Pukul 12.00 siang di kamp pelatihan prajurit kerajaan Kyuoko, 500 prajurit baru saja selesai memperkenalkan diri satu persatu.
Para prajurit tersebut tidak lain adalah pasukan utama kerajaan yang di pimpin langsung oleh Shiran.
Sebagai panglima baru, Shiran merasa perlu untuk mengakrabkan diri dengan pasukannya sehingga mengadakan acara perkenalan tersebut.
Sebagai hasilnya, dalam waktu 3 jam semua prajurit telah memperkenalkan diri mereka masing-masing yang semua dengan jelas tercatat dalam memori Shiran berkat iqnya yang sangat tinggi.
Setelah itu, Shiran kembali berbicara
"Baik, terima kasih atas kerja samanya.
Selanjutnya, setelah saling mengenal identitas maka, kita perlu mengetahui kemampuan masing-masing.
Untuk itu, sekali lagi aku meminta kerjasama kalian untuk membagi 2 kelompok yang sama banyak dan melakukan simulasi perang."
pintahnya.
Tanpa membuang waktu, layaknya prajurit terlatih dan disiplin kedua kelompok telah terbentuk sesuai dengan permintaan Shiran.
Baik dari jumlah seniman beladiri yang sama banyak maupun jumlah pengguna sihir yang sama banyak pula di masing-masing kelompok.
Menanggapi itu, Shiran sangat puas saat kembali memberikan arahan
"Sangat baik !
Selanjutnya, aku akan menjelaskan mengenai pertarungan simulasi seperti apa yang akan kalian lakukan.
Simulasinya sendiri sangat simpel yakni, kedua kelompok akan melakukan pertarungan langsung dan terbuka.
Namun, dalam pertarungan tersebut kalian diharuskan menggunakan kekuatan penuh kalian seakan-akan melawan musuh sungguhan yang bahkan memperbolehkan kalian untuk saling membunuh.
Jika terdapat dari kalian yang tidak mematuhi itu, maka aku akan segera mengeluarkannya dari pasukan utama kerajaan setelah simulasi ini.
Itu saja, silahkan ke posisi kalian masing-masing !"
Jelasnya sambil tersenyum santai namun dengan nada tegas.
Disisi lain, para prajurit awalnya sangat percaya diri saat mendengar simulasi seperti apa yang akan mereka lakukan.
Namun saat mendengar syarat dan hukuman yang akan didapati saat melanggar syarat tersebut, tanpa terkecuali mereka semua membatu hingga tidak melakukan pergerakan apapun dari arahan yang baru saja diberikan Shiran.
Entah telah berapa menit dan masih belum ada juga tanda-tanda pergerakan, masih dengan ekspresi santai Shiran menegur
"Hmmm ?
Sepertinya kekompakan kalian memang sangat solid, namun kemana kedisiplinan kalian sebelumnya ?
Jika ada masalah, siapapun di perbolehkan untuk berbicara !"
pintahnya lagi.
Setelah ragu untuk beberapa saat, salah satu komandan pasukan memberanikan diri untuk menjawab
"Sebelumnya maaf, panglima !
Bukannya kami ingin menentang permintaan anda.
Hanya saja, seperti yang telah anda ketahui bahwa kami sebagai pasukan utama kerajaan tentu saja telah mengalami berbagai macam perang bersama-sama.
Dengan itu semua, maka tidak mustahil akan terbentuk ikatan persaudaraan diantara kami.
Yah, sebagai buktinya mungkin kekompakan yang telah kami tampilkan sebelumnya.
Untuk itu, bisakah panglima mempertimbangkan kembali syarat simulasinya ?"
jelasnya dengan nada masam dan penuh harap diikuti anggukan kepala dari prajurit lainnya.
Sayangnya, ekspresi mereka kembali membeku saat melihat Shiran yang segera menanggapi dengan helaan nafas kecewa sambil berkata
"Hufhh,, sejujurnya aku sangat menghargai ikatan persaudaraan kalian itu.
Sangat disayangkan, hal seperti itu tidak pernah ada dalam kamusku.
Yang ada hanya,,,,
sebagai seorang pemimpin aku bertanggung jawab atas hidup dan mati bawahanku.
Yang pastinya aku akan melakukan apapun agar tidak adanya korban diantara mereka dalam menjalankan tugas.
Apakah jawaban itu belum cukup ?"
katanya sembari secara perlahan mengubah nada suaranya menjadi lebih tegas.
Sama seperti Shiran, para prajurit juga mengikuti dalam perubahan ekspresi di setiap perkataan Shiran.
Namun mereka tidak segera membalas melainkan menantikan tambahan dari Shiran yang berkata
"Yah, tentu saja hal itupun berlaku pada simulasi kali ini.
Jika kalian percaya dan menuruti permintaanku maka aku berjanji dalam simulasi tersebut kalian mungkin akan menyaksikan hal yang tidak pernah kalian saksikan sebelumnya."
tambahnya.
Seperti yang diharapkan, semangat pasukan kembali meningkat saat bersorak
"HIDUP PANGLIMA !"
sorak mereka.
Yang ditanggapi Shiran
"Jadi, apakah kalian bersedia mematuhi permintaanku sebelumnya ?"
tanyanya.
Dan dijawab
"SIAP LAKSANAKAN !"
jawab mereka serempak dengan sorakan yang lebih keras.
Dengan ekspresi puas Shiran membalas
"Maka, segera ke posisi masing-masing dan memulai simulasi !"
pintahnya sekali lagi.
Yang mana kali ini, dengan sangat patuh dan cepat para prajurit telah berada di posisi mereka masing-masing sesuai instruksi darinya.
Dengan teriakan
"MULAI !"
dari Shiran, pertarunganpun segera berlangsung.
Tentu saja awalnya mereka masih menahan diri, hingga mereka menyaksikan dampak dari serangan mereka yang cukup besar sebenarnya tidak memberikan kerusakan apapun pada area pertempuran.
Yang segera mereka sadari bahwa itu tidak lain dilakukan oleh Shiran yang menggunakan teknik "Netral Damage Area" yang dapat menetralkan kerusakan dari fisik maupun sihir.
Dengan itu, keyakinan mereka kepada Shiran semakin meningkat disertai peningkatan penggunaan kekuatan mereka yang dari waktu ke waktu terus meningkat.
Sebagai hasilnya, tidak terelakan timbulnya korban dari kedua kubu.
Anehnya, jasad korban tersebut perlahan berubah menjadi debuh dan hilang tertiup angin.
Beberapa saat kemudian, dengan keadaan utuh sang korban muncul kembali tepat disisi Shiran tanpa disadari prajurit lain yang masih melanjutkan pertempuran.
Yang mereka pikirkan hanya satu
"Panglima pasti akan melakukan sesuatu tentang itu !"
pikir mereka sembari menepis rasa bersalah mereka.
Disi lain, para korban yang baru saja dengan jelas menyaksikan dan merasakan kematian mereka, hanya terdiam kagum akan kehidupan mereka kembali sambil mengamati pertempuran yang masih berlangsung.
Kembali ke medan perang, tepat pukul 16.15 pertempuran akhirnya selesai.
Yang entah kebetulan atau disengaja, pertarungan tersebut berakhir seri dimana tersisa jumlah prajurit yang sama banyak dari kedua kubu dan tidak dapat melanjutkan pertarungan akibat cedera yang mereka alami.
Namun itu tetap membuat Shiran merasa puas saat menghampiri mereka sambil mengucapkan "Recovery !", yang secara cepat dan ajaib menyembuhkan luka mereka bahkan menyambungkan kembali anggota tubuh mereka yang terputus.
Menyaksikan hal itu, mereka hanya bisa merinding takjub tak bisa berkata-kata.
Hingga mereka melihat prajurit yang telah mereka bunuh berdiri sehat dan utuh di sisi Shiran, mereka tidak dapat menahan perasaan haru dan lega saat mereka segera bergegas saling meminta maaf dan berpelukan satu sama lain.
Menanggapi perubahan tersebut, Shiran tidak tahu mau menangis atau tertawa yang berpikir
"Bukankah momen akhir peperangan hanya dua ?
Kalau bukan gembira yah bersedih !
Terus apaan dengan momen emosional ini ?"
pikirnya.
Menepis pikiran itu, dengan ekspresi puas Shiran berkata
"Ehem,, sangat baik !
Sekali lagi kalian telah berhasil membuatku kagum yang mana kali ini dengan loyalitas kalian.
Hanya saja, aku masih menemukan beberapa kekurangan dari hasil simulasi barusan.
Jika kalian penasaran akan apa kekurangan itu, maka aku akan menjawab tidak lain pada kemampuan kalian.
Dan untuk lebih jelasnya, aku akan menjelaskannya besok sekaligus cara memperbaiki kekurangan tersebut.
Dengan ini, sesi pertemuan kali ini saya nyatakan sekian.
Jika ada yang kurang jelas, tidak perlu sungkan untuk bertanya."
katanya sembari memberi pujian serta kritikan.
Menanggapi itu, para prajurit saling memandang satu sama lain sebelum salah seorang prajurit acak memberanikan diri untuk mengajukan diri.
Dengan ingatannya yang sangat baik, Shiran segera mengenali prajurit tersebut saat menanggapi
" Oh ?
Apa itu, Shirazu dari regu penyembuh ?"
tanyanya sembari menyebutkan nama serta peran sang prajurit.
Sekali lagi semua pasukan tidak terkecuali terkesan akan daya ingat Shiran yang sangat baik, terutama Shirazu yang merasa terharu karena namanya diingat oleh idolanya dan segera membalas
"Ehem,, sebelumnya maaf, panglima !
Pertanyaanku kali ini sebenarnya bukan tentang agenda besok, melainkan aku penasaran dengan sihir apa yang anda gunakan untuk menghidupkan kembali prajurit yang gugur dalam pertarungan sebelumnya.
Mohon bimbingannya panglima !"
katanya malu diikuti anggukan dari prajurit lainnya yang juga sangat penasaran.
Dengan senyum santai Shiran menjawab
"Oh itu ?
Sebenarnya itu bukanlah sihir yang dapat menghidupkan kembali seseorang, melainkan sihir yang sama yang aku gunakan untuk memulihkan kalian sebelumnya.
Lalu alasan sang target menjadi debu dan berpindah tempat tidak lain sihir memindahkan target yang kuberi nama "instant move".
Sedangkan perasaan membunuh dan dibunuh yang kalian rasakan tidak lain adalah sihir ilusi yang aku gunakan yang bernama "real illusion".
Yah, singkatnya itu semua hanyalah sebuah trik yang aku gunakan."
Jelasnya santai.
Tidak dapat dihindari, mereka cukup kecewa saat mengetahui bahwa itu hanyalah sebuah trik.
Namun kekecewaan tersebut segera terbayar dengan kekaguman mereka atas Shiran yang dapat menggunakan 3 mantra sekaligus yang bahkan ketiganya merupakan sihir tingkat tinggi dan baru pertama kali mereka mendengarnya.
Tidak cukup sampai disitu, kali ini giliran dari salah seorang anggota regu pertahanan yang mengajukan diri untuk bertanya.
Seperti sebelumnya mengenali dan menyebutkan nama serta perannya, Shiran dengan senang hati mempersilahkan.
Dengan antusias sang prajurit bertanya
"Lalu, sihir apa yang anda gunakan untuk meniadakan kerusakan terhadap area pertempuran ?"
tanyanya to the poin.
Masih dengan santai, Shiran kembali menjawab
"Meniadakan ?
Ungkapan itu sebenarnya cukup keliru, yang mana sebenarnya sihir yang aku gunakan berfungsi untuk menetralkan kerusakan dari kekuatan fisik dan sihir kalian.
Yang nama teknik tersebut "netral damage area" sesuai fungsinya."
jelasnya mengklarifikasi.
Dengan jawaban itu, akhirnya mereka menunjukan ekspresi puas dan tidak ada lagi yang mengajukan diri untuk bertanya.
Menilai dari ekspresi mereka, Shiran menyadari semua rasa penasaran mereka telah terjawab.
Menanggapi itu, iapun kembali berkata
"Hmmm,, sepertinya tidak ada pertanyaan lagi !
Bersikap baiklah dan aku berjanji akan mengajarkan semua teknik sihir maupun seni beladiri yang aku ketahui.
Namun untuk saat ini, sebaiknya kalian kembali untuk beristirahat mempersiapkan diri untuk menjalani agenda besok yang mungkin akan lebih berat dari ini.
Baiklah, sampai besok !"
katanya dan menghilang tanpa jejak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
ENVY { IRI HATI }
gua menduga klu si shiran reinkarnasi Dewa entah Raja Dewa atau Dewa apa,itu cuma spekulasi gua aja tpi bisa aja kekuatannya kan berkah dari Dewa
2020-10-02
1
my dick is big
mantap kannn thir
2020-10-01
0
Panggil aja Ren
up dong thor please
2020-08-19
2