Bab 16. Menandatangani Kontrak.
Tubuh nomor 9 sampai terangkat ke atas setinggi satu meter sebelum akhirnya jatuh ke lantai arena. Di sisi lain Kevin segera mundur sekitar 5 langkah dengan sangat cepat. Nomor 9 segera bangun dan berusaha menstabilkan dirinya.
Kepalanya sangat pusing seolah baru saja di hantam oleh palu godam yang sangat berat. Telinganya bahkan sampai berdengung saking kerasnya pukulan itu.
Tiba tiba...
WUSH ! DUAG !
Tidak di sangka sangka Kevin sudah melompat tinggi dan melakukan gerakan Flying Jump Knee yang sangat keras ke arah kepala lawannya. Dengan panik Nomor 9 segera mengarahkan tangannya untuk menutupi wajah.
Dia mengerahkan seluruh kekuatan yang ada di dalam tubuhnya dan di pusatkan di telapak tangannya yang mulai mengeras seperti besi. Tapi sepertinya serangan itu terlalu kuat dan cepat hingga akhirnya nomor 9 kembali jatuh dan pingsan di lantai arena.
BRUGH !
Bunyi suara tubuh yang jatuh di lantai membuat suasana menjadi hening untuk sesaat. Namun detik berikutnya..
PROK ! PROK !
PROK ! PROK !
"Woaah ! Gila, hebat sekali ! Pertandingan yang benar benar seru !" Kata seorang penonton.
"Hahaha ! Kau benar, tidak aku sangka Penantang baru bernama "Black Mask" bisa mengalahkan nomor 9 si Tangan Besi yang terkenal brutal dan ganas. Tidak sia sia aku menonton pertandingan malam ini." Ucap penonton yang lain.
Di arena saat ini..
Pembawa acara segera maju ke depan dan memberikan sambutan yang meriah.
"Ladies and gentleman ! Wow Wow Wow ! Malam ini kita akan menjadi saksi dari sejarah legenda baru pertandingan kali ini di menangkan oleh Sang penantang "BLACK MASK."
"Mari kita sekali berikan tepuk tangan yang meriah." Ucap pembawa acara sambil mengangkat tangan Kevin dan mengumumkan kemenangannya.
PROK ! PROK !
PROK ! PROK !
Semua orang bertepuk tangan dengan s agar bersemangat. Darah mereka mendidih seolah merekalah yang saat ini sedang bertarung di arena.
Suasana menjadi tenang saat pembawa acara mengangkat tangannya
"Ladies and gentleman ! Karena sang penantang telah memenangkan pertandingan, maka sang penantang dengan nama "Black Mask" berhak mendapatkan hadiah sebesar 100 milyar rupiah, sekaligus resmi menjadi anggota dengan nomor 9 dari kelompok 1."
Di tempat lain.
Ruang VIP, meja nomor 5.
Nathan melihat pertandingan itu dengan ekspresi terkejut di wajahnya. Dion dan Rendra pun juga sama. Mereka tidak menyangka jika adik kelas mereka itu bisa mengalahkan petarung nomor 9 si Tangan Besi, orang terkuat nomor 2 dari kelompok 1.
Setelah tertegun sejenak ketiganya pun tersenyum kecut. Barulah mereka menyadari betapa besarnya jarak di antara mereka. Namun yang membuat ketiganya kagum adalah, meskipun sekuat itu Kevin sama sekali tidak sombong seperti kebanyakan kultivator kuat lainnya.
Di sangat santai bahkan terkesan low profile. Di sisi lain mata David bersinar dengan terang. Setelah mengonfirmasi kekuatan Kevin dia semakin yakin untuk membuat kontrak kerja sama.
Bisa mengalahkan nomor 9 dari kelompok 1 sudah membuktikan jika dia adalah orang yang sangat kuat. Bahkan dia berencana untuk memberikan bayaran yang cukup tinggi jika rencananya nanti berhasil.
Saat Ini Kevin baru saja turun dari arena dan di bawa ke tempat VVIP. Sebuah ruangan ekslusif yang hanya di dapatkan oleh 3 Anggita terkuat dari kelompok 1. Perlu di ketahui jika kelompok 1 adalah kelompok terkuat dari 10 kelompok yang ada.
Kemudian di bawahnya ada kelompok 2, kelompok 3 dan seterusnya. Untuk tiga anggota terkuat akan mendapatkan hak istimewa berupa Kartu VVIP berwana ungu. Atau yang disebut dengan Diamond Card. Syaratnya harus menandatangani kontrak.
Saat Kevin masuk di sambut dengan baik Oleh salah Satu staf Perusahan. Bisa di bilang dia adalah Staf yang memiliki posisi tinggi dan di khususkan untuk merekrut para petarung berbakat seperti Kevin saat ini.
"Selamat malam Tuan Kevin, perkenalkan nama saya adalah Ridwan. Saya adalah salah satu Orang tugaskan khusus oleh perusahaan untuk merekrut talenta berbakat seperti anda."
"Seperti yang telah terjadi di pertandingan tadi. Anda telah memenangkan tempat ke 2 dengan mengalahkan nomor 9 dari kelompok 1. Anda secara otomatis akan menempati tempat itu sekarang."
"Namun itu hanyalah apa yang tertulis secara lisan saja. Anda bebas menentukan untuk menempati posisi itu atau tidak. Dan kami tentu saja akan memberikan hadiah sebesar 100 milyar rupiah atas kemenangan anda."
"Tapi jika anda berniat untuk menempati posisi itu anda harus bergabung dengan perusahaan kami secara resmi dan bersedia mengikat kontrak. Silahkan anda bisa membacanya."
Ridwan kemudian menyodorkan sebuah map hitam yang di dalamnya terdapat kertas kontrak yang harus Kevin tanda tangani jika setuju.
Kevin pun menerimanya dan membacanya dengan seksama. Saat dia membacanya dia melepas topengnya karena merasa tidak nyaman. Dan betapa terkejutnya Ridwan saat tau ternyata orang yang ada di depannya ini masihlah sangat muda. Umurnya sekitar 17 tahun.
Dan itu benar benar membuatnya tercengang sampai tidak bisa berkata kata.
Di sisi lain Kevin saat ini masih membaca ini Kontrak tersebut dengan hati hati. Dan akhirnya setelah beberapa saat dia memahami semuanya.
Kontrak tersebut di antaranya adalah
Dalam satu bulan minimal harus bersedia menerima 2 tantangan.
Bersedia mengikat kontrak dengan perusahaan minimal selama 3 tahun.
Di larang keras melakukan kejahatan, seperti membunuh saat pertarungan berlangsung.
Di larang keras menggunakan obat obatan terlarang seperti narkoba dan sejenisnya.
Di larang menyebar luaskan keberadaan arena tarung bebas di media sosial demi kenyamanan bersama.
Saat mengikat kontrak dengan perusahaan di larang untuk keluar atau bekerja sama dengan perusahaan lain sebelum masa kontrak habis.
Setelah mengikat kontrak maka anggota harus selalu bersih dari catatan kriminal dan harus lulus tes kesehatan. Jika anggota terbukti melakukan tindakan kriminal maka kontrak akan di batalkan secara sepihak.
Itulah 7 persyaratan yang terlukis dalam kontrak. Di katakan sebuah perusahaan karena arena tarung bebas sendiri tersembunyi dengan sangat aman di bawah tanah. Dan di permukaan ini adalah bisnis restoran mewah sekaligus perhotelan mewah.
Keistimewaan menjadi anggota resmi adalah
1 Memiliki VVIP Card atau VVIP Diamond Card. Dengan Card ini anggota bisa masuk ke "Arena Tarung Bebas" dengan nyaman tanpa di pungut biaya.
Menjadi tamu VVIP perusahaan. Di berikan satu ruangan pribadi di Hotel milik Perusahaan yang lengkap dengan makanan mewah.
Anggota akan di berikan sebuah rumah mewah pribadi lengkap dengan para pekerjanya.
Mendapatkan jaminan kesehatan dengan kelas VIP di Rumah Sakit Kota Justisia dan satu buah mobil Sport.
5.Di berikan sebuah Black Card yang bisa menyimpan dan menarik uang tanpa batas. Black Card ini sudah terhubung dengan seluruh Bank yang ada di Dunia.
Mengenai Black Card, dari yang Kevin fahami pastilah hanya orang tertentu saja yang mengetahui tentang Black Card ini. Karena ini bukalah kartu yang bisa di miliki oleh sembarangan orang. Namun dia akan segera memilikinya jika menandatangani kontrak.
Setelah selesai membaca kontrak, jantung Kevin berdetak kencang. Dia tidak mengira jika pertandingannya melawan nomor 9 akan berimbas pada perekrutan anggota resmi. Dan isi kontraknya juga tidak main main.
Secara garis besar Kevin sama sekali tidak keberatan. Dia hanya perlu tanda tangan dan semuanya akan beres. Akhirnya tanpa pikir panjang Kevin pun berkata
"Baiklah, aku menerimanya."
Dia pun meraih pena yang ada di sampingnya dan menandatangani kontrak itu secara langsung. Dengan begitu saat ini dia resmi menjadi anggota kelompok 1 di arena tarung bebas sekaligus secara sah mengikat kontrak dengan perusahaan.
Melihat Kevin menandatangani kontrak, Ridwan tersenyum puas. Dan berkata
"Selamat Tuan Kevin mulai sekarang anda akan menjadi anggota resmi kelompok 1 di arena tarung bebas." Ucap Ridwan sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
Tanpa Ragu Kevin pun menyambutnya dan mereka berjabat tangan. Setelah itu Kevin juga di beri beberapa kertas formulir pendaftaran untuk mengisi data diri dan dia juga meminjamkan KTP nya, agar lebih mudah dalam mengurus beberapa hal.
Seperti pembuatan SIM A dan juga pembuatan kartu Black Card. Kevin juga harus masuk ke ruang kesehatan untuk melakukan beberapa tes terkait dengan data kesehatan yang akan di verifikasi sebagai syarat kontrak sebelumnya.
"Baiklah Tuan muda Kevin, kartu SIM A dan juga Black Card anda akan selesai dalam beberapa jam. Harap anda sabar menunggu. Jika mau anda bisa beristirahat di sini, atau anda juga bisa kembali ke ruang VIP dan bergabung bersama dengan teman teman anda sebelumnya." Ucap Ridwan.
"Baiklah, aku akan kembali ke ruang VIP bersama dengan teman temanku saja." Jawab Kevin.
Setelah berbincang dan membicarakan beberapa hal akhirnya Kevin pun keluar dari ruang VVIP. Sebelum pergi ke ruang VIP, dia terlebih dahulu pergi ke kamar mandi sekedar untuk mencuci muka agar terasa lebih segar.
Setelah dia keluar dari kamar mandi, Kevin berjalan santai menuju ruang VIP tempat teman temannya berada.
Tapi saat melewati sebuah ruangan indera pendengarannya yang tajam mendengar suara teriakan yang penuh kemarahan tapi juga ketakutan, tidak lama kemudian suara Isak tangis pun terdengar.
"Reno, hanya karena aku menolak menjadi pacarmu, beraninya kamu melakukan hal ini kepada keluargaku ? Mentang mentang keluargaku memiliki perusahaan kecil yang menjalin kerja sama dengan perusahaan ayahmu. Teganya kamu menghancurkan keluarga kami."
"Gara gara kamu ayahku terkena serangan jantung dan harus di rawat di rumah sakit. Ayahku juga harus membayar kerugian karena proyek pembangunan yang terhenti di tengah jalan dengan total milyar puluhan milyar rupiah. Dasar bajingan brengsek tak punya hati nurani, kamu sungguh tak tahu malu." Teriak seseorang gadis dengan sekuat tenaga.
Alya adalah gadis yang sangat cerdas, meskipun dia masih muda tapi dia bisa mengambil alih kepemimpinan perusahaan dan bertahan dengan baik sejauh ini. Meskipun di hantam dengan berbagai protes dan keluhan. Dia anak tunggal sekaligus yang akan menggantikan ayahnya menjalankan bisnis perusahaan.
Dia tidak pernah putus asa dan terus berusaha. Kedatangannya kemari selain menjadi petarung kuat untuk menjadi bodyguard yang melindungi. Juga mencari investor yang bersedia bekerja sama dengan perusahaannya.
Dia tahu ini tidak akan mudah, tapi dia tidak akan menyerah. Perusahaan kecilnya sendiri adalah perusahaan yang memiliki progres yang baik untuk berkembang, perusahaan yang menjalan bisnis properti, dan Real estate. Sayangnya itu di jebak oleh perusahaan Raksasa milik kelurga Reno.
"Hahaha Alya ! Kamu terlalu naif. Di Dunia ini yang kuat lah yang berkuasa. Yang lebih kaya menekan yang lebih miskin. Itu adalah hukum dunia ini. Salahkan keluargamu yang miskin."
"Baiklah, begini saja, aku akan memberikan keringanan. Selama kamu mau menjual perusahan ayahmu itu, dan mau tidur denganku malam ini, aku jamin ayahmu akan mendapatkan perawatan terbaik di Rumah Sakit Kota Justisia ini, Bagaimana dengan itu ? Kata Reno dengan angkuhnya.
Perusahaan keluarga Reno memang sengaja menekan perusahaan milik keluarga Alya dengan melakukan penyuapan bahkan ancaman pembunuhan yang membuat para pekerja yang bekerja sama dengan keluarga Alya ketakutan. sehingga mereka mengundurkan diri bahkan beberapa investor ada yang memutuskan kerjasama secara sepihak.
Mendengarnya tubuh Alya mulai gemetar karena marah bercampur sedikit takut. Namun matanya menyiratkan ras jijik yang teramat sangat. Dua bodyguardnya sudah di lumpuhkan bahkan sahabatnya juga di ikat dan mulutnya di tutup dengan lakban hitam
Ya, seperti yang di jelaskan sebelumnya dia dan sahabatnya nekad masuk ke Stadion bawah tanah tama tarung bebas untuk merekrut orang dari anggota 10 kelompok. Dia bermaksud untuk mencari pelindung bagi keluarganya dan sekaligus mencari investor."
Di luar Ruangan.
Hmm, suara ini terdengar familiar. Dimana ya aku pernah mendengarnya.
Setelah mendengar suara itu Kevin merasa akrab dan mulai mengingat ingat.
"Oh, aku tahu. Dia bajingan lucu yang memberikan aku uang 100 juta saat itu." Gumam Kevin akhirnya bisa mengingat dengan jelas setelah mendengar suaranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments