"mas," panggil sumin saat melihat suaminya sedang duduk di gazebo.
"Darimana?" Tanya setyo basa basi padahal ia sudah tau jika istrinya baru saja dari warung bu eko.
"Situ warung bu eko, sudah makan mas?"
"Sudah, masuk kamar yuk dek,"
"Hih mau gituan? Takut ada yang denger. Mak sama mbak santi dimana?" tanya sumin malu malu.
"Sedang pergi, sudah ayo tidak akan ada yang dengar,"
Aris yang masih di warung bu eko hanya duduk duduk sambil mengobrol, ia masih takut pulang, "buk biar lepas sepenuhnya dan gak bisa di pelet atau di santet begitu gimana ya?"
"Ngaji sholat, dekatkan diri sama allah. Kalau perlu kamu pergi ke pak kiyai untuk di pageri supaya tidak ada yang bisa ganggu kamu," jelas bu eko.
"Coba deh, apa aku ajak sumin sama setyo juga ya?"
"Kamu kok kayaknya mikirin sumin banget sih ris, kamu suka ya?" goda bu eko.
"Aku hanya khawatir karena dia lagi hamil buk, anakku mati semua kan juga karena di buat seperti itu,"
Bu eko meledeknya dengan senyuman mengejek, "bilang saja, Siti saja bilang kalian cocok kok,"
"Emang cocok buk?"
"Cocok cocok aja sih ris, kudengar sumin di kota tu juga kaya kok,"
"Kok malah jadi bahas itu sih, sudah sudah saya pulang dulu buk," pamit aris.
"Ya ris,"
Saat masuk rumah, aris melewati kamar sumin yang berada di depan. Samar samar ia mendengar derit ranjang dan rintihan dari mulut sumin. Sedikit rasa kesal di hatinya, ia juga tak tau kenapa.
'Hmm pasti karena aku dah biasa kemana mana sama sumin jadi sekarang rasanya kehilangan temen' batin Aris.
......................
Pukul 4 sore, sumin pergi ke rumah Siti . Ia membawa rantang berisi makanan untuk temannya itu, "assalamualaikum, Siti ini aku sumin. Assalamualaikum.... Kamu di rumah gak?"
Cklek
"Eh min, masuk masuk," sambut Siti dengan wajah pucat.
"Kenapa kamu? Sakit?"
"Iya, masuk angin aku baru aja tadi muntah muntah," keluh Siti sambil berbaring di kasur ruang tv.
"Sudah makan? Ini aku bawa makanan tadi aku masak agak banyak tapi pada pergi semua dan emak bilang gak usah masak,"
"Widihhh mau dong," Siti membuka rantang itu, harumnya semerbak membuat lidah yang awalnya terasa pahit kini merasa sehat dan ingin mencicipinya.
"Bentar tak ambil piring, kamu dah makan?" Tanya Siti.
"Belum, ini mau ngajak kamu makan. Aku dah bawa nasi,"
"Bentar tak ambilin piring,"
"Assalamualaikum," terdengar suara pria dari luar, namun sumin tak mau melihatnya karena itu tamu Siti .
"Waalaikumsalam, Siti lagi di belakang. Tunggu ya," jawab sumin sambil menurunkan semua susuan rantang yang ia bawa.
"Min, ini mas aris,"
Sumin lekas menoleh, "ada apa mas? Takut lagi kamu di rumah?"
"Iya tapi bukan itu, aku masuk ya," pinta aris.
"Ehhh bentar Siti belum kesini,"
"Eh kenapa mas?" Tanya Siti yang baru saja keluar dari dapur.
"Boleh masuk?"
"Masuk aja, sini duduk, sudah makan belum?" tanya siti.
"Belum, gada orang di rumah. Takut,"
"Takut apa lagi sih, astaghfirullah mas.... gitu kamu mau pisah sama mbak Santi? Yang ada stress kamu," ledek sumin.
"Makan sini saja mas sekalian,"
"Heee tapi kan di rumah aku sudah masak," cegah sumin.
"Ya gak papa min, masa kita makan mas aris liatin aja,"
"Yaudah deh, ada apa to mas kesini? Kalau orang lihat kamu ngintilin aku terus nanti pada curiga loh,"
"Iya tapi aku ada perlu dengan Siti, lagipula kita kan gak berduaan,"
"Ada apa mas?" Tanya Siti.
"Kamu pernah di ruqyah kan kata bu eko? Dimana?"
"Di deket masjid kecamatan, namanya pak somad. Kenapa emangnya mas?"
"Aku mau minta di ruqyah dan di pageri biar gak kena pelet dan hal hal mistis seperti itu. Kata bu eko bisa,"
"Ya emang bisa tapi gak bisa kalau sehari aja, jadi semingguan gitu mas aris harus nginep dan ikut ajaran agama yang bener sama pak somad, sambil memperbaiki iman dan ketaqwaan mas aris," jelas siti sambil mencicipi masakan sahabatnya.
"Ohh gitu..... Aku kira cukup satu hari saja,"
"Kenapa mas? Gak di bolehin mbak santi?" Tanya sumin.
"Gak tau juga, maunya aku sama kamu juga biar kita aman. Awalnya mau ajak setyo juga tapi setyo tiba tiba ikut santi,"
"Aku tidak perlu mas, lain kali saja. Mas aris aja agar lekas tenang dan tidak takut dan kepikiran terus. Bilang saja mau pulang ke rumah orang tua mas begitu,"
"Nanti deh aku ngomong dulu ke santi,"
......................
Pukul 11 malam santi baru saja pulang bersama mak yem, aris juga sengaja menutup warung karena sumin minta libur.
"Min, tak kasih," panggil santi dari meja makan.
"Ehh baru pulang mbak? Dari mana?"
"Dari kota aku, pesan barang ke supplier dan ke dokter lagi buat treatment. Nih gethuk kamu doyan kan?"
"Endak mbak, maaf tapi mas setyo pasti suka,"
"Kok gak doyan sih, aku dah beli banyak loh! Terus kamu doyannya apa?"
Sumin menunduk, ingin hati memaki iparnya ini namun ia takut kualat, "maaf mbak,"
"Kamu tu apa apaan sih san? Orang gak doyan ya jangan di paksa, malah di marahin. Lagipula kalau beli kebanyakan ya tinggal di kasih tetangga to? Kenapa gitu aja harus marah sama orang yang gak doyan," aris melangkahkan kaki mendekati istrinya yang sedang duduk di meja makan dengan wajah murung.
"Gak gitu mas, aku capek aja jadi langsung emosi pas denger gitu mas. Maaf ya," santi memang selalu takut jika aris sudah marah, apalagi setelah tahu jika rahasianya terbongkar.
"Sudah min, ini bawa se-kota biar di makan sama suamimu. Yang lainnya biar ku kasih ke tetangga,"
"Makasih mas, mbak. Sumin ke kamar dulu," sumin masuk ke dalam kamar dengan kesal.
"Mas, mbak santi tu...."
"Aku sudah bilang diam saja manut!" Sentak setyo tiba tiba, hal itu membuat sumin takut dan urung untuk melanjutkan kekesalannya. Ia memilih diam dan naik ke ranjang menghadap dinding.
'Entah ilmu apa yang kamu anut sekarang, tapi kamu jadi kasar dan tega sama aku mas. Kamu gak sayang lagi sama aku kayak kemarin kemarin, sekarang selalu bentak bentak dan kasar sama aku' Batin sumin.....
......................
"Tidur sama gendruwo mak? Ihh aku takut mak. Lagipula mas aris gimana? Lama lama dia pasti tau karena kan kami satu kamar,"
"Kamu mau kaya tidak?" Tanya mak yem memaksa.
"Ya mau mak, tapi mas aris gimana kalau tau?"
"Pisah kamar lah, kan gak setiap hari. Cuma 2-3 kali seminggu, lagipula aris sendiri kan yang waktu itu minta pisah kamar,"
"Kalau gitu mas aris bisa bisa gak cinta aku lagi mak, sekarang aja udah gak pernah kelon karena katanya sia sia gak akan bisa punya anak,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
emaknya biang kerok
sesat ngajak anak2nya ,
dalill nya supaya hidupnya terjamin. ,
nyatanya sesat menuju neraka
2025-03-25
0
Zuhril Witanto
emaknya menyesatkan
2024-07-18
0