Bab 10. Tangis Haru Kedua Orang Tua.

Bab 10. Tangis Haru Kedua Orang Tua.

"Jika menganut hukum Dunia Beladiri, maka sah sah saja jika aku memberikanmu hukuman mati bukan ?" Tanya Kevin dengan dingin. Seluruh temperamennya berubah. Aura kultivator ranah Nascent Core (Pembentukan inti) pun memancar dari dalam tubuhnya.

Black Panther yang merasakan aura kultivator ranah "Pembentukan inti" pun tubuhnya gemetar tak terkendali. Bahkan keringat dingin sudah membahasi punggungnya. Dia tahu, jika malam ini mungkin dia akan mati.

Kevin adalah orang bebas. Artinya jika orang lain mengajaknya berteman maka dengan hati dia akan menerima, tapi jika orang lain mengarahkan niat membunuh padanya maka dia pun bisa menjadi lebih kejam lagi.

Setelah menelan "Kacang Energi Spiritual" Kevin mendapatkan berbagai macam pengetahuan dan pandangan yang berbeda dalam kehidupan.

Dirinya yang dulu lemah, cupu, pengecut dan takut takut kini sudah tidak lagi. Di gantikan oleh ketegasan dan rasa percaya diri yang tinggi dalam menjalani hidup.

Baik di Dunia beladiri atau dunia manusia biasa pada umumnya. Semuanya sama. Kelemahan adalah dosa. orang yang lemah bahkan disa di tindas dan di intimidasi dengan sesuka hati.

Kelemahan dalam hal kekuatan, kelemahan dalam hal ekonomi, kelemahan dalam Ilmu pengetahuan. Kelemahan dalam hal kekayaan. Semua itu adalah sebagian rentetan kelemahan yang umumnya ada pada diri manusia.

Bahkan dengan kekuatan dan kekayaan, orang bisa kehilangan moralitasnya sebagai manusia. Dimana pun dan kapan pun, hukum rimba selalu berlaku.

Keadilan bahkan bisa dimanipulasi. Penindasan dalam skala kecil maupun besar telah meraja lela.

Yang kuat dan berkuasa semakin menjadi jadi. Yang miskin dan tak punya daya untuk melawan, di injak injak harga dirinya, bahkan di anggap tidak punya hak untuk bertahan hidup.

Kejam. Dunia ini memang kejam. Tidak, bukan Dunianya yang kejam, manusia itu sendirilah yang merubah Dunia menjadi tempat yang penuh kekejaman. Bahkan nyawanya pun di anggap tak berharga seperti seekor nyamuk yang bisa mati saat di tepuk. Memikirkan ini semua Kevin memejamkan mata.

Dia berfikir, jika dia tidak punya kekuatan maka saat ini dirinya lah yang akan mati. Kematian dan kehidupan sudah jelas ada di tangan Allah. Kevin meyakini hal itu dengan pasti.

Namun ada hal hal atu variabel lainnya yang bisa saja menuntunnya menuju ke kematian yang lebih cepat. Seperti halnya malam ini.

Jika bukan karena pengingat dan ajaran kedua orang tuanya, Kevin pasti sudah meledakkan pembunuh bayaran di depannya menjadi kabut darah. Dia sudah lelah di tindas dan intimidasi. Dia sudah lelah di rendahkan dan di hina selama ini.

Bagaimana menurutmu ? Tanya Kevin sekali lagi dengan tatapannya yang sangat tajam.

Di sisi lain Nathan Rendra dan Dion terdiam membeku. Entah kenapa tubuh mereka juga gemetar saat ini. Mereka juga bisa merasakan kekuatan yang luar biasa dari orang yang telah menolong mereka ini.

Untuk pertama kalinya ketiga orang itu merasa jika mereka selama ini sangatlah konyol. Berfikir anak SMA seperti tak terkalahkan di usia yang sama, tapi saat ini, ada pemuda yang bahkan lebih muda dari mereka tapi kekuatannya jauh melebihi mereka.

Akhirnya mereka hanya bisa menatap kagum pada pemuda yang menolong mereka ini, sepenuhnya ketiga menaruh rasa hormat pada sosok yang belum mereka ketahui namanya ini.

Sementara itu Reno diam membisu, dia terdiam seperti patung es, dan tubuhnya sudah gemetaran sejak tadi. Rasa takut akan kematian langsung menggelayuti benaknya begitu saja.

Dia yang terbiasa sombong, angkuh dan bertindak seenaknya dengan mengandalkan harta dan juga kekuasaan keluarganya saat ini merasa menemui jalan buntu.

Dia merasa sudah salah langkah dan salah memilih lawan. Dari sudut pandang Reno, Kevin bukan manusia. Dia adalah iblis berdarah dingin dalam wujud manusia.

Bahkan dengan seluruh kekuatan dan kekayaan keluarganya dia yakin dia tidak akan lolos dengan mudah. Ketakutan. Untuk pertama kalinya dia merasa sangat takut dan bersumpah tidak akan berurusan dengan Kevin.

Dia frustasi, otaknya tidak bisa berfikir jernih. Dia hanya ingin membuat orang lain cacat dan tidak bisa mengunggulinya. Hanya itu saja. Kenapa itu sulit sekali. Kabur. Ya, dia harus kabur saat ini juga.

Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya dia bangkit dan melangkahkan kakinya untuk pergi. Tiba tiba suara dari belakang pun terdengar.

"Mau kemana ? Mau pergi ? Tidak semudah itu ferguso. Bayar kompensasi dulu lah ?" Kata Kevin dengan senyum main main. Bersamaan dengan itu tekanan ranah Pembentukan inti miliknya juga menghilang.

Lagi pula tekanan itu sangatlah ringan. Hanya sekedar untuk menakut nakuti pembunuh bayaran yang berniat membunuhnya.

"Ko kompensasi apa yang kamu inginkan ? Tanya Reno gugup. Dia sangat ketakutan.

"Hmm...baiklah begini saja, karena kamu orang kaya cukup bayar kompensasi 200 juta saja dan kamu bisa pulang dengan tubuh yang utuh tanpa luka sedikitpun, bagaimana menurutmu ?" Tanya Kevin sambil mengeluarkan senyuman terbaiknya. Tapi dimata Reno senyum itu seperti senyum Iblis yang akan membunuhnya tanpa ragu ragu.

Kalimat "Tubuh yang utuh tanpa luka" membuat Reno menggigil tanpa sadar. Dengan cepat dia menganggukkan kepalanya seperti anak ayam yang sedang mematuk beras.

Dia langsung mengeluarkan ponselnya dan Kevin dengan senang hati menunjukkan nomor rekeningnya. Dalam waktu singkat uang senilai 200 juta rupiah berhasil di terima.

Melihat hal itu Kevin kembali tersenyum dan menepuk pundak Reno.

"Anak baik. Lain kali jagalah sikapmu ! Pergilah !" Ucapnya dengan suara yang begitu dingin di akhir kalimat.

Saat mendengarnya, seketika tubuh Reno menegang. Dengan langkahnya yang cepat dia segera pergi meninggalkan tempat itu.

"Dan kamu ? Bagaimana kita harus menyelesaikan urusan kita ? Kamu juga harus memberikan kompensasi bukan ?

"Kamu menghajar orang malam malam di tempat sepi, itu mengejutkanku dan membuatku sangat ketakutan. Aku terkena serangan panik. Bahkan jantungku berdebar sangat kencang saking gugupnya."

"Sekarang aku harus segera ke dokter untuk memeriksa kesehatan jantungku. Jadi berapa banyak kompensasi yang harus kamu berikan untuk biaya pengobatanku ?" Tanya Kevin panjang lebar sambil tersenyum.

Black Panther tanpa ragu langsung berusaha mengambil ponsel yang ada di kantung celananya dengan susah payah menggunakan tangan kiri, karena tangan kanannya telah hancur dari dalam.

Meskipun demikian dia tidak peduli. Yang paling penting adalah memberikan kompensasi dan segera menjauh dari iblis kejam yang ada di depannya.

Berbeda dengan Black Panther, Nathan dan yang lainnya tidak tahu harus tertawa atau menangis saat mendengar alasan Kevin yang konyol.

Akhirnya setelah berjuang beberapa saat, Black Panther berhasil mengambil ponsel dari saku celananya. Tanpa banyak menunda waktu dia segera mengirimkan uang sejumlah 1 Milyar ke rekening Kevin sebagai biaya kompensasi.

"Hmm, bagus. Kamu tahu bagaimana harus bersikap, sekarang pergilah dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku !" Kata Kevin acuh tak acuh. Dia mempertahankan mode dinginnya.

Padahal dalam hati dia sudah bersorak kegirangan.

"Hahaha, Ibu ! Bapak ! Anakmu kaya ! Hahaha !"

Setelah kepergian Black Panther, Kevin pun berbalik. Dia menatap Nathan, Rendra dan juga Dion.

"Bagaimana keadaan kalian Bang Nathan, Bang Rendra, Bang Dion ?" Tanya Kevin sambil tersenyum ringan.

Mendengar pertanyaan Kevin. Mau tidak mau Nathan dan kedua sahabatnya saling berpandangan dan mengerutkan kening. Dalam benak mereka muncul sebuah pertanyaan

"Apakah dia mengenal kami ? Apakah kami pernah bertemu ?" Batin ketiganya bermonolog.

Nathan yang sudah penasaran pun akhirnya memutuskan untuk bertanya.

"Apakah kamu mengenal kami bertiga ? Tanyanya yang di angguki oleh Rendra dan Dion.

"Hahaha, tentu saja, Namaku Kevin anak tahun kedua, aku juga bersekolah di SMA GARUDA, Selain itu siapa yang tidak mengenal 3 Pilar SMA GARUDA ?" Kata Kevin dengan santai. Tidak ada aura menakutkan sedikit pun dari tubuhnya.

Dia benar benar terlihat seperti remaja pada umumnya tanpa memiliki kekuatan yang spesial. Hal ini membuat Nathan dan yang lainnya kagum. Sungguh kontrol kekuatan yang sangat luar biasa. Fikir mereka.

Setelah itu mereka pun menjawab pertanyaan Kevin.

"Ya, kami baik baik saja, terimakasih telah menolong kami." Ucap Nathan yang akan membungkukkan badan. Karena bagaimanapun di Dunia Beladiri yang kuat lah yang di hormati.

"Hei Bang, jangan seperti ini lah, aku ini lebih muda darimu, anggap saja aku adik dan kalian semua adalah Abangku..hahaha !

Toh, selain itu kita juga satu sekolah. Jadi santai saja." Kata Kevin yang menahan tubuh Nathan.

Setelah mendengar apa yang di katakan oleh Kevin akhirnya Nathan dan yang lainnya benar benar rileks. Keempat orang itu sempat mengobrol dan berbasa basi sebentar sebelum akhirnya berpamitan untuk pulang ke rumah masing masing.

*****

Di perjalanan Kevin pusing memikirkan alasan yang masuk akal untuk ibunya.

"Apakah aku harus sedikit berbohong, dan berkata pada ibu kalau aku mendapatkan uang ini hasil dari investasi saham, Ah lebih baik begitu agar tidak di tanya macam macam." Gumamnya. Lagi pula di juga tidak mencuri

Karena sudah memikirkan alasan yang tepat akhirnya Kevin pun berkendara dengan fikiran yang lebih tenang. Lagipula uangnya100% halal. Bukan hasil dari mencuri. Tapi murni kompensasi.

*****

Keesokan paginya Setelah sarapan pagi bersama Kevin pun bercerita kepada ibunya kalau dia mempunyai uang yang sangat banyak hasil dari memenangkan investasi saham.

Kevin juga menunjukkan Video lewat You tube tentang orang orang yang sukses dalam investasi saham untuk lebih meyakinkan ibunya. Akhirnya Murni pun percaya karena selama ini Kevin memang tidak pernah berbohong. Bagas pun juga sama. Dia percaya dengan putranya.

Dalam hati Kevin berdoa

"Ibu, maafkan Kevin yang berbohong. Tapi uang ini di berikan orang lain, aku tidak mencurinya." batinnya dalam. Hati.

Setelah percaya dengan cerita anaknya, Murni bertanya

"Memangnya kamu menang berapa banyak nak ? Tanya Murni penasaran juga pada akhirnya.

"1,2 Milyar Bu !" Kata Kevin sambil tersenyum.

"Hah !" Kata Bagas dan Murni hampir bersamaan. Mata mereka terbelalak lebar mendengar nominal uang yang sangat besar.

Akhirnya Bagas kali ini yang bertanya kembali kepada anaknya

"Nak, coba ulangi lagi, berapa banyak ?" Tanya Bagas dengan tubuh bergetar.

1,2 Milyar Pak." Kata Kevin sambil tertawa lebar. Kemudian dia mengetik di ponselnya sebentar dan menunjukkan saldo yang ada di rekeningnya kepada kedua orang tuanya.

Melihat angka 12 lalu di ikuti oleh banyak angka 0 di ponsel putranya mau tidak mau Bagas dan Murni pun akhirnya percaya. Jik anaknya benar benar punya banyak uang. Tiba tiba Kevin berkata

"Pak, Buk ! Dengan uang ini kita bisa beli rumah yang lebih baik, kita bisa beli tanah, beli motor, beli mobil pick up seperti yang bapak inginkan, dan ibu juga bisa membuka warung makan seperti yang sering kita bicarakan saat bercanda dulu." Kata Kevin dengan bersemangat.

Mendengar perkataan anaknya, Murni tidak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk tubuh anaknya dengan erat. Sambil terus menerus menangis Murni menggumamkan kalimat yang bisa di dengar jelas oleh Kevin.

"Terima kasih Tuhan, atas anugerah yang kau berikan pada keluarga kami.

Bagas yang melihat istrinya menangis sambil memeluk putranya tanpa sadar juga meneteskan air mata. Dalam hati, dia juga tidak henti hentinya mengucap syukur kepada sang Mata Pencipta atas anugrah yang dia berikan kepada keluarga kecilnya.

Terpopuler

Comments

abyman😊😊😊

abyman😊😊😊

Anak yang baik/Determined//Determined//Determined/

2024-11-18

0

hyun jun

hyun jun

saran gw jan bawa agama bang, soalnya yg baca ga semua org islam
(btw gw kristen salam toleransi)

2024-10-14

2

Dimas S

Dimas S

yakin kompensasi,bukan memeras?🤣

2024-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Mula.
2 Bab 2. Perubahan Drastis.
3 Bab 3. Tiba Di Puskesmas.
4 Bab 4. Tiba Di Puskesmas Bagian 2.
5 Bab 5. Pulang Ke Rumah Dan Kemajuan Tahapan Kultivasi.
6 Bab 6. Hari Pertama Kerja.
7 Bab 7. Aku Yang Sekarang Bukanlah Aku Yang Dulu.
8 Bab 8. Hari Terakhir Bekerja Di Proyek.
9 Bab 9. Satu Pukulan Saja Sudah Cukup Untuk Menghancurkanmu.
10 Bab 10. Tangis Haru Kedua Orang Tua.
11 Bab 11. Apakah Kamu Mau Mati ?
12 Bab 12. Berita Yang Menggemparkan Kota Justisia.
13 Bab 13. Stadion Bawah Tanah, Arena Tarung Bebas.
14 Bab 14. Arena Tarung Bebas.
15 Bab 15. Melawan Nomor 9, Si Tangan Besi.
16 Bab 16. Menandatangani Kontrak.
17 Bab 17. Menandatangani Kontrak Bagian 2.
18 Bab 18. Membantu Alya
19 Bab 19. Peningkatan Kekuatan.
20 Bab 20. Situasi Menegangkan.
21 Bab 21. Pahlawan Negara.
22 Bab 22. Pesawat Asing Yang Mendekati Bumi.
23 Bab 23. Pertarungan Sengit.
24 Bab 24. Memahami Konsep Ruang Dan Waktu.
25 Bab 25. Situasi Genting.
26 Bab 26. Terobosan Tingkat Nascent Soul Tahap 2.
27 Bab 27. Tingkat Ke 6 (Deva Soul/Ranah Pembentukan Jiwa).
28 Bab 28. Ketenangan Sebelum Datang Badai Yang Lebih Besar.
29 Bab 29. Undangan PBB Untuk Menghadiri Peresmian APD. (Asosiasi Pahlawan Dunia.)
30 Bab 30. Peningkatan Kekuatan Fisik Dan Hari Keberangkatan.
31 Bab 31. Tiba Di New York City.
32 Bab 32. Bunuh dirimu Sendiri Dan Serahkan Nyawa Anjingmu! Aku Menginginkannya.
33 Bab 33. Bumi Berada Dalam Ancaman Besar.
34 Bab 34. Bertarung Di Arena Raja.
35 Bab 35.Mendapatkan Lisensi Rank C.
36 Bab 36. Munculnya Gate Merah Di Kota Jepang.
37 Bab 37. Munculnya Gate Merah Di Kota Jepang Bagian 2.
38 Bab 38. Lahirnya Ruby, Gadis Peri Kecil Pelahap Energi.
39 Bab 39. Situasi Menegangkan Dan Lahirnya Dewa Ilmu Pengetahuan.
40 Bab 40. Transformasi Tubuh Fisik Dan Terobosan Tingkat 8 Tahap 3.
41 Bab 41. Kota Jepang Yang Terselamatkan.
42 Bab 42. Sepertinya Dewa Kecil Akan Terlahir.
43 Bab 43. God Ascendant Terkuat Sepanjang Sejarah.
44 Bab 44. Rencana Menuju Planet Bulan.
45 Bab 45. Kekuatan 7 Roh Penjaga.
46 Bab 46. Planet Bulan.
47 Bab 47. Pertemuan Para Pahlawan Dunia.
48 Bab 48. Tiba Di Planet Bulan.
49 Bab 49. Antri.
50 Bab 50. Pertandingan Persahabatan
51 Bab 51. Pertarungan Sengit.
52 Bab 52. Menjadi Penduduk Planet Bulan.
53 Bab 53. Hari Hari Yang Akan Melelahkan.
54 Bab 53. Hari Pertama Bekerja Di Perkebunan.
55 Bab 55. Hari Pertama Bekerja Di Perkebunan Bagian 2.
56 Bab 56. Haus Akan Kekuatan.
57 Bab 57. 800 Ribu Poin Kontribusi Di Dapatkan.
58 Bab 58. Memulai Pekerjaan Di Peternakan.
59 Bab 59. Menanamkan Trauma Dan Kekejaman Yang Nyata.
60 Bab 60. Kevin Vs Lucas.
61 Bab 61. Si Hitam.
62 Bab 62. Mulai Sekarang Namamu Adalah Veer.
63 Bab 63. Kelas Jenius.
64 Bab 64. Luminar Abbys.
65 Bab 65. Di Kepung 12 Monster Serigala Cahaya.
66 bab 66. Inti Kristal Cahaya.
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula.
2
Bab 2. Perubahan Drastis.
3
Bab 3. Tiba Di Puskesmas.
4
Bab 4. Tiba Di Puskesmas Bagian 2.
5
Bab 5. Pulang Ke Rumah Dan Kemajuan Tahapan Kultivasi.
6
Bab 6. Hari Pertama Kerja.
7
Bab 7. Aku Yang Sekarang Bukanlah Aku Yang Dulu.
8
Bab 8. Hari Terakhir Bekerja Di Proyek.
9
Bab 9. Satu Pukulan Saja Sudah Cukup Untuk Menghancurkanmu.
10
Bab 10. Tangis Haru Kedua Orang Tua.
11
Bab 11. Apakah Kamu Mau Mati ?
12
Bab 12. Berita Yang Menggemparkan Kota Justisia.
13
Bab 13. Stadion Bawah Tanah, Arena Tarung Bebas.
14
Bab 14. Arena Tarung Bebas.
15
Bab 15. Melawan Nomor 9, Si Tangan Besi.
16
Bab 16. Menandatangani Kontrak.
17
Bab 17. Menandatangani Kontrak Bagian 2.
18
Bab 18. Membantu Alya
19
Bab 19. Peningkatan Kekuatan.
20
Bab 20. Situasi Menegangkan.
21
Bab 21. Pahlawan Negara.
22
Bab 22. Pesawat Asing Yang Mendekati Bumi.
23
Bab 23. Pertarungan Sengit.
24
Bab 24. Memahami Konsep Ruang Dan Waktu.
25
Bab 25. Situasi Genting.
26
Bab 26. Terobosan Tingkat Nascent Soul Tahap 2.
27
Bab 27. Tingkat Ke 6 (Deva Soul/Ranah Pembentukan Jiwa).
28
Bab 28. Ketenangan Sebelum Datang Badai Yang Lebih Besar.
29
Bab 29. Undangan PBB Untuk Menghadiri Peresmian APD. (Asosiasi Pahlawan Dunia.)
30
Bab 30. Peningkatan Kekuatan Fisik Dan Hari Keberangkatan.
31
Bab 31. Tiba Di New York City.
32
Bab 32. Bunuh dirimu Sendiri Dan Serahkan Nyawa Anjingmu! Aku Menginginkannya.
33
Bab 33. Bumi Berada Dalam Ancaman Besar.
34
Bab 34. Bertarung Di Arena Raja.
35
Bab 35.Mendapatkan Lisensi Rank C.
36
Bab 36. Munculnya Gate Merah Di Kota Jepang.
37
Bab 37. Munculnya Gate Merah Di Kota Jepang Bagian 2.
38
Bab 38. Lahirnya Ruby, Gadis Peri Kecil Pelahap Energi.
39
Bab 39. Situasi Menegangkan Dan Lahirnya Dewa Ilmu Pengetahuan.
40
Bab 40. Transformasi Tubuh Fisik Dan Terobosan Tingkat 8 Tahap 3.
41
Bab 41. Kota Jepang Yang Terselamatkan.
42
Bab 42. Sepertinya Dewa Kecil Akan Terlahir.
43
Bab 43. God Ascendant Terkuat Sepanjang Sejarah.
44
Bab 44. Rencana Menuju Planet Bulan.
45
Bab 45. Kekuatan 7 Roh Penjaga.
46
Bab 46. Planet Bulan.
47
Bab 47. Pertemuan Para Pahlawan Dunia.
48
Bab 48. Tiba Di Planet Bulan.
49
Bab 49. Antri.
50
Bab 50. Pertandingan Persahabatan
51
Bab 51. Pertarungan Sengit.
52
Bab 52. Menjadi Penduduk Planet Bulan.
53
Bab 53. Hari Hari Yang Akan Melelahkan.
54
Bab 53. Hari Pertama Bekerja Di Perkebunan.
55
Bab 55. Hari Pertama Bekerja Di Perkebunan Bagian 2.
56
Bab 56. Haus Akan Kekuatan.
57
Bab 57. 800 Ribu Poin Kontribusi Di Dapatkan.
58
Bab 58. Memulai Pekerjaan Di Peternakan.
59
Bab 59. Menanamkan Trauma Dan Kekejaman Yang Nyata.
60
Bab 60. Kevin Vs Lucas.
61
Bab 61. Si Hitam.
62
Bab 62. Mulai Sekarang Namamu Adalah Veer.
63
Bab 63. Kelas Jenius.
64
Bab 64. Luminar Abbys.
65
Bab 65. Di Kepung 12 Monster Serigala Cahaya.
66
bab 66. Inti Kristal Cahaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!