Masih di istana kerajaan Kyuoko setelah menandatangani kontrak, Shiran bersama Kyukingu dan yang lain segera menuju ketempat pengujian bakat.
Tentu saja yang akan diuji adalah Shiran, dengan tujuan memeriksa letak potensi terbaiknya.
Seperti yang tertera pada kontrak dimana ia akan dilatih selama 1 tahun sebelum menjadi panglima, maka dari itu perlulah terlebih dahulu untuk mengetahui potensinya demi tercapainya pelatihan yang cocok dan efektif dalam peningkatan potensi tersebut.
Adapun media pengujian yang digunakan yaitu, sebuah bola sihir yang mana jika seseorang mengalirkan mananya ke bola sihir tersebut secara otomatis dan pasti segala informasi tentangnya akan terbaca dan ditampilkan.
Akurasi informasinya sendiri, setelah media tersebut digunakan selama beberapa abad hasilnya tidak lagi dipertanyakan.
Setibanya di ruang pengujian, dengan sangat antusias Kyukingu segera mempersilahkan Shiran untuk segera memulai proses pengujian.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, kali ini mereka semua telah mempersiapkan diri untuk menerima kejutan apapun dari hasil pengujian.
Shiran sendiri, dengan santai berjalan secara perlahan menuju bola sihir yang telah disiapkan dalam ruangan tersebut.
Setibanya di bola sihir tersebut, Shiran segera mengalirkan mana kesalah satu tangannya yang kemudian ia letakkan keatas bola sihir.
Seketika bola sihir bereaksi dengan mengeluarkan berbagai macam warna cahaya.
Saat cahaya-cahaya tersebut menghilang, seluruh informasi tentang Shiran segera ditampilkan dalam bola sihir yang isinya sebagai berikut :
Name : Takeda Shiran
Age : 19 years
Race : Human
Title : UM (Unknown Man)
Job : Unknown
Strength : Unknown
Mana : Unknown
Menyaksikan hasil pengujian tersebut, Kyukingu dan yang lain yang telah menyiapkan diri untuk menerima kejutan, masih saja terkejut diluar perkiraan mereka.
Bedanya, kali ini dibanding terkejut mereka malah kebingungan melihat hasil pengujian tersebut.
Sehingga dengan cepat Kyukingu bereaksi dengan berkata
"Apakah bola sihirnya bermasalah ?
Segera siapkan bola sihir yang baru dengan kualitas kualitas terbaik !"
perintahnya kepada penjaga ruang pengujian.
Dengan itu, sang penjaga dengan cepat melaksanakan perintahnya yang tidak sampai 1 menit bola sihir baru telah tersedia.
Setelah Kyukingu mengkonfirmasi kualitas bola sihir tersebut, ia segera meminta Shiran untuk melakukan pengujian sekali lagi.
Hasilnya, sama seperti sebelumnya yang membuat mereka merasa semakin bingung.
Kali ini, perhatian mereka tidak lagi pada hasil pengujian melainkan kepada Shiran yang mereka amati dengan seksama.
Saat ini dalam pikiran mereka terdapat 2 hipotesis yakni, sangat besarnya potensi Shiran atau ia memiliki potensi yang sangat langka.
Tentu saja kedua hipotesis tersebut berasal dari penilaian mereka terhadap mampunya Shiran menggunakan sihir saat baru saja tiba di dunia ini.
Disisi lain, Shiran tidak mengetahui satupun kata yang ditampilkan pada bola sihir.
Sebab sihir komunikasi yang ia gunakan hanya dapat membuatnya mengerti ucapan mereka tapi tidak pada tulisan mereka.
Namun dengan menilai dari reaksi dan ekspresi mereka, ia dapat mengetahui bahwa terdapat kejanggalan dengan hasil testnya.
Sebenarnya ia sendiri cukup menantikan hasil pengujian tersebut sebab, hal ini merupakan salah satu kejanggalan yang selalu terukir dibenak Shiran yakni tidak mengetahui asal dan jenis kekuatannya tersebut.
Sehingga dengan antusias ia segera bertanya
"Maaf yang mulia, apakah ada yang salah dengan hasilnya ?
Bisakah anda menyebutkan hasilnya kepadaku ?"
Tanyanya kepada Kyukingu dengan nada antusias yang jelas dari suaranya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kyukingu baru tersadar akan realisasi tentang ketidak mampunya Shiran memahami tulisan dunia ini dan iapun segera menjawab
"Ehem,, maaf kami tidak bermaksud mengabaikanmu !
Seperti yang kamu katakan barusan bahwa terdapat kejanggalan pada hasil pengujiannya.
Untuk lebih jelasnya saya akan membacakannya untukmu,
Name :..."
Katanya sembari menjelaskan serta memberitahukan hasil pengujian.
Seketika ekspresi Shiran menunjukkan sedikit kekecewaan yang terpampang jelas diwajahnya.
Menyaksikan hal tersebut, Kyukingu mengira Shiran berpikir bahwa hasil tersebut merupakan kegagalan sehingga ia dengan cepat menegur
"Hehe,, mengapa kamu menunjukkan ekspresi seperti itu ?
Tenang saja, mengingat beberapa kemampuan yang telah kamu tampilkan beberapa saat yang lalu aku yakin bahwa hasil ini yakni, ketidak efisienan bola sihir mengukur potensimu.
jadi, tidak perlu berkecil hati."
katanya dengan penuh keyakinan sembari mencoba menghibur Shiran.
Menanggapi kesalah pahaman tersebut, Shiran tidak tahu mau tertawa atau menangis sehingga ia segera mengklarifikasi
"Haha,, terima kasih atas penilaian tinggi yang mulia kepadaku.
Namun, yang membuatku kecewa bukan itu ."
katanya dengan nada masam.
Kali ini giliran Kyukingu yang tersenyum malu saat menjawab
"Oh, apa itu ?
Sampai-sampai kamu menampilkan ekspresi seperti tadi ?"
tanyanya sembari menepis rasa malu.
Beralih kemode serius, Shiran pun menjawab
"Ehem,, seperti yang mulia pikirkan tentang besarnya kemampuanku, aku pun berpikir demikian.
Sehingga membuatku selalu bertanya-tanya asal dan jenis kemampuan ini.
Jadi, sebenarnya tadi aku cukup menantikan hasil pengujian ini berharap dapat mendapatkan petunjuk.
Namun hasilnya seperti ini."
Katanya sekaligus memberi isyarat kepada Kyukingu yang mungkin dapat memecahkan kebuntuannya.
Sebagai pengamat dan pendengar yang baik, tentu saja Kyukingu segera menerima isyarat tersebut.
Namun sekali lagi ia malah menampilkan ekspresi masam saat membalas
"Ehem,, sekali lagi maaf Shiran.
Untuk saat ini, hanya ini media terbaik yang aku ketahui dapat membantu masalahmu.
Namun tenang saja, mulai saat ini aku akan membantumu dengan segala cara untuk mencari solusi mengenai kebuntuanmu ini."
Katanya dengan tekad dan keyakinan yang kuat.
Walaupun itu masih sebuah janji kosong, Shiran merasa cukup tersentuh oleh ketulusan Kyukingu yang membuatnya sesaat merasakan kehangatan mempunyai orang yang peduli kepadanya setelah sekian lama menyendiri dan diasingkan.
Iapun segera membalas
"Sekali lagi terima kasih yang mulia !
Maka, akupun bersumpah akan selalu mengikuti anda jika tujuan anda tidak melanggar pantanganku."
katanya tulus sambil melakukan pose sumpah kesatria.
Menerima sumpah setia tersebut, Kyukingu sangat puas namun masih bertanya
"Sangat baik !
Kalau boleh tahu apa saja pantanganmu itu ?"
Tanyanya dengan rasa ingin tahu.
Shiran pun menjawab
"Pantanganku untuk anda hanya satu !
Yaitu, dalam setiap rencana anda dalam membawa kerajaan Kyuoko dalam kejayaan, haruslah disertai dengan alasan yang menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran.
Tentu saja alasan tersebut didukung oleh bukti yang kuat dan kongkrit."
Jawabnya dengan nada serius.
Mendengar hal tersebut, seketika hati Kyukingu berdebar entah apa yang ia pikirkan saat membalas
"Baiklah !
Maka aku akan selalu mengingat hal itu !"
Balasnya juga dengan nada serius.
Kemudian ia melanjutkan
"Baiklah, kembali ketopik utama !
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hasil pengujian tidak dapat menunjukkan potensimu.
Oleh karena itu, testnya akan diganti menjadi praktek langsung.
Untuk itu, bisakah kau menyebutkan potensi terbaik apa yang kau miliki saat ini ?"
Tanya kepada Shiran.
Merenung sejenak, Shiran pun menjawab
"Jika yang anda tanyakan potensi dalam pertarungan, maka aku cukup percaya diri dengan sihir dan seni beladiriku."
Jawabnya santai.
Menanggapi itu, sekali lagi Kyukingu menajamkan pengamatannya terhadap Shiran kemudian berkata
"Oh, kau juga bisa seni bela diri ?
Mana yang lebih kuat antara teknik sihir dan seni beladirimu ?"
tanyanya penasaran.
Dengan singkat Shiran menjawab
"Keduanya setara"
Katanya santai.
Masih belum puas dengan jawabannya, Kyukingu lanjut bertannya
"Hmmm,, kalau boleh tahu seberapa kuat kau sekarang ?"
Tanyanya lagi.
Menanggapi pertanyaan tersebut, kali ini malah Shiran sendiri yang jadi penasaran saat berkata
"Yah, seperti yang kita ketahui bahwa aku baru saja tiba ke dunia ini.
Sehingga tidak mengetahui tingkat kekuatan di dunia ini.
Adapun tingkat kekuatan di dunia asalku, aku yakin yang mulia telah mengetahui bahwa tidak adanya sistem yang namanya sihir di dunia tersebut.
Adapun tekhnologi perang terbaik di dunia asalku, aku yakin dapat melampaui kekuatan penghancurnya dengan kekuatanku saat ini.
Jadi menurut anda sekuat apa aku ?"
katanya sembari memberi isyarat kepada Kyukingu untuk menyediakan ia media untuk mengetes kekuatannya.
Seperti sebelumnya, Kyukingu segera menerima isyaratnya dengan menjawab
"Oh, kelihatannya kamu sangat percaya diri dengan kemampuanmu.
Baiklah, berhubung saat ini saya adalah ahli seni beladiri terbaik di kerajaan ini, maka saya tidak keberatan untuk memeriksa kemampuan seni beladirimu.
Sedangkan untuk tekhnik sihirmu, akan di uji langsung oleh panglima kerajaan saat ini yang tentu saja ahli sihir terbaik pula di kerajaan ini.
Bagaimana ?"
Katanya dengan nada sedikit antusias.
Tidak kalah antusias, Shiran segera menjawab
"Maka, ayo lakukan itu !
Namun sebelum itu, saya sarankan tempat pertarungannya di tempat yang terbuka untuk menghindari kerusakan area dan fasilitas yang tidak perlu.
Yah, paling kurang 10× lebih besar dari ukuran ruangan ini."
Jawabnya santai sambil memperkirakan luas pengujian yang kurang lebih 100 meter persegi.
Dengan semangat yang membara, Kyukingu membalas
"Apa kau yakin hanya seluas itu ?
sejujurnya aku cukup yakin daya seranganku masih bisa 10x lipat dari itu loh !"
katanya entah kebenaran atau sekedar bualan.
Namun Shiran malah bertambah semangat pula setelah mendengar itu dan segera menjawab
"wow !
Anda pasti bercanda, bukannya tadi aku mengatakan itu ukuran paling kurang.
Maka, sesuai saran anda."
katanya tidak mau kalah entah jujur atau membual pula.
Dengan itu, Kyukingu segera memerintahkan beberapa prajurit kerajaan untuk menyiapkan arena pertempuran sekaligus memanggil panglima kerajaan saat ini yang sedang mengajar di sekolah militer kerajaan.
Sang panglima bernama Daitai yang juga berstatus sebagai kepala sekolah di sekolah sihir kerajaan Kyuoko.
Mendapat kabar dari prajurit yang dikirim Kyukingu, ia hanya tersenyum penuh makna sambil bergumam
"Hmmm,, menarik !"
Gumamnya entah apa yang sedang ia pikirkan mengenai Shiran.
Dengan cepat, kabar tersebut tersebar keseluruh penjuru kerajaan yang dengan sangat antusias disambut oleh masyarakat yang ingin secara langsung menyaksikan pertarungan raja dan panglima yang sangat mereka kagumi.
Disisi lain, ada seorang gadis yang sebenarnya lebih tertarik untuk melihat Shiran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dhina ♑
Andai aku punya bola sihir seperti itu
2021-08-26
0
𝑀𝑖𝑠𝑏𝑎𝒉𝑢𝑙🔹
bijak dan baik ternyata sang raja 😉
2021-01-10
0
XiaoLien
Luar biasa tor, seandainya ada Gendre : Isekai atau sejenis yg dapat menampung semua fantasi ini, maka akan lebih mudah bgi para penulis seperti kita memberikan lebel pada karya..
Aku suka tor..
2020-11-06
3