Bab 14. Arena Tarung Bebas.
Setelah berkendara kurang lebih dua jam akhirnya Kevin Nathan dan yang lainnya pun sampai. Kevin sendiri tidak menyangka jika ternyata tempatnya lumayan jauh. Kali ini Kevin memakai masker karena tidak ingin mencuri banyak perhatian. Dia ingin berjalan dengan nyaman.
Suasana ramai langsung memenuhi indera penglihatan Kevin. Banyak sekali anak muda seumuran dirinya baik itu laki laki ataupun perempuan. Baik itu tua ataupun muda.
Semuanya datang dengan menggunakan pakaian yang mewah dan mahal. Bahkan Kevin juga melihat banyak orang orang yang memakai jas mewah di ikuti oleh beberapa Bodyguard berbadan kekar di belakang mereka.
Setelah memarkirkan memarkirkan motor sport masing masing, keempatnya pun segera berjalan santai menuju lokasi yang juga di tuju oleh semua orang.
Tapi saat ini dahi Kevin berkerut. Ekspresi keheranan melintas di matanya. Tidak seperti yang dia bayangkan. Mereka semua justru ada di sebuah Restoran mewah dengan bangunan 3 lantai. Ad juga plakat nama yang sangat besar dengan tulisan Garden Restaurant.
Melihat ekspresi keterkejutan di wajah Kevin Dion tidak bisa menahan tawa. Dia jadi teringat saat dulu, untuk pertama kalinya dia di ajak oleh Nathan ke tempat ini.
Ekspresinya saat itu sangat mirip dengan Kevin saat ini. Dia juga terkejut dan bertanya tanya kenapa dia justru berada di restoran mewah.
"Ayo sudah, masuk saja, jangan banyak berfikir. Nanti kamu juga akan tahu sendiri."
Kata Dion merangkul bahu Kevin dan mengajaknya berjalan masuk di ikuti oleh Nathan dan Rendra.
Kevin pun hanya mengangguk ringan dan menurut saja. Pasalnya, ini kali pertamanya dia datang ke tempat yang mewah, megah, dan berkelas seperti ini.
Tidak lama kemudian mereka semua masuk. Saat ini Kevin bisa melihat area dalam yang luas dan mewah. Banyak sekali meja bundar dan 5 kursi yang di atur melingkar mengelilinginya. Di dukung dengan dekorasi yang indah dan elegan sehingga sangat nyaman untuk bersantai.
Bahkan untuk sejenak Kevin punya ide acak, jika dia kaya nanti, dia akan membangun restoran mewah seperti ini khusus untuk ibunya.
Tiba tiba Nathan menarik Kevin yang masih asyik memandangi area sekitar. Mau tidak mau akhirnya dia pun mengikuti dan fokus pada tujuan utama mereka.
Keempatnya segera berjalan menuju tempat khusus untuk memesan menu makanan. Saat mereka tiba, mereka di sambut dengan ramah oleh seorang pria paruh baya. Dengan senyuman di wajahnya pria paruh baya itu berkata
"Selamat datang di Garden Restaurant, apa yang ingin anda pesan tuan ?
"Kami memesan Pesta Berdarah untuk 4."
Kata Nathan dengan suara ringan tapi agak di kecilkan, dia mengeluarkan kartu VIP khusus miliknya.
Kartu itu mirip seperti kartu ATM dengan berwarna emas yang terlihat indah. Dion dan Rendra juga mengeluarkan kartu VIP mereka masing masing.
Di sisi lain Dion berbisik kepada Kevin.
"Pesta berdarah adalah kode saat kita ingin menonton arena tarung bebas."
Mendengar itu Kevin pun mengangguk mengerti. Tadinya dia bingung, karena dia benar benar awan dalam hal ini.
Di sisi lain pria paruh baya mendengar ucapan Nathan pun berkata dengan sopan
"Owh, biaya masuknya 10 juta rupiah per orang seperti biasa dan selamat bersenang-senang Tuan muda, anda bisa mengikuti ikuti pria itu untuk mengantar anda."
Dia tidak bisa tidak merubah sikapnya, karena hanya orang orang kaya sajalah yang bisa memiliki kartu VIP dan membayar harga mahal untuk melihat pertarungan bawah tanah.
Mendengar harga 10 juta rupiah, Kevin membelalakkan matanya. Dalam hati dia membatin.
"Gila ! Mahal sekali."
Dion dan Rendra hanya tertawa geli melihat tingkah Kevin yang menurut mereka sangat lucu. Kemudian Nathan segera membayarnya dan mereka semua pun mengikuti petugas yang tadi di tunjuk oleh Si pria paruh baya. Mereka di ajak menuruni tangga dan berhenti di sebuah Lift.
Lalu, mereka semua masuk dan di lift itu pun turun dengan cepat ke bawah. Lima belas menit kemudian. Mereka semua keluar dari lift dan kembali di ajak berjalan lurus kurang lebih 300 meter.
Kevin hanya diam dan terus mengikuti tanpa banyak bicara. Setelah berjalan sekitar 300 meter. Kevin bisa melihat ada sebuah dinding yang sangat tinggi dan juga luas.
Di tengah tengah dinding itu ada sebuah pintu kayu yang di jaga oleh dua orang berjas hitam dengan badan tinggi dan kekar. Tidak jauh dari sana ada sebuah meja yang di jaga oleh seorang wanita dewasa yang di perkirakan umurnya sekitar 27 tahun.
Petugas yang mengantarkan Kevin, Nathan dan juga yang lainnya berhenti dan berkata
"Saya hanya punya wewenang untuk mengantarkan sampai di sini saja Tuan, permisi."
Kemudian tanpa menunggu jawaban, dia berbalik dan pergi ke tempatnya semula.
Keempatnya maju ke meja yang di jaga oleh wanita dewasa itu dan Nathan sebagai perwakilan maju ke depan dan berkata
"Ini kartu VIP saya dan dua teman saya Nona Selina !"
Wanita itu kemudian menerimanya, Saat itu juga matanya melihat tulisan Kartu VIP NATHAN ATMAJA, RENDRA WIRATAMA, DION MAHENDRA. yang tertulis jelas di sana, dia tersenyum dengan sangat ramah dan berkata
"Ternyata itu Tuan muda Nathan, Tuan muda Rendra dan. Tuan muda Dion. kartu VIP anda semua sudah masuk list absen untuk meja nomor 5 Selamat bersenang-senang, eh tunggu sebentar, sepertinya ada wajah baru di sini" Ucap wanita itu.
"Ya, dia adalah anggota baru kami, namanya Kevin. Jawab Nathan.
Kevin pun langsung melepas maskernya dan menyapa Selena dengan sopan.
"Salam kenal Nona Selena, saya Kevin." Serunya sambil tersenyum.
Seolah bagaikan sihir, senyum Kevin memang tidak main main. Bahkan Selena di buat linglung untuk beberapa detik, sebelum9 akhirnya bisa kembali menguasai dirinya.
Dia pun membalas sapaan Kevin.
"Salam kenal Tuan Muda Kevin. Jadi Anda adalah anggota baru Tuan Nathan ya, baiklah saya mengerti. Karena anda masih baru, apakah anda juga ingin mendapatkan kartu VIP ? Tanya Selena dengan ramah.
Kevin yang di tanya pun tampak kebingungan. Akhirnya Nathan lah yang menjawabnya.
"Buatkan saja kartu VIP emas sama dengan kami bertiga, dia baru pertama kali datang ke tempat ini jadi masih perlu beradaptasi."
"Oh, begitukah ? Baiklah saya mengerti, saya akan segera mengurus kartu VIP untuk Tuan Muda Kevin, biayanya masih sama seperti sebelumnya." Kata Selena dengan ramah.
"Ya, aku mengerti." Jawab Nathan yang langsung mengeluarkan black Card miliknya untuk di gesekkan ke mesin pembayaran.
Tidak butuh waktu lama untuk proses pembayaran selesai.
"Baiklah Tuan Muda, silahkan masuk ruang VIP terlebih dahulu. Pembuatan kartu VIP sedang di proses, Jika sudah selesai, nanti akan ada petugas yang mengantarnya ke meja anda."
Nathan pun mengangguk ringan. Selena melirik dua penjaga pintu dan menganggukkan kepala.
Dua penjaga pintu yang mengerti pun langsung membuka pintu dan mempersilahkan keempatnya masuk.
Saat masuk ke pintu itu barulah mata Kevin terbelalak lebar. Ruangan yang Kevin masuki benar benar mirip seperti stadion sepak bola. Hanya saja di tengah ruangan ada sebuah arena yang mirip seperti arena MMA.
Lalu sejauh mata memandang banyak sekali kursi kursi yang di atur melingkar mengelilinginya stadion khusus untuk para penonton. Jika perkiraan Stadion ini luasnya hampir 500 meter.
Tempat ini tampak megah dan sangat mewah.Entah berapa banyak uang yang harus di gelontorkan untuk mendanai pertandingan seperti ini.
Nathan kembali menarik tangan Kevin yang masih memandang aea sekitar dengan tatapan penuh ingin tahuan.
"Ayo kita langsung ke ruangan VIP." Ucap Nathan yang di balas anggukan singkat dari Kevin. Sementara Dion dan Rendra mengikuti dari belakang. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menemukan ruangan VIP itu.
Disana Kevin kembali menemukan dua orang berjas hitam yang menjaga ruang VIP.
Para penjaga ruangan mempersilahkan Nathan dan yang lainnya masuk setelah mereka menunjukkan kartu VIP mereka.
*****
Di dalam ruang VIP.
Nathan, Kevin dan yang lainnya baru saja duduk dengan santai di meja nomor 5. Tiba tiba terdengar suara yang familiar di telinga ketiganya tapi tidak dengan Kevin karena dia masih baru.
"Haha, aku kira kalian bertiga tidak akan datang, Nathan, Rendra, Dion !" Kata seorang Tuan muda yang badannya tinggi tegap dan juga atletis. Tuan muda itu seumuran dengan Nathan.
Dia juga merupakan salah satu tamu VIP.
Latar belakangnya sangat dalam, dan keluarganya adalah orang yang cukup berpengaruh di kota Justisia. Namanya David Anggara. Di belakangnya ada seorang pria paruh baya berjas hitam dan dua Bodyguard dengan baju yang sama.
"Tentu saja kami akan datang David. Aku dengar nomor nomor 9 dari kelompok 1 akan turun malam ini." Jawab Nathan dengan santai mewakili yang lainnya.
"Iya, kulkas berjalan itu memang akan turun malam ini. Huh mengingat gaya bertarungnya yang brutal aku bahkan sampai tidak bisa berkata kata." Kata David dengan sedikit ketakutan tapi juga ada kekaguman yang melintas di matanya.
Mendengar itu Nathan terkekeh.
"Memang begitulah gayanya saat dia berada di atas Arena. Jawab Nathan.
Kemudian mata David melirik Kevin yang sedari tadi diam. Dia pun bertanya
"Sepertinya kalian tidak hanya bertiga tapi juga membawa orang lain, apakah dia anggota baru kalian ? Tanya David dengan rasa ingin tahu.
"Ya, dia anggota keempat kami. Namanya Kevin." Kali ini Dion yang menjawab.
Di sisi lain Kevin pun membuka maskernya dan menyapa. Saat melihat Wajah tampan Kevin semua orang langsung terkejut. Terutama bagi para gadis gadis kaya yang ada di ruangan VIP juga.
"Halo, salam kenal. Namaku Kevin." Ucap Kevin sambil tersenyum.
"Halo bro ! Namaku David, tapi lihatlah, wajahmu yang cantik menarik begitu banyak perhatian, hahaha !" Balas David sambil tertawa lebar.
Mendengar itu sudut bibir Kevin berkedut. Tapi dia juga tidak menyangkalnya. Bagaimana pun itu adalah Resiko menjadi pria tampan.
"Huh, mau bagaimana lagi, tidak mungkin juga aku memakai masker sepanjang waktu. Itu akan sangat merepotkan." Keluh Kevin sambil menghela nafas tak berdaya.
"Haha,kamu orang yang cukup menarik. Baiklah selamat menonton. Kita bisa berbincang lain waktu." Kata David tersenyum ramah yang di balas anggukan kecil dari Kevin.
Setelah itu Kevin pun fokus pada layar lebar yang ada di ruangan VIP. Itu adalah layar yang langsung di menghubungkan dengan tempat di sekitar arena. Jadi para tamu VIP bisa menyaksikan dengan tenang dan santai tanpa hambatan apapun.
"Kevin, karena kamu baru. Aku akan memberikan beberapa informasi umum tentang para petarung di area dan apa yang di sebut kelompok seperti yang aku bicarakan dengan David sebelumnya." Kata Nathan.
"Ya, kebetulan aku juga penasaran dengan hal itu." Jawab Kevin.
Dan mengalir lah penjelasan Nathan yang lumayan panjang. Membuat Kevin berulang kali menganggukkan kepalanya.
*****
Masih di ruang VIP meja nomor 3.
"Tuan Muda, anggota yang di bawa oleh Tuan Muda Nathan tidak sesederhana yang terlihat." Kata pria paruh baya yang sedari tadi ada di samping David. Namanya Bima. Dia adalah penjaga yang sudah melindungi Davin dari kecil. Orang yang bahkan sudah David anggap seperti pamannya sendiri.
"Hmm, begitukah ? Aku tidak menyangka paman punya penilaian yang tinggi pada anak itu." Jawabnya.
"Menurutku, meskipun dia sudah lumayan pandai menyembunyikan auranya, tapi aku masih bisa merasakan sedikit kebocoran energi dari tubuhnya, bisa di pastikan jika tingkat kekuatannya mirip denganku yaitu Nascent Core tahap awal." Kata Bara.
"Apa ? Dia sudah mencapai tingkat Nascent Core tahap awal ? Apakah paman serius ?" Tanya David yang langsung melebatkan matanya.
"Ya, jika bicara soal seniman bela aku tidak pernah bercanda Tuan Muda." Jawabnya.
"Hahaha, itu berita bagus. Aku harus membangun hubungan yang baik dengannya. Degan begitu aku bisa memenangkan pertandingan kompetisi beladiri di acara tahunan keluarga melawan saudara saudaraku yang lain sehingga aku bisa mengukuhkan posisiku sebagai pewaris keluarga Anggara." Kata David dengan bersemangat. Dia menatap Kevin dengan tatapan berapi api seolah baru saja menemukan harta karu langka di Dunia.
"Saya juga setuju Tuan Muda. Jika dia berada di pihak anda sudah pasti kemenangan akan berpihak pada anda." kata Bara.
Di sisi lain, tiba tiba tubuh Kevin sedikit bergetar.
"Sial, kenapa aku tiba tiba merinding ya." Batinnya kebingungan. Dia baru saja mendengarkan semua penjelasan Nathan dengan panjang lebar. Sehingga di mengerti dengan jelas gambaran umum tentang Arena tarung bebas ini. Namun tiba tiba dirinya merinding tanpa sebab.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
kwon dae
/Frown/
2025-02-24
0
abyman😊😊😊
Hahahaha
2024-11-18
1