Bab 15. Melawan Nomor 9, Si Tangan Besi.
Setelah mendengar penjelasan Nathan, akhirnya Kevin pun mengerti. Yang di maksud kelompok adalah orang orang yang terpilih setelah bertarung berkali kali setelah melewati beberapa seleksi.
Seleksi pertama adalah mengumpulkan 100 orang yang sudah bertanding dan menang sebanyak 100 kali pertandingan. Lalu seleksi kedua adalah penentuan peringkat dengan pertandingan 100 peserta yang sudah terpilih di di seleksi pertama.
Lalu ada seleksi berikutnya hingga mencapai 10 orang terbaik dalam pertandingan. 10 orang ini akan bertanding lagi untuk menentukan peringkat dari yang terlemah hingga terkuat.
10 orang ini akan di tetapkan sebagai 10 pemimpin kelompok. Ada kelompok 1 sampai kelompok 10. Setiap harinya ada saja orang luar yang akan menantang salah satu dari anggota di antara 10 kelompok.
Dalam penentuan pemimpin kelompok juga tidak ada aturan tetap. Semua anggota kelompok bebas melakukan tantangan. Dan jika berhasil menang maka bisa merebut urutan peringkat di kelompok tersebut.
Pemilik arena tarung bebas ini sangat menghargai bakat.
Peringkat 1 dalam terkuat dalam 10 kelompok bisa mendapatkan gaji 100 milyar perbulan. Sebut saja pemimpin kelompok 1 terkuat.
Pemimpin kelompok 1 terkuat mendapatkan gaji 100 milyar berbulan.
Pemimpin kelompok 2 terkuat mendapatkan gaji 90 milyar berbulan.
Pemimpin kelompok 3 terkuat mendapatkan gaji 80 milyar berbulan.
Pemimpin kelompok 4 terkuat mendapatkan gaji 70 milyar berbulan.
Pemimpin kelompok 5 terkuat mendapatkan gaji 60 milyar berbulan.
Pemimpin kelompok 6 terkuat mendapatkan gaji 50 milyar berbulan.
Pemimpin kelompok 7 terkuat mendapatkan gaji 40 milyar berbulan.
Pemimpin kelompok 8 terkuat mendapatkan gaji 30 milyar berbulan.
Pemimpin kelompok 9 terkuat mendapatkan gaji 20 milyar berbulan.
Pemimpin kelompok 10 terkuat mendapatkan gaji 10 milyar berbulan.
Yang membuat pertandingan ini menarik adalah siapapun yang bisa menang melawan salah anggota kelompok maka pemenang tersebut otomatis akan merebut hak anggota kelompok. Dan anggota yang kalah harus kembali memulai dari awal.
Tempat ini bagi Kevin sama seperti tempat mengundi nasib, jika beruntung bisa langsung menjadi anggota kelompok dan masalah uang akan terjamin. Hanya perlu berlatih serius untuk mempertahankan posisi, tapi jika tidak beruntung harus siap siap terluka parah.
Untungnya meskipun ini arena tarung bebas, tapi ada larangan ketat untuk membunuh. Tapi meskipun tidak mati, resiko cacat fisik tidak bisa terhindarkan.
Yang menarik lainnya adalah banyak sekali orang orang kaya yang berminat untuk merekrut dan menebus salah anggota dari 10 kelompok yang mereka suka dengan.biaaa yang mahal. Kebanyakan dari mereka akan di jadikan sebagai Bodyguard.
Tidak lama kemudian terdengarlah suara pembawa acara dengan serangkaian perkenalan yang membosankan bagi Kevin. Hingga saat pertandingan pertama di mulai barulah dia menatap layar untuk menonton pertandingan yang tidak jauh darinya.
Ruang VIP sudah ramai dengan teriakan teriakkan dari orang orang yang mendukung jagoan masing masing. Selama pertandingan berlangsung mata Kevin berbinar. Darahnya juga ikut mendidih.
Baginya inilah pertarungan yang sesungguhnya, di layar itu dia bisa melihat masing masing peserta melakukan baku hantam dengan brutal. Mereka bertarung seolah iini adalah kesempatan terakhir mereka.
Dalam hati Kevin membatin
"Gila, tidak heran acara ini begitu di gemari ! Ternyata seperti inikah area terung bebas ! Sungguh mendebarkan !"
Akhirnya salah satu peserta pun tumbang, dan itu adalah sang penantang. Salah satu anggota kelompok berhasil mempertahankan posisinya.
Begitu pun akhirnya waktu terus berjalan dan pertandingan demi pertandingan pun berlangsung.
"Kevin ! Bagaimana menurutmu ?" Tanya Nathan.
"Ini tempat yang menyenangkan !" Ucapnya sambil terus menatap layar lebar yang ada di depannya.
"Hahaha, aku tahu kamu akan mengatakannya. Tapi keseruan yang sesungguhnya baru akan di mulai. Peserta nomor 9 dari kelompok 1 akan bertarung di arena. Dia adalah anggota terkuat no 2 di kelompok 1. Yang di kenal dengan julukan tangan besi."
"Seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya, rank anggota bisa berubah tapi nomor yang mewakili identitas mereka tidak akan di rubah." Kata Nathan menjelaskan.
Kevin pun mengangguk mengerti. Dia hampir lupa karena sempat terlihkan dengan keseruan menonton pertandingan.
Sementara itu di lantai arena.
"Baiklah, Para penonton sekalian ! Ini adalah penghujung acara sekaligus penutup untuk pertandingan kali ini, tapi jangan kecewa !"
"Seperti yang sudah semua orang dengar, untuk malam ini nomor 9 dengan julukan "Si Tangan Besi" dari kelompok 1 akan bertanding melawan 1 orang penantang !"
"Tidak seperti sebelumnya, Penantang untuk pertandingan tarung bebas selalu terdaftar terlebih dahulu, tapi untuk malam ini dikosongkan."
"Penyelenggara memutuskan untuk mengadakan even dadakan.
Ada 1 kesempatan khusus yang sengaja di berikan untuk para penonton saat ini juga untuk melakukan tantangan. Jika berhasil bukan hanya merebut posisi nomor 9 sebagai orang terkuat kedua di kelompok 1, tapi juga akan mendapatkan hadiah sebesar 100 milyar.
"Bagi yang merasa punya nyali silahkan naik ke arena untuk memulai tantangan." Kata pembawa acara yang langsung di sambut oleh peluk tangan riuh dari para penonton.
Namun, setelah beberapa menit terjadi keheningan. Entah kenapa tidak ada satu pun peserta yang berani maju. Di benak semua orang kebengisan dan kekejaman nomor 9 "Si Tangan Besi" sudah sangat terkenal. Jadi mereka tidak mau mengambil resiko parah tulang.
Uang 100 milyar memang sangat banyak, tapi jika harus bertarung dengan resiko nyawa melayang siapa yang mau mengambil resiko itu.
Di ruang VIP.
Tiba tiba Kevin berdiri dari duduknya dan berjalan menuju seorang petugas yang khusus menangani layanan bagi siapapun yang mau mengajukan tantangan.
Inilah kelebihan menjadi anggota VIP, bisa mengajukan tantangan gratis tanpa biaya pendaftaran. Ada petugas khusus yang mengurusnya, berbeda dengan orang yang bukan anggota VIP. Mereka harus mendaftar mandiri dengan berbagai pemeriksaan yang rumit dan itupun harus membayar biaya untuk melakukan tantangan.
Melihat Kevin yang mendatangi petugas yang khusus mengurus pendaftaran peserta tantangan tarung bebas. Nathan pun segera berdiri dan menghampirinya. Lalu dia bertanya.
"Apakah kamu berniat untuk menantang nomor 9 ?
"Iya Bang..hehe, entah kenapa saat melihatnya darahku mendidih dan aku tidak sabar ingin beradu tinju dengannya." Kata Kevin.
Jadi begitu, aku mengerti. Ingat, mungkin ini terdengar lucu bagimu. Tapi jangan sampai terluka." Ucap Nathan sambil menepuk pundak Kevin.
Kevin yang mendengarnya pun mengangguk, itu sama sekali tidak lucu. Dia justru merasa terharu karena di perhatikan oleh orang sudah dia anggap seperti kakaknya sendiri.
"Siap Bang. Ya sudah aku akan bersiap siap dulu." Kata Kevin yang berjalan mengikuti seorang petugas ke sebuah ruangan ganti.
Sementara itu di arena.
Perbatasan acara saat iniasih diam dan mengamati kerumunan.Tiba tiba dia mendengar suara dari earphone yang dia pakai. Setelah mengkonfirmasi dia tampak mengangguk angguk kepalanya.
Kemudian dia menatap kerumunan dengan ekspresi bersemangat.
Ladies and gentleman ! Baru saja saya mendapatkan konfirmasi jika sang penantang telah muncul. Tapi memunda lagi mati kita sambut "The Black Mask."
WOAH ! PROK ! PROK !
PROK ! PROK ! PROK !
Seketika suasana yang tadinya hening menjadi riuh kembali dan penuh dengan tepuk tangan dari para penonton.
Para orang orang kaya berpengaruh di Kota Justisia yang gemar bertaruh dengan uang pun mulai berkumpul satu sama lain dengan pertaruhan yang besar mencapai puluhan milyar rupiah.
"Hahaha, aku bertaruh 10 milyar untuk kemenangan Si Tangan Besi. Kata seorang pria paruh baya dengan perut buncit.
"Kalau begitu aku akan bertarung 10 milyar juga untuk The Black Mask, dia berani menantang Si Tangan Besi, ini menunjukkan kalau dia percaya dengan kemampuannya." Kata seorang pria paruh baya lainnya, namun berbadan agak kurus.
"Aku juga ikut, 10 milyar untuk Si tangan Besi." Kata seorang pria muda berusia 23 tahun dengan menggunakan kaca mata.
Hingga akhirnya keluarlah suara satu demi satu hingga terkumpullah 18 orang yang bertaruh untuk si Tangan Besi. Hingga tiba tiba terdengar suara berat dari seseorang pria paruh baya juga yang sedang mengenakan jas hitam.
Aura kebangsawanan langsung terpancar darinya. Dengan santai dia berkata
"Aku bertaruh 50 milyar untuk The Black Mask."
Seketika kerumunan terkejut. Mereka terkejut bukan karena tidak mampu mengeluarkan uang sebanyak itu. Mereka terkejut karena penilaian sosok tersebut sangat tinggi.
*****
Di arena.
Kevin yang memakai topeng hitam baru saja berhenti di depan Si Tangan Besi. Jarak mereka hanya 3 meter.
Tanpa banyak basa-basi lagi wasit segera mengumumkan.
"Pertandingan di mulai."
Setelah itu dia turun dan tidak menggangu jalannya pertandingan. Ini adalah tarung bebas. Akan berhenti jika salah satu mengaku kalah atau terluka parah asal tidak sampai membunuh.
Segera Kevin dan lawannya saling bertatapan. Keduanya saling mencoba untuk mengukur tingkat kemampuan masing masing. Setelah beberapa saat akhirnya keduanya melesat bersamaan sambil mengayunkan tinju mereka.
DUAG ! DUAG !
Terdengar suara benturan yang sangat keras hingga mengejutkan semua orang. Setelah benturan itu keduanya langsung mundur beberapa langkah. Kevin memang sengaja tidak menguntungkan seluruh kekuatannya.
Dia hanya berusaha mengimbangi kekuatan lawannya. Dari fluktuasi energi yang keluar, nomor 9 ini ternyata juga seorang Kultivator tahap 3. Yaitu pendirian fondasi tingkat Akhir,(Late.)
Di sisi lain nomor 9 sedikit melebarkan matanya, tapi sedetik kemudian wajahnya menunjukkan ekspresi buas. Dia bahkan tersenyum menyeringai yang menandakan bahwa dia telah menemukan lawan yang sepadan.
Dalam hati dia bergumam
"Hahaha, setelah sekian lama, akhirnya ada lawan yang layak aku anggap serius."
Dia pun segera menerjang ke depan dengan ganas. Seluruh energi di dalam tubuhnya dia kerahkan. Langkahnya menjadi sangat cepat seperti angin.
Di sisi lain Kevin yang melihat itu juga menatap lawannya dengan ganas. Dari tabrakan tadi dia bisa merasakan jika kekuatan lawannya tidak main main. Ini semakin memicu adrenalinnya.
Dia dengan cepat bergegas menuju lawannya sambil menyambut tinju nomor 9.
WUSH ! WUSH !
Tinju keduanya menimbulkan suara deru angin yang sangat kencang. Pukulan itu melesat cepat seperti peluru yang melesat dengan tajam, lalu...
DUAG ! DUAG ! BUGH !
BUGH !BUGH ! DUAG !
DUAG ! DUAG ! BUGH !
Berbagai macam pukulan dan tendangan dan juga gerakan menghindar mereka lakukan secara bergantian. Selain itu langkah mereka juga berubah ubah ubah dan gerakan mereka sangat cepat.
Di suatu momen nomor 9 menemukan sedikit celah dan kesempatan itu, dia segera mengayunkan tinjunya yang terkepal. Itu di balut dengan energi sehingga tangannya mengeras dan ada lapisan berwarna putih mengkilap yang membalutnya,seolah olah tangan itu di lapisi oleh logam.
WUSH !
Pukulan itu sangat keras dan cepat, jika mengenai kepala orang bisa di pastikan kepala lawannya akan langsung meledak.
Bahkan semua orang merasa ngeri. Inilah tinju besi andalan anggota nomor 9.
Sementara itu Kevin yang melihat tinju besi mengarah ke kepalanya dengan sangat cepat Hanya sedikit menggeser kepalanya ke samping dan tinju itu langsung melesat dengan jarak 5 milimeter.
Kali ini gantian Kevin yang melihat celah. Dia segera melangkahkan kakinya ke depan sedikit membungkuk badan dan melakukan serangan Upper cut dengan keras menggunakam tangan kanannya.
Tinju itu berisi kekuatan di tahap 3 tingkat akhir. Dan itu di di lakukan dengan kecepatan yang sangat luar biasa sehingga nomor 9 gagal mengantisipasinya. Di bawah tatapan terkejut semua orang. Tubuh nomor 9 terangkat ke atas sekitar 1 meter kerena terkena pukulan Upper cut yang begitu keras di area dagu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
abyman😊😊😊
Hahahaha.... Jiwanya memberontak/Determined//Determined//Determined/ayoh
2024-11-18
0
Agang Junior
kan ada aturan tidak boleh me.bunuh thor...hi..hi
2024-09-07
2