Bab 6. Hari Pertama Kerja.

Bab 6. Hari Pertama Kerja.

Keesokan harinya, pada pukul 07.00 pagi. Kevin berboncengan dengan bapaknya naik sepeda motor tua yang bapaknya beli beberapa tahun yang lalu. Setelah sarapan pagi mereka semua berangkat menuju proyek bangunan perumahan yang saat ini masih 30% selesai.

Sebenarnya Kevin ingin berangkat sendiri tapi bapaknya bersikeras untuk ikut, sehingga hal itu membuat Kevin tak berdaya dan hanya bisa menuruti apa mau bapaknya saja.

Bapaknya beralasan, dia mau izin kepada pemimpin proyek,dengan alasan tidak masuk kerja karena sakit, selain itu dia juga ingin memperkenalkan Kevin kepada para pekerja yang lain agar nanti tidak canggung.

Menurut pandangan Bagas, bagaimanapun Kevin belum pernah bekerja di proyek bangunan perumahan. Apalagi dia menggantikan posisinya, yang mana tugasnya ada di bagian kuli. Jadi tugasnya sebagian besar membutuhkan tenaga yang extra.

Seperti mengaduk semen, mengangkut batako, mengangkut batu dan juga menggali tanah. Itu semua adalah pekerjaan kasar yang sudah biasa Bagas lakukan.

Selain itu di dalam fikirannya, Bagas ingin Kevin merasakan sendiri bagaimana beratnya bekerja di proyek bangunan perumahan. Dengan begitu dia mungkin akan berfikir ulang untuk menggantikannya dan mencari kegiatan lain lebih cocok untuknya.

Hanya itu yang saat ini di pikirkan oleh Bagas sebagai seorang bapak untuk putra semata wayangnya. Sekalipun harus bekerja, dia ingin Kevin bekerja di tempat yang tidak terlalu berat.

1 jam berlalu dengan cepat. Bagas dan Kevin pun telah tiba di area proyek bangunan perumahan. Melihat Bagas datang sebagian para pekerja datang menyapa dan berbasa basi. Mereka juga takjub dengan pemuda tampan yang ada di samping Bagas.

Dan lebih terkejut lagi saat tau pemuda itu ternyata adalah anaknya. Salah satu dari mereka berseloroh.

"Hei, bagaimana caranya kau memiliki anak yang tampan, sementara dirimu sangat jauh dari kata tampan !" Ucapnya dengan pandangan sinis yang di buat buat.

Mendengar itu meledak lah tawa semua orang. Bagas sendiri yang mendengarnya hanya bisa tersenyum malu dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

8 menit kemudian, setelah percakapan singkat. Akhirnya Bagas undur diri untuk menemui Pak Rudi. Dia adalah orang yang memimpin semua pekerja yang ada di area proyek.

Gaji para pegawai pun dia yang bertanggung jawab. Saat ini dia sedang duduk di depan komputer, tampak sibuk mengetik seolah sedang mengerjakan tugas yang entah apalah.

Tidak lama kemudian pintu ruangan Rudi di ketuk.

Tok ! Tok ! Tok !

"Assalamualaikum." Kata suara dari luar.

"Waalaikum salam." Jawab Rudi.

Mendengar suara yang familiar Rudi segera menghentikan pekerjaannya. Saat dia melihat yang datang adalah Bagas, senyuman ramah langsung terlihat jelas di wajahnya. Dia langsung berdiri dari tempat duduknya dan datang menyapa.

"Oh ternyata Pak Bagas, saya dengar anda sedang sakit kemarin, maaf saya belum sempat menjenguk. Rencananya hari ini sepulang kerja akan mampir ke rumah bapak.

Eh tahunya bapak yang datang kemari. Bagaimana kondisinya Pak ? Saya lihat anda masih pucat." Ucapnya sambil memperhatikan raut wajah Bagas yang memang terlihat pucat lesu dan masing sangat lemah.

Mendengar itu Bagas hanya tersenyum canggung. Kemudian dia berkata kepada Rudi.

"Hehehe, saya memang masih sakit pak Rudi, saya kena tifus, jadi harus banyak istirahat. Kedatangan saya kemari cuma mau mengantar anak saya yang ngotot mau menggantikan pekerjaan saya sebagai kuli bangunan di proyek ini. Katanya dia mau cari pengalaman dengan terjun di tempat kerja secara langsung." Ucapnya menjelaskan panjang lebar.

"Jadi begitu ya, saya sih tidak masalah kebetulan proyek ini memang masih membutuhkan banyak pekerja khususnya di bagian kuli."

"Nah, karena anak bapak niatnya cari pengalaman nanti saya akan mencarikan pekerjaan yang cocok untuknya. Tenang saja pak Bagas. Pekerjaannya tidak akan berat kok. Bahkan jika dia mau, hari ini pun bisa langsung bekerja." Kata Rudi meyakinkan.

Rudi sendiri sedari awal sudah memandang Kevin dengan keterkejutan di matanya. Dengan kulit putih, wajah tampan dan postur tinggi yang cocok menjadi model iklan seperti ini harus bekerja di tempat proyek bangunan. Bisakah dia bertahan ?

Dia tidak yakin anak muda di depannya ini bisa bertahan. Terlihat jelas jika dia adalah pemula yang belum berpengalaman.

Tapi tidak masalah. Semua orang punya pilihan masing masing dalam hidupnya.

Mendengar apa yang di katakan oleh Rudi mata Kevin langsung berbinar.

Di sisi lain Bagas saat ini agak dilema. Apalagi saat melihat tatapan bersemangat anaknya. Itu membuatnya tersenyum kecut.

Jika di pikirkan kembali. Saat seseorang sudah bekerja menjadi kuli bangunan. Apalagi itu adalah proyek bangunan yang besar. Maka otomatis tidak akan ada pekerjaan ringan seperti yang di bicarakan oleh Rudi, itu hanyalah basa basi untuk mencairkan suasana.

Dia menghela nafas pasrah dan berkata

"Baiklah kalau begitu pak Rudi. Terima kasih banyak. Mengingat sikap ngototnya mungkin dia akan bekerja mulai hari ini setelah mengantar saya pulang.

Mendengar itu Rudi hanya tersenyum menganggukkan kepala dan berkata

"Ya, tidak masalah pak Bagas. Santai saja. Lagipula anak muda memang harus selalu bersemangat." Ucapnya.

Singkat cerita Bagas pun pulang di antar oleh Kevin anaknya. Setelah itu dia kembali ke tempat proyek bangunan dalam waktu satu jam. Untuk memulai pekerjaannya.

Saat Kevin tiba disana di sudah berganti pakaian dengan pakaian kerja yang lebih santai. Dia juga memakai sepatu yang sudah agak usang tapi masih layak pakai.

Para pekerja yang sedang sibuk melakukan pekerjaannya melihat anak dari rekan kerja mereka itu kembali lagi mengerutkan kening dan saling berpandangan. Kebetulan saat itu bertepatan dengan Pak Rudi yang keluar dari kantornya.

Akhirnya pak Rudi pun menjelaskan kepada yang lainnya jika pak Bagas sedang sakit tifus dan harus beristirahat di rumah. Dia juga menceritakan tentang Kevin yang ngotot mau menggantikan ayahnya untuk mencari pengalaman kerja.

Akhirnya setelah di jelaskan panjang lebar mereka semua faham. Lalu Rudi berkata kepada Kevin.

"Nak, siapa namamu ? Tanyanya.

"Nama saya Kevin pak." Balasnya dengan sopan.

Rudi yang melihat sikap sopannya mengangguk puas dan berkata lagi.

"Baiklah Kevin, untuk sementara kamu amati saja apa yang di lakukan oleh bapak bapak yang sudah lama bekerja ini, jika mereka terlihat butuh bantuan saat itu kamu bisa langsung membantu mereka." Kata pak Rudi sambil tersenyum.

"Baik pak, saya mengerti." Jawabnya.

Dan mengalirlah waktu begitu saja, detik berganti menit dan menit pun berganti jam. Kevin kini sudah mulai akrab dengan para pekerja.

Sikapnya yang sopan, santai dan mudah bergaul itu membuat orang orang di sekitarnya bisa menerima kehadirannya dengan cepat. Meskipun awalnya mereka tidak yakin dengan kinerjanya, tapi mereka semua di buat kagum dengan kecepatannya beradaptasi.

Dia bisa belajar dengan cepat dan juga tanggap. Bahkan hanya dengan sekali lihat dia sudah bisa mengaduk dan mencampur pasir dengan semen sebelum di beri air dan di aduk kembali.

Kevin mengaduk dengan cepat dan juga bersemangat, sehingga dalam waktu singkat saja adukan semen itu sudah jadi dan siap di pakai untuk memasang batako.

Selama mengaduk semen, Kevin sengaja melakukan tehnik pernafasan alam. Energi dari alam sekitar segera berkumpul dan mengelilingi tubuhnya.

Sehingga energi yang ada di dalam dantiannya menjadi sedikit lebih kuat dan padat. Selain itu dia merasakan seluruh tubuhnya di aliri oleh kekuatan yang membuatnya sama sekali tidak merasakan lelah.

Meskipun energi di alam sekitar tempatnya bekerja sangat tipis tapi tidak masalah, bagaimanapun saat ini Kevin bukanlah orang biasa. Tapi seorang praktisi seniman beladiri.

Di kesempatan lain kevin dengan cermat memperhatikan para tukang yang lain. Mulai dari mengukur benang dengan benar, agar pada saat pemasangan batako bisa rata. Dia juga memperhatikan baik baik cara para tukang yang sedang memplaster dinding.

Bagaimana gerakannya dan berapa banyak takaran yang di perlukan. Sekarang tingkat kecerdasan dan konsentrasinya dalam mempelajari sesuatu telah meningkat berkali kali lipat.

Setelah melihatnya, Kevin tersenyum simpul. Berfikir, di lain kesempatan dia akan mencoba belajar untuk memasang batako dan memplaster dinding. Dia harus mempelajariny, setidaknya perlahan lahan harus naik level.

Kevin sangat percaya diri dengan kemampuannya belajar dan memahami segala hal. Dia yakin ini semua pasti berkat kacang energi spiritual yang telah dia telan.

Daya tanggapnya terhadap sekeliling juga semakin tinggi. Saat batako hampir habis dia segera mengambilnya dan menumpuknya di samping para tukang, membantu para pekerja yang lain menyelesaikan tugas mereka lebih cepat.

Semua orang semakin suka dan puas dengan ketanggapan Kevin dalam bekerja. Dia membantu siapapun yang tampak kesulitan ataupun kelelahan sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan dan cepat selesai.

Saat hari menjelang sore tepatnya pukul 15.00 para pekerja sudah membersihkan semua alat alat mereka dan bersiap untuk pulang ke rumah masing masing. Tidak terkecuali Kevin. Dia juga berkemas dan pulang menggunakan motor tua milik bapaknya.

Dalam perjalanan Kevin bergumam

"Ternyata seperti itukah pekerjaan bapak selama ini." Gumamnya merenung.

Dia baru bisa membayangkan betapa berat dan sulitnya pekerjaan yang di lakukakan oleh bapaknya selama ini. Mengingat usia bapaknya yang sudah tidak muda lagi, Kevin bisa membayangkan saat bapaknya itu panasan dan kelelahan.

Bapaknya terus bekerja tanpa mengeluh, sebagai seorang laki laki Kevin sendiri juga menyadari, semua rasa lelah sudah menjadi resiko yang harus di tanggung oleh kepala keluarga demi mendapatkan uang untuk sesuap nasi.

Kevin tersenyum, menyadari jika hidup ini adalah perjalan dan juga perjuangan yang panjang. Dia semakin bertekad untuk bekerja dan belajar lebih giat lagi. Dia ingin menjadi anak berbakti yang bisa meringankan beban keluarga.

Tiba tiba saat Kevin masih berkutat dengan fikirannya tentang masa depan, dia mendengar teriakan panik dari seorang gadis.

"Tolong tolong ! Ada copet ! Tolong !" Teriaknya dengan suara serak yang memilukan.

Kevin sontak langsung terkejut mendengar teriakan itu. Matanya yang tajam menoleh ke arah sumber suara. Dia melihat dua orang menaiki motor dan melaju kencang dengan tergesa gesa setelah merampas tas milik gadis cantik tersebut.

Tanpa banyak berpikir Kevin pun langsung tancap gas mengejar pencopet itu dengan motor tuanya.

Dan aksi kejar kejaran pun di mulai.

Episodes
1 Bab 1. Awal Mula.
2 Bab 2. Perubahan Drastis.
3 Bab 3. Tiba Di Puskesmas.
4 Bab 4. Tiba Di Puskesmas Bagian 2.
5 Bab 5. Pulang Ke Rumah Dan Kemajuan Tahapan Kultivasi.
6 Bab 6. Hari Pertama Kerja.
7 Bab 7. Aku Yang Sekarang Bukanlah Aku Yang Dulu.
8 Bab 8. Hari Terakhir Bekerja Di Proyek.
9 Bab 9. Satu Pukulan Saja Sudah Cukup Untuk Menghancurkanmu.
10 Bab 10. Tangis Haru Kedua Orang Tua.
11 Bab 11. Apakah Kamu Mau Mati ?
12 Bab 12. Berita Yang Menggemparkan Kota Justisia.
13 Bab 13. Stadion Bawah Tanah, Arena Tarung Bebas.
14 Bab 14. Arena Tarung Bebas.
15 Bab 15. Melawan Nomor 9, Si Tangan Besi.
16 Bab 16. Menandatangani Kontrak.
17 Bab 17. Menandatangani Kontrak Bagian 2.
18 Bab 18. Membantu Alya
19 Bab 19. Peningkatan Kekuatan.
20 Bab 20. Situasi Menegangkan.
21 Bab 21. Pahlawan Negara.
22 Bab 22. Pesawat Asing Yang Mendekati Bumi.
23 Bab 23. Pertarungan Sengit.
24 Bab 24. Memahami Konsep Ruang Dan Waktu.
25 Bab 25. Situasi Genting.
26 Bab 26. Terobosan Tingkat Nascent Soul Tahap 2.
27 Bab 27. Tingkat Ke 6 (Deva Soul/Ranah Pembentukan Jiwa).
28 Bab 28. Ketenangan Sebelum Datang Badai Yang Lebih Besar.
29 Bab 29. Undangan PBB Untuk Menghadiri Peresmian APD. (Asosiasi Pahlawan Dunia.)
30 Bab 30. Peningkatan Kekuatan Fisik Dan Hari Keberangkatan.
31 Bab 31. Tiba Di New York City.
32 Bab 32. Bunuh dirimu Sendiri Dan Serahkan Nyawa Anjingmu! Aku Menginginkannya.
33 Bab 33. Bumi Berada Dalam Ancaman Besar.
34 Bab 34. Bertarung Di Arena Raja.
35 Bab 35.Mendapatkan Lisensi Rank C.
36 Bab 36. Munculnya Gate Merah Di Kota Jepang.
37 Bab 37. Munculnya Gate Merah Di Kota Jepang Bagian 2.
38 Bab 38. Lahirnya Ruby, Gadis Peri Kecil Pelahap Energi.
39 Bab 39. Situasi Menegangkan Dan Lahirnya Dewa Ilmu Pengetahuan.
40 Bab 40. Transformasi Tubuh Fisik Dan Terobosan Tingkat 8 Tahap 3.
41 Bab 41. Kota Jepang Yang Terselamatkan.
42 Bab 42. Sepertinya Dewa Kecil Akan Terlahir.
43 Bab 43. God Ascendant Terkuat Sepanjang Sejarah.
44 Bab 44. Rencana Menuju Planet Bulan.
45 Bab 45. Kekuatan 7 Roh Penjaga.
46 Bab 46. Planet Bulan.
47 Bab 47. Pertemuan Para Pahlawan Dunia.
48 Bab 48. Tiba Di Planet Bulan.
49 Bab 49. Antri.
50 Bab 50. Pertandingan Persahabatan
51 Bab 51. Pertarungan Sengit.
52 Bab 52. Menjadi Penduduk Planet Bulan.
53 Bab 53. Hari Hari Yang Akan Melelahkan.
54 Bab 53. Hari Pertama Bekerja Di Perkebunan.
55 Bab 55. Hari Pertama Bekerja Di Perkebunan Bagian 2.
56 Bab 56. Haus Akan Kekuatan.
57 Bab 57. 800 Ribu Poin Kontribusi Di Dapatkan.
58 Bab 58. Memulai Pekerjaan Di Peternakan.
59 Bab 59. Menanamkan Trauma Dan Kekejaman Yang Nyata.
60 Bab 60. Kevin Vs Lucas.
61 Bab 61. Si Hitam.
62 Bab 62. Mulai Sekarang Namamu Adalah Veer.
63 Bab 63. Kelas Jenius.
64 Bab 64. Luminar Abbys.
65 Bab 65. Di Kepung 12 Monster Serigala Cahaya.
66 bab 66. Inti Kristal Cahaya.
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula.
2
Bab 2. Perubahan Drastis.
3
Bab 3. Tiba Di Puskesmas.
4
Bab 4. Tiba Di Puskesmas Bagian 2.
5
Bab 5. Pulang Ke Rumah Dan Kemajuan Tahapan Kultivasi.
6
Bab 6. Hari Pertama Kerja.
7
Bab 7. Aku Yang Sekarang Bukanlah Aku Yang Dulu.
8
Bab 8. Hari Terakhir Bekerja Di Proyek.
9
Bab 9. Satu Pukulan Saja Sudah Cukup Untuk Menghancurkanmu.
10
Bab 10. Tangis Haru Kedua Orang Tua.
11
Bab 11. Apakah Kamu Mau Mati ?
12
Bab 12. Berita Yang Menggemparkan Kota Justisia.
13
Bab 13. Stadion Bawah Tanah, Arena Tarung Bebas.
14
Bab 14. Arena Tarung Bebas.
15
Bab 15. Melawan Nomor 9, Si Tangan Besi.
16
Bab 16. Menandatangani Kontrak.
17
Bab 17. Menandatangani Kontrak Bagian 2.
18
Bab 18. Membantu Alya
19
Bab 19. Peningkatan Kekuatan.
20
Bab 20. Situasi Menegangkan.
21
Bab 21. Pahlawan Negara.
22
Bab 22. Pesawat Asing Yang Mendekati Bumi.
23
Bab 23. Pertarungan Sengit.
24
Bab 24. Memahami Konsep Ruang Dan Waktu.
25
Bab 25. Situasi Genting.
26
Bab 26. Terobosan Tingkat Nascent Soul Tahap 2.
27
Bab 27. Tingkat Ke 6 (Deva Soul/Ranah Pembentukan Jiwa).
28
Bab 28. Ketenangan Sebelum Datang Badai Yang Lebih Besar.
29
Bab 29. Undangan PBB Untuk Menghadiri Peresmian APD. (Asosiasi Pahlawan Dunia.)
30
Bab 30. Peningkatan Kekuatan Fisik Dan Hari Keberangkatan.
31
Bab 31. Tiba Di New York City.
32
Bab 32. Bunuh dirimu Sendiri Dan Serahkan Nyawa Anjingmu! Aku Menginginkannya.
33
Bab 33. Bumi Berada Dalam Ancaman Besar.
34
Bab 34. Bertarung Di Arena Raja.
35
Bab 35.Mendapatkan Lisensi Rank C.
36
Bab 36. Munculnya Gate Merah Di Kota Jepang.
37
Bab 37. Munculnya Gate Merah Di Kota Jepang Bagian 2.
38
Bab 38. Lahirnya Ruby, Gadis Peri Kecil Pelahap Energi.
39
Bab 39. Situasi Menegangkan Dan Lahirnya Dewa Ilmu Pengetahuan.
40
Bab 40. Transformasi Tubuh Fisik Dan Terobosan Tingkat 8 Tahap 3.
41
Bab 41. Kota Jepang Yang Terselamatkan.
42
Bab 42. Sepertinya Dewa Kecil Akan Terlahir.
43
Bab 43. God Ascendant Terkuat Sepanjang Sejarah.
44
Bab 44. Rencana Menuju Planet Bulan.
45
Bab 45. Kekuatan 7 Roh Penjaga.
46
Bab 46. Planet Bulan.
47
Bab 47. Pertemuan Para Pahlawan Dunia.
48
Bab 48. Tiba Di Planet Bulan.
49
Bab 49. Antri.
50
Bab 50. Pertandingan Persahabatan
51
Bab 51. Pertarungan Sengit.
52
Bab 52. Menjadi Penduduk Planet Bulan.
53
Bab 53. Hari Hari Yang Akan Melelahkan.
54
Bab 53. Hari Pertama Bekerja Di Perkebunan.
55
Bab 55. Hari Pertama Bekerja Di Perkebunan Bagian 2.
56
Bab 56. Haus Akan Kekuatan.
57
Bab 57. 800 Ribu Poin Kontribusi Di Dapatkan.
58
Bab 58. Memulai Pekerjaan Di Peternakan.
59
Bab 59. Menanamkan Trauma Dan Kekejaman Yang Nyata.
60
Bab 60. Kevin Vs Lucas.
61
Bab 61. Si Hitam.
62
Bab 62. Mulai Sekarang Namamu Adalah Veer.
63
Bab 63. Kelas Jenius.
64
Bab 64. Luminar Abbys.
65
Bab 65. Di Kepung 12 Monster Serigala Cahaya.
66
bab 66. Inti Kristal Cahaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!