Hold Me Tight
kring~kring~
Kring~kring~
Alarm yang baru saja mengeluarkan suara berisik nya, harus terdampar di sudut kamar akibat tendangan maut dari gadis cantik yang masih setia dengan bantal dan selimut nya.
gadis yang memiliki wajah yang mempesona dan tubuh yang sangat ideal itu masih bermalas-malasan di atas kasur nya. Wanita yang bernama Sherin Sander itu seharusnya sudah berada di jalan untuk menemui sang Mommy tercinta. Sherin sudah hampir 2 minggu meninggalkan rumah, entah apa yang membuatnya mengambil keputusan itu.
drt...drt...
Dering ponsel Sherin bersaut-sautan membuat sang empu terganggu.
"siapa sih? Ini masih pagi ya ampun! Menganggu saja" kesal nya seraya meraih ponsel di atas nakas.
"halo!" ucapnya dengan suara yang kesal.
"INI SUDAH JAM BERAPA SHERIN??"
Sherin segera menjauhkan ponsel nya dari telinga. Mata nya membulat sempurna ketika mendengar teriakan seseorang di balik ponsel nya.
"oh my god, sorry mom. Aku ketiduran. Ak..aku akan segera kesana. bye mom"
belum juga menjawab, Sherin sudah memutuskan panggilannya. Gadis itu dengan cepat meninggalkan tempat tidur dan segera masuk kedalam kamar mandi.
Setelah 10 menit, Sherin akhirnya keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk sebatas paha. Gadis cantik itu menarik salah satu dress biasa dari dalam lemarinya. Setelah itu ia buru-buru mengambil kunci mobil dan tas miliknya.
"Mommy pasti sudah marah-marah disana" gumamnya seraya mengeluarkan mobilnya dari garasi.
Sherin menempuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai di kediaman Kakeknya. Mommy nya semalam menghubungi dirinya untuk datang ke rumah kakek untuk memutuskan perihal perjodohannya dengan lelaki yang sangat ia benci.
Bagaimana tidak, beberapa bulan yang lalu saat pertemuan dirinya dengan Lelaki angkuh yang bernama Bram itu membuat hidupnya menjadi kacau. Senior nya semasa Kuliah itu membuat dirinya jatuh kedalam masalah yang tiada henti.
"Kakek..." teriak Sherin saat baru saja memasuki rumah mewah yang terletak di kawasan elit.
Kakeknya memeluk sang cucu dengan penuh rasa rindu. Walaupun Sherin sering berkunjung, tetap saja rasa rindu kepada sang cucu semakin hari semakin bertambah.
"maaf kek, Sherin terlambat" ucap Sherin ketika melepas pelukan mereka.
"kebiasaan!" bukan sang kakek yang menjawab, namun sang mommy yang tengah berdiri tak jauh dari mereka dengan tatapan mata yang seperti ingin mengeluarkan laser.
Sherin hanya tersenyum lebar melihat mommy nya yang kesal.
"sudah-sudah. Ayo kita duduk dulu. Kakek tak sanggup jika harus berdiri terus"
sang kakek hanya bisa menggeleng pelan melihat tingkah kedua ibu dan anak itu. Sherin melipat kedua tangannya dengan angkuh.
"cucu kakek, apakah kau bisa menjelaskan mengapa kau meninggalkan rumah?"
Sherin melemah, ia memasang wajah lugunya di hadapan sang kakek.
"kek, mommy memaksa ku untuk segera menikah" ucapnya sedih. Sherin berharap kakeknya itu bisa membela dirinya. Dan membuat mommy nya berhenti menjodohkannnya dengan anak teman nya itu.
Sang kakek mengelus rambut sang cucu dengan lembut. "tapi yang dikatakan mommy mu itu memang benar sayang"
bagai di sambar petir, Sherin tersentak mendengar jawaban kakeknya. Bukankah kakek selalu berada di pihaknya? Lalu kenapa sekarang kakek memihak sang mommy.
"ke..kek? kakek kenapa jadi membela mommy?" protes sherin.
"sudahlah Rin, kembalilah ke rumah dan terima perjodohan itu. Bram kan anak yang baik, kau juga sudah mengenalnya dari lama bukan? Bukankah kau juga sudah sering menerima hadiah dari dirinya?" ucap sang mommy.
"MOM! Mommy tidak tahu saja kal.."
"cucuku, Kakek sudah pernah bertemu dengan Bram. Dan kakek bisa melihat jika dia pria yang cocok untuk dirimu"
Sherin merasa tercekik mendengar penuturan dari Kakek dan mommy nya itu. Rasanya takdir sungguh tidak adil kepada dirinya.
"Kakek.. tapi Sherin tidak menyukai lelaki seperti dia. Bram itu lelaki brengsek kek, bisa-bisa aku mati muda jika bersamanya"
"suttttt! Jaga bicaramu Sherin. mommy tidak mau tahu, besok malam kita akan makan malam bersama dengan Bram dan juga mamanya. Sekarang kau pulang ke rumah mu dan bereskan pakaianmu. Sebentar sore pak jaya akan menjemput barang-barang mu"
"loh.. Gak bisa gitu dong mom"
"Mommy tidak butuh alasan lagi. Kau pikir mommy tidak tahu dimana kau tinggal? Kau pikir mommy juga tidak tahu jika dulu kau berbohong dengan dalih pergi liburan? Padahal kau pergi menyusul Gisella! Mommy hanya berpura-pura bodoh selama ini Sherin. Sekarang, kalau kau masih menentang mommy dan kakek, itu artinya kau sudah siap kehilangan seluruh apa yang kau punya."
Sherin mengerutkan dahi nya bingung, untuk yang berbohong itu, dia memang sudah yakin jika mommy nya tahu. Tapi kata-kata mommy yang terakhir membuat dia bingung. Apa mommynya akan menyoret dirinya dari KK dan tak menganggap nya anak lagi seperti di film-film?
"apa maksud mommy?"
"mommy akan memblokir seluruh atm mu. Mobil dan rumah mu akan mommy sita. dan yah, boutique mu akan mommy buat bangkrut!" ancam sang mommy dengan penuh penekanan.
sang kakek yang dari tadi menyaksikan sang ibu dan anak itu hanya bisa pasrah, ia sama sekali tak ingin ikut campur jika anaknya itu sudah mengeluarkan ancaman. Karena ia tahu, semakin di tantang, putri nya itu akan semakin berani.
"cucuku, ikuti saja perkataan mommy mu. Mommy mu melakukan ini hanya semata-mata untuk masa depan mu sayang"
Sherin menggeleng tak terima, Gadis itu sampai berdiri setelah mendengar ucapan mommynya.
"apa hak mommy? Ok lah jika mommy ingin memblokir atm ataupun menyita mobil ku. Tapi Rumah dan boutique? itu hak aku mom. Aku membeli rumah itu dengan tabungan ku, hasil dari boutique ku. Jadi mommy tidak berhak sama sekali!!"
Mommy tersenyum pelan, ia tak mau kalah dari sang putri. Ia ikut berdiri dan menyilangkan tangannya diatas perut.
"cih, apa kau lupa? Siapa yang menyunting dana ke boutique mu setelah Gisella melepas hak miliknya? Siapa yang mencarikan pelanggan tetap ke boutique mu sampai-sampai pejabat dan ibu-ibu sosialita menjadi VIP di sana? Apa kau lupa kerjaan mu hanya bermalas-malasan tiap harinya? Kau bahkan hanya berkunjung sesekali dalam sebulan ke boutique mu itu"
Sherin sekarang benar-benar tertampar dengan fakta yang baru saja di ucapkan mommynya. Dan sialnya, semua yang dikatakan oleh sang mommy memang sangat benar. Sekarang ia benar-benar tak bisa lagi mencari alasan untuk menolak perjodohan itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
miss kembali dengan cerita Sherin dan Bram. Oh yah, miss sarankan untuk membaca BE MINE agar tidak bingung dengan karakter yang ada di cerita ini.
beberapa nama dan tempat akan sedikit berbeda dari cerita sebelumnya yah.
Have Fun Guys🤏 happy reading🤍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments