Di loby istana kerajaan Kyuoko, tengah terlihat 3 orang sedang berkumpul namun tidak ada seorangpun dari mereka yang berbicara satu sama lain.
Mereka tidak lain adalah Shiran, Kirei, dan Yugana yang sebelumnya membahas cara Shiran memanggil Yugana.
Saking terkejutnya dengan jawaban Shiran sebelumnya, Kirei tidak dapat mengatakan apapun entah berapa menit telah berlalu.
Adapun Shiran yang sedang menunggu balasan, hanya menunjukkan ekspresi kebingungan dari waktu ke waktu.
Tidak bisa lagi memendam kebingungannya, iapun menegur
"Ehem,, apakah ada yang salah dengan jawabanku barusan, putri Kirei ?"
tanyanya sopan.
Dengan itu, Kirei terbangun dari kejutannya dan membalas
"Eh ?
Maaf, aku sedikit terkejut !
Mengenai pertanyaanmu barusan, ini bukan masalah benar atau salah.
Hanya saja, apakah kau tahu bahwa kak Yugana juga seorang putri ?
Lalu mengapa kau memanggilnya tanpa menyebut "putri" ?"
tanyanya penasaran.
Menanggapi pertanyaan itu Shiran terdiam beberapa saat tidak yakin bagaimana cara menjawabnya sehingga ia berbalik menatap Yugana sambil berkata
"Ughh,, mengenai itu tentu saja aku telah mengetahuinya.
Dan aku memanggilnya tanpa menggunakan "putri" juga punya alasan."
katanya saat mengisyaratkan Yugana untuk membantunya menjelaskan.
Disisi lain, Yugana sebenarnya telah memperkirakan ini akan terjadi sehingga saat menerima isyarat dari Shiran ia segera angkat bicara
"Ehem,, adik kecilku aku baru tahu kalau kau mempunyai sifat pelupa.
Bukankah sebelumnya telah kukatakan bahwa kami berteman ?
Apakah salah, seorang teman memanggil dengan nama panggilannya ?
Lagi pula itu aku sendiri yang menyarankannya kok."
Jelasnya pada Kirei.
Mendengar jawaban itu, Yugana terkejut sekaligus tersadar akan realisasi saat menjawab
"Ughh,, aku benar-benar melupakannya.
Baiklah kalau begitu, maka mulai sekarang kak Shiran juga harus memanggilku tanpa "putri".
Bisakan ?"
pintahnya yang entah mengapa merasa didahului oleh Yugana.
Sekali lagi Shiran dibuat bingung akan perubahan tiba-tiba yang malah membalas
"Oh ?
Apakah anda ingin berteman denganku juga ?"
tanyanya.
Dengan ekspresi malu, Kirei segera menjawab
"Eh ?
Ya, anggap saja seperti itu !"
jawabnya setelah ragu sesaat.
Mendapat jawaban terus terang seperti itu walupun sedikit ambigu, Shiran jelas tidak dapat menolak dan menjawab
"Maka dengan senang hati saya akan menerima kerendahan hati anda !
Apakah mendapatkan seorang teman memang semudah ini ?"
katanya sembari bergumam di akhir kalimat.
Disisi lain, melihat Shiran yang sangat cepat dan patuh menuruti permintaan Kirei membuat Yugana sedikit kesal yang mencibir
"Bukankah kau sangat puas sekarang menjadi orang yang sangat populer ?"
cibirnya sinis.
Tidak menangkap maksud cibiran Yugana, Shiran malah tersenyum malu saat membalas
"Hehe,, bukankah kau tahu sendiri bahwa itu bukalah kesengajaanku ?"
katanya masam.
Malas menanggapi kekurang pekaan Shiran, dengan senyum paksa Yugana menjawab
"Hmmm ?
Sudahlah, anggap saja begitu !"
Katanya dengan nada malas.
Menyadari ada yang aneh dari nada suara Yugana, Shiran tidak tahu bagaimana cara menanggapinya karena merasa tidak melakukan kesalahan.
Merenung memikirkan kembali semua perkataannya sebelumnya, ia tetap tidak menemukan letak kesalahannya.
Sehingga setelah ragu sejenak, ia memutuskan untuk segera mengakhiri percakapan mereka dengan berkata
"Ehem,, baiklah kalau begitu.
Kirei-Yugana, apakah masih ada hal yang ingin kalian katakan padaku ?
Jika tidak, maka aku pamit undur diri !"
Katanya.
Saling memandang, Kirei dan Yugana menemukan bahwa tidak ada lagi hal yang ingin disampaikan dan segera mempersilahkannya
"Hmmm,, sepertinya tidak ada !
Baiklah, silahkan kembali dan beristirahat kak Shiran.
Selamat malam !"
Jawab salah satu dari mereka.
"Hmmm,, selamat malam juga untuk kalian berdua !"
Balas Shiran dan segera ke ruagannya.
Saat keberadaan Shiran tidak lagi terasa di loby, dengan ekspresi serius Yugana bertanya pada Kirei
"Ehem,, adik kecilku, apakah kau menyukai kak Shiran ?"
tanyanya to the poin.
Menanggapi pertanyaan itu, tanpa sadar wajah Kirei memerah saat menyangkal
"Hah ?
Mana mungkin, aku hanya sedikit mengaguminya saja."
katanya.
Meragukan jawabannya, Yugana mencoba mengkonfirmasi kembali
"Benarkah begitu ?
Baiklah, aku akan berterus terang kepadamu sekarang.
Dengarkan baik-baik !
Sejujurnya aku telah jatuh cinta pada kak Shiran sejak melihatnya bertarung dengan ayah dan kak Daitai.
Jadi, jika memang perasaanmu kepadanya seperti yang kau katakan barusan, maka aku memohon dukunganmu.
Namun, jika kau keliru dan ternyata menyukainya, maka aku akan bersaing denganmu secara sportif."
Katanya blak-blakan sembari bersungguh-sungguh.
Mendengar pengakuan sekaligus pernyataan perang tersebut, Kirei sangat terkejut hingga terdiam mencerna kembali semua perkataan Yugana barusan.
Setelah dapat mencerna semuanya, Kirei pun membalas setelah ragu sesaat
"Hmmm,, sejujurnya aku sendiri masih belum yakin tentang perasaanku saat ini.
Tapi saat mendengar kakak meminta dukunganku, aku jelas merasa tidak ingin melakukan itu.
Untuk itu, sampai aku benar-benar yakin tentang perasaanku kakak bebas melakukan apapun untuk memenangkan hati kak Shiran.
Namun jika aku mendapati bahwa perasaanku ini adalah cinta sebelum kakak berhasil, maka aku juga tidak akan kalah dari kakak dan berjuang secara sportif.
Bagaimana ?"
Usulnya bersungguh-sungguh.
Mengetahui seorang Kirei yang polos tengah bimbang akan perasaannya, Yugana tidak tahu mau menangis atau tertawa saat membalas
"Apakah kau sendiri yakin dengan itu ?
Walupun kau sedikit lebih cantik dariku, aku cukup percaya diri akan pesonaku loh ?
Ataukah, kamu meremehkanku ?"
godanya.
Seperti yang diharapkan, Kirei terdiam beberapa saat sebelum menjawab
"Ughh,, Bisakah aku menarik perkataanku sebelumnya ?"
bujuknya dengan ekspresi malu dan penuh harap.
Sambil tertawa kecil Yugana membalas
"Hehe,, tidakkah kau terlalu mudah untuk di goda adik kecilku ?
Baiklah, seperti yang kukatakan sebelumnya kita akan bersaing dengan sportif.
Jika aku bergerak lebih awal bukankah itu tidak sportif lagi ?
Yah, walaupun mungkin aku sudah berada satu langkah mendahuluimu sih.
Sudahlah, sebaiknya kau cepat menentukan perasaanmu dan mengejar ketinggalan.
Bukankah kau berpikir dengan semua prestasi yang ditunjukkan kak Shiran, tidak mustahil ia memiliki banyak pengejar diluar sana ?"
katanya sembari menggoda serta memperingati Kirei.
Dengan ekspresi penuh tekad, Kirei menjawab
"Hehe,, baiklah kak aku akan berusaha sebaik mungkin !"
katanya.
Dengan itu, secara resmi persaingan mereka untuk mendapatkan hati Shiran dimulai.
Keesokan harinya setelah sarapan dan berlatih, Shiran segera menemui Kyukingu untuk menanyakan tugas seorang panglima yang tidak sempat ia tanyakan sebelumnya.
Seperti biasa, Kyukingu tengah berada diruang tahta saat Shiran menemuinya yang langsung menyatakan maksud kedatangannya
"Selamat pagi yang mulia !
Maksud kedatanganku kali ini tidak lain ingin menanyakan tentang apa saja tugas seorang panglima.
Untuk itu, dengan rendah hati saya mohon yang mulia untuk memberitahukannya !"
jelasnya to the poin.
Melambaikan tangannya sebagai isyarat mempersilahkan Shiran untuk duduk, Kyukingu lalu menjawab
"Hmmm,, silahkan duduk dulu !
Baiklah, mengenai tugas seorang panglima sebenarnya hanya satu tugas utamanya yaitu, memimpin pasukan dalam perang.
Namun berhubung kau baru saja dinobatkan, jelas bahwa kau belum mengetahui kemampuan serta kinerja dari pasukan yang akan kau pimpin.
Untuk itu, sebaiknya kau mengakrabkan diri terlebih dahulu dengan mereka agar bisa menilai serta mendapat kepercayaan mereka.
Bagaimana ?"
jelasnya disertai sebuah saran.
Menilai saran tersebut sangat masuk akal, dengan senang hati Shiran mengiyakan
"Hmmm,, baiklah aku akan melakukan seperti yang anda sarankan.
Terima kasih atas waktunya yang mulia, dengan ini saya mohon undur diri."
katanya dan segera bangkit untuk bergegas menemui pasukannya.
Melambaikan tangannya sekali lagi sebagai isyarat mempersilahkan, Kyukingu menjawab
"Hmmm,, silahkan dan selamat bekerja !
Jika masih ada hal yang belum kau pahami, sebaiknya kau menemui Daitai di sekolah sihir kerajaan untuk bertanya langsung padanya sebagai orang yang lebih berpengalaman."
katanya disertai saran lain.
Dengan jawaban
"Terima kasih atas sarannya yang mulia,
aku akan mengingatnya !
Sampai nanti !"
Shiran segera meninggalkan ruang tahta dan menuju ke kamp pelatihan prajurit kerajaan yang letaknya tidak jauh dari sekolah sihir kerajaan.
Saat sosoknya baru saja terlihat di pandangan para prajurit yang tengah latihan, dengan sangat cepat dan rapi mereka berbaris dan menyambutnya
"SELAMAT PAGI PANGLIMA !"
sambut mereka dengan sorakan penuh semangat.
Setelah menampilkan beberapa prestasi yang sangat luar biasa, siapa lagi yang tidak mengenal Shiran di kerajaan Kyuoko ?
Tidak terkecuali dikalangan para prajurit kerajaan yang mana mereka semua menganggap Shiran sebagai idola sekaligus panutan.
Sehingga saat melihat Shiran datang ke kamp pelatihan, mereka menyambutnya dengan sangat bersemangat.
Mendapatkan sambutan hangat dan meriah seperti itu, Shiran merasa sangat puas dan tersentuh saat membalas
"Hmmm,, selamat pagi juga untuk kalian semua.
Pertama-tama izinkan saya untuk berterima kasih atas sambutan yang baru saja kalian berikan yang membuatku sangat puas dan tersentuh.
Entah ini pertama kali atau memang selalu seperti ini, menilai dari kekompakan kalian saat menyambutku aku memberikan nilai 100/100 untuk kekompakan kalian.
Dan aku berharap, kalian selalu menjaga kekompakan yang sangat baik ini.
Berhubung tujuan kedatanganku kali ini untuk menilai kekompakan kalian, sepertinya hal itu tidak diperlukan lagi.
Sebagai gantinya aku mohon kerja sama kalian untuk memperkenalkan diri satu persatu."
Katanya sembari memberikan sedikit pujian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Martinus Halawa
up up up up up
up up up up
up up up
up up
up
2021-06-03
0
ENVY { IRI HATI }
moga aja shiran gk terlalu naif yg mudah percya sama orng lain
2020-10-02
0
my dick is big
bagus sekali kaya cerita anime mantap
2020-10-01
0