Approach

Disalah satu ruang baca perpustakaan istana kerajaan Kyuoko, terlihat 2 orang tengah serius dengan kegiatan belajar-mengajar.

Mereka tidak lain adalah Shiran dan Yugana, dimana Shiran sebagai murid dan Yugana sebagai guru.

Seperti yang diperkirakan Yugana, saat mengajari Shiran ia tidak pernah sekalipun melihat Shiran mengerahkan fokusnya selain pada pelajaran.

Sehingga rencananya untuk mengakrabkan diri dengan Shiran harus ia tunda lagi.

Meskipun begitu, ia tetap senang karena dapat menyaksikan salah satu kelebihan Shiran yakni, kejeniusannya yang sangat cepat mempelajari sesuatu.

Saat ini, kegiatan belajar-mengajar mereka telah berlangsung selama 1 jam yang mana hasilnya sejauh ini sangat memuaskan.

Berkat kepandaian Yugana dalam mengajari serta kejeniusan Shiran dalam memahami, saat ini Shiran telah berhasil menguasai 50% cara menulis dan membaca bahasa dunia ini dengan tingkat kefasihan 100%.

Hal ini membuat Yugana tidak henti-hentinya berdebar kagum kepada Shiran.

Bagaimana tidak ?

Bahkan jenius langka yang asli berasal dari dunia ini sekalipun, dalam sehari pembelajaran paling banyak hanya mampu mencapai 10% penguasaan dan 10% kefasihan.

Tentu saja penilaian tersebut berasal dari menggunakan dirinya sendiri sebagai perbandingan yang mana ia sendiri sering disebut jenius langka dalam sastra.

Jika ia jenius langka lalu Shiran apa ?

Untungnya ia telah terlatih dalam berpikiran luas sehingga dapat menerima kenyataan adanya karakter sekaliber Shiran yang sangat jauh darinya.

Dengan itu, iapun hanya memendam semua perasaan itu dan tetap fokus mengajari Shiran.

Seperti yang diharapkan, 1 jam berikutnya Shiran telah berhasil mencapai penguasaan 100% dan kefasihan 100% pula.

Menyaksikan dan mengalami semua itu, Yugana tidak lelah secara fisik namun secara mental akibat tidak henti-hentinya menerima kejutan.

Melihat itu, Shiran merasa sedikit bersalah saat berkata

"Terima kasih atas bimbingannya yang sangat luar biasa, putri Yugana !

Sekali lagi maaf telah merepotkan anda !

Sebaiknya anda beristirahat saja, biarkan aku sendiri yang membereskan semua bahan pembelajaran ini."

Katanya tulus dan segera bangkit untuk mulai berkemas.

Menanggapi itu, tanpa sadar pipi Yugana memerah malu saat menjawab

"Hmmm,, terima kasih atas perhatiannya !

Maka, aku akan melakukan seperti yang anda katakan."

katanya lembut sambil menundukkan kepala takut ekspresinya dilihat oleh Shiran dan mempertanyakan hal tersebut yang dapat berpotensi diketahuinya perasaan yang ia pendam terhadap Shiran.

Sekali lagi, bagi Shiran yang tidak memiliki pengalaman romantis salah mengartikan tingkahnya tersebut yang ia kira Yugana sangat kelelahan.

Iapun merasa semakin merasa bersalah dan segera meningkatkan kecepatan berkemasnya.

Saking cepatnya, hanya dalam 5 menit bahan pelajaran yang setidaknya berjumlah 1 rak buku berukuran 5x5 meter, telah berhasil ia rapikan sesuai letak semula yang tentu saja berasal dari ingatan memory photograph miliknya.

Yugana yang memperhatikannya secara diam-diam, sekali lagi dibuat terkejut dan kagum.

Kali ini ia sedikit lengah saat Shiran tiba-tiba berbalik kearahnya dan melihat ekspresi terkejutnya yang disadarkan Shiran dengan berkata

"Ehem,, apakah putri Yugana baik-baik saja ?"

tanyanya sedikit penasaran akan apa yang membuatnya menampilkan ekspresi seperti itu.

Seperti yang diharapkan, wajah Yugana seketika memerah malu dan segera menundukkan kepalanya saat menjawab

"Ehem,, A-a-aku tidak apa-apa."

katanya sedikit terbata-bata.

Namun sekali lagi Shiran salah memahami yang mengira Yugana sangat kelelahan akibat mengajarinya, sehingga ia mengusulkan

"Oh, begitukah ?

Baiklah, karena anda telah mengajariku dengan sangat baik maka akan sangat tidak pantas jika aku tidak memberikan balasan.

Untuk itu, silahkan katakan jika anda menginginkan sesuatu.

Dengan segenap hati, aku akan berusaha mengabulkan keinginan tersebut."

usulnya menawarkan sebuah hadiah balasan sebagai rasa terima kasih serta penebusan rasa bersalahnya.

Menanggapi usulan tersebut, Yugana yang menyadari kesalah pahaman Shiran, tidak tahu mau menangis atau tertawa akan kepolosannya.

Disisi lain, ia juga merasa senang karena mengetahui salah satu kekurangan Shiran yakni, kurangnya kepekaannya terhadap perasaan wanita.

Dengan itu, ia dapat dengan cepat menepis rasa malunya dan segera membalas

"Benarkah ?

apapun itu ?"

tanyanya sembari meyakinkan dan sedikit bercanda.

Dengan nada percaya diri dan tulus Shiran menjawab

"Entah anda percaya atau tidak, sebenarnya aku cukup percaya diri menganggap diriku sebagai orang yang selalu memegang kata-katanya.

Namun dalam masalah ini, jika anda menginginkan sesuatu yang diluar kemampuanku atau nyawaku ?

Maka maaf, aku akan mengecewakan anda."

Jawabnya dengan ekspresi serius.

Sekali lagi, Yugana tidak tahu mau menangis atau tertawa menanggapi kejenakaan Shiran yang selalu serius menyikapi sesuatu.

Masih belum puas bercanda, Yugana kembali bertanya

"Oh ?

Sebesar itukah kau menghargai hidupmu ?"

tanyanya cukup penasaran.

Kali ini, malah Shiran yang menampilkan ekspresi malu saat menjawab

"Hehe,, ini bukan seberapa besar aku menghargai hidupku !

Hanya saja saat ini aku masih memiliki sangat banyak keresahan.

Jika aku mati sebelum menghilangkan semua keresahan itu, mungkin aku akan menjadi manusia paling gagal dalam menjalani kehidupan.

Maka dari itu, aku akan melakukan segala cara untuk tetap hidupku sebelum semua itu."

Jelasnya.

Dengan jawaban itu, Yugana akhirnya tidak dapat mempertahankan ketenangannya dan tertawa terlepas dari dirinya saat mengklarifikasi

"Hahahahahahahaha !

Bukankah kak Shiran mempunyai karakter yang kelewat serius ?

Lagi pula dengan kemampuanmu saat ini apakah ada yang sanggup mengambil kehidupanmu ?

Atau apakah kak Shiran tidak cukup percaya diri ?"

tanyanya setelah tertawa terlepas dari dirinya.

Akhirnya Shiran sadar bahwa telah di goda, dan hanya bisa membalas dengan nada masam

"S**t,, sebenarnya tanpa kusadari telah di goda olehmu !"

gumamnya cukup jelas didengar oleh Yugana.

Kali ini, giliran Yugana yang merasa sedikit bersalah yang kemudian meminta maaf

"Ehem,, maaf-maaf aku sedikit terbawa suasana !

Namun untuk pertanyaan yang terakhir aku serius loh !

Mengenai kepercayaan dirimu ?"

katanya serius.

Namun masih dengan nada masam Shiran menjawab

"Hmmm,, bukannya aku tidak cukup percaya diri !

Hanya saja, itu adalah prinsipku yang selalu mempertimbangkan kemungkinan sekecil apapun bisa terjadi kapanpun.

Jika aku terlalu percaya diri dan menemui kemungkinan seperti itu, bukankah saat itu aku hanya dapat pasrah menerima kekalahan atau bahkan kematianku ?"

jelasnya sembari menyiratkan dirinya sebagai orang yang overprotektif.

Yugana pun mendapat pencerahan saat membalas

"Oh, rupanya kak Shiran merupakan karakter yang overprotektif.

Hmmm ?

Ayolah kak Shiran !

Bukankah aku telah mengaku salah dan meminta maaf ?

Jangan marah yah !"

katanya sembari mengkonfirmasi serta menghibur Shiran yang masih terlihat sedikit kesal dengan sikap manjanya.

Sebenarnya Shiran tidak terlalu mempermasalahkan itu, hanya saja ia ingin membalas Yugana dengan berpura-pura kesal.

Namun setelah menyaksikan sikap manjanya, tanpa mengetahui sebabnya Shiran merasa tidak tega untuk melanjutkan rencana pembalasannya.

Iapun dengan pasrah menyerah saat berkata

"Huffh,, putri Yugana memang sangat tangguh !

Baiklah !

Btw mengenai hadiah balasan tadi, apakah kamu menginginkannya ?"

katanya lembut.

Disisi lain, Yugana menemukan kelebihan lain Shiran yakni mempunyai karakter pemaaf dan lembut yang tentu saja membuatnya sangat senang merasa hubungan mereka memiliki perkembangan yang pesat.

Ditambah tawaran Shiran yang dapat membantunya mengembangkan hubungan mereka, iapun dengan senang hati menerima tawaran tersebut saat menjawab

"Oh ?

Rupanya kak Shiran orang yang sangat murah hati !

Bolehkah aku meminta 2 permintaan ?"

tanyanya dengan ekspresi penuh harap.

Sekali lagi saat melihat ekspresi Yugana, hati Shiran seakan luluh dan tergerak saat menjawab

"Huffh,, katakanlah !

Namun seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak dapat menjamin bisa mengabulkannya."

katanya dengan nada lembut seperti sebelumnya.

Yugana pun segera menjawab lagi

"Hehe,, tenang saja aku yakin kak Shiran dapat mengabulkannya.

Permintaanku yaitu :

Tolong ceritakan tentang dirimu saat berada di dunia asalmu !

Saat menyebut namaku tidak perlu menambahkan "putri".

Bagaimana ?"

jelasnnya.

Mendapat jawaban seperti itu, Shiran bingung karena tidak menyangka permintaannya akan sesederhana itu saat ia mengklarifikasi

"Hanya itu ?"

tanyanya cukup penasaran.

Dengan singkat Yugana mengklarifikasi

"Yup !

Kak Shiran bisa mengabulkannya kan ?"

katanya.

Merenung sejenak, Shiranpun menjawab

"Hmmm,, untuk permintaan kedua aku akan dengan senang hati dan malah berterima kasih menerima kerendahan hatimu.

Namun untuk permintaan pertama ?

Mungkin sebaiknya anda mengganti permintaan anda sebab sejujurnya kehidupanku di dunia asalku sangat buruk.

Apakah anda ingin mendengar kisah kelam ?"

Jawabnya setelah mempertimbangkan kebaikan Yugana.

Namun diluar dugaannya, Yugana segera menjawab

"Apapun itu asalkan tentangmu aku ingin mendengarnya."

katanya secara tegas dan blak-blakan bahkan sampai kelepasan.

Untungnya Shiran menafsirkan maksud ucapan "asalkan tentangmu" sebagai ungkapan besarnya rasa penasaran Yugana terhadap pengalaman memperoleh kekuatannya.

Melihat ketegasan Yugana, Shiran pun dengan pasrah mengiyakannya

"Baiklah, sesuai permintaanmu !

Hmmm ?

Ok, aku akan memulai dari keluargaku yang tidak lain klan Takeda.

Awalnya hubunganku dengan mereka layaknya keluarga pada umumnya yakni saling menyayangi dan menjaga.

Hingga aku berusia 10 tahun dimana pertama kali aku menyadari mempunyai kekuatan ini dan menunjukkannya kepada keluargaku.

Namun tidak pernah terpikirkan olehku bahwa itu akan menjadi awal yang akan merubah kehidupanku.

Dimulai dari kerabatku yang mulai menjaga jarak dengan keluargaku secara perlahan hingga keluargaku terasingkan.

Tidak sanggup menanggung pengasingan seperti itu, kedua orang tuaku memutuskan untuk mengasingkanku yang mana saat itu aku telah berusia 13 tahun.

Itulah awalnya aku menjadi seorang penyendiri dimana teman-temanku juga mulai mengasingkanku hingga akhirnya aku benar-benar menjadi seorang diri..."

jelasnya sembari menceritakan kisah kelamnya sebagai seorang penyendiri hingga akhirnya ia menemukan bahwa kekuatan yang ia miliki tidaklah seburuk yang ia pikirkan.

Nyatanya ia dapat bertahan hingga saat ini tidak lain berkat kekuatannya itu.

Jika tidak memiliki kekuatan itu, ia yakin akan kehilangan akal sehatnya sejak lama bahkan besar kemungkinan ia akan bunuh diri.

Dengan meyakini hal itu, Shiran pun memutuskan untuk melanjutkan hidup.

Terpopuler

Comments

🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤

🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤

Kayak nya si mc ini bukan dari dunia asalnya 🤔

2020-12-08

0

pembacasetia

pembacasetia

emang kekuatan apa si di dunia awal

2020-11-08

4

ENVY { IRI HATI }

ENVY { IRI HATI }

udah ciri khas mc yg op tpi kurang peka terhadap cewe

2020-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 The start of the adventure
2 Evaluation
3 Aptitude testing
4 Over power
5 Recognition
6 Fame
7 Approach
8 Girls feeling
9 Coronation
10 Introduction
11 Girls competition
12 Simulation
13 Concentration & Firmness
14 First success
15 History & plan
16 The start of the journey
17 Contract
18 Evolution
19 Misunderstand
20 Clarification
21 The first stage of the competition
22 Self-intropection
23 The second stage of the competition
24 Enigma
25 Deal
26 Sekushi vs Ryugo
27 Shiran vs Sekushi
28 Shiran vs Ryugen
29 Continuation of the fight
30 Victory
31 Honesty
32 Truth
33 Fact
34 Ryugen's perfect evolution
35 Visit
36 Partnership legalization
37 Statement
38 The realm of the elven race kingdom
39 Information gathering process
40 Unique introduction
41 The girls' new rival
42 Anxiety
43 Reality
44 Miwaku's struggle
45 Strange phenomenon
46 Revealing the facts of the phenomenon
47 Shiran's vision
48 Pros and cons
49 Dig your own grave
50 Proof of explanation
51 The fact of Miwaku's identity and Shiran's explanation
52 Some engineering and deal
53 Simulation battles and competitions
54 Peak fighting intensity
55 Realization and recognition
56 Ridiculous deal
57 Commander of the Ichikingu kingdom
58 Aland Alastair's identity
59 Shiran vs Aland
60 Unexpected phenomenon
61 Sudden negotiations
62 2nd round battle
63 Improved combat quality
64 The highlight of the 2nd round fight
65 End of 2nd round fight
66 Dominate
67 Inheritance negotiations and agreements
68 The process of determining Aland's fate
69 Research magic reset techniques
70 Great success
71 Justification and recognition
72 The final phase of the adventure
73 Controversy and resolution
74 Unreasonable
75 Change of battle atmosphere
76 End of fight
77 Terpaksa Ditamatkan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
The start of the adventure
2
Evaluation
3
Aptitude testing
4
Over power
5
Recognition
6
Fame
7
Approach
8
Girls feeling
9
Coronation
10
Introduction
11
Girls competition
12
Simulation
13
Concentration & Firmness
14
First success
15
History & plan
16
The start of the journey
17
Contract
18
Evolution
19
Misunderstand
20
Clarification
21
The first stage of the competition
22
Self-intropection
23
The second stage of the competition
24
Enigma
25
Deal
26
Sekushi vs Ryugo
27
Shiran vs Sekushi
28
Shiran vs Ryugen
29
Continuation of the fight
30
Victory
31
Honesty
32
Truth
33
Fact
34
Ryugen's perfect evolution
35
Visit
36
Partnership legalization
37
Statement
38
The realm of the elven race kingdom
39
Information gathering process
40
Unique introduction
41
The girls' new rival
42
Anxiety
43
Reality
44
Miwaku's struggle
45
Strange phenomenon
46
Revealing the facts of the phenomenon
47
Shiran's vision
48
Pros and cons
49
Dig your own grave
50
Proof of explanation
51
The fact of Miwaku's identity and Shiran's explanation
52
Some engineering and deal
53
Simulation battles and competitions
54
Peak fighting intensity
55
Realization and recognition
56
Ridiculous deal
57
Commander of the Ichikingu kingdom
58
Aland Alastair's identity
59
Shiran vs Aland
60
Unexpected phenomenon
61
Sudden negotiations
62
2nd round battle
63
Improved combat quality
64
The highlight of the 2nd round fight
65
End of 2nd round fight
66
Dominate
67
Inheritance negotiations and agreements
68
The process of determining Aland's fate
69
Research magic reset techniques
70
Great success
71
Justification and recognition
72
The final phase of the adventure
73
Controversy and resolution
74
Unreasonable
75
Change of battle atmosphere
76
End of fight
77
Terpaksa Ditamatkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!