BAB 11 (Kangen Rasanya)

Pagi itu, setelah kepulangan Bram dan Juga mamanya. Sherin terlihat sedang fokus oleh ponsel genggam nya. Gadis cantik yang hanya menggunakan celana pendek dan baju kaos pendek itu terlihat menggeser geser layar ponselnya.

"kemana foto-foto lamanya? Kalau tidak salah, aku pernah melihat ada banyak foto yang dia unggah" gumam Sherin. Rupanya ia sedang membuka media sosial lelaki yang sudah berstatus tunangannya itu.

Sherin bingung degan perubahan Bram, sewaktu mereka berkuliah Bram merupakan Mahasiswa yang paling populer. Bahkan ia sering berpesta dengan teman-temannya. Sherin mengingat kejadian masa lalu, Tapi sangat tidak mungkin jika Bram berubah karena itu. "bukan kah dia sudah tahu kebenarannya?" batinnya.

Sherin masih memandangi feed Bram yang kosong, dia mencoba melihat pengikut dari Bram. Dan sungguh ia kaget dengan salah satu nama yang ia lihat saat ini. "apa benar ini dia?"

Tak menunggu lama, Sherin segera mengklik username yang membuat dia penasaran. Gadis itu terlalu fokus sampai-sampai ia tak sadar jika ada seseorang yang tengah berdiri di depan pintunya.

"ekhm!"

Sherin menoleh setelah mendengar suara tersebut. "Gigi?" ucapnya.

"kenapa? Kau seperti tidak suka aku berada di sini" ujar Gigi seraya masuk kedalam kamar Sherin.

Sherin yang tadinya sedang berbaring, segera mengubah posisinya menjadi duduk. "dimana aura?" tanyanya.

"dia kutitipkan dengan mommy hehe" jawab Gigi.

"kau ini kebiasaan. Selalu saja menyusahkan mommy mu. Oh yah, ada perlu apa kau kemari? Tumben sekali"

"tidak ada. Aku hanya bosan saja. Sudah lama aku tidak jalan-jalan. Kau kan tahu, setelah aku melahirkan aku hanya tinggal di mansion" ucap Gigi.

"hm, bagaimana kalau kau menemani ku berbelanja. Aku ingin membeli beberapa dress lucu lucu untuk baby ku" sambung Gigi kembali.

"boleh boleh! kebetulan aku lagi free." ucap Sherin bersemangat. gadis cantik itu segera mengganti pakaiannya dengan celana jeans dan crop top. Rambutnya sengaja ia uraikan agar rambut badainya itu tetap bersinar.

"ayo, aku sudah selesai" ucap Sherin.

Sherin dan Gigi saat ini sudah berada di dalam mobil. Kali ini Sherin lah yang menyetir. Kedua wanita itu terlihat ceria seraya bercanda gurau. Sudah lama sekali setelah mereka pergi menghabiskan waktu seperti itu.

"huh, aku jadi rindu ke club." ucap Sherin tiba-tiba saat tidak sengaja melihat club yang biasa mereka kunjungi.

"apa kau ingat saat terakhir kita kesana? Kita sampai mabuk dan kau harus berurusan dengan Bram hahaha, dan sekarang kalian sudah bertunangan" ujar Gigi tersenyum.

"kau tahu, aku sangat menyesal karena telah meminum minuman itu. Kalau bukan karena minuman sialan itu, aku tidak akan bangun di apart Bram"

"tapi aku malah berterima kasih, karena itu kau semakin sering bertemu dengannya."

"Gigi! Sudahlah, jangan membahas namanya lagi. Aku sungguh muak dengan lelaki itu. Bagaimana kalau sekarang kita pergi club. Kita tidak usah minum, kita duduk-duduk saja" ajak Sherin. Namun Gigi merasa takut untuk kesana, ia sudah berjanji kepada suaminya jika tidak akan lagi menginjakkan kakinya di tempat bising itu.

"ayolah Gi, sebentar saja. Kita sapa saja si bartender ganteng itu. Kita sudah lama tidak melihatnya, mungkin saja sekarang dia sudah naik jabatan" ucap Sherin yang masih berusahan untuk meyakinkan sahabatnya itu.

"hm, baiklah! Tapi kau janji kita tidak boleh minum minuman apapun, walau hanya sekedar soda!"

"yey! Baiklah. Aku janji! aku hanya ingin mencuci mata ku saja sejenak hehe"

Sherin memutar balik mobilnya, Gadis cantik itu dengan penuh semangat menginjak gas mobilnya. Ia tak sabar untuk segera sampai di club yang selalu menjadi tempat penghilang penatnya.

"ayo turun" ucap Sherin. kedua wanita itu langsung masuk kedalam club, bahkan mereka masih mengenal penjaga yang ada di club tersebut. "wow, sudah sangat berubah yah. Tempatnya semakin besar saja" gumam Gigi takjub.

Sherin dan gigi memang sering ke club, namun mereka tidak pernah melampai batas. Mereka kadang hanya minum segelas wine ataupun coke.

"Nona Sherin, Nona Gigi?" Kedua wanita yang merasa namanya dipanggil segera menoleh, Ia melihat bartender yang selalu setia menyiapkan mereka minuman itu telah berganti seragam.

"ya ampun, kalian kemana saja nona-nona? Sudah sangat lama" ucap lelaki itu.

Sherin dan Gigi yang memang sudah akrab dengan bartender itu segera berpelukan satu sama lain. Memang sudah kebiasaan mereka sejak dulu jika bertemu.

"bagaimana kabar mu? Sepertinya kau sudah naik jabatan yah?" tanya Sherin.

"iya nona, aku sudah menjadi manager disini hehe"

"wow, hebat. Kau layak mendapatkan itu. Selamat yah!" ucap Gigi.

Bartender yang sudah naik jabatan itu mengajak Sherin dan Gigi untuk keruang VIP. Mereka bercanda seraya mengejek satu sama lain. Sherin bahkan sempat memarahi lelaki itu karena telah memberi ia minuman malam itu.

"hehe, maafkan saya nona. Tapi nona ketagihan kan? Minuman itu sekarang jadi best seller loh"

"wow, benarkah? Tapi iya sih. Rasanya memang enak, kau memang hebat dalam racik meracik" puji Sherin seraya mengacungkan 2 jempolnya.

"kalian mau mencobanya lagi tidak? Aku kasih kalian free deh"

Gigi menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia segera menolak. "aku sedang menyusui. lagi pula aku sudah berjanji untuk tidak meminum minuman seperti itu lagi"

"nona Gigi sudah punya baby? Ya ampun selama yah nona"

Lain halnya dengan Gigi, Sherin sedang berperang dengan pikirannya. Gadis itu maju mundur untuk mencoba minuman itu lagi. Jika di ingat-ingat, rasanya memang sangat nikmat.

"Rin? Kau sedang tidak berfikir untuk mencobanya kan? Awas yah, kau sudah berjanji" ancam Gigi, ia tahu betul pikiran sahabatnya itu.

"hehehe" Sherin tertawa kecil seraya menunjukkan gigi putihnya. Sahabatnya itu tahu saja apa yang sedang ia pikirkan.

"jika nona Sherin mau, akan aku buatkan. Tenang saja, kadar alkoholnya akan aku kurangi" tawar lelaki itu.

"Jangan! Kau jangan buatkan. Kami kesini hanya sebentar saja. lagi pula ini masih siang, ayo Rin, kita ke mall saja" Gigi sudah berdiri dan siap untuk pergi, Sherin hanya bisa menarik nafas nya dengan kasar. Mau tidak mau ia ikut untuk keluar dari club.

"awas yah kau! Kau ini benar-benar tidak bisa di percaya" kesal Gigi.

Sherin tersenyum kecil dan segera meminta maaf. Mereka berdua akhinya ke tujuan awal mereka. Sherin menemani Gigi memilih dress yang lucu untuk putrinya, Sherin pun ikut membeli beberapa barang untuk keponakannya yang lucu itu.

Setelah puas berbelanja, Sherin lalu mengantarkan sahabatnya itu untuk pulang. Mereka saling berpamitan sebelum Sherin menancap gas mobilnya. Gadis cantik itu melihat sekilas jam tangannya, "masih sore. Kemana lagi yah?" gumamnya.

"ehm.. Apa aku ke club saja? iya! Ide yang sangat bagus. kan aku tidak seperti Gigi yang sedang menyusui. Jadi aman-aman saja hehe" ujar Gadis cantik itu. Tak berfikir lama ia segera melajukan mobilnya ke Club yang sangat familiar baginya.

Setelah sampai, Sherin menghampiri bartender yang sudah naik jabatan itu. Ia membisikkan sesuatu dan segera menuju ke ruangan yang tadi dia dan gigi tempati.

"tumben sekali Nona tidak berjoget, biasanya nona yang paling bersemangat" ujar lelaki yang merupakan manager club itu. Lelaki itu meletakkan segelas minuman untuk Sherin, tentu saja kadar alkoholnya tidak terlalu tinggi.

"aku sedang malas. Aku juga sudah bosan, tidak ada yang tampan hehe. Biasanya kan aku kesini bersama Gigi hanya untuk mencuci mata dan meminum sedikit wine"

"kata siapa tidak ada yang tampan? Diluar ada banyak lelaki tampan yang cocok untuk mata mu nona. Apa mau ku kenalkan?" tawar manager seraya duduk di samping Sherin.

"aku sedang tidak berselera. Lebih baik kau bawakan aku segelas minuman lagi. Tapi ingat yah kadar alkoholnya jangan sampai tinggi. Aku takut mabuk."

Lelaki itu mengangguk paham, ia segera pergi untuk membuatkan pesanan pelanggan setianya itu. Yah, walaupun sekarang mereka sudah sangat jarang datang ke club.

ting....

Bunyi notifikasi dari ponsel milik Sherin membuat gadis itu segera meraihnya dari dalam tas. Sherin melihat nomor yang tidak dikenal. "siapa yah?" gumamnya pelan. Sherin lalu membukan pesan itu, "WHAT???"

Sherin dengan cepat keluar dari ruangan itu, ia menoleh ke samping dan kekanan. Gadis itu sepertinya sedang mencari seseorang. Namun ia segera masuk dan mengunci pintunya.

"siapa dia? bagaimana dia bisa mendapatkan foto ku dan Gigi yang sedang berpelukan dengan lelaki itu?" ujarnya. Didalam foto itu nampak sangat jelas wajah Sherin, berbeda dengan Gigi yang hanya kelihatan bagaian belakangnya saja. "SIAL" kesalnya.

"siapa yang berani meneror ku lagi? Apa jangan-jangan Bram?" iya pasti lelaki gila itu. Siapa lagi yang berani jika bukan dia? Huh, sungguh pengecut." Sherin yang terlihat kesal meraih gelas yang ada di depannya. Ia meneguk minuman itu sampai habis. Dan disaat yang bersamaan, Manager itu datang seraya mengetuk pintu dari luar.

"Iya tunggu!" ucap Sherin.

Sherin membuka pintu tersebut dan langsung menyambar gelas yang masih di pegang oleh lelaki yang ada di depannya itu. "wow. nona, kau kerasukan apa? Pelan-pelan saja minumnya. Kadar alkohol nya memang rendah, tapi jika kau langsung meneguknya sekaligus seperti itu, kau bisa-bisa mabuk"

"tidak akan! Oh yah, nanti aku transfer ke rekening mu yah. No rekening mu masih yang dulu kan?" tanya Sherin yang diberikan anggukan oleh lelaki itu.

"aku pulang dulu. Thanks untuk minumannya" Sherin seketika keluar dari ruangan itu, Ia langsung menuju parkiran untuk mengambil mobilnya. Namun tiba-tiba Sherin merasa kepala nya sedikit berat. Hanya sedikit, sampai-sampai dia tidak bisa membedakan antara sakit kepala biasa atau sakit kepala karena pengaruh alkohol.

"sepertinya aku kurang tidur" gumamnya. Gadis cantik itu segera masuk ke dalam mobilnya. Ia mengendarai mobilnya ke apart Bram. Gadis itu memang berencana untuk melabrak Bram hari ini.

Episodes
1 BAB I (Putri Tidur)
2 BAB II (Gadis sinting dan pria sinting)
3 BAB 3 (Pasrah menerima)
4 BAB 4 (Semua Aneh)
5 BAB 5 (Curhat)
6 BAB 6 (Berusaha Membatalkan)
7 BAB 7 (Syukuran Baby aurora)
8 BAB 8 (Deal)
9 BAB 9 (Pertunangan)
10 BAB 10 (Duda Muda)
11 BAB 11 (Kangen Rasanya)
12 BAB 12 (menyusahkan)
13 BAB 13 (Dejavu)
14 BAB 14 (Hari pernikahan)
15 BAB 15 (Kebablasan)
16 BAB 16 (Berpura-pura)
17 BAB 17 (Bukan Rumah Impian)
18 BAB 18 (Merasa terasingkan)
19 BAB 19 (Jalan-jalan)
20 BAB 20 (merasa bersalah)
21 BAB 21 (misterius)
22 BAB 22 (Menyebalkan)
23 BAB 23 (Bertemu kembali)
24 BAB 24 (merelakan)
25 BAB 25 (Berpisah)
26 BAB 26 (Memohon)
27 BAB 27 (Menambah Durasi)
28 BAB 28 (Khawatir)
29 BAB 29 (Pelukan hangat)
30 BAB 30 (Honey moon)
31 BAB 31 (Serangan mendadak)
32 BAB 32 (Sangat indah)
33 BAB 33 (terbuai)
34 BAB 34 (orang dimasa lalu)
35 BAB 35 (penjelasan)
36 BAB 36 ( Merasa lega )
37 BAB 37 (Kabur seharian)
38 BAB 38 (Pertama kalinya)
39 BAB 39 (Dari hati ke hati)
40 BAB 40 (Memberi masukan)
41 BAB 41 (Jatuh Cinta?)
42 BAB 42 (Welcome Home)
43 BAB 43 (Amarah Sherin)
44 BAB 44 (Tidak ingin meminta maaf)
45 BAB 45 (Menagih cucu)
46 BAB 46 (pergi dari rumah)
47 BAB 47 (Sherin Bocah nakal)
48 BAB 48 (Menjalankan misi)
49 BAB 49 (MOMMY PULANG?)
50 BAB 50 (Isrtri boss meresahkan)
51 BAB 51 (Sampai basah?)
52 BAB 52 (Si jago merah)
53 BAB 53 (Bermain dengan orang yang salah)
54 BAB 54 (Tunangan?)
55 BAB 55 (Sherin menghilang)
56 BAB 56 (Kehilangan Nyawa)
57 BAB 57 (Masa Lalu)
58 BAB 58 (Sudah berakhir)
59 BAB 59 (Jessica)
60 BAB 60 (Balas dendam)
61 BAB 61 (Sherin Pulang)
62 BAB 62 ( Bram Dan Luka )
63 BAB 63 (Kembalilah ke pelukan mama)
64 BAB 64 (Kedua Anak Mama Julie)
65 BAB 65 (Berakhir sudah)
66 BAB 66 (Mengambil keputusan berat)
67 BAB 67 (Pilihan Sherin)
68 BAB 68 (jati diri yang hilang)
69 BAB 69 (Dimana suami ku?)
70 BAB 70 (Bersemangat)
71 BAB 71 (Hotel)
72 BAB 72 (Happy Ending?)
73 BAB 73 (I want you)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB I (Putri Tidur)
2
BAB II (Gadis sinting dan pria sinting)
3
BAB 3 (Pasrah menerima)
4
BAB 4 (Semua Aneh)
5
BAB 5 (Curhat)
6
BAB 6 (Berusaha Membatalkan)
7
BAB 7 (Syukuran Baby aurora)
8
BAB 8 (Deal)
9
BAB 9 (Pertunangan)
10
BAB 10 (Duda Muda)
11
BAB 11 (Kangen Rasanya)
12
BAB 12 (menyusahkan)
13
BAB 13 (Dejavu)
14
BAB 14 (Hari pernikahan)
15
BAB 15 (Kebablasan)
16
BAB 16 (Berpura-pura)
17
BAB 17 (Bukan Rumah Impian)
18
BAB 18 (Merasa terasingkan)
19
BAB 19 (Jalan-jalan)
20
BAB 20 (merasa bersalah)
21
BAB 21 (misterius)
22
BAB 22 (Menyebalkan)
23
BAB 23 (Bertemu kembali)
24
BAB 24 (merelakan)
25
BAB 25 (Berpisah)
26
BAB 26 (Memohon)
27
BAB 27 (Menambah Durasi)
28
BAB 28 (Khawatir)
29
BAB 29 (Pelukan hangat)
30
BAB 30 (Honey moon)
31
BAB 31 (Serangan mendadak)
32
BAB 32 (Sangat indah)
33
BAB 33 (terbuai)
34
BAB 34 (orang dimasa lalu)
35
BAB 35 (penjelasan)
36
BAB 36 ( Merasa lega )
37
BAB 37 (Kabur seharian)
38
BAB 38 (Pertama kalinya)
39
BAB 39 (Dari hati ke hati)
40
BAB 40 (Memberi masukan)
41
BAB 41 (Jatuh Cinta?)
42
BAB 42 (Welcome Home)
43
BAB 43 (Amarah Sherin)
44
BAB 44 (Tidak ingin meminta maaf)
45
BAB 45 (Menagih cucu)
46
BAB 46 (pergi dari rumah)
47
BAB 47 (Sherin Bocah nakal)
48
BAB 48 (Menjalankan misi)
49
BAB 49 (MOMMY PULANG?)
50
BAB 50 (Isrtri boss meresahkan)
51
BAB 51 (Sampai basah?)
52
BAB 52 (Si jago merah)
53
BAB 53 (Bermain dengan orang yang salah)
54
BAB 54 (Tunangan?)
55
BAB 55 (Sherin menghilang)
56
BAB 56 (Kehilangan Nyawa)
57
BAB 57 (Masa Lalu)
58
BAB 58 (Sudah berakhir)
59
BAB 59 (Jessica)
60
BAB 60 (Balas dendam)
61
BAB 61 (Sherin Pulang)
62
BAB 62 ( Bram Dan Luka )
63
BAB 63 (Kembalilah ke pelukan mama)
64
BAB 64 (Kedua Anak Mama Julie)
65
BAB 65 (Berakhir sudah)
66
BAB 66 (Mengambil keputusan berat)
67
BAB 67 (Pilihan Sherin)
68
BAB 68 (jati diri yang hilang)
69
BAB 69 (Dimana suami ku?)
70
BAB 70 (Bersemangat)
71
BAB 71 (Hotel)
72
BAB 72 (Happy Ending?)
73
BAB 73 (I want you)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!