episode 6 rahasia santi

"min," panggil mbak santi.

"Kenapa mbak?"

"Ke warung sana, selama kamu di sini kan kamu gak pernah ke warungku. Bantuin mas aris ya, aku capek, aku abis keguguran perutku masih sakit,"

"Astaghfirullah mbak, gak di bawa ke rumah sakit?" Tanya sumin khawatir, karena dirinya juga sedang mengandung.

"Udah kok kemarin, udah sana itu kunci motornya,"

"Ya mbak, aku berangkat dulu, pamitin sama emak ya,"

"Ya ya sana,"

Setelah sumin pergi, santi buru buru pergi ke gudang belakang untuk menemui emaknya, "udah mak,"

"Sudah biarkan dia lelah, kalau lelah baru kita tumbalkan janin itu sama nyai. Nanti kita salahin aja dia, bilang saja dia kecapekan dan tidak jaga diri," ucap mak yem sambil menata bunga tujuh rupa di tampah.

"Aku udah belikan emas dan motornya, nanti datang,"

"Bagus, kalau sudah gitu kita bisa suruh suruh dia biar nurut. Pasti dia tidak bisa menolak perintah karena kita sudah baik,"

"Mak tapi tadi malem kan, mas aris tiba tiba liatin sumin," santi tampak cemburu sambil menarik kursi di sebelah mak yem.

"Kenapa? Suka suamimu?" Tanya mak yem heran.

"Gak tau aku, tadi pagi juga bilang biar sumin aja yang bantuin di warung biar aku bisa istirahat," keluh santi.

"Halah gak usah ngawur! kamu kan tau aris itu mata duitan, mana mungkin ngelirik sumin yang miskin itu?"

"Iya sih, alah sudahlah peletku gak akan luntur begitu saja," ucap santi percaya diri.

......................

"Assalamualaikum mas," sapa santi saat melihat aris yang sedang menghitung stok barang datang di depan warung.

"Eh sini min, bantuin mas. Tata ini di rak ya, gak berat kok,"

"Njih mas," sumin mengambil kardus berisi mie instan, ia langsung menatanya di rak rak yang ada. Tak lupa ia juga membersihkan sedikit debu debu yang menempel.

"Min, santi yang suruh kamu kesini?" Tanya aris, ia masuk sambil membawa kardus kardus berisi mie instan dan kopi sachet.

"Iya mas, oh ya mbak santi kan lagi sakit. Mas aris gak nemenin mbak santi? lagipula apa gak merasa kehilangan karena mbak santi habis keguguran?" Tanya sumin pelan, ia takut aris tersinggung tapi ia sudah kepo sekali dengan hubungan keduanya yang tampak dingin.

"Halah udah keguguran yang ke 6 kali, aku udah biasa. Kali ini agak nyesel soalnya sudah 3 bulan lebih. Sudahlah aku mau anak pun jadi mikir mikir lagi, aku sudah nikah 3 tahun tapi gak kunjung dapet momongan. Jadi gak semangat kerja, uang banyak buat apa kalau anak aja gak punya,"

"Apa tidak di cek mas ke dokter, barangkali mbak santi kelelahan jadi begitu terus setiap hamil,"

"Sudah min, minum jamu juga sudah. Lagian dia kemana mana naik motor, di warung juga cuma duduk ngitung uang sama main hp. Dimana lelahnya itu, lagipula di belakang ada kamar buat dia tidur," ucap aris, ia sangat jengkel tiap kali berdekatan dengan istrinya itu.

"Min, tapi aku mau tanya deh,"

"Kenapa mas?"

"Kamu rajin ibadah kan?"

"Alhamdulillah mas sudah meningkat walaupun kadang telat karena harus ke masjid, lagian aku gak pernah denger suara adzan jadi aku sering lupa waktu," keluh sumin, dari awal ia di sana tak pernah terdengar suara adzan sekalipun masuk ke telinganya.

"Ya kan emang gak boleh adzan di sana, beda agama soalnya,"

"Bukannya banyak yang muslim ya? Aku kalau ke masjid banyak temennya kok, bu eko, bu yanti juga sering bareng kok mas,"

"Ya memang, tapi di sana kan masih banyak yang menganut kejawen, jadi biasa,"

"Owalah," sumin manggut-manggut, ia juga pernah mendengar dari wawaknya dulu jika disini memang seperti itu.

"Mas sebenarnya ini macam kidul apa kulon sih? Mas setyo bilang rumahnya di macan kidul tapi gapuranya macan kulon," tanya sumin penasaran.

"Warung ku ini di desa macan kidul, kalau rumah mak yem di macan kulon," jelas aris sambil menata kopi di toples.

"Mas menganut apa? Islam atau kejawen?"

"Aku islam, tapi ya ktp hehehe,"

Sumin hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia juga tak berkomentar apapun karena ia juga sempat lalai sampai hamil duluan. Jadi ia tak ingin menghakimi keimanan seseorang.

"Dulu aku rajin sholat dan ngaji, tapi entah kenapa setelah menikah dengan santi aku langsung jadi sesat, tidak pernah sholat karena di larang sama mak yem. Aku awalnya bingung tapi lama kelamaan entah kenapa aku juga jadi biasa saja tidak sholat. Apalagi sejak bersama santi, aku merasa sangat mencintainya sampai aku manut manut saja semua perintahnya. Aku kayak tergila gila gitu loh min," kekeh mas aris.

"Tapi kenapa sekarang cuek dan acuh begitu? Tidak perhatian sama mbak santi, tadi malam saja mbak santi minta di temani ke warung mas aris gak mau,"

Aris berjalan mendekati sumin, ia berjongkok di sebelah sumin sambil menatap wanita itu dengan serius, "kamu mau tau kenapa?"

"Kalau gak sopan dan bikin aku dalam bahaya, aku gak mau ah," tolak sumin.

"Sebenarnya aku di pelet," bisik mas aris.

"Hih jangan kepedean kamu mas, mbak Santi cantik ngapain juga melet mas aris," sumin tampak meragukan ketampanan aris, ia mengakui jika aris tampan. Namun mbak santi sangat cantik, mungkin saja bisa mendapat yang lebih tampan dari mas aris.

"Memang kok, aku di pelet, orang tuaku juga. jadi waktu itu pernikahan bisa terlaksana dengan baik. Keluargaku itu kaya, aku juga pns, walaupun sekarang sudah pensiun karena aku harus mengurus ini semua,"

"Tau dari mana mas? Kalau gak ada bukti malah jadi fitnah loh. Ngeri ah," sumin lekas berdiri ingin menjauhi aris namun Aris langsung menarik tangannya, "mas ada orang,"

Aris langsung menarik tangannya dan bergeser dengan ngesot di lantai yang tertutup etalase.

"Loh ini siapa? Pegawai baru ya?" Tanya wanita tua yang datang bersama cucunya.

"Bukan buk, saya iparnya mas aris. Lagi bantu bantu di sini soalnya mbak santi lagi sakit. Mau beli apa buk?"

"Gula satu kilo ya sama telur satu kilo,"

"Ya buk sebentar,"

"Dimana mas gulanya?" Tanya sumin, ia sedikit kaget karena melihat aris yang bersembunyi di tumpukan kardus.

"Di etalase bawah,"

Setelah selesai menimbang, sumin lekas memberikan itu pada mbah darsimah, "ini buk, totalnya jadi 48rb,"

"Dua ribunya jajan saja, coklat ini ya,"

"Ya buk,"

Aris yang melihat mbah dar pergi langsung menarik tangan sumin agar berjongkok, "dia itu wanita yang membantu santi kasih pelet ke keluargaku,"

"Tau dari mana sih mas? Jangan sampai kita bergaduh disini gara gara itu," kesal sumin, pasalnya ia sangat memuji santi. Walaupun ia kerap di beri tutur kata yang kasar, namun sumin sangat mengidam idamkan wajah dan kekayaannya seperti santi. Kadang ia juga minder melihat perhiasan yang bertengger di badan wanita cantik nan langsing itu. Karena itu pula ia sangat anti mendengar keburukan santi, seperti di perintahkan untuk memuja dan mengagumi sosok santi.

"Sini aku ceritakan...."

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

tau di pelet tapi masih baik ,
ngga cerai. ,
Santi wae pede ,pelet nya ngga bakal luntur ,mbell gedess
🤣

2025-03-25

0

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

waduh udah main pelet aja

2024-08-28

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

moga aja anakmu gak jadi tumbal min

2024-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 di usir mak ju
2 episode 2 digunjing
3 episode 3 gapura macan kidul
4 episode 4 bala
5 episode 5 tumbal
6 episode 6 rahasia santi
7 episode 7 wajah gosong santi
8 episode 8 ketahuan setyo
9 episode 9 kambing hitam
10 episode 10 ketakutan aris
11 episode 11 tidur dengan pria lain
12 episode 12 tidur dengan gendruwo
13 episode 13 teror pocong
14 episode 14 neloni
15 episode 15 nyai Iskandar
16 episode 16 ular pesugihan
17 episode 17 uang halal dan haram
18 episode 18 diikuti pocong
19 episode 19 bau ayam tiren
20 episode 20 sumin meregang nyawa
21 episode 21 santi mau di talak
22 episode 22
23 episode 23 separuh sukma ranum
24 episode 24 nyusoni tuyul
25 episode 25 malam Jumat legi
26 episode 26 pengkhianat
27 episode 27 tengkorak hitam
28 episode 28 mak sarti mati
29 episode 29 lepas tali pocong
30 episode 30 minta cerai
31 episode 31 tusuk dari belakang
32 episode 32 melihat calon mertua
33 episode 33 buka bukaan
34 episode 34 di rudal paksa si babi dayat
35 episode 35
36 episode 36 mahar untuk mbah Darsimah
37 episode 37 pdkt dengan jordi
38 episode 38 kota/ kampung
39 episode 39 pocongan mbah mol
40 episode 40 tanah mekar aji
41 episode 41 amplop jaman baheula
42 episode 42 kegaduhan di warung bakso
43 episode 43 di talak
44 episode 44 batu jimat
45 episode 45
46 episode 46 tipuan Jordi
47 episode 47 alas tutupan
48 episode 48 buka aib sendiri
49 episode 49 welasih
50 episode 50 santi hampir jadi tumbal
51 episode 51
52 episode 52 rekening baru
53 episode 53 siti di guna guna
54 episode 54 mak jum menuju kampung aris
55 episode 55 pak gembur
56 episode 56 anak anak durhaka
57 episode 57 masa lalu narti, bono dan siti
58 episode 58 kota atau desa
59 episode 59 jordi tau aib santi
60 episode 60 jordi bimbang
61 episode 61 diperas
62 episode 62 mencari cinta joko kampung
63 episode 63 siti hamil anak siapa?
64 episode 64 siti mau menikah
65 episode 65 uang panas
66 episode 66 mayat di irigasi
67 episode 67
68 episode 68 kedatangan riana
69 episode 69 selebgram kampung
70 episode 70 aliran sesat pak broto
71 episode 71 lautan api
72 episode 72 gelap
73 episode 73 banaspati
74 episode 74 santi dan riana
75 episode 75 maria
76 episode 76 "barges kadaluwarsa"
77 episode 77 ikan bandeng
78 episode 78 ritual pembangkitan mayat
79 episode 79
80 episode 80 ijab kabul
81 episode 81 gagal malam pertama
82 episode 82 salah ritual
83 episode 83 keluar dari penjara
84 episode 84 Puspita dan ikan bandeng
85 episode 85 kemarahan tetangga
86 episode 86 dipasung
87 episode 87 larsi
88 episode 88 jatuh
89 episode 89 ulah kades
90 episode 90 pemungutan suara
91 episode 91 santi mulai berubah
92 episode 92
93 episode 93 poligami
94 episode 94 yatim piatu
95 episode 95 pelet makanan
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98 hamil
99 episode 99 mbah mulyo
100 episode 100
101 episode 101 kolot
102 episode 102 sifat dan muka yang jelek
103 episode 103 kandang bubrah
104 episode 104 monyet
105 episode 105
106 episode 106 Bu Ida sakit
107 episode 107
108 episode 108
109 episode 109 mak lampir
110 episode 110
111 episode 111
112 episode 112
113 episode 113
114 episode 114
115 episode 115
116 episode 116
117 episode 117
118 episode 118
119 episode 119
120 episode 120
121 episode 121
122 episode 122
123 episode 123
124 episode 124
125 episode 125
126 episode 126
127 episode 127
128 episode 128
129 jangan lupa mampir
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Episode 1 di usir mak ju
2
episode 2 digunjing
3
episode 3 gapura macan kidul
4
episode 4 bala
5
episode 5 tumbal
6
episode 6 rahasia santi
7
episode 7 wajah gosong santi
8
episode 8 ketahuan setyo
9
episode 9 kambing hitam
10
episode 10 ketakutan aris
11
episode 11 tidur dengan pria lain
12
episode 12 tidur dengan gendruwo
13
episode 13 teror pocong
14
episode 14 neloni
15
episode 15 nyai Iskandar
16
episode 16 ular pesugihan
17
episode 17 uang halal dan haram
18
episode 18 diikuti pocong
19
episode 19 bau ayam tiren
20
episode 20 sumin meregang nyawa
21
episode 21 santi mau di talak
22
episode 22
23
episode 23 separuh sukma ranum
24
episode 24 nyusoni tuyul
25
episode 25 malam Jumat legi
26
episode 26 pengkhianat
27
episode 27 tengkorak hitam
28
episode 28 mak sarti mati
29
episode 29 lepas tali pocong
30
episode 30 minta cerai
31
episode 31 tusuk dari belakang
32
episode 32 melihat calon mertua
33
episode 33 buka bukaan
34
episode 34 di rudal paksa si babi dayat
35
episode 35
36
episode 36 mahar untuk mbah Darsimah
37
episode 37 pdkt dengan jordi
38
episode 38 kota/ kampung
39
episode 39 pocongan mbah mol
40
episode 40 tanah mekar aji
41
episode 41 amplop jaman baheula
42
episode 42 kegaduhan di warung bakso
43
episode 43 di talak
44
episode 44 batu jimat
45
episode 45
46
episode 46 tipuan Jordi
47
episode 47 alas tutupan
48
episode 48 buka aib sendiri
49
episode 49 welasih
50
episode 50 santi hampir jadi tumbal
51
episode 51
52
episode 52 rekening baru
53
episode 53 siti di guna guna
54
episode 54 mak jum menuju kampung aris
55
episode 55 pak gembur
56
episode 56 anak anak durhaka
57
episode 57 masa lalu narti, bono dan siti
58
episode 58 kota atau desa
59
episode 59 jordi tau aib santi
60
episode 60 jordi bimbang
61
episode 61 diperas
62
episode 62 mencari cinta joko kampung
63
episode 63 siti hamil anak siapa?
64
episode 64 siti mau menikah
65
episode 65 uang panas
66
episode 66 mayat di irigasi
67
episode 67
68
episode 68 kedatangan riana
69
episode 69 selebgram kampung
70
episode 70 aliran sesat pak broto
71
episode 71 lautan api
72
episode 72 gelap
73
episode 73 banaspati
74
episode 74 santi dan riana
75
episode 75 maria
76
episode 76 "barges kadaluwarsa"
77
episode 77 ikan bandeng
78
episode 78 ritual pembangkitan mayat
79
episode 79
80
episode 80 ijab kabul
81
episode 81 gagal malam pertama
82
episode 82 salah ritual
83
episode 83 keluar dari penjara
84
episode 84 Puspita dan ikan bandeng
85
episode 85 kemarahan tetangga
86
episode 86 dipasung
87
episode 87 larsi
88
episode 88 jatuh
89
episode 89 ulah kades
90
episode 90 pemungutan suara
91
episode 91 santi mulai berubah
92
episode 92
93
episode 93 poligami
94
episode 94 yatim piatu
95
episode 95 pelet makanan
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98 hamil
99
episode 99 mbah mulyo
100
episode 100
101
episode 101 kolot
102
episode 102 sifat dan muka yang jelek
103
episode 103 kandang bubrah
104
episode 104 monyet
105
episode 105
106
episode 106 Bu Ida sakit
107
episode 107
108
episode 108
109
episode 109 mak lampir
110
episode 110
111
episode 111
112
episode 112
113
episode 113
114
episode 114
115
episode 115
116
episode 116
117
episode 117
118
episode 118
119
episode 119
120
episode 120
121
episode 121
122
episode 122
123
episode 123
124
episode 124
125
episode 125
126
episode 126
127
episode 127
128
episode 128
129
jangan lupa mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!