Karina Bertemu Ravi

Kantor Kedutaan besar Inggris di Stockholm Swedia

Karina mendatangi kantor ibunya yang bekerja sebagai minister of counsellor di kedutaan Inggris untuk Swedia. Pihak kedutaan yang mengenali Karina sebagai putri Irina Ramadhan, meminta untuk menunggu jika hendak bertemu dengan ibunya.

"Aku tidak mau bertemu dengan mommy aku..." ucap Karina dingin.

"Anda ingin bertemu dengan siapa ?" tanya petugas disana.

"Ravi Khan, atase perhubungan."

Petugas itu terkejut namun tetap menghubungi Ravi dan pria itu menyanggupi permintaan Karina. Tak lama pria dengan wajah dingin itu keluar dari dalam pintu yang menghubungi lobby kedutaan dan kantor.

Karina menatap wajah pria dengan khas raut India itu. Oke. Wajahnya sangat India dan dingin. Tinggi juga. Karina memiliki tinggi 178cm mengikuti jejak kedua orangtuanya yang memang memiliki gen tinggi apalagi opa dan Opa buyutnya juga termasuk tinggi meskipun berdarah Asia. Karina memperkirakan pria yang bernama Ravi Khan itu memiliki tinggi sekitar 184-185cm. Setidaknya tidak lebih pendek dari aku.

Semenjak kawin larinya digagalkan oleh ayahnya, Karina seperti dipasung dan kemana saja selalu diawasi. Karina dan Oleg sudah sepakat untuk terbang ke Venezuela yang tidak memiliki prosedur ekstradisi ke Swedia maupun Inggris karena Karina memegang dual citizenship itu. Disaat mereka sudah tiba di bandara, anak buah ayahnya dari Ramadhan Securitas langsung membawanya pergi dan Oleg memilih kabur ke Venezuela.

"Apakah kamu mencari aku ?" tanya Ravi dengan gaya dingin ke Karina yang pagi ini tidak memakai baju seronok seperti saat dia lihat di club. Bisa baju sopan juga nih anak.

"Aku ingin bicara berdua sama kamu. Penting !" jawab Karina ketus.

Ravi hanya mengangguk. "Bicaralah !" balas pria itu sambil bersedekap.

"Tidak disini, bodoh !"

Ravi menaikkan sebelah alisnya. "Bisa-bisanya bilang aku bodoh ?"

"Iyalah ! Sebab ini pembicaraan penting !" desis Karina.

Ravi hanya menatap datar gadis cantik dengan freckles di wajahnya yang tidak ditutupi make up tebal seperti di club. Wajah Karina sepertinya hanya memakai bedak dan lip gloss saja.

"Ayo, ke ruang interogasi..." ajak Ravi membuat Karina melotot.

"Aku bukan penjahat!" balas Karina.

"Katanya mau bicara penting. Ruang itu satu-satunya yang kosong ... Dan kedap suara." Mata coklat Ravi menatap tajam ke mata hijau kebiruan Karina.

Karina tidak mau masuk ruang interogasi tapi terpaksa karena pria ini sama keras kepalanya dengan dirinya. Sedikit menghentakkan kakinya, Karina mengikuti Ravi yang meminta id card visitor untuk gadis itu. Karina memberikan SIM nya sebagai ganti id card visitor ke bagian kemanan dan berjalan mengikuti Ravi menuju ke sebuah ruangan yang biasanya dipakai oleh para atase dan pegawai kedutaan melakukan wawancara.

Karina pun masuk ke dalam ruangan itu yang berbau harum lavender yang berasal dari pewangi otomatis. Samar-samar Karina juga mencium harum parfum Hugo Boss dan dia tahu jika wangi itu dari tubuh Ravi.

"Duduk ..." ucap Ravi tanpa ada manis-manisnya. Karina pun menurut dan kini mereka berdua saling berhadapan.

"Kamu yang hendak dijodohkan oleh mommy dan Daddy aku ?" tanya Karina tanpa basa basi.

"Yes."

"Kenapa kamu mau ?"

"Karena tidak ada ruginya buat aku. Toh sama-sama mendapatkan kompensasi..."

"Kamu memang matre ya ?"

"Semua orang pasti ada jiwa materialistis. Jadi wajar. "

"Berapa uang yang dijanjikan padamu dari mommy ?"

"Tidak terbatas."

"Uang kami terbatas."

"Aku tidak percaya uang kalian terbatas. Kalian adalah keluarga Ramadhan, memiliki bisnis dimana-mana meskipun ayahmu adalah seorang direktur engineering Koenigsegg... Tapi kalian adalah anggota keluarga Pratomo" jawab Ravi sambil menatap lurus ke Karina.

"Bagaimana jika aku mengganti uang mommy ?" Karina menatap Ravi tajam. "Asal kamu tidak mau menikahi aku..."

"Dan kamu dicoret dari kartu keluarga ? Lalu semua aset dan uang kamu dibekukan? Silahkan ... Toh aku tidak rugi juga ... Justru kamu yang rugi Karina karena kamu bisa saja menjadi gelandangan..." senyum licik Ravi terlihat di wajahnya.

Brengseeekkk!

"Lagipula, uang kamu terbatas... Trust fund milikmu tidak akam bisa keluar jika tanpa ada persetujuan dari pengacara dan akuntan kamu bukan? Pasti ada syaratnya juga ..." kekeh Ravi yang entah mengapa membuat Karina naik pitam.

"Kurang ajar kamu !" bentak Karina.

"Sekarang begini saja ... Win win solution. Aku sudah menandatangani kontrak pernikahan denganmu, Karina. Kita akan menikah selama tiga tahun dan selama itu kita harus akur..."

"Tidur terpisah ! Tidak ada hubungan suami istri !" potong Karina.

"What?"

"Aku bisa hidup selibat ! Kamu harusnya bisa !" jawab Karina.

"Ini pernikahan resmi, Karina."

"Dan aku tidak mau berhubungan bersama kamu !"

Ravi menghela nafas panjang. "Apakah kamu sudah melakukannya dengan Oleg ?"

Wajah Karina merah padam. "Aku masih tetap menjaga diriku Ravi ! Justru karena itu, tiga tahun sesuai dengan kontrak, aku minta saat itu berakhir, lepaskan aku dalam kondisi masih utuh !"

Diam-diam Ravi bersyukur mendengar ucapan Karina yang masih bisa menjaga dirinya dan sudah pasti kekhawatiran Irina dan Stefan bisa berkurang. Setidaknya Karina masih waras yang ini.

"Baiklah ..." jawab Ravi. "Toh aku bisa solo karir..."

Pipi Karina yang sudah mulai menghilang memerahnya, kembali merona. "Gamblang sekali kamu!"

"Kita sudah sama-sama dewasa, Karina. Toh kamu juga tukang dugem dan sudah berciuman dengan Oleg bukan ? Aku tahu semuanya tentang kamu kecuali soal kamu masih bersegel..." jawab Ravi tenang.

Karina mengacuhkan ucapan Ravi yang terakhir. "Jadi deal, tiga tahun ?"

"Sesuai kontrak."

"Hanya hidup satu atap tapi legal, tidak ada sentuhan fisik serta pisah kamar !" ucap Karina tegas.

"Apartemen aku hanya satu kamar..." jawab Ravi.

"Carilah yang dua kamar ! Aku tidak mau tinggal di apartemen kamu yang hanya satu kamar!"

Ravi menatap Karina yang keluar gaya angkuhnya khas anak orang kaya. Benar kata Clint, Karina itu spicy dan posh.

"Aku juga mengajukan syarat untukmu ..." Ravi menatap Karina serius.

"Apa itu?" Karina memandang wajah dingin itu dengan jantung berdebar. Please jangan larang aku dugem.

"Tidak ada kehidupan malam, tidak ada hedonisme... Sama sekali. Aku memang hanya suami kontrak kamu tapi kamu adalah tanggung jawab aku selama kita menikah. Aku minta kamu, sekolah lagi. Ambil S2 ... Berkarya lah ... Jangan menghabiskan waktu di tempat seperti itu karena tidak ada manfaatnya. Kalau pun kamu ingin ke tempat seperti itu, harus bersama denganku ! Aku akan menemani kamu dan menjaga kamu. Deal ?" Ravi menatap Karina serius.

Karina mengerjap-ngerjapkan matanya. "Harus bersama kamu ?"

"Ya Karina... Karena kamu sudah bukan wanita lajang lagi ... Kamu sudah memiliki suami ... "

Rasanya Karina ingin meninju wajah Ravi karena sudah mulai posesif. Dasar suami kontrak ! Sok - Sokan menjadi suami seutuhnya!

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

awesome moment

awesome moment

msh nyari yg rylee. blm nemu. ato sy yg salah platform y? karina khas bgt bar2nya. 😀

2024-08-09

2

Yuli Budi

Yuli Budi

kayaknya seru ...

2024-06-21

1

amilia amel

amilia amel

asyekkk.... nantinya Karina akan menjilat ludahnya sendiri ... 😅😅😅

2024-06-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!