Sepasang ibu dan anak itu tengah duduk manis di kursi penumpang. Mereka berdua malam ini akan dinner bersama Bram dan juga mama nya. Sherin sedari tadi menggerakkan tubuhnya ke kanan dan kekiri. Ia merasa tidak nyaman.
"ada apa sih?" tanya mommy seraya menatap jengah putri nya.
"tidak apa-apa" singkat sherin.
Kurang lebih 30 menit menempuh perjalanan, Pak jaya memarkirkan mobil nya di restoran mewah itu, tak lupa untuk segera turun membuka pintu untuk kedua majikannya.
Sherin segera turun dari mobil, ia merapihkan sedikit gown nya yang berantakan. Sebenarnya ia sangat malas memakai gown itu, tapi paksaan dari mommynya membuat dirinya tidak bisa melakukan apa-apa.
Sherin terlihat cantik menggunakan Gown berwarna merah muda, bahunya yang putih mulus terekspos indah. Tak lupa rambut nya di cepol sehingga leher jenjangnya ikut memamerkan pesonanya.
"ayo sayang, tunggu apa lagi" tegur sang mommy yang melihat Sherin hanya memandangi restoran itu.
Sherin menarik nafasnya dalam-dalam. Ia akhirnya mengikuti mommy nya dari belakang. mereka di arahkan oleh karyawan restoran untuk ke ruang VVIP. saat memasuki ruangan itu, Sherin bisa melihat jelas Bram dan wanita tua yang di sampingnya yang ia rasa mama dari Bram terlihat berdiri saat dirinya dam mommy masuk.
"ya ampun cantik sekali calon mantu mama" ucap mama julie kepada Sherin. Tanpa aba-aba mama Julie langsung memeluk dirinya.
"terimakasih tante, tante juga sangat cantik" jawab Sherin.
Mama julie mempersilahkan mereka duduk. tak lupa kedua orang tua itu juga berbincang ria. Bram dan Sherin hanya saling menatap sesekali. Sherin memberikan tatapan sinisnya, berbeda dengan Bram yang menatap Sherin dengan datar. tak ada satu katapun yang keluar dari mulut mereka.
"loh, kalian kok tidak saling mengobrol? Kalian harus biasa mengakrabkan diri sayang" ucap Mommy memecah keheningan diantara anak muda itu.
"iya tante" jawab bram singkat.
"you look amazing to night" sambung Bram seraya menatap Sherin dengan tatapan datarnya.
Sherin yang mendapat pujian seperti itu bukannya senang, melainkan merasa ingin muntah. "cih, alay sekali dia" gumamnya.
sang mommy yang mendengar ucapan putrinya itu langsung saja menyenggol lengannya. "jaga sikap mu."
"ya ya ya" singkat Sherin.
mereka mulai menikmati hidangan yang di sajikan, namun Sherin tiba-tiba permisi untuk ke toilet. Gadis itu tiba-tiba ingin buang air kecil.
"jangan lama-lama sayang" ucap mommy memperingati. Ia takut jika putrinya itu akan kabur dan mempermalukan dirinya lagi.
"hm, mah, tante. Aku juga pamit sebentar yah" ucap Bram yang juga ikut keluar dari ruangan itu.
Sherin yang baru saja selesai, hendak keluar dari toilet, tapi tangannya tiba-tiba di tarik oleh Bram ke arah toilet pria. Untung saja di dalam toilet itu tidak ada siapa-siapa melainkan mereka berdua.
"LEPASKAN! KAU SUDAH GILA HAH?" kesal Sherin seraya berusaha melepaskan genggaman Bram dari tangannya.
Bram membawa Sherin masuk kedalam bilik kamar mandi, lalu lelaki tampan itu sengaja mengunci pintunya.
"a..apa yang sedang kau lakukan? Kau ingin apa?" Sherin takut jika lelaki yang berada di hadapannya ini akan berbuat macam-macam kepadanya.
Bram semakin mendekat ke tubuh Sherin hingga gadis itu mentok di dinding. Sherin semakin panik dengan situasi ini. Gadis cantik itu berusaha mendorong Bram agar sedikit menjauh darinya, namun usahanya sia-sia.
Bram memegang dagu Sherin, lelaki itu mulai membisikkan sesuatu ke telinga Sherin. " jika di depan mama ku, jaga sikap mu. Jangan membuat mama ku bersedih dengan tingkah mu yang tidak sopan itu"
"oh, jadi dia takut dengan mama nya? Baiklah, aku akan mengambil hati mama mu dan melawan mu lewat mama mu" batin Sherin tertawa senang.
"kenapa memang nya? Sikap ku memang begini, jika kau tidak suka. Kau bisa menyuruh mama mu membatalkan perjodohan gila ini" tantang Sherin seraya membusungkan sedikit dadanya. Gadis itu berusaha terlihat berani di depan lelaki bertubuh besar itu. Padahal hatinya sungguh takut apalagi mereka sekarang hanya berdua di tempat sepi itu.
"kau melawanku?" ucap Bram yang malah semakin menghimpit tubuh mungil Sherin.
"IYA! Kenapa memangnya? Kau keberatan? jika kau keberatan batalkan saja perjo.. Hmph...." perkataan Sherin harus terhenti karena bibir nya tiba-tiba di tekan oleh benda kenyal nan lembut. Matanya membulat sempurna melihat lelaki yang paling ia benci itu sedang menciumnya.
Sherin berusaha melepaskan dirinya, namun kedua tangannya langsung di pegang oleh tangan Bram. Sherin berusaha meronta namun tenaganya benar-benar tak ada apa-apanya.
Bram menarik bibirnya, Lelaki itu tersenyum sinis melihat ekspresi Sherin yang ingin meledak. "jika kau masih berani melawanku, aku akan melakukan lebih dari ini" setelah mengatakan itu, Bram segera keluar dari toilet dan meninggalkan Sherin sendiri yang masih kaget dengan kejadian barusan.
"dasar lelaki gila, lelaki sinting" kesalnya.
di sela makan mereka, mama julie mengeluarkan suaranya. "mama dan mommy Sherin sudah sepakat untuk mempercepat pernikahan kalian"
"APA????" teriak Sherin tak terima.
Bram melirik Sherin yang meninggikan suaranya di depan mamanya, lelaki itu benar-benar geram melihat Sherin.
"apa telinga mu sudah tidak berfungsi? Mama bilang pernikahan kita akan di percepat!" ucap Bram dengan nada kesalnya.
"sayang, ada apa? Kau tidak suka yah dengan rencana mama dan mommy?" tanya mama julie kepada calon mantunya itu.
"hm, bu..bukan seperti itu tante, ta..tapi Sherin.."
"tapi kenapa sayang?"
Sherin mulai mengeluarkan jurusnya, ia mulai memasang wajah lugu nan polosnya. "begini tante, mommy.. sebenarnya aku sudah mulai membuka hati ku untuk Kak Bram, tapi hiks..."
"drama apa lagi yang sedang dia mainkan?" batin Bram jengah. Ia sungguh lelah melihat gadis itu.
"loh, kau menangis? ada apa nak?" tanya Mommynya dengan khawatir. ia lupa bahwa putrinya itu memiliki seribu ide yang aneh.
"begini mom.. Hiks..hikss.. Sebenarnya Kak Bram tidak menyukai ku. Dia sebenarnya sudah memiliki kekasih" ucap Sherin terseduh.
Mama julie menatap putra nya dengan tatapan selidik, "benar yang dikatakan Sherin nak?" Bram yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya mengangkat kedua bahunya tak paham. Mama Julie pun langsung percaya kepada putranya, karena memang selama ini ia belum pernah melihat Bram memperkenalkan seorang wanita kepadanya.
"sayang, Bram belum punya kekasih. Mungkin kau salah paham" ucap mama julie dengan lembut.
"cih, mana ada! Jelas-jelas aku melihat dia dengan wanita sexy kemarin" batin sherin.
"aku serius tante, kalau tidak salah nama kekasihnya... Susan. Iya susan. Aku kemarin melihat dengan mata kepala ku sendiri, Kak Bram bermesraan denga wanita itu. Iyakan? Kau jangan mengelak lagi" ucap Sherin yang berusaha memojokkan Bram.
"benar seperti itu nak?" tanya mama dan mommy serentak.
Bram tersenyum pelan lalu memperbaiki duduknya. Lelaki itu menahan geli melihat acting Sherin yang begitu jelek.
"benarkah kau sudah mulai menerimaku? itu artinya kau mulai mencintaiku?" tanya bram.
"dih apa-apaan dia" gumam Sherin pelan.
"mah, tante, wanita yang bernama Susan itu bukan kekasihku melainkan asisten pribadi ku."
"halah, masih saja berbohong. mana ada orang yang memiliki asisten seperti itu? apa kau memang sengaja merekrut asisten sexy untuk bisa kau jadikan kekasih? Huh, semua lelaki memang Mata keranjang"
Tak mau berfikir panjang, Bram segera menghubungi seseorang. "tunggu 10 menit, tuduhan mu itu akan segera terjawab" ucapnya kepada Sherin.
kedua orang tua mereka hanya bisa memberikan pengertian untuk Sherin. "mati aku, kalau si susan susan itu memang hanya asisten nya bagaimana?" batinnya gelisah.
tepat 10 menit, seorang wanita yang menggunakan pakaian tidur dan rambut yang acak-acakan khas orang bangun tidur masuk kedalam ruangan mereka.
"maaf tuan, saya tidak sempat mengganti pakaian" ucapnya setelah masuk.
Mommy Sherin mempersilahkan wanita itu untuk duduk terlebih dahulu. Sherin yang melihat wanita itu datang sungguh membuat dirinya kaget. "sepertinya memang hanya sebatas atasan dan bawahan" batinnya gelisah.
"susan, jelaskan apa hubungan mu dengan diriku" ucap Bram langsung to the point.
"perkenalkan nyonya, nona. nama saya Susan, saya asisten pribadi tuan Bram. Saya sudah bekerja dengan tuan selama 2 tahun. Kami tidak memiliki hubungan yang spesial nyonya. Maaf jika saya telah membuat nona salah paham" ujar Susan dengan jujur.
"aku tidak percaya. kemarin aku lihat kalian bermesraan di restoran itu. Kalian bersekongkol untuk menipu kami kan?" ucap Sherin yang masih berusaha membela dirinya.
"tidak nona. Kami tidak bermesraan. Nona salah paham. Kemarin waktu saya datang ke meja nona untuk memanggil tuan Bram, perut saya memang sudah sedikit sakit. Jadi saya meminta tolong agar Tuan Bram mau menunggu saya 5 menit. Setelah saya dari kamar kecil, tiba-tiba kaki saya sedikit terkilir karena terburu-buru ingin menghampiri tuan Bram, jadi tuan Bram membantu saya berjalan ke mobil. Hanya itu saja nona. tolong nona jangan salah paham. saya benar-benar tidak tahu jika nona adalah calon istri tuan Bram" ujar Susan panjang lebar.
"susan kau boleh kembali." ucap Bram yang di angguki oleh susan.
setelah asisten pribadi Bram itu menghilang dari pintu, seluruh mata tertuju kepada Sherin.
"sayang, lihatlah. Kau hanya salah paham" ucap mama julie.
"mommy tidak mau tahu, minggu depan kau dan Bram akan melangsungkan pernikahan."
"MOMMY! itu terlalu cepat mom"
"minggu depan atau 2 hari kedepan!" ucap mommynya kembali.
"oh my god mommy. Baiklah baiklah, setidaknya tunggu dulu acara gigi dan kak Sky selesai. Acara mereka juga minggu depan mom. Aku sudah berjanji akan membantu Gigi untuk mempersiapkan segalanya."
"baik, 3 hari setelah acara mereka. Kalian akan menikah!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments