First success

1 bulan kemudian !

Tepat pada hari terakhir menjelang satu bulan, pasukan kerajaan yang dibimbing oleh Shiran dalam meningkatkan daya konsentrasi dan ketegasan mereka akhirnya berhasil menyelesaikan 500 perintah dalam permainan menghitung dan mengingat.

Sesuai perjanjian yang telah disepakati, dengan ini mereka dinyatakan berhasil yang tentu saja mendapat pengakuan langsung dari Shiran.

Tidak membiarkan mereka terlalu berpuas diri, Shiran kembali mengingatkan

"Ehem,, pertama-tama aku ucapkan selamat atas keberhasilan kalian dalam peningkatan daya konsentrasi dan ketegasan kalian.

Namun ingat, kalian masih memiliki kekurangan lain dalam pertarungan yakni, hal yang paling penting yang tidak lain keahlian kalian."

katanya sembari memberi sedikit pujian.

Seperti yang diharapkan, ekspresi puas layaknya baru saja melewati rintangan besar di wajah para prajurit seketika berubah menjadi masam saat mendengar peringatan itu.

Untuk menjaga semangat pasukan tidak menurun drastis, Shiran menambahkan

"Tapi tenang saja, karena aku memiliki sebuah kabar baik untuk kalian.

Kabar baik tersebut tidak lain yaitu, selain meningkatkan daya konsentrasi dan ketegasan kalian, permainan yang kalian mainkan sebelumnya sebenarnya juga meningkatkan kemampuan pengamatan dan kesinambungan pada pola pikir kalian.

Bukankah sebelumnya aku mengatakan bahwa kekurangan kalian adalah selalu terfokus pada satu hal ?

Maka dari itu dengan peningkatan kedua aspek ini, aku yakin dalam pertarungan apapun keahlian kalian dalam mengaplikasikan tekhnik akan menjadi lebih baik dan efektif.

Ok, untuk menguji hal itu hari ini kita akan melakukan simulasi sekali lagi dengan kelompok berbeda dari sebelumnya.

Untuk itu, segera bentuk kelompok dan bersiap melakukan simulasi."

Jelasnya sembari memberi arahan untuk menguji peningkatan mereka.

Menanggapi penjelasan tersebut, terjadi beberapa kali pergantian ekspresi diwajah para prajurit.

Entah senang mendengar akan adanya kabar baik, serta kurang yakin saat mendengar kabar baik itu sendiri.

Namun mereka tetap dengan patuh menuruti arahan Shiran dan membagi 2 kelompok dengan personil berbeda dari simulasi sebelumnya.

Saat kedua kelompok telah terbentuk dan siap diposisi masing-masing, dengan teriakan "Mulai", simulasi keduapun di mulai.

Pada awal pertarungan, para prajurit belum menunjukkan perubahan yang jelas pada cara bertarung mereka yang mana masih seperti simulasi sebelumnya, satu kubu melakukan formasi penyerangan dan di kubu lain melakukan formasi pertahanan.

Hingga saat kesetimbangan formasi mulai goyah, tanpa mereka sadari kedua kubu melakukan perubahan formasi.

Yang mana regu sihir dari masing-masing kubu membagi peran mereka ada yang bertahan dan menyerang.

Tidak cukup sampai disitu, selanjutnya regu seniman beladiri yang menyesuaikan diri dengan situasi, juga segera melakukan perubahan formasi dengan membagi peran seperti regu sihir dan berhasil menjaga kesetimbangan.

Pertarunganpun menjadi semakin intens, yang mana dari waktu ke waktu selalu terjadi perubahan formasi pada kedua kubu baik dari regu sihir maupun regu seniman beladiri.

Tentu saja, para prajurit yang mengalami hal tersebut mulai menyadarinya sehingga membuat mereka lebih semangat lagi bahkan menampilkan formasi yang tidak mereka gunakan pada simulasi pertama.

Hingga pukul 15.00 menjelang sore, pertarunganpun berakhir yang hasilnya masih sama seperti sebelumnya yaitu seri.

Yang berbeda ialah, kali ini tidak ada satupun korban dari setiap kubu yang mana mereka hanya kehabisan mana ataupun energi sehingga tidak dapat melanjutkan pertarungan.

Sebagai hasilnya dengan keadaan terbaring lelah tidak terkecuali, semua prajurit menampilkan ekspresi puas diwajah mereka.

Menghampiri mereka dengan ekspresi puas pula, Shiran berkata

"Bagaimana ?

Apakah kalian merasakan adanya perubahan ?"

tanyanya sambil tersenyum puas.

Walaupun dalam keadaan leleh, para prajurit segera menanggapi

"Sungguh luar biasa !

Seakan-akan kami menjadi orang yang sangat berbeda dari sebelumnya !"

Jawab mereka serempak dengan penuh ketakjuban.

Shiran pun membalas

"Hmmm,, sekali lagi aku ucapkan selamat atas keberhasilan kalian.

Seperti yang telah aku janjikan sebelumnya, dalam satu bulan terakhir kinerja kalian sangat membuatku puas.

Oleh karena itu, aku juga akan menepati janji tersebut yakni, akan mengajarkan semua tekhnik sihir maupun tekhnik beladiri yang aku ketahui kepada kalian.

Sebenarnya, tekhnik-tekhnik itu sendiri tidak mengandung hal yang begitu istimewa, melainkan kalian di haruskan untuk benar-benar memahami apa itu sihir dan seni beladiri serta jenis mereka.

Contohnya, saat aku menggunakan sihir elemen api !"

Jelasnya yang kemudian memperagakan teknik sihir elemen api.

Dengan kata "fire", terbentuk sebuah nyala api di atas telapak tangannya.

Namun bedanya dengan tekhnik sihir elemen api pada umumnya yaitu, api yang berada diatas telapak tangannya tersebut selalu berganti warna dan bentuk dari waktu ke waktu.

Hal ini menunjukkan bahwa api tersebut selalu berubah suhu dari tingkat terendah hingga tingkat yang sangat tinggi.

Terkejut akan fenomena tersebut, para prajurit segera memaksakan diri mereka untuk bangkit dan menyaksikannya dengan seksama.

All hasil, mereka semua dibuat melongo takjub akan hal itu.

Mengabaikan reaksi mereka, Shiran kembali berkata

"Yah, seperti inilah !

Asalkan kalian benar-benar memahami komponen yang aku sebutkan tadi, maka tidak akan mustahil untuk kalian bisa melakukan seperti yang baru saja aku perlihatkan.

Oleh karena itu mulai dari saat ini dan seterusnya selama aku berstatus sebagai panglima kerajaan Kyuoko, latihan yang akan kalian jalani tidak lain untuk membentuk komponen-komponen tersebut."

Jelasnya.

Mendengar hal itu, seketika antusias dan sangat para prajurit kembali berkobar ingin segera menjalani pelatihan tersebut bahkan melupakan kelelahan mereka.

Melambaikan tangannya, Shiran melanjutkan

"Hehe,, aku sangat puas antusias dan semangat kalian !

Namun untuk hari ini, pertemuan kita cukup sampai disini.

Jika kalian masih mempunyai cukup tenaga, aku sarankan agar kalian mencari bahan untuk mempelajari dan menambah pemahaman kalian mengenai komponen-komponen yang aku sebutkan tadi.

Untuk besok, kita baru akan memulai pelatihan tersebut yang mana mengawalinya dengan pemahaman kalian itu.

Bagaimana ?"

katanya sembari memberi saran pada mereka.

Menanggapi hal itu, serempak para prajurit mengenakan ekspresi sedikit kecewa diwajah mereka saat menjawab

"Sesuai saran panglima !"

balas mereka lemah.

Menyadari kekecewaan mereka, Shiran tidak tahu mau menangis atau tertawa yang hanya menggoda

"Ehem,, tidak perlu terlalu terburu-buru !

Bukankah dengan wawasan yang lebih luas kalian akan lebih mudah nantinya menjalani pelatihan ?

Lagi pula, tidakkah kalian berpikir latihan kali ini akan lebih berat lagi dari sebelum-sebelumnya ?

Jadi, bagaimana apakah kalian masih ingin bersikeras segera menjalani pelatihan ?"

godanya sembari membuat mereka mengenang masa-masa penyiksaan yang mereka alami dalam upaya peningkatan daya konsentrasi dan ketegasan mereka.

Seperti yang diharapkan, spontan tubuh para prajurit bergetar sambil menelan ludah seakan-akan mengingat hal terburuk yang telah mereka alami.

Kemudian dengan ekspresi khusuk dan tegas mereka segera membalas

"TERIMA KASIH ATAS SARANNYA PANGLIMA !

KAMI AKAN MELAKUKAN SESUAI APA YANG ANDA SARANKAN !"

sorak mereka kompak.

Dengan ekspresi puas sambil bertepuk tangan, Shiran menjawab

"Puk-puk-puk !

Semangat yang bagus, pertahankan !

Ok, dengan ini secara resmi pertemuan kita kali ini berakhir.

Maka, sampai jumpa !"

seperti biasa setelah mengatakan salam pamit ia segera meninggalkan kamp pelatihan tanpa jejak.

Beberapa saat kemudian, ia muncul kembali di depan perpustakaan istana.

Mengingat waktu pertemuan mereka berakhir lebih awal kali ini, Shiran memutuskan datang ke perpustakaan istana untuk menghabiskan waktu.

Sebenarnya ia telah lama ingin mempelajari sejarah dunia ini.

Namun akibat kesibukannya membimbing pasukan utama kerajaan, terpaksa ia harus menundanya selama 1 bulan terakhir ini.

Sehingga saat memasuki perpustakaan, ia segera bergegas ke ruang kerja Yugana yang kebetulan saat itu sedang bertugas.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***