Di alun-alun kerajaan Kyuoko tepatnya disebuah arena pertarungan, tengah terlihat sangat banyak masyarakat yang berkumpul untuk menyaksikan pertarungan.
Tentu saja yang akan bertarung tidak lain, Shiran melawan Kyukingu dan selanjutnya akan melawan Daitai.
Mengingat status serta ketenaran Kyukingu dan Daitai, maka tidak heran jika yang datang menonton sangat bnyak bahkan hampir seluruh warga kerajaan Kyuoko.
Namun ada juga diantara mereka yang penasaran dengan Shiran yang akan menjadi lawan mereka.
Salah satunya adalah Kirei yang tidak lain putri tunggal dari Kyukingu yang mendengar kabar pertarungan tersebut saat sang penjaga datang menyampaikan pesan Kyukingu kepada Daitai di sekolah sihir kerajaan.
Saat ini kebetulan Kirei seumuran dengan Shiran yang mana ia mempunyai karakter yang sangat berambisi untuk menjadi kesatria terhebat di kalangan wanita maupun pria seumurannya.
Bakatnya sendiri, bisa dikatakan langka di dunia ini yang mana saat usianya yang sekarang ia telah menguasai beberapa tekhnik sihir tingkat tinggi.
Sehingga, saat mendengar kabar Shiran seorang pria yang seumurannya berkesempatan melawan gurunya yang tidak lain adalah Daitai, iapun menjadi tertarik dan penasaran akan seberapa hebatnya Shiran Sehingga mendapatkan kesempatan tersebut.
Di samping itu, jiwa bersaingnya juga mulai berkobar ingin membandingkan dirinya dengan Shiran.
Tentu saja sebagai seorang putri kerajaan, ia memiliki khusus untuk menonton pertarungan yang dapat dengan jelas menyaksikan pertarungan yang akan berlangsung.
Saat ini Shiran, Kyukingu, dan Daitai telah tiba diarena pertarungan.
Namun karena saran dari Shiran dan Kyukingu yang meminta agar arenanya diperluas, arena yang biasanya berisi hingga ratusan ring kali ini hanya menjadi satu ring yang sangat besar.
Sehingga, bahkan dari tempat khusus untuk Kirei tidak dapat dengan jelas melihat dengan jelas wajah Shiran yang berada ditengah arena bersama Kyukingu dan Daitai.
Namun hal itu hanya membuatnya sedikit kecewa, karena yang ingin ia saksikan adalah kemampuannya dan bukan tampangnya.
Sementara itu ditengah arena, Shiran dan Daitai yang baru bertemu tentu saja saling menyapa dan berkenalan terlebih dahulu.
Menilai dari penampilannya, Shiran dapat memperkirakan usia Daitai yang kira-kira 25 tahun.
Memegang gelar panglima diusia tersebut, Shiran yakin bahwa Daitai merupakan salah satu talenta jenius di dunia ini yang membuat ia semakin bersemangat untuk bertarung dengannya.
Melihat ekspresi antusias Shiran, Daitai hanya tersenyum penuh makna saat berkata
"Hehe,, sepertinya dik Shiran sangat ingin bertarung denganku.
Tenang saja, asalkan kau tidak terluka parah saat melawan yang mulia maka pertarungan kita akan segera berlangsung.
Yah, itupun jika kau masih dalam kondisi prima.
Bukankah akan membosankan kau beralasan tidak dalam kondisi prima saat kalah dariku."
katanya.
Shiran pun dengan santai menjawab
"Hehe,, kak Daitai memang sangat suka bercanda.
Tapi, terimakasih atas nasehatnya !
Aku akan berusaha agar tidak mengecewakanmu !"
katanya dengan senyum santai.
Kyukingu yang bersama mereka, juga tidak ingin kalah dan segera masuk dalam percakapan
"Hehe,, Dasar jiwa anak muda yang sangat suka bersaing.
Apakah kalian melupakanku ?"
Katanya sembari bercanda.
Dengan itu, suasana mulai sedikit mencair disertai tawa mereka bertiga.
Sesuai rencana, pertarungan pertama adalah Shiran vs Kyukingu yang ahli dalam seni beladiri pedang.
Dengan keahliannya tersebut ia mendapat gelar "Nine blade" yang tentu saja gelar tersebut hasil perpaduan dengan statusnya sebagai raja kerajaan Kyuoko.
Shiran sendiri, sebenarnya ahli dalam semua jenis senjata yang kemampuannya setara pada setiap senjata yang ia gunakan.
Namun karena Kyukingu hanya hebat dengan pedang, iapun memutuskan untuk memakai pedang.
Adapun asal keahliannya tersebut berasal dari memadukan serta memodifikasi semua teknik yang ia pelajari menjadi teknik ori miliknya.
Sekali lagi Kyukingu dibuat terkagum saat mengetahui itu sekaligus bertambah antusias dan sangat ingin melawan Shiran.
Saat mereka sedang asyik berbincang-bincang, segala persiapan pertarungan akhirnya telah siap.
Tanpa membuang waktu, Shiran dan Kyukingu segera mengambil posisi mereka masing-masing dan siap bertarung.
Di dalam arena, Kyukingu telah mengeluarkan pedangnya dari sarungnya serta memasang kuda-kuda bertarung yang menunjukkan ia akan segera menyerang.
Berbeda dengan Shiran yang hanya berdiri tegap sambil memegang gagang pedangnya yang masih dalam sarungnya.
Melihat itu, Kyukingu merasa aneh sehingga ia segera menegur
"Hehe,, apakah sekarang kau mulai ragu untuk melawanku hingga tidak dapat menarik pedangmu ?"
Katanya mencoba memanas-manasi Shiran.
Tidak menghiraukan provokasinya, Shiran dengan santai menjawab
"Haha,, yang mulia memang suka bercanda !
Bukannya aku tidak ingin menarik pedangku hanya saja seperti inilah gaya bertarungku.
Jadi, yang mulia bisa menyerang kapan saja anda mau !"
balasnya.
Kyukingu pun membalas
"Oh, baiklah kalau begitu !
Maka aku tidak akan sungkan !"
tepat diakhir ucapannya, ia segera menyerang Shiran dengan gerakan klasik namun cukup cepat.
Gelar "Nine blade" ternyata bukan hanya sebuah pajangan melainkan kemampuan nyata Kyukingu yang disetiap tebasannya masing-masing mengeluarkan 9 mata pedang.
Pada serangan tersebut Kyukingu menebaskan lebih dari 10 tebasan yang berarti kurang lebih 100 mata pedang yang menuju kearah Shiran.
Disisi Shiran, sebagai orang yang diserang hanya dengan santai menarik pedangnya dan berhasil menghalau semua serangan tersebut.
Dengan itu, Kyukingu kembali mundur untuk menjaga jarak sekaligus bersiap menerima serangan balasan dari Shiran.
Namun Shiran kembali menyarungkan pedangnya dan tetap berdiri tegap seperti sebelumnya.
Melihat itu, Kyukingu sekali lagi heran serta sedikit kesal karena merasa diremehkan sehingga ia menegur
"Hehe,,Kuakui kau memiliki cukup kemampuan untuk menghalau semua seranganku.
Namun, bukankah kau terlalu meremehkanku hingga tidak memberikan serangan balasan ?"
Tegurnya.
Menanggapi teguran tersebut, Shiran segera mengklarifikasi dengan berkata
"Hehe,, yang mulia berpikir terlalu jauh.
Beginilah caraku bertarung !"
katanya.
Mendapat jawaban seperti itu, Kyukingu tidak lagi ingin berdebat saat ia membalas
"Sudahlah, Mulai dari sini aku akan mengeluarkan semua tehnik terbaikku.
Mari kita lihat sejauh mana kau akan bertahan dengan cara bertarung seperti itu !"
Seperti sebelumnya tepat diakhir ucapannya ia segera menyerang sambil meneriakkan "2 in 1".
Seperti nama tekhniknya, setiap tebasannya menjadi 2 serta 2× lebih cepat dan kuat pula dibandingkan saat ia menyerang dengan gerakan sederhana sebelumnya.
Shiran pun menanggapi dengan mengucapkan "Auto Recive" dan berhasil menahan semua serangan tersebut yang meskipun jumlah, kecepatan, dan kekuatannya meningkat 2× dari sebelumnya.
Gagal dengan serangan itu, Kyukingu segera melancarkan serangan kedua "3 in 1"
yang berarti kali ini meningkat 3× yang juga berhasil ditahan Shiran masih dengan "Auto Recive".
Hal itu terus berlanjut hingga serangan keenam Kyukingu "6 in 1" dan masih belum bisa juga menembus pertahanan Shiran yang terus menggunakan "Auto recive".
Dengan itu, Kyukingu kembali menjaga jarak sambil menenangkan pernapasannya yang sedikit terengah-engah.
Sementara itu, Shiran tetap berdiri tegap seperti sebelumnya dan kembali menyarungkan pedangnya yang bahkan posisi ia berdiri masih ditempat semula.
Menyaksikan dan mengalami semua itu, Kyukingu dibuat sangat terkagum serta sedikit terpukul sehingga dengan nada masam ia menyatakan
"Hufft,, luar biasa !
Aku mengaku kalah !"
katanya lemah sambil menyarungkan pedangnya yang tidak lagi sanggup ia ayunkan karena telah mengeluarkan sangat banyak tenaga saat menggunakan tekniknya.
Menerima penyerahan tersebut, Shiran malah kebingunan saat membalas
"Eh ?
Apakah hanya itu ?
Menurut pennilainku tentang tekhnik yang anda gunakan seharusnya bisa terus berkembang hingga mungkin tidak terbatas.
Apakah penilaianku salah ?"
Tanyanya penasaran, karena selama ini ia belum pernah menganalisis sesuatu yang telah ia lihat apalagi alami.
Untungnya penilaian tersebut tidak salah setelah diklarifikasi oleh Kyukingu yang menjawab
"Hehe,, bukan hanya seni beladiri bahkan kemampuan analisismu sangat baik.
Ya, peilaianmu memang tepat !
Nama asli teknik ini sebenarnya "Infinite slash".
Namun karena sekarang tidak ada yang dapat menguasainya secara sempurna, maka dibagi menjadi tak hingga bagian.
Saat ini, pengguna terbaik teknik ini adalah raja dari kerajaan Ichioko yang menguasai hingga 11 bagian.
Saya sendiri, memang sangat memalukan karena baru sampai sejauh ini."
Katanya dengan nada masam sembari merendahkan diri sendiri.
Menyaksikan itu, Shiran sedikit merasa bersalah karena mengungkit salah satu luka terpendam Kyukingu sehingga dengan cepat ia menghibur
"Hehe,, yang mulia terlalu merendahkan diri.
Sudahlah, selama anda tidak pernah berhenti berusaha aku yakin anda juga akan mencapai atau bahkan melampaui tingkat tersebut."
katanya dengan nada serius.
Mendengar hiburan tersebut, Kyukingu tidak tahu mau menangis atau tertawa akan kepayahan Shiran dalam menghibur.
Namun berkat itu, perlahan keresahannya berkurang diganti dengan rasa penasaran saat mengingat tekhnik yang digunakan Shiran saat melawannya.
Iapun segera balas bertanya
"Berbicara tentang tekhnik, bukankah tekhnik pertahananmu yang sangat baik ?
Sehingga aku tidak dapat menggeser posisimu sedikitpun.
Apakah itu tekhnik "absolut defense" ?"
tanyanya penasaran.
Merenung sejenak, Shiran segera mengklarifikasi
" "Absolut defense" ?
Mungkin serupa, namun teknik yang tadi aku gunakan mungkin lebih baik dari itu."
katanya santai.
Mendengar itu, secara spontan Kyukingu membalas
"Apa ?
Apakah masih ada tekhnik pertahanan yang lebih baik dari "absolut defense" ?"
tanyanya sembari menaikkan nada suaranya saking terkejutnya.
Masih dengan santai Shiran menjawab
"Begitulah !
Apakah anda ingin melihatnya ?"
balasnya menghiraukan keterkejutan Kyukingu.
Sekali lagi dengan spontan Kyukingu menjawab
"Tentu saja !"
katanya dengan antusias.
Shiran pun membalas lagi
"Baiklah !
Namun, sebelum itu sebaiknya anda mempersiapkan mental terlebih dahulu !"
Katanya kemudian segera mengambil posisi seperti sebelumnya saat akan bertarung dengan Kyukingu.
Mendengar kalimat terakhir Shiran, Kyukingu sedikit kebingungan namun tetap mengikuti saran tersebut dan mulai mengatur mentalnya.
Sementara itu, Shiran telah siap melakukan gerakkan yang membuat Kyukingu tanpa sadar bergetar seluruh tubuhnya saat melihat pergantian kuda-kuda Shiran yang sangat mirip dengannya saat akan mengeksekusi tekhnik "infinite slash".
Dan dengan mengucap "revenge", Shiran segera melakukan gerakan yang sangat mirip dengan gerakan Kyukingu sebelumnya saat mengeksekusi 6 bagian "infinite slash".
Hingga selesai dengan gerakannya, tidak ada satupun kesalahan atau perbedaan dalam gerakan Shiran yang membuat Kyukingu tidak henti-hentinya berdebar.
Untungnya ia mengikuti saran Shiran untuk menguatkan mental, jika tidak mungkin ia akan pingsan akibat shock berat.
Diikuti Shiran yang baru saja menyarungkan pedangnya, sorakan penonton yang sangat kegirangan pun terdengar dengan sangat keras meneriakkan berbagai pujian untuknya.
Bahkan Kirei dan Daitai secara naluri dan tanpa sadar berdiri memberikan tepuk tangan dari tempat mereka masing-masing.
Bagaimana tidak, bahkan Kyukingu yang termasuk jenius dalam generasinya mendapatkan pencapaian tersebut setelah 20 tahun latihan.
Namun bagaimana Shiran ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
𝑀𝑖𝑠𝑏𝑎𝒉𝑢𝑙🔹
like aja lah 👍👍
2021-01-10
0
Dewi Cahaya
over POWER Nano desu
2021-01-03
1
pembacasetia
over
2020-11-08
1