Masih di arena pertarungan, setelah Shiran menampilkan kelebihan dari tekhnik "Auto Recive", secara resmi pertarungannya dengan Kyukingu berakhir dengan dia sebagai pemenang.
Adapun pertarungannya dengan Daitai akan dilakukan sesuai prosedur yakni, 15 menit kedepan setalah istirahat.
Dengan itu, Shiran dan Kyukingu kembali ke loby dimana tempat Daitai menyaksikan pertarungan mereka sekaligus menunggu gilirannya.
Setibanya di loby, mereka di sambut oleh senyum penuh makna dari Daitai saat berkata
"Sungguh pertarungan yang hebat !
Sepertinya aku telah meremehkanmu yang bahkan tidak dapat digeser sedikitpun oleh yang mulia sebagai ahli seni beladiri pedang terbaik di kerajaan ini."
Katanya sembari melontarkan pujian.
Dengan senyum santai, Shiran pun membalas
"Hehe,, kak Daitai terlalu menilai tinggi diriku.
Jika itu pertarungan nyata dimana yang mulia mengeluarkan semua kemampuannya, mungkin hasilnya tidak akan seperti itu."
jawabnya.
Mendengar jawaban tersebut, Daitai dan Kyukingu saling memandang sambil menampilkan ekspresi heran diwajah mereka seolah tidak pernah mereka menduga Shiran akan menjawab seperti itu.
Dengan nada penasaran, Kyukingu mencoba mengklarifikasi
"Hehe,, Kamu memang sangat pintar bercanda !
Atas dasar apa kamu mengatakan itu ?"
katanya sembari menyangkal.
Menatap Kyukingu dengan tatapan mendalam, Shiran menjawab
"Hmmm,, sepertinya yang mulia tidak ingin mengakuinya.
Maka aku akan berterus terang bahwa, sebenarnya aku sangat percaya diri dengan hasil pengamatanku mengenai kemampuan lawan bertarungku yang sejauh ini belum pernah salah.
Begitu pula saat kita bertarung tadi, dimana aku mendapati anda masih menyimpan kekuatan terpendam anda yang aku rasa itu sangat besar.
Adapun alasan mengapa anda tidak mengeluarkannya, aku mempunyai 2 spekulasi.
Pertama, kekuatan tersebut bisa menyebabkan kerusakan yang sangat parah bahkan di seluruh penjuru kerajaan.
kedua, kekuatan besar seperti itu memerlukan bayaran mahal sehingga tidak layak untuk dikeluarkan dalam pertandingan uji coba seperti tadi."
Jelasnya secara detail.
Dengan jawaban itu, Kyukingu dan Daitai sekali lagi saling memandang untuk beberapa saat lalu saling mengangguk isyarat mereka sepemikiran.
Setelah itu, Kyukingu kembali mengklarifikasi
"Huffh,, sepertinya tidak ada yang bisa lepas dari pengamatanmu.
Namun, kedua spekulasimu masih kurang tepat yang mana alasan aku tidak menggunakannya yakni, selain bisa menimbulkan kerusakan area yang sangat parah, kekuatan tersebut adalah kekuatan khusus yang dimiliki para raja untuk membela dan mempertahankan kerajaannya.
Mungkin kamu telah mendengar dari Meishu bahwa perang antara 9 kerajaan kerap terjadi.
Menurutmu, apa yang membuat peperangan tersebut selalu berakhir dengan tidak adanya kerajaan yang jatuh ?
Jawabannya tidak lain karena adanya kekuatan tersebut yang menyeimbangkan semua kekuatan para raja yang bahkan lebih kuat dari para panglima summon.
Hal ini sekaligus menjadi salah satu alasan kami yang selalu melakukan pemanggilan calon panglima selain untuk membantu melawan bangsa iblis, kalian akan kami jadikan sebagai perbandingan kekuatan mewakili kerajaan yang memanggil kalian.
Itulah kebenarannya !"
Jelasnya secara detail pula.
Setelah mencerna informasi tersebut, Shiran merenung beberapa saat sebelum bertanya
"Menurut penjelasan yang mulia, aku menyimpulkan bahwa terdapat suatu sistem yang mengatur keseimbangan dunia ini.
Apakah yang mulia bisa memberitahuku tentang sistem tersebut ?"
Tanyanya penasaran.
Menilai dari bobot pertanyaannya, Kyukingu segera mengerti alasan atas rasa penasaran Shiran yang tidak lain bisa membantu kebuntuan yang sedang ia alami.
Namun dengan nada masam Kyukingu menjawab
"Huffh,, sayang sekali akupun tidak begitu mengetahuinya dengan jelas.
Namun kami meyakini bahwa hal tersebut adalah kehendak para dewa."
jawabnya ambigu.
Seperti yang diharapkan, Shiran menghela nafas kecewa saat membalas
"Huffh,, sepertinya masih membutuhkan banyak waktu dan usaha untuk memecahkan kebuntuan ini."
gumamnya dengan nada masam pula.
Melihat itu, Kyukingu segera menghibur
"Hehe,, tidak perlu terlalu kecewa !
Bukankah sebelumnya aku telah berjanji akan membantu masalahmu ini ?
Apakah aku terkesan seperti orang yang tidak dapat diandalkan ?"
Hiburnya sembari bercanda.
Sambil tersenyum malu, Shiran mengklarifikasi
"Hehe,, yang mulia sangat pandai bercanda !
Aku hanya sedikit kecewa karena merasa telah melewatkan salah satu petunjuk yang penting."
Katanya.
Sebelum Kyukingu membalas, dengan rasa penasaran Daitai segera masuk kedalam percakapan
"Ehem,, memangnya masalah seperti apa yang bisa membuat dik Shiran sampai resah seperti ini ?"
tanyanya yang dari tadi memendam rasa penasaran saat mengamati percakapan mereka.
Shiran pun menjawab tanpa menyembunyikan apapun bahkan menyebutkan alasannya.
Mendengar alasan Shiran yang tidak lain mempertanyakan jati dirinya sendiri, Daitai tidak tahu mau menangis atau tertawa saat ia menjawab
"Hmmm,, baiklah !
Maka ayo buat perjanjian !"
katanya serius.
Menanggapi itu, dengan sedikit penasaran Shiran membalas
"Oh ?
Perjanjian seperti apa ?"
tanyanya.
Dengan senyum penuh makna Daitai menjawab
"Menurut informasi yang aku dengar, dik Shiran mengaku mempunyai kemampuan seni beladiri yang setara dengan seni sihirmu.
Setelah menyaksikan pertarunganmu dengan yang mulia, saya berspekulasi akan menerima hasil yang tidak bedah jauh dengan itu.
Jadi, saya ingin membuat perjanjian seperti ini :
Pada saat pertarungan kita sebentar, saya akan mengakui kekalahan di awal pertandingan.
Sebagai gantinya, saya ingin melihat salah satu sihir pertahanan terbaik anda dalam menahan sihir serangan terbaikku pula.
Bagaimana ?"
Jelasnya secara rinci.
Shiran pun membalas
"Oh ?
Lalu taruhannya apa ?"
tanyanya semakin penasaran saat melihat senyum penuh makna diwajah Daitai.
Masih dengan senyum penuh makna Daitai kembali menjawab
"Jika dik Shiran dapat menahan seranganku maka saya bersedia untuk ikut serta dalam membantu memecahkan kebuntuanmu.
Namun jika kau tidak bisa, maka kau harus memanggilku guru selama berada di dunia ini.
Bagaimana ?"
Jawabnya sembari menyiratkan niatnya yang ingin membantu Shiran secara tidak langsung sekaligus ingin menyaksikan salah satu tehnik sihir pertahanan terbaik Shiran yang ia yakin akan dapat menahan serangannya.
Shiran pun segera memahami niatnya yang dengan senang hati ia mengiyakan
"Baiklah, maka perjanjian disepakati !"
katanya sambil menjabat tangan Daitai.
Dengan itu, mereka bertiga kembali bercakap santai sembari menunggu waktu pertarungan Shiran Vs Daitai.
Yang topiknya masih terkait dengan hasil pertarungan sebelumnya, terutama mengenai teknik "Auto recive" Shiran yang mereka kira suatu tekhnik peniru tekhnik lawan.
Namun diklarifikasi Shiran dengan menjelaskan bahwa seperti nama tekniknya, cara kerja tekhnik tersebut sebenarnya menahan sekaligus menyimpan tekhnik serangan musuh yang jika di padukan dengan "revenge" secara otomatis akan menghasilkan serangan serupa dengan serangan musuh sebelumnya.
Dengan itu, baik Kyukingu maupun Daitai sangat terkagum akan betapa praktis dan over powernya tekhnik tersebut yang bahkan bisa digunakan untuk melawan teknik sihir.
Tanpa terasa, waktu istirahatpun berakhir yang berarti telah tiba untuk pertarungan selanjutnya.
Tanpa membuang waktu Shiran dan Daitai secara bersamaan masuk kedalam arena yang disambut dengan sangat meriah oleh penonton.
Meskipun sorakan mereka sempat memudar saat mendengar penyerahan Daitai, mereka kembali bersorak saat Daitai menyampaikan kesepakatan antara ia dan Shiran tanpa mengucapkan adanya taruhan dalam kesepakatan tersebut.
Setelah itu, Shiran dan Daitai segera ke posisi masing-masing dan mulai menyiapkan teknik mereka masing-masing.
Disisi Daitai, mengangkat salah satu tangannya sambil mengucapkan "Darkness sun" sebuah bola hitam berbentuk matahari sebesar atap arena muncul tepat di atas mereka dengan tinggi sekitar 100 meter.
Menanggapi itu, Shiran berseru spontan
"Hey-hey-hey,,, apakah kak Daitai ingin membunuh semua orang disini ?"
serunya namun tetap tenang.
Daitai pun dengan santai menjawab
"Hehe,, maka keselamatan mereka berada di tanganmu !
Semoga beruntung !"
Diakhir ucapannya ia segera menurunkan tangannya diikuti jatuhnya matahari hitam tersebut.
Masih dengan santai dan percaya diri, Shiran membalas
"Baiklah,, maka aku akan berusaha agar tidak mengecewakanmu !"
Jawabnya yang kemudian mengucapakan "Anti magic area" sambil menjentikkan jarinya.
Namun tidak ada apapun yang terjadi hingga menyebabkan kepanikan cukup besar diantara penonton yang mulai meronta mencari jalan keluar.
Berbeda dengan Daitai yang masih sangat tenang dan mulai mengamati matahari hitam secara serius menantikan terjadinya pertunjukan yang luar biasa.
Betul saja, saat matahari hitam tepat berada di atap arena, tanpa meniggalkan jejak sedikitpun matahari hitam tersebut lenyap pada setiap sisinya yang akan jatuh kedalam arena.
Diikuti lenyapnya seluruh sisi matahari hitam, Suara tepuk tangan yang disertai tawa Daitai terdengar
"Puk-puk-puk,, hahaha,, sungguh menakjubkan.
Sekalipun aku tidak menduga akan pertunjukan seluar biasa ini."
Serunya takjub melebihi ekspetasinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
𝑀𝑖𝑠𝑏𝑎𝒉𝑢𝑙🔹
semangat kk 😘
2021-01-24
0
pembacasetia
enak sekali
2020-11-08
1
Gempar Bodro Irawan
mantap Thor lanjutkan,,tetap semangat
2020-10-03
0