Karina Gabut

Karina benar-benar gabut saat ditinggal Ravi bekerja karena saat dirinya masih tinggal bersama dengan kedua orangtuanya, dia biasa pergi bersama teman-temannya atau bersama Oleg. Sekarang, dirinya merasa malas menghubungi teman-temannya, entah mengapa. Karina melihat sekelilingnya dan tahu masih banyak barang yang belum dibeli Ravi. Karina tersenyum dan entah mengapa dirinya menjadi sentimental ingin menata rumah dengan seleranya. Kamarnya memang belum sesuai dengan seleranya karena dirinya terbatas membawa barang jika memakai Koenigsegg.

"Tukar mobil ah..." Karina pun membereskan semua bekas sarapannya bersama Ravi, dan membersihkan apartemennya lalu mandi.

***

Ruang Kerja Stefan Ramadhan

"Kamu mau apa?" tanya Stefan saat Karina menghubungi dirinya.

"Tukar mobil. Kan di garasi ada Range Rover yang jarang dipakai karena mommy suka pakai Evoque nya. Daddy pasti pakai Mercedez meskipun agak pengkhianat sih dari Koenigsegg," kekeh Karina dan mendengar tawa putrinya membuat Stefan senang.

Rupanya seminggu bersama Ravi, bisa membuat Karina tertawa lagi.

"Ya sudah. Ambil sana dan Koenigsegg kamu tinggal di garasi rumah," putus Stefan.

"Thanks Daddy."

"Memang kenapa kamu minta tukar ?" tanya Stefan.

"Repot kalau bawa belanjaan. Mobil Ravi memang SUV juga tapi kan kalau aku mau jalan-jalan sambil belanja banyak, enak mobil bagasi besar."

Stefan tersenyum. Sudah mulai nyaman ya?

"Baiklah. Kuncinya di tempat kunci ya."

"Oke Daddy."

***

Karina berbelanja macam-macam sesuai dengan kesukaannya dan membawa belanjaannya ke dalam bagasi Range Rover. Gadis itu tersenyum puas saat semuanya sudah masuk ke dalam mobil dan kembali ke apartemennya.

"Apartemen kok suram ..." monolog Karina.

***

Kedutaan Inggris di Stockholm

Ravi merasa pusing saat mendapatkan laporan bahwa ada beberapa warga Inggris yang belum melaporkan perpanjangan tinggal di Stockholm. Hari ini memang membuat energinya habis karena melacak sekitar lima puluh orang yang tersebar di seluruh Swedia itu cukup sulit. Ravi harus bekerjasama dengan banyak pihak termasuk perwakilan kedutaan Inggris di semua kota besar di Swedia.

"Are you okay?" tanya salah seorang rekan kerjanya.

"Nope. Kenapa sih orang tidak bisa disiplin?" sungut Ravi gemas.

"Tidak semua orang seperti kita, Ravi."

Ravi mengangguk. "Yeah, you're right."

***

Apartemen Ravi dan Karina

Karina melihat semua barang belanjaannya sudah masuk ke apartemennya dan memang membutuhkan waktu dan harus bolak-balik hingga empat kali karena tidak ada yang membantu. Semua harus dilakukannya sendiri tapi bagi Karina bukan masalah karena di Swedia semua orang dilatih untuk mandiri. Karina hanya tidak bisa mengurus pajak karena membuatnya sebal meskipun dia suka matematika.

Karina berganti pakaian dengan mengenakan kaos gym tanpa lengan dan legging. Dirinya memang sudah lama tidak nge-gym dan sekarang sama saja dirinya berolah raga bukan? Gadis itu mulai menyusun rak buku, rak buat penyimpanan barang pernak pernik koleksinya. Karina sangat suka mengoleksi mobil kecil Tomica. Di rumah orangtuanya, dia memiliki lemari dari akrilik satu tembok berisikan Tomica dari seluruh dunia yang dibelinya saat jalan-jalan ke keluarganya.

Inilah enaknya punya saudara yang tinggal di seluruh dunia. Bisa dapat koleksi macam-macam.

Karina memilih memesan kebab karena dia malas memasak jika sudah sibuk bekerja seperti dan dirinya merasa puas saat menjelang sore, apartemen itu sudah semakin terlihat mix seleranya dan selera Ravi.

"Benar-benar Yin and Yang. Aku kasih suasana girly, manusia GQ itu seleranya gelap macam Darth Vader... Pum Pum Pum Pum Pum ..." Karina berdendang lagu milik musuh Luke Skywalker itu. "Mandi ah."

***

Ravi memarkirkan mobilnya di sebelah Range Rover yang tidak dia kenali tapi berada di tempat parkir milik Karina. Apartemen ini memang tidak besar dan kelebihannya, memberikan dua tempat parkir bagi penghuninya dengan area parkir yang luas. Bagi rakyat Swedia khususnya warga Stockholm, mereka lebih suka bersepeda kemana-mana seperti halnya warga Amsterdam Belanda.

Swedia memiliki Supercar Koenigsegg, tapi mereka tetap menjaga negara mereka tidak dipenuhi polusi dari kendaraan bermotor. Bahkan banyak yang memilih menggunakan kendaraan listrik dibandingkan berbahan bakar fosil. Stockholm sendiri memiliki peraturan kendaraan berbahan diesel, dilarang masuk pusat kota.

Ravi berjalan masuk ke dalam gedung apartemennya yang berada di lantai tiga. Pria itu pun membuka pintu dan terkejut melihat apartemennya sudah banyak berubah dengan sentuhan Karina disana.

Pink, ungu dan biru muda ? Ravi melihat adanya dua rak tambahan disebelah rak bukunya dan juga ada bunga, segala sesuatu yang terlihat bahwa ada sentuhan wanita disana. Beberapa hiasan dinding yang imut dan girly, menghias dinding apartemennya.

Ravi tersenyum. Malah foto pernikahan tidak dipasang. Satu-satunya bukti bahwa mereka menikah adalah foto diatas meja Konsul yang juga tempat menaruh kunci mobil serta kunci lainnya.

"Karina ? Kamu dimana ?" panggil Ravi dan tak lama Karina keluar dari kamar mandi hanya mengenakan daster batik kiriman dari Kaysa Suseno Baskara yang tahu musim panas paling enak pakai daster batik yang adem.

"Ada apa Ravi?" tanya Karina sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Ravi melongo melihat Karina memakai daster batik dengan model tali spaghetti tanpa lengan memperlihatkan betapa mulusnya kulit istrinya.

"Ehem. Ini apa ?" Ravi menunjukkan banyak perabotan baru bahkan bantal sofa pun bernuansa pink dan ungu.

"Dekorasi ala Karina," jawab Karina santai sambil berjalan menuju kamar tidurnya. "Kenapa? Kamu tidak suka?"

Ravi tersenyum. "Suka ... Tapi terlalu girly ..."

"Hei, aku wanita tulen ! Bukan trans gender!" balas Karina judes, merasa tersinggung dibilang terlalu girly. "Wajar dong dibandingkan wadon jadi-jadian!"

Ravi melongo. "Apa? Kamu ngomong apa Karina?" tanya Ravi yang bingung karena Karina berbicara dengan bahasa Indonesia.

"Falsk kvinna ( wanita jadi-jadian ). Flickor, inte pojkar, erkänn det inte ( cewek bukan, cowok tidak ngaku )" jawab Karina sambil berbalik menghadap Ravi.

Ravi terbahak dan membuat Karina tertegun melihat wajah suaminya semakin tampan saat tertawa.

"Kamu tuh lho, cari perumpamaan aneh-aneh. Terimakasih Karina, kamu membuat mood aku membaik," senyum Ravi.

Karina menatap wajah lelah suaminya. "Apakah ada masalah di kantor ?"

"Setiap hari selalu ada masalah Karina dan sering tidak pentingnya. Aku mandi dulu, tubuhku butuh yang segar." Ravi pun berbalik menuju kamarnya. "Aku suka cara kamu menata apartemen. Lebih berwarna dan lebih ... Hidup."

Karina mengangguk. Ravi pun masuk ke dalam kamarnya dan dirinya bersandar di balik pintu.

"Apakah kamu sudah mulai menikmati hidup berumahtangga, Karina?" gumam Ravi. "Jika iya, Alhamdulillah..."

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

🥰Siti Hindun

🥰Siti Hindun

semoga ini awal yg baik

2025-02-14

1

awesome moment

awesome moment

smooth n slowly

2024-08-09

2

Jenong Nong

Jenong Nong

aamiin pelan2 Ravi biar karina nyaman dulu ....😁😁❤❤🙏🙏

2024-07-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!