Ravi menatap wajah judes Karina yang yakin jika dia tidak ingat dimana, pasti sudah menghajar dirinya. Ravi tahu semua keluarga Pratomo bisa bela diri karena dia pernah mengurus paspor milik Grayson Darling, putra Alex Darling saat masih anak baru di kantor imigrasi London sebelum dirinya dipindahkan ke Stockholm Swedia.
Ravi teringat saat mendengar percakapan Grayson saat diwawancarai oleh seniornya kenapa wajahnya biru-biru. Dijawab oleh remaja itu dia habis pertandingan taekwondo tingkat nasional dan lawannya sangat kuat.
"Semua orang di keluarga aku mau laki atau perempuan, semuanya bisa bela diri dan menembak. Jadi soal begini, sudah biasa... Namanya anak laki itu harus tangguh" jawab Grayson saat itu.
Karena itulah, Ravi juga tahu jika Karina, Tante Grayson, sudah pasti sama dengan keponakannya yang bisa bela diri. Hanya saja dirinya belum tahu Karina bisa bela diri yang mana.
"Bagaimana Karina? Take it or leave it?" tanya Ravi. "Toh dilihat-lihat lebih banyak ruginya di kamu kan ..." jawab Ravi dingin.
Karina mengeraskan rahang dan genggaman tangannya berusaha untuk tidak membuat keributan di kantor kedutaan Inggris ini karena bisa berimbas dengan karier ibunya dan dirinya bisa di-banned masuk Inggris cukup lama.
Kurang ajar ! Jadi itu tujuan kamu membawa aku masuk ruang interview ini ... Eh salah, ruang interogasi ini supaya aku tidak bisa seenaknya. Awas kamu kalau di luaran! Habis kau ! - batin Karina sebal.
"Baik. Demi aku tidak dicoret dari kartu keluarga dan pewaris Ramadhan Securitas serta Pratomo dan Giandra. Aku juga tidak mau tinggal jadi gelandangan dan bergantung dengan belas kasihan orang ! Bukan gayaku !" jawab Karina angkuh membuat Ravi tersenyum smirk.
"Kamu itu benar-benar petasan injak ya Karina ..."
Karina memajukan tubuhnya dan wajahnya sangat dekat dengan Ravi membuat pria itu harus bersikap dingin.
"Kamu tidak tahu aku seperti apa, Ravi. Ingat, meskipun kita menikah, aku tidak akan melakukan semua kegiatan istri atau ibu rumah tangga yang memasak atau membersihkan rumah !" jawab Karina.
"Apa kamu betah rumah berantakan? Jika memang, ya itu terserah kamu ..." balas Ravi sambil menatap Karina dalam tapi tak ayal jantung pria itu berdegup kencang saat mencium harum parfum gadis galak tersebut.
Karina mengerjap-ngerjapkan matanya dan Ravi bisa melihat jika Karina seperti itu berarti ada sesuatu hal yang tidak sesuai dengan dirinya. Ravi sudah tahu dari Irina kalau sebenarnya Karina sangat suka kebersihan dan hobinya membersihkan rumah serta memasak tapi di depan Ravi berlagak menjadi gadis pemalas.
"Kita lihat saja nanti !" jawab Karina judes.
"Freckles kamu itu asli ?"
"Hah?" Karina melongo mendengar pertanyaan tiba-tiba Ravi.
"Itu, bintik-bintik di wajah kamu... Asli atau makeup?"
"Asli !" Karina mengusap hidung hingga ke bawah mata dimana freckles itu berada. "Nih tidak beleberan kan !"
Karina Ramadhan
"Kirain makeup ..." jawab Ravi cuek.
"Repot amat bikin style freckles begini ! Kurang kerjaan !" dengus Karina sebal dan memundurkan tubuhnya karena entah mengapa parfum Hugo Boss Ravi membuatnya pusing.
"Bukankah cewek sukanya repot ?" balas Ravi sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan bersedekap.
Karina menatap pria tampan di depannya dan tampak matang serta dewasa. Umur berapa nih Shah Rukh Khan?
"Kamu umur berapa ?" tanya Karina.
"28 mau 29. Aku berulang tahun dua bulan lagi. Kenapa ?" jawab Ravi. "Mau kasih kado ?"
"Penting gitu?" sindir Karina. "Macam keponakan aku saja..."
"Lho kan terserah kamu. Mengucapkan aku selamat ulang tahun saja sudah bagus kok ... Kan itu kado paling indah. Mendapatkan ucapan ulang tahun dari istri ... Meskipun kontrak tapi kan tetap istri..." senyum Ravi yang entah mengapa membuat Karina sebal.
Bawa-bawa istri pulak !
"In your dream, Ravi Khan !"
Ravi tidak menjawab tapi hanya tersenyum smirk.
"Jadi kamu tidak mau tinggal di apartemen aku ?"
Karina menggelengkan kepalanya. "Aku butuh privacy !"
"Harus dua kamar ?"
"At least ( paling tidak )."
Ravi mengangguk. Harus bongkar celengan deh ...
***
Setelah hampir satu jam adu debat dengan Ravi, Karina memutuskan untuk menyudahi pertemuan dengan calon suaminya yang membuatnya darting dan Karina mengakui pria India itu tidak mudah diintimidasi !
Kita lihat saja nanti ! - batin Karina.
"Aku rasa sudah cukup pertemuan pertama..." Karina berdiri dan diikuti oleh Ravi.
"Kita bertemu saat ijab. Oke ?" ucap Ravi.
"Orang tua kamu akan datang ? Apakah kita akan ikut adat India ? Apakah aku harus pakai sari juga ?" Karina berdiri menatap Ravi judes.
"Orang tua aku sudah tiada, Karina, akibat pandemic beberapa tahun lalu. Aku sendirian dan kita tidak perlu adat India. Cukup ijab kabul sederhana ... Lagipula, kamu sudah cukup memamerkan perut rata kamu .. Sudah terlalu sering pamer di club bukan?" jawab Ravi datar.
Karina terkejut mendengar Ravi yatim piatu. "Maaf soal orang tua kamu dan apa maksud kamu dengan perut rata aku di club ?"
Ravi hanya tersenyum rahasia. "Kamu mau pulang kan? Aku juga masih ada pekerjaan karena pertemuan kita tidak ada dalam agenda aku hari ini ..." Pria itu membuka pintu ruang interview. "Hati-hati di jalan. Jangan ke bar ..."
Karina mendelik. "Ini masih pagi untuk minum tahu !"
"Gadis pintar.... Aduuuh !" Ravi memegang perutnya yang kena sikut Karina.
"Lemah ! Baru segitu saja ..." Karina pun berjalan dengan langkah anggun meninggalkan Ravi yang merasa perutnya bakalan memar.
Ya ampun ! Benar-benar petasan injak !
***
Karina masuk ke dalam mobilnya dengan dikawal dua pengawal kiriman Oomnya Arkananta Baskara yang mendapatkan permintaan dari ayahnya Stefan Ramadhan.
"Kemana kita nona Ramadhan?" tanya pengawalnya.
"Pulang ke rumah ! Apa kalian lupa aku masih kena hukuman tahanan rumah ?" jawab Karina ketus. Tadi dia diijinkan Stefan pergi karena ke kantor ibunya tapi dengan catatan harus segera pulang.
"Baik nona..." Mobil Karina pun keluar dari parkiran kedutaan Inggris.
Karina menatap pemandangan jalan dan melamun saat memikirkan kehidupannya nanti. Hanya karena kedua orangtuanya tidak setuju dengan Oleg dan gaya hidupnya, mereka langsung membuat langkah drastis dengan menjodohkan bahkan menikahkan dia dan Ravi.
Karina menggelengkan kepalanya. Memangnya aku hidup kembali ke jaman Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?
Karina sendiri masih mencintai Oleg, pria yang membuatnya bisa hidup bebas tanpa harus memikirkan tuntutan kedua orangtuanya untuk bekerja atau melanjutkan kuliahnya. Seperti hal keluarga Pratomo lainnya, Karina juga mendapatkan anugerah otak encer. Hanya saja ... Dia sangat senang dunia hura-hura.
Karina menghela nafas panjang. Dan pria yang dijodohkan oleh kedua orangtuanya adalah sangat keinginan Stefan dan Irina.
Karina mencari tahu tentang Ravi Khan melalui iPadnya yang beruntung tidak kena sita juga oleh kedua orang tuanya.
Kita lihat saja wahai Shah Rukh Khan... Yakin kamu tidak akan betah sama aku ! Karina tersenyum culas.
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa gaaaeeessss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
awesome moment
karina, kamu salah tebak. krn ravi udh jth cinta dluan. kalah diawal kn?
2024-08-09
2
Elsa Fanie
awas karina kemakan ucapan ny sendiri nti 😊😊💪💪kk hana 🥰🥰
2024-06-22
1
Noey Aprilia
Karina ga tau aja kl ravi pnya misi buat bkin km tkluk trs tobat.....he....he....
Ga nkal lg mksdnya...
Smngt trs abang ravi,jgn lpa usaha biar karina jd jinak....trs nnti bucin sm km.....ok....
2024-06-22
1