Tidak ada penggagalan unboxing seperti biasanya karena pernikahan Karina dan Ravi adalah pernikahan diluar Nurul. Ravi langsung memboyong pengantinnya ke apartemen yang baru dan harus merogoh koceknya karena harus dibeli dalam waktu kurang seminggu.
Karina melihat apartemen itu masih banyak yang kosong sebab hanya ada sofa di ruang tengah, tv layar lebar, dapur yang sudah ada beberapa peralatan masak dan meja makan kecil. Beberapa lemari kabinet dan kardus-kardus berada di sudut.
"Jangan tatap aku seperti itu Karina. Kan kamu yang minta apartemen dua kamar tidur. Jadi aku penuhi permintaan kamu dan harus mengurus semua keribetan menikah, mana sempat memikirkan mengisi apartemen. Ini saja barang-barang aku dari apartemen lama..." ucap Ravi yang melihat ekspresi Karina yang sepertinya tidak excited.
"Dimana kamar aku?" tanya Karina dingin sambil menyeret dua koper besarnya.
Ravi menunjuk kamar sisi timur dan Karina berjalan kesana.
"Kamar aku sebelah sini kalau kamu ketakutan..." ucap Ravi.
Karina menoleh. "Aku tidak tanya ..." jawabnya sambil masuk ke dalam kamar tidurnya dan menutup pintu.
Ravi hanya tersenyum smirk lalu masuk ke dalam kamarnya sendiri.
***
Karina menatap kamarnya yang masih kosong, hanya ada satu tempat tidur ukuran queen, satu meja rias yang masih baru satu set dengan kabinet disana dan yang membuat Karina kesal, dia harus memasang seprai sendiri ! Diatas tempat tidur sudah tersedia seprai baru tapi harus dia sendiri yang memasang ! Beruntung sebelum kemari, Karina sudah mengganti gaun pengantinnya dengan baju kasual hingga dia tidak ribet.
Sorry ya datang kemari dengan gaun pengantin dan kalau aku kesulitan buka, minta tolong dia ? No way José!
Karina melepaskan semua perhiasan di tubuhnya dan meletakkan diatas meja rias. Gadis itu mengambil karet rambut di dalam tasnya dan mengikat rambutnya tinggi-tinggi lalu mulai menata kamarnya.
Setidaknya kamar aku dan kamar Shah Rukh Khan tidak sebelahan !
***
Ravi mengganti suitnya dengan baju rumah yang nyaman, berupa kaos dan celana pendek. Pria itu tersenyum tahu pasti Karina berjibaku memasang seprai di kasur barunya serta menata bajunya. Ravi pun keluar kamarnya lalu menuju dapur guna memasak makan malam untuk mereka berdua.
Pria itu dengan santainya membuat pilaf. Pulao atau pilaf merupakan makanan khas India yang sangat mirip dengan nasi biryani. Ada tiga perbedaan yang mencolok antara nasi biryani dan pulao ini.
Pertama, kalau nasi biryani merupakanan makanan utama yang disajikan bersama beragam sajian yang ditambahkan. Sedangkan pulao justru yang menjadi sajian tambahan untuk menemani hidangan utamanya.
Perbedaan kedua, pada biryani nasi dan dagingnya dimasak secara terpisah sebelum disatukan. Sedangkan pulao menjadi sajian tunggal dalam satu wadah dimana terdapat beras dan daging yang bercampur dalam satu cairan berbumbu hingga meresap.
Perbedaan ketiga, biryani mempunyai cita rasa bumbu yang sangat kuat dengan komposisi yang lebih rumiit dibanding dengang pulao.
Harum bau masakan menguar di apartemen itu membuat Karina yang sedang memasukkan baju-bajunya, menciumnya dan tiba-tiba perutnya terasa lapar.
Ya ampun Karina, punya harga diri dikit dong ! Masa cium bau masakan saja sudah lapar ! Ingat, pelet itu berasal dari makanan !
Karina tetap bersikap tidak mau keluar kamar dan masih berkutat dengan kesibukannya hingga suara ketukan di pintu kamarnya terdengar.
"Karina ..." panggil Ravi dan mau tidak mau Karina membuka pintunya.
"Apa?" jawab Karina ketus.
"Makan malam dulu ..." Ravi melihat kamar Karina yang sudah mulai hidup dengan style ala gadis itu.
"Tidak lapar..."
"Makan dulu apa adanya. Nanti kamu tidak bisa tidur... " ajak Ravi.
Karina tetap diam sambil menatap judes ke Ravi.
"Ayo makan dulu. Kalau tidak enak, boleh kamu tidak makan ..." Ravi menarik tangan Karina tapi gadis itu menepisnya dan berjalan melewati suaminya dengan dagu terangkat. Samar-samar Ravi mencium harum parfum istrinya.
Channel No 5 ya ?
Karina pun duduk di kursi makan dan melihat ada pilaf diatas meja dengan dua gelas berisikan air putih dan dua gelas berisikan es teh.
"Kamu beli ?" tanya Karina melihat makanan diatas meja.
"Jelek-jelek begini aku bisa memasak, Karina. Hidup jadi bujangan itu banyak manfaatnya..." jawab Ravi.
"Terus sekarang kenapa mau melepaskan status bujangan kamu ? Karena uang pastinya ya..." sindir Karina.
Ravi hanya menatap datar ke Karina. "Jika kamu mengira kedua orang tua kamu ada andil dalam pembelian apartemen ini, kamu salah ! Aku membeli dengan uang tabungan aku sendiri, jadi tidak sematre itu kan aku."
Karina hanya menatap tanpa ekspresi.
"Tapi percuma juga aku jelaskan karena kamu sudah mencap aku matre..." Ravi mengambilkan pilaf untuk Karina.
"Kenapa tidak meminta pada kedua orang tua aku ?"
Ravi tersenyum smirk. "Kamu adalah tanggung jawab aku sekarang, Karina. Aku bukan orang kaya, tapi aku akan berusaha memenuhi gaya posh kamu" jawab Ravi sambil menyerahkan piring berisikan pilaf dan potongan ayam.
Karina menerima piring itu.
"Aku tidak posh !"
"Oh ya Karina ... Kamu adalah gadis yang terbiasa hidup posh."
"Aku bukan Victoria Beckham si posh girl ..."
"Kamu memang bukan Victoria Beckham yang memiliki gelar Posh Spice tapi gaya kamu tidak kalah dari dia..." jawab Ravi.
Karina tidak menjawab tapi memilih memakan pilaf nya dan dia harus mengakui, masakan Ravi sangat sedap.
Ravi melihat bagaimana istrinya menikmati masakannya, tersenyum dalam hati. Setelahnya tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Ravi menatap Karina dengan perasaan tidak percaya jika dia menghabiskan pilaf nya.
"Apakah seenak itu masakan aku ?"
Karina memasang wajah tanpa ekspresi. "Mommy selalu bilang jangan suka menyisakan makanan. Kamu sudah memberikan sepiring pilaf jadi aku harus menghabiskannya bukan ?"
Ravi mengangguk. "Ajaran yang bagus."
"Banyak orang yang masih kesulitan cari makanan ... " lanjut Karina lagi. "Sudah kan? Terima kasih atas makanannya. Selamat malam." Gadis itu pun berdiri setelah menghabiskan air putih dan es tehnya lalu berjalan menuju ke kamarnya.
Ravi hanya menggelengkan kepalanya.
"Dasar !"
***
Di dalam kamar, Karina mengambil ponselnya dan cemberut karena pesan yang masuk adalah dari para sepupunya yang tidak bisa datang guna mengucapkan selamat atas pernikahannya.
Oleg, kamu kok tidak membalas pesanku?
Karina lalu mengambil peralatan gosok gigi dan mandinya untuk dibawa ke kamar mandi bersama. Gadis itu keluar dari kamarnya dan terkejut melihat Ravi keluar dari kamar mandi hanya mengenakan celana training tanpa baju.
Wajah Karina memerah melihat tubuh suaminya yang ternyata sangat terawat dengan six pack disana.
"Maaf. Kamu mau pakai kamar mandi?" tanya Ravi santai.
"Iya... Aku mau ... Gosok gigi... Excuse me..." Karina pun masuk ke dalam kamar mandi.
Ravi hanya tersenyum melihat wajah tersipu istrinya.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
jumirah slavina
terseponaaaakaaannn kammuuu
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2024-08-27
3
awesome moment
wkwkkwkwk...otw klenger
2024-08-09
2
Meeta Baggio
cie...cie malu2 meong deh petasan injak, besok2 bucin dehh
2024-06-25
1