BAB 8 (Deal)

Sherin menunggu Bram untuk mengeluarkan suaranya, lelaki tampan itu menatap Sherin dengan saksama. Sherin yang merasa di tatap, merasa tidak nyaman oleh tatapan Bram.

"ck, mau sampai kapan dia menatap ku?" batinnya kesal.

"ekhm, sebenarnya kau mengajak ku kesini untuk apa? jika tidak ada yang penting, lebih baik kau mengantar ku pulang!" sambung Sherin.

Bram membuang map yang ia pegang ke hadapan Sherin. "bacalah" gumamnya.

"apa dia benar-benar membuat perjanjian nikah kontrak? Oh ya ampun senangnya hatiku" batin Sherin bahagia. Jika Lelaki di depannya ini membuat perjanjian, berarti pernikahannya akan berumur jagung bukan?

Sherin mulai meraih map dan membukanya. kata per kata mulai ia baca, mata nya melotot tak percaya.

"tunggu! Semua point ini tidak masuk akal! Aku tidak terima!" protes Sherin yang diikuti oleh lemparan map ke hadapan Bram yang masih duduk manis di atas sofa.

"apa kurang jelas? itu hanya sekedar peringatan untuk mu. Jika kau melakukan kesalahan, aku bisa dengan mudah menghancurkan mu" jawab Bram dengan serius.

"tidak, tidak! Ini sungguh konyol. Kau bisa seenak nya membuat perjanjian seperti itu, lalu bagaimana denganku? lebih baik pernikahan ini tidak akan pernah terjadi daripada aku harus mengikuti perintahmu!"

"sebenarnya apa yang membuat mu tidak setuju? Aku rasa semua point yang aku tulis tak ada satu pun yang akan merugikan mu.

Kau hanya perlu bersikap manis di depan mama ku.

kau harus ikut tinggal bersama ku kemanapun aku pergi.

kau tidak boleh berhubungan/berpacaran dengan lelaki lain.

Kau tidak boleh melarang/mencampuri segala urusan ku.

Jika kau melanggar seluruh point 1-4, kau akan kuceraikan dengan dalih kau berselingkuh dan mencoba membunuh diriku.

"jika kau tidak setuju, silahkan batalkan perjodohan ini jika kau mau" ucap Bram kembali.

"haha.. Jadi kau menantang ku? aku malah senang jika pernikahan ini tidak akan pernah terjadi" Sherin sangat kesal dengan Bram, lelaki itu sungguh membuat darahnya mendidih.

Sherin melangkahkan kakinya hingga di ambang pintu. Namun perkataan Bram membuat dirinya merenungkan niatnya untuk memohon kepada mommy nya untuk membatalkan semuanya.

"ada apa sebenarnya dengan dirimu? mengapa kau sangat ingin melihat ku menderita hah? Ucapnya Sherin.

"aku hanya memperingati mu, itu semua tergantung keputusan mu. Tapi pasti kau akan kehilangan semuanya. Bukan hanya fasilitas dan boutique, tapi kakek dan mommy mu akan sangat kecewa kepadamu. Kau tahu betul bukan bahwa mommy mu sangat percaya kepadaku?"

"AKHHHH SIAL!!!" kesal Sherin.

Sherin kembali dan meraih map yang sudah ia buang, ia segera mengambil pulpen dan menandatangani perjanjian itu.

"PUAS? KAU PUAS SEKARANG?" Teriak Sherin.

"hm, gadis pintar" singkat Bram. Setelah drama teriak teriak Sherin, akhirnya Bram mengantarkan gadis itu untuk kembali ke rumahnya. Tak ada percakapan yang terjadi di antara mereka.

Sherin langsung keluar dan berjalan cepat masuk kedalam rumahnya, sedangkan Bram langsung pergi tanpa menoleh sedikitpun. Lelaki itu melajukan mobilnya untuk kembali kerumah mama nya. Akhir-akhir ini Bram sudah mulai kembali untuk tinggal bersama mama nya.

Bram yang baru saja tiba, tak sengaja melihat mobil yang baru saja meninggalkan kediaman mama nya. Siapa yang telah berkunjung malam-malam seperti ini, pikirnya.

Bram turun dari mobilnya dan segera masuk, ia melihat asisten rumah tangga sedang membersihkan dua cangkir yang berada di atas meja.

"siapa yang baru saja bertamu?" tanya Bram kepada pelayan itu.

"maaf tuan, saya juga tidak mengenalnya. Tapi tuan itu sudah beberapa kali datang bertamu disini"

Bram mengerutkan dahinya, siapa tuan itu? apa dia teman Mama nya?

"eh sayang, kau sudah pulang? bagaimana acaranya? Apa menyenangkan?" tanya mama julie yang baru saja turun untuk mengambil ponsel nya yang ketinggalan di meja tamu.

"hm, mah. Siapa yang baru saja bertamu?" bukannya menjawab pertanyaan mama nya, Bram malah menjawab pertanyaan nya dengan pertanyaan.

"oh, dia.. itu loh nak, teman kuliah mama. Dia baru saja pulang dari jerman. terus dia mampir untuk memberikan pesanan mama. Mama sengaja memesan cokelat karena katanya cokelat disana sangat enak. Apa kau mau? Mama punya banyak loh"

"ah tidak perlu mah. Kalau begitu Bram naik ke kamar dulu"

"baiklah sayang"

Bram meninggalkan sang mama yang masih menatap dirinya, Bram segera mengguyur tubuhnya dengan air dingin sesaat dia masuk kedalam kamar mandi.

setelah melakukan ritual mandi nya, Bram keluar dengan raut wajah yang lebih segar. Ia melihat layar ponsel nya yang baru saja mati. Sepertinya ada seseorang yang baru saja menelpon.

ting...

tiba-tiba notifikasi pesan masuk kedalam ponselnya. ia melihat nama Sherin terpampang di layar ponselnya.

"heh, besok jam 1 siang datanglah ke lokasi ini📍, jangan telat!" isi pesan Sherin.

"mau apa lagi dia?" Bram membuka lokasi yang dikirmkan Sherin, dan ternyata lokasi tersebut adalah boutique milik Calon istrinya itu. Sepertinya mereka akan memilih gown dan tuxedo untuk pertunangan mereka.

Bram tak membalas pesan Sherin, lelaki itu menyimpan ponselnya sembarang. Setelah selesai berpakain, Bram membuka laptopnya. sudah kurang lebih 20 menit ia melihat-lihat isi laptopnya, lelaki itu tiba-tiba tersenyum kecil. "cantik" gumamnya pelan.

...----------------...

Sherin sebenarnya sangat malas untuk ke boutique. Karena ia tahu betul apa yang akan ia lakukan disana. Apalagi ia akan bertemu lagi dengan Bram. namun sang mommy sungguh memaksanya, apalagi mommy nya pun ikut bersama dirinya.

"wow, boutique mu ramai sekali. Lihatlah, ini semua berkar usaha mommy"

Sherin memutar bola matanya dengan malas. Ia segera memarkirkan mobilnya dan masuk kedalam boutique. para karyawan yang sedang sibuk melayani para tamu, dengan cepat datang untuk menyambut Sherin dan mommy nya. Namun yang membuat Sherin kesal, para karyawan itu lebih menjamu mommy nya daripada dirinya.

"bukankah aku pemilik boutique ini? Kenapa jadi mommy yang seperti pemiliknya?" kesal Sherin.

Salah satu Karyawan boutique menghampiri Sherin, ia memperlihatkan beberapa gown untuk dirinya. namun sungguh, Sherin tak tertarik sedikitpun.

"nona? Apa kau tidak menyukai salah satu dari empat gown ini?"

"tidak, warna nya terlalu mencolok. Bawakan yang lainnya" ketus Sherin.

Sudah lebih dari 10 gown yang ditawarkan oleh karyawannya, namun tak ada yang menarik di mata Sherin. Padahal gown-gown tersebut semua nya elegant dan mewah.

Sang mommy yang telah selesai memilih gown untuk dirinya dan juga calon besannya, hanya bisa menggelengkan kepala nya dengan kesal. Putrinya itu sungguh memusingkan.

"tante.." mommy kirana berbalik saat seseorang memanggil namanya. Dan ternyata orang yang dia tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Wanita yang tak lagi muda itu tersenyum seraya memanggil calon menantunya untuk semakin mendekat.

"maaf saya terlambat" ucap bram lembut.

Sherin yang sedang duduk manis hanya bisa menatap Bram dengan jengah. Wanita itu memberikan tatapan maut nya seperti ingin mencabik-cabik tubuh Bram.

"Sherin, ajak calon suami mu untuk mencari tuxedo yang cocok. Koleksi tuxedo mu ada banyak bukan?" ucap mommy memerintah.

"tita..." teriak Sherin, sepertinya gadis itu sedang memanggil salah satu karyawannya.

"ambilkan tuxedo untuk lelaki itu" sambungnya ketus.

Mommy lagi-lagi hanya bisa menggelengkan kepalanya. "nak, mommy pergi dulu yah. Mommy titip Sherin"

"loh mommy? Mommy mau kemana? Kalau begitu aku juga ikut pulang bersama mommy" Sherin segera berdiri, namun langkahnya terhenti karena sang mommy memberikan tatapan sinis kepadanya.

"kau temani nak Bram!" titah sang mommy.

"ih, menyebalkan" kesal Sherin.

Sepeninggalan mommy nya, Sherin mulai memperlihatkan setelan tuxedo untuk Bram, lelaki itu juga belum memilih setelan yang cocok untuk dirinya.

"selera mu yang bagaimana sih? Apa kau mau pakai gown saja? Menyebalkan!" celoteh Sherin seraya berkacak pinggang.

"koleksi boutique mu tidak ada yang menarik. Sama seperti pemiliknya" guman Bram mengejek.

"KAU? BERANINYA KAU.."

Sherin melangkahkan kakinya ke arah Bram, gadis itu sepertinya sudah tersulut emosi. Tidak terima dikatai, Sherin menarik rambut Bram dan segera menariknya dengan kekuatan penuh. Bram yang tidak menerima aba-aba langsung tersungkur jatuh ke lantai.

"rasakan itu!" kesal Sherin seraya menduduki perut Bram. gadis itu kembali mencoba menarik rambut Bram, namun kedua tangannya langsung di pegang oleh Bram.

"kau memang gadis gila!" gerutu Bram. Lelaki itu mencoba untuk membalikkan keadaan, hingga akhirnya Sherin lah yang sekarang berada di bawahnya. Untung saja mereka berdua berada di ruangan VVIP. Jadi tak ada yang berani masuk kedalam ruangan tanpa persetujuan dari Sherin, mengingat ia adalah pemilik boutique.

"LEPASKAN!!!! Dasar lelaki kasar, sinting! Lepaskan aku!!" kesal Sherin yang masih mencoba menarik tangan Bram.

"bukankah kau yang memulainya?" gumam Bram santai dan masih memegangi tangan Sherin. Tubuh kecil Sherin benar-benar terkunci akibat ditindih oleh Tubuh besar Bram.

"LEPASKAN AKU! ATAU AKU AKAN TERIAK!"

"teriak saja! Teriak yang kencang!"

"sialan! ruangan ini kan kedap suara. Oh my god, aku menyesal telah menjambaknya. Oh siapa pun tolong aku" batin Sherin.

"kenapa diam? Bukan kah kau ingin teriak?" tanya Bram yang sengaja membuat Sherin semakin kesal.

Bram tersenyum sinis seraya menatap Sherin yang sedang berada di bawah tubuhnya. Ia bisa melihat wajah Sherin dari dekat, bahkan wajah mereka hampir saja bersentuhan.

"a..apa yang sedang kau lakukan?" ucap Sherin saat melihat wajah Bram terus mendekati wajahnya. Bahkan hidung mereka sudah mulai bersentuhan.

"tidak, tidak!" batin Sherin seraya menggigit bibir bawahnya. Yang Sherin tidak ketahui adalah, ia sangat salah telah menggigit bibirnya. Bram yang melihat Sherin menggigit bibirnya malah semakin bersemangat untuk mendekatkan lagi wajahnya, hingga tak ada lagi jarak di atara mereka berdua.

Episodes
1 BAB I (Putri Tidur)
2 BAB II (Gadis sinting dan pria sinting)
3 BAB 3 (Pasrah menerima)
4 BAB 4 (Semua Aneh)
5 BAB 5 (Curhat)
6 BAB 6 (Berusaha Membatalkan)
7 BAB 7 (Syukuran Baby aurora)
8 BAB 8 (Deal)
9 BAB 9 (Pertunangan)
10 BAB 10 (Duda Muda)
11 BAB 11 (Kangen Rasanya)
12 BAB 12 (menyusahkan)
13 BAB 13 (Dejavu)
14 BAB 14 (Hari pernikahan)
15 BAB 15 (Kebablasan)
16 BAB 16 (Berpura-pura)
17 BAB 17 (Bukan Rumah Impian)
18 BAB 18 (Merasa terasingkan)
19 BAB 19 (Jalan-jalan)
20 BAB 20 (merasa bersalah)
21 BAB 21 (misterius)
22 BAB 22 (Menyebalkan)
23 BAB 23 (Bertemu kembali)
24 BAB 24 (merelakan)
25 BAB 25 (Berpisah)
26 BAB 26 (Memohon)
27 BAB 27 (Menambah Durasi)
28 BAB 28 (Khawatir)
29 BAB 29 (Pelukan hangat)
30 BAB 30 (Honey moon)
31 BAB 31 (Serangan mendadak)
32 BAB 32 (Sangat indah)
33 BAB 33 (terbuai)
34 BAB 34 (orang dimasa lalu)
35 BAB 35 (penjelasan)
36 BAB 36 ( Merasa lega )
37 BAB 37 (Kabur seharian)
38 BAB 38 (Pertama kalinya)
39 BAB 39 (Dari hati ke hati)
40 BAB 40 (Memberi masukan)
41 BAB 41 (Jatuh Cinta?)
42 BAB 42 (Welcome Home)
43 BAB 43 (Amarah Sherin)
44 BAB 44 (Tidak ingin meminta maaf)
45 BAB 45 (Menagih cucu)
46 BAB 46 (pergi dari rumah)
47 BAB 47 (Sherin Bocah nakal)
48 BAB 48 (Menjalankan misi)
49 BAB 49 (MOMMY PULANG?)
50 BAB 50 (Isrtri boss meresahkan)
51 BAB 51 (Sampai basah?)
52 BAB 52 (Si jago merah)
53 BAB 53 (Bermain dengan orang yang salah)
54 BAB 54 (Tunangan?)
55 BAB 55 (Sherin menghilang)
56 BAB 56 (Kehilangan Nyawa)
57 BAB 57 (Masa Lalu)
58 BAB 58 (Sudah berakhir)
59 BAB 59 (Jessica)
60 BAB 60 (Balas dendam)
61 BAB 61 (Sherin Pulang)
62 BAB 62 ( Bram Dan Luka )
63 BAB 63 (Kembalilah ke pelukan mama)
64 BAB 64 (Kedua Anak Mama Julie)
65 BAB 65 (Berakhir sudah)
66 BAB 66 (Mengambil keputusan berat)
67 BAB 67 (Pilihan Sherin)
68 BAB 68 (jati diri yang hilang)
69 BAB 69 (Dimana suami ku?)
70 BAB 70 (Bersemangat)
71 BAB 71 (Hotel)
72 BAB 72 (Happy Ending?)
73 BAB 73 (I want you)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB I (Putri Tidur)
2
BAB II (Gadis sinting dan pria sinting)
3
BAB 3 (Pasrah menerima)
4
BAB 4 (Semua Aneh)
5
BAB 5 (Curhat)
6
BAB 6 (Berusaha Membatalkan)
7
BAB 7 (Syukuran Baby aurora)
8
BAB 8 (Deal)
9
BAB 9 (Pertunangan)
10
BAB 10 (Duda Muda)
11
BAB 11 (Kangen Rasanya)
12
BAB 12 (menyusahkan)
13
BAB 13 (Dejavu)
14
BAB 14 (Hari pernikahan)
15
BAB 15 (Kebablasan)
16
BAB 16 (Berpura-pura)
17
BAB 17 (Bukan Rumah Impian)
18
BAB 18 (Merasa terasingkan)
19
BAB 19 (Jalan-jalan)
20
BAB 20 (merasa bersalah)
21
BAB 21 (misterius)
22
BAB 22 (Menyebalkan)
23
BAB 23 (Bertemu kembali)
24
BAB 24 (merelakan)
25
BAB 25 (Berpisah)
26
BAB 26 (Memohon)
27
BAB 27 (Menambah Durasi)
28
BAB 28 (Khawatir)
29
BAB 29 (Pelukan hangat)
30
BAB 30 (Honey moon)
31
BAB 31 (Serangan mendadak)
32
BAB 32 (Sangat indah)
33
BAB 33 (terbuai)
34
BAB 34 (orang dimasa lalu)
35
BAB 35 (penjelasan)
36
BAB 36 ( Merasa lega )
37
BAB 37 (Kabur seharian)
38
BAB 38 (Pertama kalinya)
39
BAB 39 (Dari hati ke hati)
40
BAB 40 (Memberi masukan)
41
BAB 41 (Jatuh Cinta?)
42
BAB 42 (Welcome Home)
43
BAB 43 (Amarah Sherin)
44
BAB 44 (Tidak ingin meminta maaf)
45
BAB 45 (Menagih cucu)
46
BAB 46 (pergi dari rumah)
47
BAB 47 (Sherin Bocah nakal)
48
BAB 48 (Menjalankan misi)
49
BAB 49 (MOMMY PULANG?)
50
BAB 50 (Isrtri boss meresahkan)
51
BAB 51 (Sampai basah?)
52
BAB 52 (Si jago merah)
53
BAB 53 (Bermain dengan orang yang salah)
54
BAB 54 (Tunangan?)
55
BAB 55 (Sherin menghilang)
56
BAB 56 (Kehilangan Nyawa)
57
BAB 57 (Masa Lalu)
58
BAB 58 (Sudah berakhir)
59
BAB 59 (Jessica)
60
BAB 60 (Balas dendam)
61
BAB 61 (Sherin Pulang)
62
BAB 62 ( Bram Dan Luka )
63
BAB 63 (Kembalilah ke pelukan mama)
64
BAB 64 (Kedua Anak Mama Julie)
65
BAB 65 (Berakhir sudah)
66
BAB 66 (Mengambil keputusan berat)
67
BAB 67 (Pilihan Sherin)
68
BAB 68 (jati diri yang hilang)
69
BAB 69 (Dimana suami ku?)
70
BAB 70 (Bersemangat)
71
BAB 71 (Hotel)
72
BAB 72 (Happy Ending?)
73
BAB 73 (I want you)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!