Nonton Bioskop

Seseorang duduk di bangku tengah diantara deretan jajaran tempat duduk yang kosong. Ruang gelap yang hanya menampilkan cahaya dari layar raksasa yang terpasang di depan mata. Suara menyeramkan menjadi iringan untuk gambar film yang tengah diputar. Hantu yang sedang tertangkap lihat oleh cermin. Hantu itu memperlihatkan jelas wujudnya dengan berjalan mendekati cermin. Hantu itu menembus cermin. Hantu itu nyata keluar dari dalam layar bioskop, hantu itu bergerak cepat mendatangi Rudi yang duduk sendirian di bangku penonton.

“Hah…”,

Teriak Rudi kuat-kuat terbangun dari sebuah mimpi yang buruk. Ia keringat dingin. Pukul 14:50 ia terjaga dari tidur siangnya. Tepat 10 menit sebelum nyala alarm yang telah diatur untuk membangunkannya.

Malam minggu ini Rudi ada janji dengan gebetan barunya. Ia dan gadis yang sudah lama ditaksirnya akan nonton movie bersama. Mungkin itu juga yang membawanya sampai ke alam mimpi. Kebetulan sore ini mereka berdua akan nonton film horor yang baru saja rilis. Sebuah film yang diadaptasi dari kisah nyata yang telah banyak menyita perhatian.

Film akan diputar pukul 16:00 masih ada 1 jam lagi untuk mempersiapkan date yang sudah lama diimpikan. Gebetan Rudi ini adalah teman SMA nya bernama Putri yang dari sejak dulu sudah berhasil mencuri hatinya. Kini seperti telah dituliskan oleh takdir keduanya kembali bisa bertemu saat mereka sudah masuk masa kuliah semester akhir. Dan yang terpenting mereka berdua sama-sama belum punya pasangan alias lagi jomblo.

Untuk menghadirkan momen nostalgic Rudi akan menjemput Putri dengan motor miliknya yang dulu ia pakai untuk sekolah semasa SMA. Putri pun dulu sempat beberapa kali naik motor ini dibonceng oleh Rudi. Jarak rumah mereka juga tidak terlalu jauh.

“Putri aku jemput kamu sekarang ya, on the way”,

Pukul 15:20 Rudi berangkat ke rumah Putri. Namun di tengah jalan ada saja kendala yang tidak sesuai dengan harapan yang menjadi pengganggu. Ban motor Rudi bocor di tengah jalan. Ia terpaksa harus mengulur waktu untuk menambal ban motornya yang kehilangan angin.

“Maaf ya Put aku telat, ban motorku bocor”,

Rudi berkabar kepada Putri sekaligus memperlihatkan rekaman video yang menunjukkan ia bersama motornya sedang berada di tukang tambal ban pinggir jalan.

15:50 Rudi sampai di depan rumah Putri. Gadis idamannya itu sudah menunggu di teras rumah dengan ekspresi cemberut.

“Sorry ya Put, langsung aja yuk bentar lagi mulai filmnya”, kata Rudi.

Putri pun langsung naik motor Rudi dengan sikap yang dingin.

Dari rumah Putri ke bioskop lumayan jauh. Rudi berusaha mengejar waktu supaya tidak ketinggalan cerita. Apalagi keduanya begitu antusias ingin nonton bareng film tersebut.

“Permisi mbak mas”,

Rudi berjalan melewati bangku-bangku yang sudah terisi oleh penonton. Mereka telat 15 menit. Sudah cukup jauh untuk ketinggalan alur cerita film. Rudi melihat Putri yang tidak terlalu senang akan hal itu di kencan pertama mereka.

“Bagus ya filmnya? Horornya dapet banget”, kata Rudi untuk mencairkan suasana.

Perkataan Rudi hanya direspon oleh Putri dengan senyum ketus. Sepertinya wanitanya masih merajuk.

Setelah selesai nonton Rudi dan Putri melanjutkan malam mereka dengan makan bareng. Untuk menambah momen nostalgia mereka makan nasi goreng yang berjualan di dekat sekolah mereka dulu.

“Mas nasi goreng pedes dua ya makan di sini” pesan Rudi.

“Dua mas?”, tanya si penjual.

“Iya mas nasi goreng dua sama minumnya es teh manis dua”, pesan Rudi.

“Baik mas”, jawab si penjual.

Sore hingga malam Rudi bersama Putri. Untuk kencan pertama sekaligus reunian berdua tidaklah terlalu buruk. Meski ada sedikit masalah di depan seperti ban bocor tapi setelahnya perlahan-lahan Rudi dan Putri mulai mencair. Dari saling diam hingga bisa berbincang dan tertawa bersama.

“Makasih ya untuk hari ini”, kata Putri.

Itulah perkataan Putri ketika Rudi mengantarnya pulang sampai di rumah. Sebenarnya Rudi juga heran kenapa setelah mengucapkan terimakasih Putri tidak mempersilahkannya masuk. Rudi sendiri sudah kenal dengan keluarga Putri karena memang di SMA mereka dulu adalah teman akrab. Tapi sudahlah yang penting hari ini berjalan baik.

Bersama orang yang dicintai memang waktu terasa hanya untuk berdua. Baru ketika Rudi sampai di rumah ia melihat HPnya yang selama jalan dengan Putri tadi sama sekali tidak ia sentuh. Ada sebuah balasan chat yang membuat hati Rudi bergetar.

“Rud maaf ya, acara kita hari ini cancel ya. Tadi siang mantan aku jemput aku ke rumah. Ini aku sama dia lagi jalan”,

“Filmnya masih seminggu di bioskop besok kita re schedule lagi ya”,

Chat dari Putri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!