“Laptop saya sudah jadi?”,
“Belum mas. Paling cepat besok sore mas. Masih antri soalnya belum kepegang”, jawab Jaki.
Aneh pikir Jaki. Sore hari mas-mas itu datang tiba-tiba tanpa permisi, lalu menanyakan laptop yang baru tadi pagi masuk untuk diperbaiki. Padahal tadi waktu pertama kali datang sudah dikasih tahu.
“Siapa Jak?”, tanya teman Jaki.
“Mas-mas yang tadi pagi”, jawab Jaki.
“Sama ceweknya nggak?”, tanya teman Jaki.
“Sendiri”, jawab Jaki.
“Pantes. Tadi pagi ada ceweknya makanya sikapnya ramah”, kata teman Jaki.
“Iya kali. Barusan pergi juga ngilang gitu aja”, timpal Jaki.
*
Jaki bersama dua orang rekannya bekerja di Let’sgonow Computer. Tempat service computer dan laptop serta jual beli laptop bekas lengkap dengan aksesori dan segala pernak-perniknya.
Let’sgonow Computer buka dari jam 9 pagi sampai dengan jam 5 sore. Kalau masih ada yang belum terselesaikan mereka bisa melanjutkannya di waktu malam karena memang mereka bertiga menginap di toko tempat mereka bekerja.
“Ngerjain punya siapa Jak?”, tanya teman Jaki.
“Itu tadi mas-mas yang aneh. Besok kalau tiba-tiba datang lagi biar bisa langsung aku kasihkan”, jawab Jaki.
“Tapi sudah bayar belum?”, tanya teman Jaki.
“Sudah tadi bayar di depan full”, jawab Jaki.
“Tapi ceweknya beneran cakep ya Jak”, kata teman Jaki.
“Justru itu aku kerjakan duluan. Siapa tahu ada foto-fotonya atau paling tidak bisa dapat akun medsosnya”, kata Jaki.
“Cerdas kamu Jak”, kata teman Jaki.
“Kaya cewek-cewek korea”, ujar Jaki.
Pukul 10 malam.
“Aku tidur dulu ya Jak”, pamit teman Jaki.
“Duluan sana aku selesaikan ini dulu tanggung”, kata Jaki yang masih lembur.
Jaki sudah menambahkan RAM yang baru serta mengganti HDD menggunakan SSD. Kini ia tinggal menginstal ulang system operasi terbaru di laptop kerja itu.
Seperti baru sebentar tapi sudah mau tengah malam saja. Merasa lapar Jaki pergi ke dapur di belakang untuk menyeduh mie cup. Tidak tahu kenapa malam ini hawanya dingin tidak seperti malam-malam sebelumnya yang cenderung panas.
Rasanya hambar. Jaki mulai berpikiran yang bukan-bukan. Bagaimana bisa mie cup rasa ayam jamur kesukaannya tidak memiliki rasa sama sekali. Tak sengaja matanya melihat kalender. Ternyata malam jumat kliwon.
“Huft”,
Jaki bisa bernafas lega. Terbukti praduganya salah tidak sesuai dengan kebenaran yang sesungguhnya. Bumbu dan ingredient yang lain belum dimasukkan. Terpinggirkan di meja dapur.
Baru nikmat lah rasanya ketika semuanya berkumpul lengkap dalam satu wadah dan bersinergi menjadi satu kesatuan kepentingan rasa.
*
Laptop yang sedang dikerjakan Jaki akhirnya selesai juga. Ia penasaran apakah ada jejak-jejak yang tertinggal di dalamnya setelah semua pembaharuan dan perbaikan yang ia lakukan.
Ada sebuah video. Video pendek yang berdurasi 00:59 detik. Jaki pun memutar video yang berjudul MOV00001 itu dengan senyum-senyum terselubung. Ia juga mengenakan headphone berjaga-jaga kalau ledakan suara dari video itu turut membangunkan dua kawannya yang sudah tidur.
MOV00001: Sebuah sepeda motor melaju kencang di tengah deras hujan yang menutup jalan. Laju sepeda motor itu sangat kencang. Sepeda motor itu jatuh terpelanting. Dua orang yang berboncengan jatuh terpental. Satu orang menghantam bahu jalan. Satu orang lagi masuk ke jalur arah berlawanan. Sorotan lampu jauh disusul truk melindasnya.
Itulah isi video yang baru saja Jaki saksikan. Mengharapkan ketegangan yang lain. Kini ia justru merasakan ngeri setelah melihat video kecelakaan tersebut.
*
Keesokan harinya.
“Baru bangun Jak?”, tanya teman Jaki.
Jaki bangun kesiangan. Ia merasa kurang sehat. Badannya pegal-pegal. Moodnya jadi kurang bersemangat tidak seperti biasanya. Efek dari begadang.
“Yang kemarin malam laptopnya sudah jadi?”, tanya teman Jaki.
“Sudah. Ini aku kasih lihat”,
Jaki menyalakan laptop yang semalam menemaninya lembur.
Teman Jaki menyaksikan MOV00001 secara berulang-ulang.
“Ngeri ya Jak”, reaksinya.
“Itu beneran atau cuma adegan ya?”, tanyanya.
“Nggak tahu”, jawab Jaki.
“Tapi tadi malam aku sampai merinding melihat itu sendiri”, kata Jaki.
“Nonton apa kalian?”, tanya Bang Jupri.
Bang Jupri adalah karyawan senior yang membawahi dua rekan kerjanya. Bisa dikatakan ia adalah tangan kanan dari pemilik usaha Let’sgonow Computer.
“Ini bang. Ada video kecelakaan di laptop yang tadi malam aku garap”, ujar Jaki.
“Ngeri”, komentar Bang Jupri setelah melihat video tersebut.
“Menurut abang ini asli apa film ya bang?”, tanya Jaki.
“Kurang tahu Jak. Tapi sepertinya motornya kok kaya pernah lihat ya”, kata bang Jupri.
*
Seminggu sudah berlalu. Laptop itu belum ada yang mengambil.
“Gimana ini bang laptopnya?”, tanya Jaki.
“Sudah coba dihubungi nomornya?”, tanya bang Jupri.
“Sudah aku kirim pesan, sudah aku calling tapi tidak ada respon bang”, jawab Jaki.
“Mana alamatnya?”, tanya bang Jupri
“Ini bang”, Jaki kasih tunjuk alamatnya kepada bang Jupri.
“Ini mah deket, aku kalau pulang ke rumah pasti lewat sini”, terang bang Jupri.
Bang Jupri memutuskan untuk mengantar laptop tersebut ketika ia pulang ke rumah. Karena memang alamat pemilik laptop yang belum juga diambil itu dekat dengan rumahnya. Setiap pulang ke rumah bang Jupri pasti melewati kawasan tersebut.
*
Bang Jupri datang agak siang. Hari itu ia berangkat dari rumah.
“Kenapa bang lesu gitu mukanya?”, tanya Jaki.
“Ini Jak”,
Banga Jupri memperlihatkan tanda terima pengambilan laptop yang barusan ia antarkan langsung ke alamat pemiliknya kepada Jaki.
“Ketemu sama orangnya bang?”, tanya Jaki.
“Yang menerima orang tuanya”, jawab bang Jupri.
“Kenapa alasannya tidak diambil?”, selidik Jaki.
“Belum sempat katanya”, kata bang Jupri.
“Jak coba cek video CCTV pas mas-masnya masukin laptop itu”, pinta bang Jupri.
“Laptop yang baru bang Jupri antar?”, tanya Jaki.
“Iya, mau yang mana lagi?”, kata bang Jupri.
“Bentar bang”, Jaki langsung rewind CCTV.
Beberapa saat kemudian.
“Ini bang. Lihat bang ceweknya. Cakep bener”,
Jaki menemukan rekaman CCTV yang dimaksud.
“Coba perhatikan motornya Jak. Zoom”, pinta bang Jupri.
“Perhatikan baik-baik dua orang itu”, tambah bang Jupri.
“Bang!”, Jaki terperanjat menyadari apa yang dimaksud oleh bang Jupri.
“Mereka berdua kan yang ada di video kecelakaan di laptop”, terang Jaki.
“Motornya sama persis bang”, lanjut Jaki.
“Itu kejadiannya seminggu yang lalu. Yang cowoknya langsung meninggal di tempat. Ceweknya masih dirawat di rumah sakit”, jelas bang Jupri.
“Aku tadi jadi sekalian melayat Jak”, tuturnya.
“Videonya gimana bang? Abang kasih lihat ke orangtuanya?”, tanya Jaki.
“Hilang”,
“Tidak ada videonya”, terang bang Jupri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments