, aku bukan mau mencuri! Lagi pula helm ibu ini jelek, mana ada orang yang mau mencurinya" kesal Sherin.
"Hei! Berani sekali kau. Dasar wanita sinting. Astaga, lihatlah kau bahkan merusak helm kesayangan ku" ucap ibi-ibu itu.
"tenanglah. Aku akan menggantinya. Berapa harga helm ibu?" Sherin yang tak mau berlama-lama di tempat itu, segera mencari dompet nya. Namun ia lupa jika tak membawa dompet.
"astaga! Aku kan tadi membayar belanjaan ku hanya menggunakan handphone ini"
"KAN. BENARKAN!! TOLONG.... TOLONG..."
Ibu-ibu itu tiba-tiba saja berteriak, Sherin yang melihat orang-orang mulai berdatangan membuat dirinya panik.
"oh my god. Ibu... Astaga tenang dulu. Aku lupa membawa dompet ku. begini saja, ibu ikut aku ke rumah yah, aku..".
"HEH, lihatlah modus gadis sinting ini. Ia mengajak ku untuk kerumahnya. Jika aku ikut ke rumah mu, pasti kau akan menghabisi ku disana kan? Iyakan?"
"WHAT?" kesal Sherin. Mimpi apa dia semalam harus di pertemukan dengan ibu-ibu gila seperti ini.
"mba ganti rugi saja"
"dasar yah, cantik-cantik kok pencuri"
"wajah saja yang cantik, tapi penipu"
itulah yang di dengan oleh Sherin, bisik-bisik orang yang berdatangan membuat dirinya semakin bingung.
"BAWA KE KANTOR POLISI SAJA BU" teriak salah satu orang yang berada di kerumunan itu.
"eh.. Tidak tidak. tenang dulu bu, dengarkan saya dulu" ucap Sherin yang berusaha membela dirinya.
ibu itu sudah memegang tangan Sherin, ia hendak membawa gadis cantik itu ke kantor polisi, namun nasib baik masih bersama Sherin. Bram datang entah dari mana mencegat tangan ibu-ibu itu.
"TUNGGU" ucap Bram.
Bram lalu melepas tangan ibu itu dari lengan calon istrinya. Sherin yang melihat perlakuan Bram, tak senang sedikit pun.
"ada apa ini? Kenapa kau di tarik-tarik seperti itu?" tanya Bram kepada Sherin. Namun Sherin tetap acuh tak mau menjawab pertanyaan lelaki yang tengah menatap dirinya.
"siapa kau? Urusan ku dengan gadis sinting ini belum selesai" ucap ibu itu dengan emosi.
"tenang dulu bu. Gadis sinting yang ibu bilang ini adalah calon istri saya. Kalau boleh tahu, apa yang terjadi"
Ibu itu mulai mejelaskan kronologinya kepada Bram, Bram pun tersenyum mengejek mendengar penuturan dari si ibu. Dengan bujukan dari Bram, ibu itu akhirnya mengerti dan menerima beberapa lembar uang dari Bram.
"kasian sekali kau, punya calon istri kok modelan begitu" sarkas si ibu sebelum pergi dari tempat itu.
Sherin yang mendengar itu tak terima, ia ingin meraih rambut ibu itu, namun Bram segera mencegahnya.
"tenanglah" ucapnya lembut.
"cih, kau sama ibu itu sama saja" ketus Sherin dan langsung saja pergi dari hadapan Bram.
Sherin menghentakkan kakinya saat sampai di halaman rumahnya, ia sangat kesal hari ini. Dari perjodohan sampai kejadian tadi sungguh membuat dirinya ingin mencabik cabik apapun yang ada di hadapannya.
"Non, apa masih ada barang yang harus saya bawa?" ucap pak jaya yang baru saja keluar dari rumah membawa boneka besar milik Sherin.
"tidak ada. Bapak bisa pulang sekarang. Oh yah, jika mommy bertanya, bilang saja nanti malam aku akan pulang" setelah itu Sherin memberi kantong belanja yang ia pegang kepada pak Jaya.
Pak jaya berterima kasih dan segera masuk kedalam mobil, Sherin baru masuk kedalam rumah saat pak jaya sudah benar-benar menghilang.
belum juga Sherin menutup pintunya, Seseorang tiba-tiba masuk menerobos kedalam.
"AHKKKKKKKK" teriak gadis itu dengan kencang.
"suttttttt. Diamlah" bisik orang itu seraya menutup mulut Sherin dengan telapak tangannya.
Sherin segera menginjak kaki orang itu, "KAU?" kesal Sherin.
Orang itu hanya tersenyum manis sambil mengedipkan matanya.
"rumah mu boleh juga, seperti nya cocok untuk kita tempati untuk bercinta" Ucap orang itu dengan tak tahu malunya.
"BRAM! Kau sungguh menjijikkan. Selain sombong, angkuh, dan menyebalkan. Kau ternyata juga sangat mesum" kesal Sherin.
"wow, wow. Tenanglah. Jangan marah-marah. Aku hanya bercanda. Lagi pula, aku tak berminat dengan dirimu yang kurus kerempeng itu. Mana wajah mu sangat jelek lagi."
"body se sexy ini kau bilang kurus kerempeng? Wajah secantik dan selucu ini kau bilang jelek? Apa matamu sudah tidak berfungsi lagi? DASAR GILA"
Sherin yang masih kesal segera menarik tangan Bram untuk keluar dari rumahnya. Namum kekuatan Sherin tak ada apa-apanya dibanding lelaki tampan itu.
"KELUAR SEKARANG! Aku tidak sudi melihat mu dirumah ku yang suci ini" seraya berusaha menarik narik tangan Bram yang besar itu.
"oh babe, tangan mu bisa sakit jika menarik ku seperti itu"
"STOP! Beb beb BABI! Jangan memanggil ku seperti itu. Kau membuat ku ingin muntah. Sekarang kau pergi dari sini"
"baiklah, baiklah! Santai saja Nona Sherin. Aku juga sudah sangat panas berapa dalam 1 rumah dengan gadis jelek seperti mu. Wajah jelek mu membuat pandangan ku jadi buram" ejek Bram seraya berlalu dari hadapan Sherin.
"dasar pria sinting." ucap Sherin kesal, ia segera berjalan untuk mengunci pintu rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
anggita
ikut ng👍like aja+iklan☝buat Bram, Sherin.
2024-08-01
0