Bab 7. Aku Yang Sekarang Bukanlah Aku Yang Dulu.
Aksi kejar kejaran pun terjadi. Dua orang dewasa mengendarai motor Vixion keluaran terbaru, saat ini sedang di kejar oleh seorang remaja dengan motor tua Supra X tahun 2000.
Kejadian ini mengejutkan banyak orang, belum lagi aksi mereka sangat ugal ugalan tidak ada satupun yang mau mengalah.
Di sisi lain orang yang mencuri tas itu begitu marah. Wajahnya merah padam dengan kegigihan pemuda di belakang mereka. Faktanya meskipun mereka menaiki motor Vixion keluaran terbaru, namun pencopet yang satunya, yang ada di depan jelas terlihat tidak profesional.
Di bawah tekanan temannya yang terus menyuruhnya untuk menambah kecepatan di barengi dengan mencari jalan keluar untuk melarikan diri. Jelas dia sangat panik dan tidak bisa berkonsentrasi.
Di tambah dengan banyaknya orang dimana mana, perasaan gugup karena takut tertangkap segera menghantui fikirannya. Akibatnya di suatu momen, dia salah berbelok hingga berakhir di sebuah gedung kosong yang sepi, namun kanan kirinya di kelilingi oleh tembok tinggi.
Jika ingin pergi dari sana harus putar balik. Dan di sinilah akhirnya kesempatan Kevin untuk menyergap keduanya datang. Dengan seringai main main di berkata
"Serahkan tas itu, berlutut dan katakan dengan lantang jika kalian berdua orang jelek dan aku tuan muda tampan sambil menampar wajah kalian sendiri sebanyak 100×, maka aku akan mengampuni nyawa kalian berdua." Kata Kevin sombong.
Dia sengaja mengeluarkan kata kata sombong dan provokatif seperti ini setelah membaca berbagai jenis novel online. Seseorang akan sangat marah saat harga diri mereka di hina dan di rendahkan.
Benar saja, setelah mendengar ejekan bocah di depannya, dua orang pencopet itu merasa sangat geram. Wajah mereka merah padam dan ekspresi ganas melintas di mata keduanya.
Selama mereka menjadi penjahat amatiran, mereka tidak pernah di permalukan sedemikian rupa. Sehingga amarah mereka benar benar meledak saat ini.
"Brengsek ! Beraninya bocah sepertimu bicara lancang ! Tapi baiklah karena kamu menghalangi pekerjaan kami, maka mat..
PLAK ! PLAK !
Tiba tiba dua tamparan keras dari Kevin mendarat di wajah mereka. Kepala mereka Berdengung, sehingga untuk waktu sesaat mereka linglung, Melihat ada kesempatan Kevin segera merebut tas itu dengan mudah. Lalu dia juga berkata dengan galak.
"BACOT ! Aku tidak punya banyak waktu untuk di sia siakan dengan sampah masyarakat seperti kalian. Lupakan soal berlutut, rasakan hukuman kalian." Kata Kevin yang langsung mencengkeram bagian bawah paling sensitif keduanya dengan kedua tangannya.
"Argh ! Argh ! Sakit ! A ampun!"
Teriak keduanya dengan kencang. Mata kedua pencopet itu terbuka melebar. Kekuatan yang begitu besar langsung membuat mereka lemah dan pandangan mereka menjadi buram.
Gerakan Kevin sangat cepat dan kuat, sehingga keduanya yang sebagai manusia biasa sama sekali tidak bisa menghindar. Sekali lagi Kevin meremasnya dengan sedikit lebih kuat dan mengangkat tangannya sedikit ke atas.
"Arrggh !"
Karena rasa sakit yang teramat sangat akhirnya keduanya pun pingsan dengan mata yang memutih.
"Huh, baru begitu saja sudah pingsan,dasar payah ! Ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.
Lalu dia segera mengetik angka 110 untuk menghubungi kantor polisi. Dalam percakapannya dia berkata jika ada pencurian namun tersangka yang berhasil di tanggap dan di tinggalkan di gedung kosong.
Setelah memberikan alamat dimana dia berada, Kevin pun langsung pergi dari sana tanpa memperdulikan dua orang yang pingsan itu.
Singkat cerita, dengan mengendarai motor tuanya, Kevin kembali ke tempat dimana gadis cantik pemilik tas itu berada. Tapi kali ini dia tidak lagi di tempat itu.
Melainkan sudah duduk beristirahat di pos ronda yang ada di sekitar tempat sang gadis kecopetan.
Di sekitarnya ada beberapa gadis sebayanya yang berusaha menenangkannya.
Kevin pun turun dari motornya, bermaksud untuk menyerahkan tas itu. Dia melepaskan helmnya dan berkata dengan ringan.
"Permisi kak, ini tas kakak. Tadi saya berhasil mengejar pencurinya dan merebut kembali tas ini." Kata Kevin tiba tiba membuat gadis gadis yang ada di pos ronda itu menoleh secara reflek.
Saat melihat wajah tampan Kevin yang bagaikan artis Korea. Mata mereka semua terbelalak lebar. Bahkan gadis pemilik tas itu juga tertegun di tampat. Matanya tidak berkedip dengan tatapan terpesona.
Kevin pun tersenyum kecut. Lalu dia segera mengangkat tangan gadis itu dan memberikan tasnya.
"Ini kak, tas nya. Lain kali hati hati ya !" Ucapnya tersenyum lembut, kemudian dia kembali memakai helmnya dan berjalan menuju motor tuanya.
Saat suara mesin motor Kevin terdengar barulah gadis gadis itu tersadar kembali dari keterkejutannya. Begitu juga dengan gadis cantik pemilik tas itu.
"Aduh bodohnya aku ! Kenapa tidak meminta nomornya !" Kata salah seorang dari mereka tiba tiba memecah keheningan.
Kata kata itu langsung membuat yang lainnya tersadar, dan mereka semua sangat menyesal karena melewatkan kesempatan langka yang kapan bisa mereka dapatkan kembali.
*****
Malam harinya.
Pukul 18.30
Saat ini Kevin dan kedua orang tuanya sedang berkumpul di meja makan. Ketiganya makan dengan tenang tanpa berbicara sedikit pun.
Baru setelah selesai makan, mereka semua berbincang bincang. Bagas membuka obrolan terlebih dahulu.
"Nak, bagaimana rasanya bekerja di proyek bangunan perumahan untuk pertama kalinya ?
Tanya Bagas dengan senyum misterius. Dia tidak sabar mendengar anaknya mengeluh tentang betapa beratnya pekerjaan itu.
"Sangat menyenangkan Pak, aku bisa mengeluarkan banyak keringat dan bertemu dengan banyak orang orang yang ramah dan baik. Aku juga di ajari bagaimana caranya mengaduk pasir dengan semen. Dan menurutku itu cukup seru."
"Hah !"
Kali ini mulut Bagas terbuka lebar. Dia melongo dan sama sekali tidak menduga jawaban dari anaknya akan seperti itu.
Kemudian dia bertanya lagi.
"Apakah kamu tidak lelah ?" Tanya Bagas lagi.
"Lelah ? Tidak Pak ! Aku justru merasa sangat sehat dan segar setelah menggerakkan otot otot tubuhku untuk bekerja." Kata Kevin menjelaskan dengan antusias sambil tersenyum lebar. Terlihat jika dia sangat menikmati pekerjaannya.
"Hmm !"
Mendengar cerita anaknya Bagas hanya bisa menghela nafas panjang. Akhirnya dengan suara yang terdengar pasrah di berkata
"Ya sudahlah, terserah kamu saja lah Nak. Lalu kamu sudah rapi sekali, mau kemana ?
"Ya ke Cafe bang Rangga lah pak, kan jam 19.00 harus sudah ada di sana." Jawab Kevin merasa aneh dengan pertanyaan bapaknya itu.
"Oh iya,Bapak lupa." Ucapnya sambil menepuk jidatnya sendiri. Tapi setelah itu banyak kerutan di dahinya seolah sedang memikirkan sesuatu saat menatap anaknya dalam dalam. Begitu juga dengan sang Ibu. Lambat laun ekspresi keduanya menjadi semakin rumit.
Kevin yang melihatnya hanya tersenyum kecil dan berkata.
"Bapak dan ibu tidak usah banyak fikiran, aku sama sekali tidak kelelahan. Justru aku sangat menikmati pekerjaan yang aku lakukan , itung itung mencari pengalaman di dalam kerasnya kehidupan, hehehe." Katanya sok bijak.
Kemudian dia keluar rumah, setelah mencium punggung tangannya ayah dan ibunya.
Keduanya orang tuanya hanya bisa menghela nafas panjang setelah mendengar jawaban anak semata wayangnya itu.
30 kemudian, Kevin tiba di Cafe milik Bang Rangga. Di Cafe itu ada sebuah papan besar yang di hiasi dengan lampu warna warni yang berkedip kedip terlihat sangat keren.
Di papan itu terukir sebuah kata "R.C" singkatan dari Rangga Cafe. Kevin memarkirkan motornya dan melepas helmnya. Setelah itu dia melangkah masuk ke dalam Cafe yang ternyata sudah lumayan ramai.
Seketika Cafe yang tadinya ramai menjadi hening saat Kevin masuk. Semua mata para pengunjung tertuju padanya, khususnya lawan jenis. Melihat semua perhatian tertuju padanya Kevin hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecut.
Dia sedikit menarik sudut bibirnya dan berjalan seperti biasa ke bagian dapur di belakang untuk menyapa teman temannya sekaligus menggantikan shift nya.
Setelah Kevin pergi suara heboh para gadis gadis langsung terdengar.
"Gila, ganteng banget sih itu cowok ! Bisa kenalan gak ya kira kira !" Ucapnya dengan suara yang penuh dengan pengharapan. Dan masih banyak lagi komentar komentar serupa yang meluncur dari bibir para gadis itu.
*****
"Assalamualaikum guys." Sapa Kevin.
"Waalaikum salam." Jawab beberapa orang yang ada di dalam. Mereka terkejut melihat pemuda tampan yang masuk ke dalam dapur khusus para pekerja Cafe.
Bahkan sebagian pekerja wanita ada di sana linglung saat melihat Kevin. di mata mereka Kevin memancarkan kharisma yang luar biasa dan pesona yang membuat mata sulit untuk berkedip.
Tidak lama kemudian terdengar suara dari salah satu pekerja. Dia adalah seorang pemuda berusia 19 tahun bernama Fadil.
Dia berkata
"Maaf, mas nya ini siapa ya ? Kalau mau pesan silahkan di sana mas, ini ruang khusus untuk para pegawai."
Fadil menunjuk tempat di luar yang khusus untuk para pelanggan memesan menu.
Mendengar pertanyaan aneh dari rekan kerjanya itu membuat Kevin ingin tertawa, tapi dia menahannya. Agar tidak menimbulkan banyak kecurigaan dia langsung menjawab pertanyaan Fadil.
"Ada apa denganmu mas Fadil, ini aku Kevin. Aku juga pegawai di sini, masak tidak boleh masuk." Ucapnya sambil terkekeh.
"Apa ? Ka kamu Kevin ? Serius ?"
Ucap Fadil tercengang. Yang lainnya juga terkejut. Mata mereka terbuka lebar, mereka tidak percaya jika orang yang ada di depan mereka adalah Kevin.
"Ya serius lah, masak bohong." Kata Kevin menggelengkan kepalanya tak berdaya.
"Sebentar, coba buktikan kalau kamu memang benar benar Kevin ? Kata seorang Pria gemuk berusia 23 tahun. Pria gemuk bernama Bimo.
Menurut Bimo, jika orang yang di depannya adalah Kevin pasti dia tahu beberapa hal yang bisa meyakinkan mereka.
"Hmm..
Kevin berfikir sebentar Lalu kemudian dia menjawab.
"Yang ini Bang Bimo, hobinya bikin kopi hitam tanpa gula, ini Bang Fadil yang selalu nasehatin kita semua untuk selalu bersihin dan rapi'in meja sebelum Cafe tutup.
Terus, yang ini mbak Sarah, yang ini Mbak Fika, dan yang 3 yang lainnya terakhir Nadia, yang hobinya selalu ngegosip bareng Ana dan Nayla." Kata Kevin sambil tersenyum memandang tiga serangkai yang selalu akrab itu.
Setelah mendengar semua penuturan Kevin, akhirnya mereka yakin. Jika orang yang ada di depannya benar benar Kevin teman kerja mereka.
"Gila kamu Vin ! Kok sekarang kamu beda banget ? Bisa jadi ganteng gini ! Oprasi plastik dimana kamu ? Tanya Bang Fadil sambil memiting leher Kevin.
Sementara Kevin yang di tiping lehernya hanya terkekeh melihat kelakuan teman kerjanya itu.
Akhirnya dia pun menjawab
"Panjang ceritanya, tapi singkatnya sih, aku dapat pil ajaib dari seorang kakek kakek. dia bilang kalau aku minum pil itu aku bakalan jadi tampan, karena penasaran ya sudah aku telan saja pil nya. Setelah itu bim salabim abra gadabra Bom ! Jadilah aku yang tampan seperti sekarang." Ujarnya dengan cengirannya yang khas.
"Mulutmu ini licin banget ya kaya' Belut, kamu kira aku ini anak TK ! Kata Fadil yang makin memperkuat pitingannya di leher Kevin.
"Aduh aduuh ! Ampuun Bang, ampuuuun, saya tau saya tampan, tapi jangan nodai saya Bang !" Ucap Kevin memelas.
"Dasar Gila ! Kata Fadil yang kesal dan langsung melepaskan pitingannya dari leher Kevin.
Sementara itu, teman temannya yang lain tidak bisa menahan tawa, karena ucapan Kevin yang konyol.
Begitulah waktu akan terus berjalan, dah kehidupan baru Kevin pun akan lebih berwarna sekarang.
Di dalam hatinya terpatri sebuah kalimat
"Mari jalani kehidupan dengan penuh semangat dan percaya diri, karen aku yang sekarang bukanlah aku yang dulu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Sutono jijien 1976 Sugeng
ga sekolah dan balas dendam
2024-10-04
0
🔵 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
kevin berubah, kevin skrg lebih percaya diri..
2024-09-22
1
Bhay angkara
30 apa bang
2024-08-27
0