Di ruang baca perpustakaan istana kerajaan Kyuoko yang sebelumnya, tengah terlihat dua orang satu pria dan satu wanita sedang duduk saling berhadapan di salah satu meja belajar.
Mereka tidak lain adalah Shiran yang baru saja selesai mempelajari sejarah Isekai dan Yugana yang sedang menemani sekaligus mengawasi pembelajarannya.
Saat ini, Shiran tengah terdiam merenungkan dan mencerna semua informasi yang baru saja ia dapatkan setelah membaca tumpukan beberapa buku sejarah yang berada di hadapannya.
Adapun Yugana yang duduk didepannya, dengan sabar mengawasi dan menunggu Shiran untuk mengungkapkan pendapatnya tentang isi buku-buku yang baru saja selesai ia baca tersebut.
Namun saat 15 menit berlalu, Shiran masih belum juga mengatakan sepatah katapun yang membuat Yugana akhirnya kehilangan kesabaran dan menegur
"Ehemm,, Ada apa kak Shiran ?
Apakah ada hal yang tidak kau pahami ?
Mungkin aku bisa membantu !"
katanya lemah.
Terbangun dari renungannya, dengan senyum malu Shiran menjawab
"Ehem,, maaf aku terlalu terbawa suasana dan malah mengabaikanmu !
Yah, sebenarnya tidak ada masalah dengan pemahamanku, hanya saja ada hal yang membuatku bingung dan penasaran."
jawabnya.
Memaklumi hal tersebut, Yugana kembali bertanya
"Oh, Apa itu ?"
tanyanya singkat.
Setelah merenung sejenak, Shiran kembali menjawab
"Hmmm,, setelah aku membaca semua buku-buku sejarah ini, aku menemukan bahwa selain ras manusia dan iblis di dunia ini juga ada ras demi human, elf, dan roh.
Untuk keberadaan ras iblis yang tidak terlihat sedikitpun di kerajaan manusia sepengetahuanku disebabkan oleh konflik antara kedua ras.
Namun untuk ketiga ras lainnya, aku sama sekali tidak dapat menganalisis alasan mereka juga tidak terlihat.
Bisakah kau menjelaskannya ?"
jawabnya yang kemudian meminta penjelasan atas rasa kebingungan dan penasarannya.
Kali ini giliran Yugana yang merenung sejenak sebelum menjelaskan
"Hmmm,, pertama-tama kita mulai dari ras iblis !
Seperti yang kak Shiran katakan sebelumnya bahwa benar hal yang menyebabkan ras iblis tidak terlihat di kerajaan manusia disebabkan oleh konflik antara kedua ras.
Sedangkan 3 ras lainnya sebenarnya lebih sederhana yakni, tidak bisanya terjalin komunikasi dengan ras-ras tersebut karena perbedaan bahasa.
Adapun alasan tidak terjadinya konflik adalah ideologi mereka yang memandang ras manusia dan iblis sebagai ras terendah dan memandang kami sebelah mata bahkan mengabaikan keberadaan kami.
Namun diantara ketiga ras itu sendiri, sebenarnya juga mempunyai konflik mereka masing-masing.
Yah, singkatnya semua itu disebabkan oleh perbedaan ideologi masing-masing ras !"
Jelasnya.
Memahami inti dari penjelasan tersebut, Shiran mencoba mengklarifikasi
"Hmmm,, jadi yang menjadi alasan kalian tidak bisa hidup berdampingan tidak lain adalah perbedaan bahasa, sedangkan alasan kalian terhindar dari konflik adalah tidak dianggap sebagai ancaman oleh mereka ?
Lalu, apakah ideologi mereka yang menganggap kalian ras terendah merupakan suatu kebenaran ?"
tanyanya.
Dengan wajah masam, Yugana kembali menjawab
"Huffh,, ya seperti itulah faktanya.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa akar dunia ini tidak lain adalah sihir.
Jadi, bagi mereka yang memiliki kekuatan sihir lebih besar maka merekalah yang mempunyai kedudukan tertinggi.
Dan itu semua memang benar dimiliki oleh ketiga ras tersebut.
Yang mana ras demi human dengan spesialisasi sihir penguat tubuh terbaik, ras elf dengan wadah mana terbesar, serta ras roh dengan sihir perubahan bentuk elemen tidak terbatas mereka.
Adapun ras manusia dan iblis sendiri, hanya mengandalkan bakat dan berkah mereka sendiri."
jelasnya lemah.
Dengan penjelasan itu, akhirnya Shiran tercerahkan sekaligus sebuah perasaan persaingan besar tumbuh dalam hatinya yang tergambar jelas pada ekspresinya saat ia terdiam dalam renungan.
Menyadari makna dari ekspresinya itu, dengan nada khawatir Yugana segera menegur
"Hmmm ?
Jangan katakan bahwa kak Shiran berpikir untuk melawan mereka ?
Yah aku tahu kak Shiran sangat kuat namun, apakah itu hal yang bijaksana untuk dilakukan ?
Syukur-syukur kalau kak Shiran menang, kalau kalah bagaimana ?"
tegurnya dengan sedikit nada memarahi.
Menanggapi itu, Shiran segera terbangun dari lamunannya dengan ekspresi terkejut tidak menyangka Yugana akan bereaksi seperti itu.
Dan sebagai orang yang kurang peka akan perasaan wanita, Shiran malah salah memahami makna teguran tersebut sebagai kurangnya keyakinan Yugana kepadanya.
Dengan wajah masam, Shiran pun bertanya
"Ughh,, apakah aku setidak meyakinkan itu ?"
tanyanya lemah.
Menyadari kesalah pahaman itu, Yugana segera mengklarifikasi
"Bukan itu maksudku !
Hanya saja jika kak Shiran benar-benar kalah,
apakah kak Shiran tega membuatku dan Kirei menanggung kesedihan kehilangan seorang teman ?"
katanya sembari berdalih sebagai seorang teman.
Namun jawaban itu masih saja membuat Shiran sangat tersentuh dan segera membalas
"Ughh,, maaf, tanpa kusadari telah membuatmu khawatir !
Tentu saja aku tidak pernah berniat membuat kalian mengalami hal seperti itu.
Hanya saja dalam hal ini, sepertinya itu sesuatu yang harus aku lakukan.
Bukankah sebelumnya aku telah memberitahukan padamu bahwa, tidak akan membiarkan diriku mati saat masih mempunyai keresahan ?
Yah, kebetulan kasus ini adalah salah satunya !
Jadi tenang saja, aku berjanji apapun yang terjadi nanti aku akan berusaha agar tetap hidup."
Katanya sembari mencoba meyakinkan Yugana.
Masih belum yakin dengan jawaban itu, Yugana kembali membantah
"Apakah kak Shiran mempunyai jaminan akan janji tersebut ?"
tanyanya.
Seperti yang diharapkan, Shiran benar-benar terdiam oleh pertanyaan itu yang mana ia sendiri tidak tahu bagaimana cara menjawabnya.
Meskipun ia sangat percaya diri dengan kekuatannya, ia juga belum mengetahui dengan jelas tentang kekuatan lawannya.
Sehingga ia hanya dapat dengan keras memeras otak mencari cara untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat.
Saat ia masih tenggelam dalam pikiran, Yugana tiba-tiba memotong dengan berkata
"Hmmm,, itukan kak Shiran sendiri tidak dapat memberikan jaminan !
Sebenarnya aku ada saran untuk itu, apakah kau ingin mendengarnya ?"
sarannya.
Dengan senyum malu, Shiran segera menjawab
"Ehemm,, kalau begitu mohon sarannya !"
jawabnya singkat.
Dengan ekspresi serius, Yugana membalas
"Yah, caranya sangat sederhana !
Kak Shiran hanya perlu melakukan satu hal yaitu, saat akan melakukan hal tersebut kau harus membawaku ikut bersamamu agar dapat menyaksikannya secara langsung.
Bagaimana ?"
jelasnya.
Sekali lagi, Shiran dibuat terdiam beberapa saat dan hendak membalas
"Btw,, tidak ada saran selain itu yang bisa aku terima.
Dan jika nantinya kak Shiran pergi secara diam-diam, aku akan segera menyusulmu walaupun itu dapat membahayakan keselamatanku."
tambah Yugana saat melihat ekspresi Shiran yang akan memberikan penolakan terhadap sarannya.
Dengan itu tanpa tahu mengapa, Shiran tidak lagi berpikir untuk menolak saran tersebut dan hanya dengan pasrah menjawab
"Huffh,, baiklah sesuai keinginanmu !
Namun sebelum itu, sebaiknya kita meningkatkan keahlian bertarungmu dulu untuk berjaga-jaga jika nanti aku tidak dapat melindungimu."
katanya lemah.
Sebelum Yugana membalas, tiba-tiba suara yang familiar terdengar dari pintu ruang baca yang berkata
"Maka aku juga akan ikut !"
Yang berbicara tidak lain adalah Kirei yang entah sejak kapan berada di pintu tersebut.
Menyadari sang pembicara adalah Kirei, Shiran tidak tahu mau menangis atau tertawa dan hanya menatap Yugana menunggu pendapat darinya.
Adapun Yugana, dengan tatapan mendalam menatap wajah Kirei lekat-lekat yang juga dibalas Kirei dengan tatapan yang serupa.
Saat itu berlangsung, entah mengapa Shiran tiba-tiba merasa kedinginan di seluruh tubuhnya.
Beberapa saat kemudian dengan helaan nafas lembut, Yugana pun membalas
"Huffh,, baiklah !
Lakukan sesukamu !"
katanya pasrah yang juga diikuti oleh helaan nafas Shiran.
Melihat reaksi Shiran, Kirei merasa sedikit sedih dan segera bertanya
"Hmmm ?
Apakah kak Shiran sangat tidak ingin aku ikut ?"
tanyanya sedih.
Menyadari ia telah disalah pahami, Shiran segera mengklarifikasi
"Ughh,, itu tidak mungkin !
Aku hanya khawatir akan keselamatan kalian nantinya.
Jika terjadi sesuatu kepada kalian yang diakibatkan oleh kecerobohanku, mungkin aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri untuk itu.
Maaf, secara tidak sadar aku telah menyakitimu !"
jelasnya.
Mendengar jawaban itu, wajah Yugana dan Kirei tiba-tiba memerah tidak pernah berpikir Shiran akan menganggap mereka sepenting itu.
Serempak mereka berpikir
"Sepenting inikah arti seorang teman untuknya ?
Lalu bagaimana ia akan bersikap kepada kekasihnya ?"
pikir mereka sembari berangan-angan dalam lamunan masing-masing.
Disisi lain dengan ekspresi kebingungan, Shiran hanya diam menunggu balasan sambil menyaksikan perubahan ekspresi mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
highuman
akhirnya ceweknya glendotan. sicowok nanggung perangnya hahhaha
2020-12-17
0
Selika Indriani Kanzira
thor cerita nya kayak nanggung gitu tiba-tiba shiran mau nyerang ras lain dan para cewek mau ikutan aja
2020-10-25
2
my dick is big
yayayayayay mantap
2020-10-01
0