Karina bergegas membawa pakaian dalam nya yang seksih ke dalam kamarnya sambil merutuki kecerobohannya saat tadi mengambil cuciannya. Bodoh ! Bodoh ! Bodoh kamu Karina !
Sementara Ravi merasakan panas di punggungnya akibat pukulan Karina. Duh ya ampun, anak itu super niat memukul aku ! Ravi segera memasukkan baju-bajunya untuk dikeringkan. Di apartemen mereka tidak ada tempat untuk menjemur baju dan Ravi belum memasangnya.
"Karina ..." panggil Ravi.
"Apa? Apa ada barang aku ketinggalan?" balas Karina judes dari dalam kamarnya.
"Bukan. Maaf tadi memegang Victoria Secret kamu. Bagaimana besok Sabtu kita ke IKEA ?"
"Ngapain ?" Karina keluar dari kamarnya dengan wajah jutek.
"Beli jemuran portabel yang bisa ditarik dan secara aesthetic apartemen jadi cantik..."
Karina menyipitkan matanya. "Kamu mau beli itu supaya tahu pakaian dalam aku ya?"
Ravi melongo. "Bu... Bukan Karina. Ini kan summer pasti baju lekas kering tapi kalau nanti fall dan winter, akan lama keringnya."
"Tidak usah !" Karina pun membalikkan tubuhnya.
"Boxer aku Calvin Klein, Ralph Lauren, Mack Weldon dan Saxx Sport," ucap Ravi sambil tersenyum.
"Tidak tanya !" bentak Karina sambil membanting pintu.
Ravi cekikikan melihat istrinya tampak kesal. Entah mengapa, bersama Karina, dirinya seperti mendapatkan kesenangan tersendiri apalagi istrinya sangat ekspresif membuat Ravi gemas dan perlahan merubah sikap kakunya.
Kamu tuh menggemaskan.
***
Karina manyun di kamarnya karena dia baru makan dua potong pizza dan itu kurang ! Karena biasanya dia makan empat sampai lima potong pizza jika menjelang mendapatkan periodenya. Karina menunggu sampai Ravi selesai dengan acara laundry nya dan perlahan dia membuka pintu kamar.
Gadis itu melihat suasana apartemennya sudah sepi dan yakin bahwa Ravi sudah berada di kamarnya. Karina memakai sandal rumah berbulunya dan berjalan ke area dapur. Dilihatnya dua kotak pizza itu sudah tertata rapih dan piring serta gelas sudah dicuci oleh Ravi. Bahkan pitcher berisikan lemon tea sudah dimasukkan ke kulkas.
Karina membuka kotak pizza itu dan tersenyum karena masih banyak. Gadis itu mengambil gelas dan mengisikan dengan air putih lalu duduk di kursi makan. Perlahan Karina menikmati pizzanya sambil melihat pemandangan dari balik pintu kaca balkon. Tak terasa sudah tiga pizza dimakannya dan Karina menutup kotaknya lalu menyusunnya dengan rapi. Gadis itu pun menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan tidak lupa menguncinya. Karina tidak mau kejadian tadi sore terulang pada dirinya setelah marah-marah ke Ravi.
Usai gosok gigi dan membersihkan wajahnya, Karina pun keluar dari kamar mandi dan nyaris dirinya terjerembab saking kagetnya kalau tidak ada sepasang tangan kekar menahan tubuh langsingnya.
"A.. Astaghfirullah..." bisiknya sambil menatap Ravi yang menahan dirinya. "Bi... Bisa tidak ketuk pintu dulu ... Bu .. Bu.. Kan main berdiri ....di depan..."
"Maaf," jawab Ravi yang mencium samar-samar harum mint dari pasta gigi di mulut Karina.
"Bisakah ... Kamu lepasin aku ? Aku tidak... Nyaman," pinta Karina yang merasa gerah dipeluk oleh Ravi. Ralat! Nyaman sekali malahan! Apalagi tubuh Ravi harum parfum atau cologne.
Ravi melepaskan pelukannya sambil menahan dirinya untuk tidak mencium bibir seksih istrinya karena bisa terjadi perang dunia atau perang di ranjang?
"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Ravi.
"Hanya ... kaget. Aku masuk dulu." Karina pun masuk ke dalam kamar tidurnya sementara Ravi masih tercenung di depan kamar mandi.
Ini adalah kali kedua mereka bersentuhan fisik setelah sebelumnya Ravi menggendong Karina ke kamar. Soal pukulan Karina tadi tidak masuk itu sentuhan. Ravi melirik adik kecilnya yang agak bereaksi dan menghela nafas panjang.
"Kuat tidak ya tiga tahun tanpa terjadi apa-apa..."
***
Keesokan harinya Karina sudah bangun lebih dulu dan membuat kopinya sendiri lalu setelahnya membuat kopi untuk Ravi. Karina mengambil sisa pizza semalam dan dipanaskan di oven karena microwave nya tidak cukup apalagi pizza yang dia pesan ukuran besar.
"Pagi Karina ..." sapa Ravi yang bersiap masuk ke dalam kamar mandi.
"Pagi dan kunci pintunya !" balas Karina tegas.
Ravi tersenyum tipis. "Iya Karina," jawabny sambil masuk ke dalam kamar mandi.
Karina menata pizza yang sudah dia panaskan dan membuat sup krim instan dari dalam lemari. Ravi juga termasuk orang yang praktis karena tetap ada frozen food dan makanan cepat saji disana. Setelah membuat sup krim dua mangkuk, Karina meletakkannya di meja lalu menunya dua gelas air putih.
Ravi pun keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk di bawah pinggangnya, membuat Karina melongo.
"Sorry, lupa bawa baju," cengir suaminya sambil berlari kecil ke dalam kamar tidurnya.
Entah Ravi ceroboh atau terburu-buru, handuk itu menyangkut di pegangan pintu dan terlepas dari pinggangnya. Otomatis tubuh polos Ravi, terekspos lagi dan Karina kali ini wajahnya benar-benar merah padam.
"RAAAAVVVVIIII !" teriaknya sambil memejamkan matanya.
"Sorry !" balas Ravi sambil mengambil handuknya dan buru-buru menutup pintu.
Karina benar-benar kesal pagi ini karena pemandangan tubuhn suaminya macam model di majalah GQ atau bahkan Men's Health.
Nggak benar ini ! Nggak benar !
***
Karina menatap judes suaminya yang sudah rapi dan duduk manis di kursi makan sambil menikmati sarapan meskipun hanya pizza sisa semalam tapi dengan adanya sup krim, menjadi lebih nikmat.
"Masih marah?" tanya Ravi ke Karina yang tidak ada senyum sama sekali.
"Menurutmu?" balas Karina jutek.
"Eh serius .. Itu tidak disengaja ..."
Karina mendengus.
"Maaf Karina. Aku kurang berhati-hati."
Karina diam saja.
"Terima kasih atas sarapannya. Nanti aku berikan gajiku padamu."
"Transfer saja !"
Ravi menggaruk kepalanya. "Aku tidak punya nomor rekening kamu."
Karina memberikan nomor rekeningnya dan dari bank apa.
"Itu nomor rekening yang jarang aku pakai tapi tetap aku isi setiap bulan 1000 Krona ( mata uang Swedia ). Jadi transfer saja di nomor rekening itu."
Ravi mengangguk. "Baik Karina." Pria itu pun berdiri sambil membawa tas kerjanya. "Aku pergi dulu."
"Hhhmmm..."
Ravi tidak kesal melihat Karina seperti itu karena pagi ini dibuatkan sarapan dan kopi saja sudah membuat hatinya senang.
Semoga kami bisa seperti ini terus. Ribut unfaedah tapi tetap menyenangkan.
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
🥰Siti Hindun
🤣🤣🤣🤣 kalo sampe satu kali lg kejadian kek gitu, pasti dapet hadiah cantik dari Karina
2025-02-14
1
awesome moment
sdh mulai masuk track n
2024-08-09
2
Jenong Nong
klo sering lihat bgini gmn bisa tahan 3 th .......🤣🤣❤❤🙏🙏
2024-07-03
2