Raab 5: Ratu dan Permaisuri

*Ratu Abadi (Raab)* 

Seperti biasa, jika Prabu Dira pulang melalui udara, maka Ratu bersama para permaisuri akan menunggu dan menyambut di pelataran.

Ketika si burung rajawali raksasa mendarat di pelataran, ada ramai wanita yang berdiri berbaris menunggu.

Puluhan wanita yang berpakaian serba putih adalah para dayang. Adapun delapan wanita lainnya adalah Ratu Tirana sebagai ratu, Permaisuri Yuo Kai dan empat wanita cantik jelita lainnya sebagai permaisuri, satu wanita yang juga cantik jelita berpakaian pendekar serba hitam sebagai calon selir, dan yang satu adalah Bo Fei sebagai pengawal Permaisuri Yuo Kai.

Para permaisuri sama-sama mengenakan pakaian yang mewah ramai perhiasan selayaknya istri seorang raja. Warna pakaian mereka pun berbeda-beda.

Debu pelataran yang terbang kepada mereka terbatasi oleh satu dinding energi yang tidak terlihat.

Gimba menurunkan perutnya ke lantai pelataran yang luas.

Prabu Dira melompat turun dari punggung Gimba. Pendaratannya sangat halus laksana kapas yang sedang melayang jatuh, tanpa suara dan tanpa debu yang terusik.

Ratu Tirana dan para permaisuri memendam keheranan ketika melihat suami mereka membawa pedang yang sama-sama mereka ketahui. Itu pedang milik Permaisuri Kusuma Dewi yang bergelar Permaisuri Pedang.

Permaisuri Kusuma Dewi yang berpakaian warna kuning-jingga mengerutkan kening melihat Pedang Malam Ungu miliknya ada pada suaminya.

Namun, Ratu dan para permaisuri untuk sementara memendam rasa penasaran itu. Toh, nanti juga sang prabu memberi tahu cerita tentang pedang yang dibawanya.

Ratu Tirana melangkah maju menyambut Prabu Dira.

“Hormatku, Kakang Prabu,” ucap Ratu Tirana seraya merendahkan diri menjura hormat.

Prabu Dira meraih lengan Ratu Tirana agar ratunya berdiri tegak. Sang ratu melihat senyum manis di wajah Prabu Dira. Namun, Ratu Tirana dan yang beberapa permaisuri tahu bahwa senyum itu tidak tulus, tetapi dipaksakan.

Prabu Dira lalu mengecup kening sang ratu dengan lembut. Meski ada rasa yang mengganjal karena melihat gelagat suaminya yang tidak natural, Ratu Tirana memilih belum mau bertanya. Yang jelas dia merasa bahagia mendapat kecupan mesra tersebut.

Setelah mengecup ratunya, Prabu Dira lalu mendatangi gadis cantik jelita berambut pendek seperti lelaki, tetapi bentuk tubuhnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang perempuan, terlebih dia mengenakan tiara berhias permata kuning berkilau.

Namun, wanita jelita yang kedua matanya berwarna hitam total dan berkilau itu, memiliki bentuk hidung dan bibir yang bisa disebut sempurna. Jika mata lelaki fokus memandang hidung dan bibirnya saja, akan membuat betah dan seolah-olah tidak ingin beralih ke merek lain.

Meski sudah sepuluh tahun memilikinya, tetapi Prabu Dira masih suka memandang wajah jelita itu, meski agak aneh dengan bola mata yang total hitam.

Wanita itu adalah Permaisuri Nara yang dijuluki dengn nama Permaisuri Mata Hati dan biasa disebut Permaisuri Guru. Di dunia persilatan ia sangat masyhur dengan julukan Dewi Mata Hati. Kedua mata hitam Permaisuri Nara adalah mata palsu. Sebenarnya dia buta total.

Meski terlihat wajahnya paling belia dari semua permaisuri, tetapi hakikatnya Permaisuri Mata Hati berusia lebih dari seratus sepuluh tahun. Ia merupakan orang kedua tersakti di Kerajaan Sanggana Kecil itu, setelah suaminya. Namun, jika Prabu Dira tidak sedang membawa pusaka Tongkat Jengkal Dewa, maka Permaisuri Nara adalah yang tersakti.

Meski matanya buta, tetapi Permaisuri Nara bisa berjalan lancar seperti orang yang melihat normal. Ketika berbelok, dia pun lancar. Bahkan dia bisa membaca suasana hati seseorang, termasuk suasana hati suaminya saat ini.

Sebagaimana biasa, justru Permaisuri Nara yang lebih dulu meraih kedua tangan suaminya, lalu mengecup dahinya.

“Tenangkan hati dan pikiranmu, Kakang Prabu. Kemarahanmu bisa menjatuhkan wibawamu dan mempermalukan permaisurimu,” ucap Permaisuri Nara seraya meletakkan tangan halusnya di dada kiri Prabu Dira.

Kata-kata Nara menunjukkan bahwa dirinya tahu kondisi hati dan pikiran suaminya. Kata-katanya juga memberi tahu kepada istri yang lain bahwa suami mereka sedang marah.

Mendengar perkataan istri awet mudanya itu, Prabu Dira lalu menarik napas panjang, tetapi tidak dihembuskan lagi, mungkin ditelan. Dia lalu sedikit menengok dan melirik kepada Permaisuri Kusuma Dewi.

Permaisuri Kusuma Dewi yang bergelar Permaisuri Pedang memiliki model rambut lurus sebatas bahu saja. Meski tidak ada yang khas pada wajahnya, tetapi dia pun cantik jelita. Dialah cinta pertama Joko Tenang di kala muda. Hubungan mereka bisa ditengok di novel perdana Sanggana yang berjudul “Perampok Raja Gagah”.

Meski dia dijuluki Permaisuri Pedang, tetapi saat itu dia tidak membawa pedang.

Dilirik seperti itu, Permaisuri Kusuma Dewi hanya tersenyum kaku. Dia merasa seolah-olah jadi seorang yang tersalah untuk suatu hal yang buruk.

Set! Crakr!

Tiba-tiba Prabu Dira melempar pedang yang sejak dari Kerajaan Pasir Langit dia genggam. Pedang itu dilempar kepada Permaisuri Kusuma Dewi.

Mudah Permaisuri Kusuma Dewi menangkap dengan tangan kirinya. Namun, tindakan sang prabu mengejutkannya dan istri yang lain, kecuali Permaisuri Nara. Pasalnya, itu cara yang mereka anggap kasar dalam memberikan sesuatu kepada para permaisuri, meski yang melemparkannya adalah suami atau raja mereka. Berbeda jika dalam kondisi pertarungan atau di luar Istana.

Ada ketersinggungan di dalam hati Permaisuri Kusuma Dewi. Namun, dia perlu mendapat penjelasan terlebih dahulu dari suaminya tercinta tersebut. Karena itulah, sorot mata Permaisuri Kusuma Dewi berubah menjadi tajam menatap suaminya yang masih berjarak beberapa langkah.

Prabu Dira lalu mendatangi istri pertamanya, yaitu Permaisuri Yuo Kai. Sebelum menjadi raja, Joko Tenang pertama menikah di Negeri Jang. Kisah cinta mereka tertuang di novel Sanggana 2 yang berjudul “Pendekar Sanggana”.

Dengan lembut Prabu Dira mengecup kening Permaisuri Yuo Kai yang menjadi salah satu permaisuri senior, dalam arti memiliki usia di atas usia sang suami.

Setelah mengecup Permaisuri Yuo Kai, Prabu Dira beralih kepada Permaisuri Ginari, permaisuri terakhir yang dinikahi sebelum sang prabu menikah dengan Putri Ani Saraswani yang kemudian menjadi Ratu Kerajaan Pasir Langit.

Permaisuri bermata bening dan bersih itu digelari Permaisuri Tangan Peri. Urusan kecantikan? Jangan ditanya kejelitaannya. Dia termasuk istri yang sangat disayangi oleh sang prabu karena pernah melalui masa penderitaan yang panjang, termasuk masa kehilangan memori di otak.

Prabu Dira juga memberikan kecupan yang mesra.

Setelah Permaisuri Tangan Peri adalah Permaisuri Kusuma Dewi. Namun, tiba-tiba ada yang menyerobot dan berdiri di antara Permaisuri Ginari dan Permaisuri Kusuma Dewi.

“Hihihi!” tawa wanita cantik jelita nan mungil yang menyerobot posisi. Dia adalah Permaisuri Sandaria.

Permaisuri Kusuma Dewi yang suasana hatinya sedang tidak baik, hanya menunjukkan wajah cemberut kesal.

Namun, permaisuri terkecil yang menyerobot itu tidak ambil peduli dan tetap tertawa cekikikan.

Memang pada faktanya, wanita bertubuh mungil tapi berdada sekal menantang tersebut tidak bisa melihat ekspresi wajah madunya, itu karena Permaisuri Sandaria buta mutlak seperti Permaisuri Nara. Hanya bedanya, jika Permaisuri Nara menggunakan bola mata palsu, Permaisuri Sandaria mata asli, tetapi sepasang kelopak matanya tertutup seperti orang tidur.

Mata yang terpejam itu sangat tidak mengurangi kejelitaan permaisuri yang kini berjuluk Permaisuri Serigala. Jangan ditanya di mana serigalanya?

Permaisuri Sandaria memiliki warna kulit seputih susu. Bulu mata yang lentik dan agak panjang. Hidungnya mancung tapi mungil. Bibirnya mungil menggemaskan. Sepasang alisnya tipis tapi berambut tebal, membuat warna alisnya begitu hitam. Rambutnya lebat keriting mekar, seolah-olah menjadi jubah bagi tubuhnya yang mungil. Rambut itu di perindah oleh sejumlah hiasan rambut. Di tangan kanannya terpegang sebuah tongkat kecil berwarna biru terang, yang pada bagian ujung atasnya ada selingkar tali merah yang melingkar menyatu pada pergelangan tangan.

Meski buta, tetapi Permaisuri Sandaria adalah permaisuri yang paling aktif. Aktif jahil, aktif membuat rusuh dan aktif menggoda suaminya, bukan suami orang. (RH)

Terpopuler

Comments

Rose Jasmine

Rose Jasmine

saya suka ceritanya tp saya ndak suka laki laki banyak istri

2024-11-15

2

Hawkeye

Hawkeye

senangnya dlm hati

2024-12-07

1

ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑︎

ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑︎

wehh naekk merpati posskah,🙈🙈🦋🦋

2024-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Raab 1: Penghuni Pulau Kesepian
2 Raab 2: Racun Mimpi Buruk
3 Raab 3: Kembali Sakti
4 Raab 4: Pulang Bersama Gimba
5 Raab 5: Ratu dan Permaisuri
6 Raab 6: Tuduhan Prabu Dira
7 Raab 7: Pembunuh Ratu Ani
8 Raab 8: Efek Mertua
9 Raab 9: Kebangkitan Ratu Ani
10 Raab 10: Hukuman Permaisuri Mata Hijau
11 Raab 11: Titah Prabu Dira
12 Raab 12: Permaisuri Pedang Hilang
13 Raab 13: Dua Pendekar Sombong
14 Raab 14: Undangan Adipati
15 Raab 15: Pendekar Berkumpul
16 Raab 16: Adipati Rempah Alot
17 Raab 17: Gadis Cantik Baju Ungu
18 Raab 18: Aninda Bertamu
19 Raab 19: Pertarungan Perdana Aninda
20 Raab 20: Adipati Menusuk Aninda
21 Raab 21: Sakti yang Takluk
22 Raab 22: Tugas untuk Adipati
23 Raab 23: Mendayung Malam
24 Raab 24: Pelampiasan Prabu Dira
25 Raab 25: Dagelan Jarum Gadis
26 Raab 26: Menang Bawa Petaka
27 Raab 27: Tipuan Cempaka Air
28 Raab 28: Pemenang Babak Kedua
29 Raab 29: Kelicikan Cempaka
30 Raab 30: Kesaktian Aji Ronggoloyo
31 Raab 31: Kemenangan Pendekar Sombong
32 Raab 32: Kenyot Sedot Otot
33 Raab 33: Enam Selendang Dewi
34 Raab 34: Kesaktian Akar
35 Raab 35: Abang Kintir
36 Raab 36: Kentang Kebo
37 Raab 37: Siksaan untuk Aji
38 Raab 38: Cantik Versus Gemuk
39 Raab 39: Duel Dua Kakek Sakti
40 Raab 40: Fans Fanatik
41 Raab 41: Serangan Tiba-Tiba
42 Raab 42: Mengejar Ati Urat
43 Raab 43: Mengeroyok Ati Urat
44 Raab 44: Ratu Yuo Kai
45 Raab 45: Tawaran Ratu Abadi
46 Terpalan 1: Kesepakatan Saudara Seperguruan
47 Terpalan 2: Petunjuk Menuju Abadi
48 Terpalan 3: Kematian di Dua Tempat
49 Terpalan 4: Abang Bertemu Joko
50 Terpalan 5: Hadangan di Atas Jembatan
51 Terpalan 6: Seteru Atas Jembatan
52 Terpalan 7: Dua Desa Pendekar
53 Terpalan 8: Bertemu Kakek Sakti
54 Terpalan 9: Misi Pembunuhan
55 Terpalan 10: Pasukan Buaya Samudera
56 Terpalan 11: Senyumi Awan
57 Terpalan 12: Kedatangan Ratu Alma
58 Terpalan 13: Dagelan Kebakaran
59 Terpalan 14: Menghajar Pasukan Kademangan
60 Terpalan 15: Mengkudeta Demang Awok
61 Terpalan 16: Kabar Kejutan Dari Ratu
62 Terpalan 17: Nenek Liang Kubur
63 Terpalan 18: Warung Pepes Jengkol
64 Terpalan 19: Melayani Kentang Kebo
65 Terpalan 20: Pasukan Kademangan Hancur
66 Terpalan 21: Dua Kepala Desa Dibunuh
67 Terpalan 22: Tiga Si Pedang Panjang
68 Terpalan 23: Membantai Warga Desa Punten
69 Terpalan 24: Izin Pemegang Izin
70 Terpalan 25: Paku Darah Perjaka Murni
71 Terpalan 26: Ratu Yuo Kai Terkejut
72 Terpalan 27: Teror di Pasir Langit
73 Terpalan 28: Mati Kedua, Bangkit Kedua
74 Terpalan 29: Begal Nol Aksi
75 Terpalan 30: Insiden di Kedai Sederhana
76 Terpalan 31: Langkah Seribu Tiga
77 Terpalan 32: Dihadang Tiga Putra Demang
78 Terpalan 33: Nyai Demang Rame Getah
79 Terpalan 34: Kelompok Pembunuh Datang
80 Terpalan 35: Kelompok Pembunuh Menghilang
81 9P 1: Buaya Samudera Masuk Istana
82 9P 2: Sembilan Pendekar
83 9P 3: Laporan Nyai Demang
84 9P 4: Kelompok Kutu Aksoro
85 9P 5: Anggota Kedua Belas
86 9P 6: Misi Gagal
87 9P 7: Menghentikan Lari Kutu
88 9P 8: Berakhir di Sungai
89 9P 9: Membakar Desa
90 9P 10: Serangan Rumah Api
91 9P 11: Tiga Lawan
92 9P 12: Una Rakang vs La Pontong
93 9P 13: Burung Terakhir
94 9P 14: Bayi Asap Ungu
95 9P 15: Pedang Panjang vs Pedang Tumpul
96 9P 16: Syarat Restu Permaisuri Serigala
97 9P 17: Pasukan Topeng Merah
98 9P 18: Kademangan Kumisanak
99 9P 19: Kelompok Wedang Ketek
100 9P 20: Ketek Jatuh Cinta
101 9P 21: Ungkapan Cinta Ketek
102 9P 22: Jebakan Jala Buaya
103 9P 23: Perjuangan Akhir Wedang Ketek
104 9P 24: Sempurna Ani Saraswani
105 Kabar Getir dari Om
106 Pengumuman: Pendekar Sanggana Lanjut
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Raab 1: Penghuni Pulau Kesepian
2
Raab 2: Racun Mimpi Buruk
3
Raab 3: Kembali Sakti
4
Raab 4: Pulang Bersama Gimba
5
Raab 5: Ratu dan Permaisuri
6
Raab 6: Tuduhan Prabu Dira
7
Raab 7: Pembunuh Ratu Ani
8
Raab 8: Efek Mertua
9
Raab 9: Kebangkitan Ratu Ani
10
Raab 10: Hukuman Permaisuri Mata Hijau
11
Raab 11: Titah Prabu Dira
12
Raab 12: Permaisuri Pedang Hilang
13
Raab 13: Dua Pendekar Sombong
14
Raab 14: Undangan Adipati
15
Raab 15: Pendekar Berkumpul
16
Raab 16: Adipati Rempah Alot
17
Raab 17: Gadis Cantik Baju Ungu
18
Raab 18: Aninda Bertamu
19
Raab 19: Pertarungan Perdana Aninda
20
Raab 20: Adipati Menusuk Aninda
21
Raab 21: Sakti yang Takluk
22
Raab 22: Tugas untuk Adipati
23
Raab 23: Mendayung Malam
24
Raab 24: Pelampiasan Prabu Dira
25
Raab 25: Dagelan Jarum Gadis
26
Raab 26: Menang Bawa Petaka
27
Raab 27: Tipuan Cempaka Air
28
Raab 28: Pemenang Babak Kedua
29
Raab 29: Kelicikan Cempaka
30
Raab 30: Kesaktian Aji Ronggoloyo
31
Raab 31: Kemenangan Pendekar Sombong
32
Raab 32: Kenyot Sedot Otot
33
Raab 33: Enam Selendang Dewi
34
Raab 34: Kesaktian Akar
35
Raab 35: Abang Kintir
36
Raab 36: Kentang Kebo
37
Raab 37: Siksaan untuk Aji
38
Raab 38: Cantik Versus Gemuk
39
Raab 39: Duel Dua Kakek Sakti
40
Raab 40: Fans Fanatik
41
Raab 41: Serangan Tiba-Tiba
42
Raab 42: Mengejar Ati Urat
43
Raab 43: Mengeroyok Ati Urat
44
Raab 44: Ratu Yuo Kai
45
Raab 45: Tawaran Ratu Abadi
46
Terpalan 1: Kesepakatan Saudara Seperguruan
47
Terpalan 2: Petunjuk Menuju Abadi
48
Terpalan 3: Kematian di Dua Tempat
49
Terpalan 4: Abang Bertemu Joko
50
Terpalan 5: Hadangan di Atas Jembatan
51
Terpalan 6: Seteru Atas Jembatan
52
Terpalan 7: Dua Desa Pendekar
53
Terpalan 8: Bertemu Kakek Sakti
54
Terpalan 9: Misi Pembunuhan
55
Terpalan 10: Pasukan Buaya Samudera
56
Terpalan 11: Senyumi Awan
57
Terpalan 12: Kedatangan Ratu Alma
58
Terpalan 13: Dagelan Kebakaran
59
Terpalan 14: Menghajar Pasukan Kademangan
60
Terpalan 15: Mengkudeta Demang Awok
61
Terpalan 16: Kabar Kejutan Dari Ratu
62
Terpalan 17: Nenek Liang Kubur
63
Terpalan 18: Warung Pepes Jengkol
64
Terpalan 19: Melayani Kentang Kebo
65
Terpalan 20: Pasukan Kademangan Hancur
66
Terpalan 21: Dua Kepala Desa Dibunuh
67
Terpalan 22: Tiga Si Pedang Panjang
68
Terpalan 23: Membantai Warga Desa Punten
69
Terpalan 24: Izin Pemegang Izin
70
Terpalan 25: Paku Darah Perjaka Murni
71
Terpalan 26: Ratu Yuo Kai Terkejut
72
Terpalan 27: Teror di Pasir Langit
73
Terpalan 28: Mati Kedua, Bangkit Kedua
74
Terpalan 29: Begal Nol Aksi
75
Terpalan 30: Insiden di Kedai Sederhana
76
Terpalan 31: Langkah Seribu Tiga
77
Terpalan 32: Dihadang Tiga Putra Demang
78
Terpalan 33: Nyai Demang Rame Getah
79
Terpalan 34: Kelompok Pembunuh Datang
80
Terpalan 35: Kelompok Pembunuh Menghilang
81
9P 1: Buaya Samudera Masuk Istana
82
9P 2: Sembilan Pendekar
83
9P 3: Laporan Nyai Demang
84
9P 4: Kelompok Kutu Aksoro
85
9P 5: Anggota Kedua Belas
86
9P 6: Misi Gagal
87
9P 7: Menghentikan Lari Kutu
88
9P 8: Berakhir di Sungai
89
9P 9: Membakar Desa
90
9P 10: Serangan Rumah Api
91
9P 11: Tiga Lawan
92
9P 12: Una Rakang vs La Pontong
93
9P 13: Burung Terakhir
94
9P 14: Bayi Asap Ungu
95
9P 15: Pedang Panjang vs Pedang Tumpul
96
9P 16: Syarat Restu Permaisuri Serigala
97
9P 17: Pasukan Topeng Merah
98
9P 18: Kademangan Kumisanak
99
9P 19: Kelompok Wedang Ketek
100
9P 20: Ketek Jatuh Cinta
101
9P 21: Ungkapan Cinta Ketek
102
9P 22: Jebakan Jala Buaya
103
9P 23: Perjuangan Akhir Wedang Ketek
104
9P 24: Sempurna Ani Saraswani
105
Kabar Getir dari Om
106
Pengumuman: Pendekar Sanggana Lanjut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!