BAB 14 (Hari pernikahan)

detik demi detik, menit demi menit, hingga hari demi hari terlewati. Tak terasa hari pernikahan Sherin dan juga Bram akhirnya datang. beberapa hari yang lalu mereka telah fitting baju pernikahan bersama, tentu saja mereka harus adu argumen sebelum menentukan pilihannya. lebih tepatnya, Sherin lah yang banyak mau hingga membuat para karyawan boutique menjadi lelah.

Kedua keluarga saat ini telah berada di salah satu hotel termewah di kotanya. tentu saja keluarga Gisella juga turut hadir. Raut bahagia dari seluruh keluarga membuat suasana semakin riang. Siang itu mereka sedang makan bersama, canda gurau terdengar dari mulut mereka, ditambah kehadiran baby aurora yang sangat lucu membuat mommy kirana terus terusan menyinggung Sherin untuk segera memiliki bayi setelah menikah.

Berbeda dengan yang lain, Sherin hanya bisa menarik nafasnya dengan berat. Ia sampai tak mood untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Kepala nya saat ini sungguh berisiki, ada banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan, namun ia juga tidak tahu apa yang harus di tanyakan.

Sherin memandangi lelaki yang duduknya tak jauh darinya, lelaki yang sebentar lagi akan menjadi kekasih hidupnya. tapi apakah lelaki itu bisa menjadi kekasih hidupnya? Sungguh, Sherin sangat takut untuk membangun rumah tangga. hatinya bahkan belum rela jika akhiran namanya akan berubah.

berbeda dengan Sherin yang tengah sibuk dengan pemikirannya, lelaki itu terlihat sedang fokus dengan ponsel nya. Bram nampak mengetik sesuatu dari tadi, mungkin kah lelaki itu sedang bertukar pesan? Atau hanya sekedar menulis catatan kecil di memo nya? Entahlah, hanya dia yang tahu.

"ekhm, ada yang sedang asik memperhatikan calon suaminya nih" ucap seseorang di belakang Sherin.

"KAK KATE? AYLA?" Ucap Sherin bersemangat saat menoleh kebelakang. Gadis itu segera berdiri dan memeluk ibu dan anak itu.

"aunty celin.. Aunty apa kabar?" ucap gadis kecil yang tingginya hanya sepinggang Sherin. Sherin segera menggendong Ayla dengan gemas.

"aunty baik sayang. Kalau kamu? pipimu semakin gembul saja hehe" balas Sherin seraya mencium kedua pipi gadis lucu itu.

Kate menyapa seluruh keluarga yang sedang makan siang itu, tak lupa ia juga melepas rindu dengan Gigi. Kate pun akhirnya ikut bergabung dengan mereka, sebenarnya Gigi sudah tahu jika Kate dan anaknya akan datang ke negaranya untuk menghadiri pernikahan Sherin.

"aunty, suami aunty yang mana? Apakah dia tampan?" pertanyaan Ayla membuat semua orang menahan senyumnya.

"sayang, bukan suami. Tapi baru CALON. Kan belum nikah"

"yah sama saja. suami tante Sherin yang itu sayang, bagaimana tampan kan?" ujar Gigi seraya mengayunkan jari telunjuknya ke arah Bram.

Gadis kecil itu menganggukkan kepalanya seraya tersenyum. Bram yang mendapat senyuman dari gadis kecil itu ikut membalas senyumnya.

"dih, dia bisa tersenyum juga ternyata" Gumam Sherin pelan.

saat yang ditunggu-tunggu akhirnya pun tiba, Kurang lebih 1 jam acara pernikahan kedua insan yang tak saling menyukai itu akan segera dimulai. Bram yang sudah memakain setelannya terlihat sangat berbeda dengan biasanya. Aura pengantinnya sungguh terpancar malam itu. Sky yang juga berada dalam kamar Bram, nampak memuji kolega bisnis yang sekarang sudah menjadi sahabatnya itu.

"kau terlihat sangat tampan malam ini" ujar Sky seraya menepuk pundak Bram.

Bram hanya membalas pujian Sky dengan senyuman singkatnya. Kedua lelaki yang memiliki usia sepantaran itu mengobrol sejenak sebelum mengubah status nya menjadi seorang suami.

Berbeda dengan Bram, calon pengantin wanita saat ini tengah menggigit bibirnya seraya melihat wajahnya yang telah di polesi make up.

"kau sungguh cantik. Ya ampun, aku sampai pangling melihat sahabat ku ini" ujar Gigi dengan senyum mengembangnya.

"aku memang cantik, tapi sungguh aku tidak menyukai riasan ku saat ini" ujar Sherin. Wajahnya memang tidak memancarkan aura kebahagiaan sedikitpun.

"tersenyumlah. sayang sekali jika wajah cantik mu ini terlihat murung" sambung Kate yang baru saja selesai merias dirinya sendiri. Ketiga wanita itu sedang berada di kamar yang sama. Sedangkan Ayla sedang bermain bersama baby Aura dan mommy Gigi.

"iya, kak kate benar sekali. tersenyumlah sedikit. apa kau tidak malu bertemu dengan para tamu dengan wajah jutek seperti itu?" ujar Gigi.

"huaaaa.... Kalian diam saja! Aku sedang stress. Lebih baik kak Kate dan kau Gigi keluar saja. Aku ingin sendiri dulu" ucap Sherin.

"baiklah baiklah. Ayo Kak, kita beri dia waktu. Dia harus menyiapkan hatinya sebelum menjadi seorang Nyonya Bram hehe"

Sherin mengatur detak jantungnya yang yang semakin berpacu cepat. Gadis yang memakai gown pengantin itu memegang dadanya dengan tak karuan. rasa panik, gugup serta takut menjadi satu.

"tenang Sherin, tenang" ujarnya menenangkan dirinya sendiri.

setelah beberapa menit, Sang mommy masuk untuk memanggil sang putri. Mommy kirana yang di temani oleh Gigi dan Kate nampak heran dengan raut wajah calon pengantin itu. Sherin sedari tadi tidak mengeluarkan satu katapun, Ia tetap diam sampai dirinya berdiri di hadapan sang calon suami.

Tatapan Bram dan juga Sherin bertemu satu sama lain, tak ada satu katapun yang mereka ucapkan. Bram dengan wajah datarnya, dan Sherin dengan wajah cueknya. Tanpa aba-aba, mereka tiba-tiba saja SAH menjadi sepasang suami istri. Decak kagum dari para tamu membuat seisi ruangan menjadi heboh, Siapa yang tak kagum melihat pasangan serasi itu.

"Ya Tuhan, aku sudah sah menjadi istrinya" batin Sherin tak terima. Karena lamunannya, ia sampai-sampai tak mendengar ucapan kedua sahabatnya.

"Sherin! Sherin? waktunya melempar bunga! Oh ya ampun, gadis itu benar-benar.." Gigi menyerahkan baby nya kepada Kate sebelum menghampiri Sherin. Gigi dengan gemas menepuk pundak Sherin yang masih setia dengan lamunannya. Bram yang melihat Sherin melamun, tak memberikan komentar apapun.

"oh astaga. Sorry Gi, aku lupa" balas Sherin.

Sherin dan Bram akhirnya melakukan lemparan tanpa senyum sedikitpun. Sherin melirik sejenak ke arah Bram. "apa benar aku sudah menjadi istrinya?" Bram membalas tatapan Sherin, lelaki itu mengangkat alisnya seakan-akan bertanya ada apa. Namun Sherin secepat kilat membuang wajahnya ke arah lain.

"dasar aneh" gumam Bram seraya merapihkan jasnya.

Pesta pernikahan mereka berjalan dengan lancar tanpa hambatan sama sekali. Beberapa media pun menyoroti pernikahan dari pebisnis muda yang sangat berbakat itu. Bukan hanya Bram, bahkan Sherin pun ikut kecipratan karena kecantikannya yang sungguh memesona. Benar-benar pasangan serasi, menurut para media tersebut.

Sherin yang masih setia dengan wajah cueknya seringkali mendapat tatapan maut dari sang mommy, namun gadis itu tak perduli sedikitpun. Sampai akhirnya Bram turun tangan. Lelaki itu membisikkan sesuatu ke telinga Gadis itu, barulah Sherin mencoba untuk memaksakan senyumnya.

"awas saja jika kau memasang wajah jelek mu itu di hadapan mama ku" bisik Bram.

"sial! Kalau bukan ancaman nya yang murahan itu, aku tidak mau mengikuti perintahnya!" batin Sherin kesal. Bagaimana tidak, Bram tiba-tiba mengancam Sherin agar tersenyum. Jika tidak, Ia akan memerk*sa dirinya hingga ia pingsan. Sherin yang mendengar hal menjijikkan itu mau tidak mau mengikuti perintah lelaki gila itu.

Pada pukul 11 malam, akhirnya acara sudah benar-benar selesai. Para keluarga dan juga kedua pengantin itu sudah masuk kedalam kamar hotel masing-masing untuk mengistirahatkan tubuh mereka.

Sherin sudah berada di dalam kamar mandi, gadis itu telah selesai membersihkan dirinya. Namun tiba-tiba saja rasa takut melanda dirinya, ia sangat takut walau hanya sekedar keluar dari kamar mandi. Gadis cantik itu terdiam sejenak melihat dirinya di pantulan cermin. Ia memandangi dirinya yang hanya menggunakan handuk kimono yang berwarna putih.

"aku keluar hanya menggunakan ini? Apa tidak apa-apa?" ujarnya gelisah.

"SHERIN! Cepatlah. apa kau sedang bertapa di dalam sana?" teriakan Bram membuat gadis itu mau tidak mau segera keluar dari kamar mandi. Mulutnya tak berhenti bergerutu saat berpapasan dengan lelaki yang baru saja menjadi suaminya itu.

"dasar menyebalkan" ujar Sherin.

Sherin berjalan untuk mengambil pakaiannya yang berada di dalam koper. Ia sejenak menatap kopernya, bukankah kopernya tadi berwarna putih? Mengapa sekarang berubah jadi hitam. "apa aku salah yah? Tapi ini juga koper ku, tapi.. Ah sudahlah" Sherin membawa kopernya ke atas kasur, lalu ia segera membukanya.

"Loh? Kok isinya seperti ini?" Sherin menarik satu persatu isi dari kopernya, semakin ia menariknya semakin gadis itu tercengang dibuatnya.

Episodes
1 BAB I (Putri Tidur)
2 BAB II (Gadis sinting dan pria sinting)
3 BAB 3 (Pasrah menerima)
4 BAB 4 (Semua Aneh)
5 BAB 5 (Curhat)
6 BAB 6 (Berusaha Membatalkan)
7 BAB 7 (Syukuran Baby aurora)
8 BAB 8 (Deal)
9 BAB 9 (Pertunangan)
10 BAB 10 (Duda Muda)
11 BAB 11 (Kangen Rasanya)
12 BAB 12 (menyusahkan)
13 BAB 13 (Dejavu)
14 BAB 14 (Hari pernikahan)
15 BAB 15 (Kebablasan)
16 BAB 16 (Berpura-pura)
17 BAB 17 (Bukan Rumah Impian)
18 BAB 18 (Merasa terasingkan)
19 BAB 19 (Jalan-jalan)
20 BAB 20 (merasa bersalah)
21 BAB 21 (misterius)
22 BAB 22 (Menyebalkan)
23 BAB 23 (Bertemu kembali)
24 BAB 24 (merelakan)
25 BAB 25 (Berpisah)
26 BAB 26 (Memohon)
27 BAB 27 (Menambah Durasi)
28 BAB 28 (Khawatir)
29 BAB 29 (Pelukan hangat)
30 BAB 30 (Honey moon)
31 BAB 31 (Serangan mendadak)
32 BAB 32 (Sangat indah)
33 BAB 33 (terbuai)
34 BAB 34 (orang dimasa lalu)
35 BAB 35 (penjelasan)
36 BAB 36 ( Merasa lega )
37 BAB 37 (Kabur seharian)
38 BAB 38 (Pertama kalinya)
39 BAB 39 (Dari hati ke hati)
40 BAB 40 (Memberi masukan)
41 BAB 41 (Jatuh Cinta?)
42 BAB 42 (Welcome Home)
43 BAB 43 (Amarah Sherin)
44 BAB 44 (Tidak ingin meminta maaf)
45 BAB 45 (Menagih cucu)
46 BAB 46 (pergi dari rumah)
47 BAB 47 (Sherin Bocah nakal)
48 BAB 48 (Menjalankan misi)
49 BAB 49 (MOMMY PULANG?)
50 BAB 50 (Isrtri boss meresahkan)
51 BAB 51 (Sampai basah?)
52 BAB 52 (Si jago merah)
53 BAB 53 (Bermain dengan orang yang salah)
54 BAB 54 (Tunangan?)
55 BAB 55 (Sherin menghilang)
56 BAB 56 (Kehilangan Nyawa)
57 BAB 57 (Masa Lalu)
58 BAB 58 (Sudah berakhir)
59 BAB 59 (Jessica)
60 BAB 60 (Balas dendam)
61 BAB 61 (Sherin Pulang)
62 BAB 62 ( Bram Dan Luka )
63 BAB 63 (Kembalilah ke pelukan mama)
64 BAB 64 (Kedua Anak Mama Julie)
65 BAB 65 (Berakhir sudah)
66 BAB 66 (Mengambil keputusan berat)
67 BAB 67 (Pilihan Sherin)
68 BAB 68 (jati diri yang hilang)
69 BAB 69 (Dimana suami ku?)
70 BAB 70 (Bersemangat)
71 BAB 71 (Hotel)
72 BAB 72 (Happy Ending?)
73 BAB 73 (I want you)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB I (Putri Tidur)
2
BAB II (Gadis sinting dan pria sinting)
3
BAB 3 (Pasrah menerima)
4
BAB 4 (Semua Aneh)
5
BAB 5 (Curhat)
6
BAB 6 (Berusaha Membatalkan)
7
BAB 7 (Syukuran Baby aurora)
8
BAB 8 (Deal)
9
BAB 9 (Pertunangan)
10
BAB 10 (Duda Muda)
11
BAB 11 (Kangen Rasanya)
12
BAB 12 (menyusahkan)
13
BAB 13 (Dejavu)
14
BAB 14 (Hari pernikahan)
15
BAB 15 (Kebablasan)
16
BAB 16 (Berpura-pura)
17
BAB 17 (Bukan Rumah Impian)
18
BAB 18 (Merasa terasingkan)
19
BAB 19 (Jalan-jalan)
20
BAB 20 (merasa bersalah)
21
BAB 21 (misterius)
22
BAB 22 (Menyebalkan)
23
BAB 23 (Bertemu kembali)
24
BAB 24 (merelakan)
25
BAB 25 (Berpisah)
26
BAB 26 (Memohon)
27
BAB 27 (Menambah Durasi)
28
BAB 28 (Khawatir)
29
BAB 29 (Pelukan hangat)
30
BAB 30 (Honey moon)
31
BAB 31 (Serangan mendadak)
32
BAB 32 (Sangat indah)
33
BAB 33 (terbuai)
34
BAB 34 (orang dimasa lalu)
35
BAB 35 (penjelasan)
36
BAB 36 ( Merasa lega )
37
BAB 37 (Kabur seharian)
38
BAB 38 (Pertama kalinya)
39
BAB 39 (Dari hati ke hati)
40
BAB 40 (Memberi masukan)
41
BAB 41 (Jatuh Cinta?)
42
BAB 42 (Welcome Home)
43
BAB 43 (Amarah Sherin)
44
BAB 44 (Tidak ingin meminta maaf)
45
BAB 45 (Menagih cucu)
46
BAB 46 (pergi dari rumah)
47
BAB 47 (Sherin Bocah nakal)
48
BAB 48 (Menjalankan misi)
49
BAB 49 (MOMMY PULANG?)
50
BAB 50 (Isrtri boss meresahkan)
51
BAB 51 (Sampai basah?)
52
BAB 52 (Si jago merah)
53
BAB 53 (Bermain dengan orang yang salah)
54
BAB 54 (Tunangan?)
55
BAB 55 (Sherin menghilang)
56
BAB 56 (Kehilangan Nyawa)
57
BAB 57 (Masa Lalu)
58
BAB 58 (Sudah berakhir)
59
BAB 59 (Jessica)
60
BAB 60 (Balas dendam)
61
BAB 61 (Sherin Pulang)
62
BAB 62 ( Bram Dan Luka )
63
BAB 63 (Kembalilah ke pelukan mama)
64
BAB 64 (Kedua Anak Mama Julie)
65
BAB 65 (Berakhir sudah)
66
BAB 66 (Mengambil keputusan berat)
67
BAB 67 (Pilihan Sherin)
68
BAB 68 (jati diri yang hilang)
69
BAB 69 (Dimana suami ku?)
70
BAB 70 (Bersemangat)
71
BAB 71 (Hotel)
72
BAB 72 (Happy Ending?)
73
BAB 73 (I want you)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!